

Rumah yang dibedah tersebut adalah milik Pak Karli. Rumahnya roboh bahkan hancur akibat tanah longsor yang terjadi awal Juli silam. Melihat hal tersebut, Lazismu bersama relawan lain dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Tulungagung, Aisyiyah Tulungagung, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Tulungagung, dan KOKAM Tulungagung berinisiatif untuk melakukan bedah rumah.
Menurut keterangan Kepala Kantor Lazismu Tulungagung Hendra Pornama, bedah rumah tersebut dilakukan selama satu bulan, yaitu pada 30 Juli 2021 hingga 31 Agustus 2021. Lazismu Tulungagung menyisihkan dana sejumlah Rp. 17.611.000,-. Dana tersebut kemudian ditambah dengan bantuan dari BAZNAS sejumlah 10 juta rupiah.
Rumah sebelum dibedah memiliki luas 7 x 7 meter. Setelah dibedah, rumah tersebut diluaskan sehingga menjadi 7 x 10 meter. Bedah rumah ini adalah bedah rumah kedua yang pernah dilaksanakan oleh Lazismu Tulungagung.
Dalam penyerahan rumah tersebut, Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sendang, Tulungagung hadir sekaligus menyerahkan kepada penerima manfaat. "ALhamdulillah Pak Karli sangat senang ketika rumahnya selesai dibangun. Sebelumnya, rumahnya terkena longsoran tanah dari atas," ujar Hendra kepada Lazismu.org.
Reporter: Yusuf

Pada saat isolasi mandiri, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan secara maksimal atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat diri sendiri. Menurut Dekan Fakultas Farmasi UAD Prof. Dyah A. Perwitasari, masyarakat yang mendaftarkan diri ke pelayanan bangsal virtual akan dimasukkan ke dalam WhatsApp grup dan bisa melakukan konsultasi di dalam ruang virtual tersebut.
Layanan bangsal virtual tersebut antara lain monitoring secara kontinu oleh tim dokter dan tim apoteker, konsultasi dengan ahli psikologi, konsultasi dengan ahli gizi, bantuan dana pembiayaan obat berupa diskon harga obat, bantuan tindak lanjut kegawatdaruratan, dan sertifikat ukhuwah setelah selesai melaksanakan isoman.
"Waktu isolasi mandiri itu kan banyak gejala-gejala. Bisa naik bisa turun. Maka niat kita adalah mendampingi, namun secara virtual. Nanti akan ada pendampingan sampai masa isolasi mandiri selesai," ujar Dyah Perwitasari kepada Lazismu.org.
Ia menyebut bahwa program sudah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu. Ia juga berharap agar bangsal virtual tersebut tidak hanya memberikan pelayanan virtual kepada pasien covid-19, namun juga pasien penyakit yang lain. Sehingga, pasien tidak harus datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Karena sudah mendapatkan pelayanan secara virtual.
"Nanti kalau penyakitnya atau gejalanya parah, kita akan rujuk ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan. Kita punya informasi juga terkait rujukan harus ke mana. Jadi bangsal virtual ini ya untuk gejala ringan atau bahkan tanpa gejala," imbuhnya.
Bangsal virtual ini melibatkan banyak dokter, psikolog, psikiater, dan tenaga medis lain. Salah satu kelebihan bangsal ini adalah bisa ditangkap oleh pasien di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Dyah menyebut bahwa sejauh ini, pihaknya telah mendampingi 80 pasien isolasi mandiri.
Sebelumnya, Lazismu telah menyalurkan bantuan dana kepada Fakultas Farmasi UAD untuk menunjang kegiatan bangsal virtual tersebut. Bantuan diserahkan secara langsung oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Prof. Hilman Latief di Apotek Farmasi UAD, Jumat (3/9).
Manajer Program Lazismu PP Muhammadiyah Falhan N Akbar menyebut bahwa Lazismu memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan terhadap program tersebut. Dana tersebut digunakan untuk honorarium tenaga medis dan bantuan obat untuk pasien.
Menurut Falhan, program tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, khususnya yang terkonfirmasi positif covid-19. Ia berharap program tersebut terus dijalankan dan dikembangkan, mengingat bahwa covid-19 belum diketahui kapan berakhirnya.
"Saya berharap program ini juga dapat dikembangkan bukan sekedar layanan hotline, namun bisa berbasis digital seperti website ataupun aplikasi. Selain itu, tidak hanya untuk layanan covid-19 saja namun untuk layanan kesehatan lainnya," ujarnya.
Program ini, imbuhnya, sangat menarik. Karena pasien cukup di rumah. Bahkan, obat pun diantar langsung ke rumah. Ke depan, program ini juga bisa disinergikan dengan layanan kesehatan lainnya seperti antar jemput pasien dengan layanan ambulans Lazismu.
"Kita berharap bila sudah berbasis website dan aplikasi program ini bisa dilakukan menjangkau secara nasional. Nanti bisa dikerjasamakan dengan klinik, rumah sakit ataupun perguruan tinggi yang memiliki program studi kesehatan dan farmasi misalnya," tutup Falhan.
Reporter: Yusuf

Relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam OMOR (One Muhammadiyah One Response) tersebut kemudian menggelar kegiatan serah terima kunci secara seremonial pada Selasa (31/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PDM Bojonegoro Drs. H. Soewito, Ketua MDMC Bojonegoro Drs. H. Khoirul Anam, Ketua Lazismu Bojonegoro dr. Pramono A W, Wakil Direktur Medis RS Aisyiyah Bojonegoro Drs. Abdul Hamid, Kepala Desa Tagalkodo Tomy Listyo, Ketua PCM Sukosewu, dan lain-lain.
Dalam sambutannya, Soewito berharap agar bantuan rumah dari warga Persyarikatan Muhammadiyah dan masyarakat ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Ia juga berharap agar penerima manfaat bisa melanjutkan aktivitas kembali dengan normal.
Ia menyebut bahwa pembangunan rumah hunian tetap ini menelan dana mencapai 35 juta rupiah. Dana tersebut berasal dari donatur Lazismu Bojonegoro.
Sebagaimana diketahui, relawan Muhammadiyah mulai membangun rumah korban kebakaran di Dusun Pading, Rt 2/4, Desa Tegalkodo, Kec. Sukosewu, Bojonegoro, pada hari Minggu (22/8).
Peletakan batu pertama di hari yang sama dihadiri oleh Kepala Desa Tegalkodo Tomi Listiyo, Direktur Lazismu Bojonegoro Rudi Suparno, seluruh amil Kantor Layanan Lazismu Sukosewu & Kantor Layanan Lazismu RS Aisyiyah Bojonegoro, Perwakilan BPBD Bojonegoro, SAR Muhammadiyah, KOKAM, Pemuda Muhammadiyah, IKKM Komisariat RS Aisyiyah Bojonegoro, dan DMC RS Aisyiyah Bojonegoro.
"Kebakaran disebabkan karna adanya konslet di listrik. Pendanaan pembangunan rumah full di backup oleh Lazismu Bojonegoro. Pembangunannya dibantu oleh relawan dari Muhammadiyah, ada MDMC, KOKAM, Pemuda Muhammadiyah, dan lain-lain," ujar Sartono, amil Lazismu Bojonegoro kepada Lazismu.org.
Reporter: Yusuf

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bersama dengan Direktur Utama Lazismu Jawa Tengah Ikhwanushoffa, kepada Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sirampog Iswanto.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi kejadian bencana alam tanah gerak di Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada 22 Januari 2021 lalu. Bencana ini menyebabkan sebagian besar bangunan sekolah MTs Muhammadiyah dan Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Plompong serta Masjid di lingkungan sekolah mengalami kerusakan cukup parah. Hal tersebut menjadi perhatian PWM dan Lazismu Jawa Tengah.
Tafsir menyebut bahwa bantuan yang diberikan ditujukan untuk melakukan renovasi gedung sekolah dan masjid yang rusak akibat tanah bergerak.
“Salah satu program unggulan Lazismu Jawa Tengah adalah memberikan bantuan bagi daerah-daerah yang mengalami bencana alam. Dari total penghimpunan dana bencana alam sebesar 4 miliar rupiah, jumlah terbesar kami salurkan untuk Muhammadiyah Plompong, yakni sebesar 1 miliar rupiah,” ujar Tafsir.
Ia menyebut bahwa penyaluran bantuan ke Plompong akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama sudah disalurkan sebanyak 50 juta rupiah. Tahap kedua akan disalurkan sejumlah 250 juta rupiah, dan seterusnya hingga mencapai 1 miliar rupiah.
Pada saat yang sama, Direktur Utama Lazismu Jawa Tengah Ikhwanushoffa berharap agar dengan bantuan tersebut, aktivitas dakwah Persyarikatan Muhammadiyah di Plompong bisa semakin maju.
Ketua PCM Sirampog Iswanto menyampaikan bahwa pembangunan dan renovasi ditargetkan akan selesai pada awal tahun 2022. “Dana yang kami terima dari Lazismu Jateng ini akan kami pergunakan untuk perbaikan dan renovasi gedung sekolah dan masjid. InsyaAllah pada awal tahun 2022 semua sudah selesai agar segera bisa digunakan untuk aktifitas sekolah dan dakwah persyarikatan,” ujarnya.
(IT/Yusuf)

Pemberian bingkisan kepada 363 marbot tersebut dilaksanakan di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Taufiqullah Ahmadi, Ketua Lazismu Gresik, dan marbot masjid dan mushala Muhammadiyah se Kabupaten Gresik. Bingkisan tersebut berisi sarung dari PT Behaestex, susu, kornet Lazismu, dan lain-lain.
Taufiqullah menyebut bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi bagi para marbot agar terus menjaga kebersihan dan kenyamanan di tempat ibadah masing-masing, terutama selama pandemi covid-19.
"Muhammadiyah Gresik melalui Lazismu PDM Gresik bersama PT Behaestex telah menyalurkan bantuan bagi para marbot di masjid dan mushola Muhammmadiyah di seluruh Gresik. Saya berharap para marbot yang menjaga dan melayani tempat ibadah betul-betul meningkatkan semangatnya di dalam memberikan pelayanan," ujar Taufiqulloh.
Selain itu, ia juga berpesan kepada para penerima manfaat agar selalu menjaga protokol kesehatan di masjid atau mushola masing-masing. Hal ini, menurutnya, penting untuk dilakukan mengingat Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat yang sangat peduli terhadap penanganan pandemi covid-19.
Muflihun, Ketua Kantor Layanan Lazismu Dukun menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Gresik dan PT Behaestex atas apresiasi yang telah diberikan kepada marbot masjid. Menurutnya, selama ini marbot masjid selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh dedikasi dalam rangka menjaga kebersihan dan kenyamanan di masjid masing-masing.
"Mudah-mudahan paket bantuan yang sederhana ini membawa manfaat bagi para marbot sekaligus memberikan motivasi kepada para marbot untuk bekerja dengan lebih baik lagi," ujarnya.
Reporter: Yusuf

Survei ini dilaksanakan dalam rangka aktivasi program lingkungan yang dalam kegiatannya berencana membuat sumur bor. Kampung Pasir Gedi sendiri jarak tempuhnya kurang lebih 80 Km dari pusat kota Sukabumi. Sebelumnya, Ajudin, warga Kampung Pasir Gedi melayangkan proposal kepada Lazismu. Proposal tersebut berisi keterangan bahwa desanya membutuhkan air bersih. Akses air ini juga dibutuhkan untuk mengairi sawah dan tegalan.
Ketua Lazismu Kota Sukabumi Syahid Arsalan mengatakan bahwa survei kali ini adalah kegiatan pertama yang dilakukan untuk melihat lokasinya. Kampung Pasir Gedi jauh dari pusat kota, dan sasaran lokasinya pun berada di desa yang terisolir. Kondisi saat berada di lapangan, kata Syahid, ada beberapa mata air yang keluar dari rembesan akar-akar pohon. "Keberadaannya persis apa yang disampaikan Bapak Ajudin dalam proposal tersebut," jelasnya.
Tekad Ajudin untuk bisa mendapat akses air bersih, lanjut Syahid, dibuktikan dengan mengikhlaskan sebagian kecil tanahnya untuk dibuatkan sumur bor. Ia ingin tanah miliknya memberikan nilai manfaat untuk warga di sekitarnya. Kurang lebih akan ada penerima manfaat dari air sumur bor untuk dua rukun tetangga yang berjumlah 30 kepala keluarga dan warga Desa Cibitung pada umumnya.
Syahir menyebut bahwa jarak antar rumah warga juga masih berjauhan, begitu juga jarak dengan tempat ibadah seperti musala dari lokasi sumur bor. "Masyarakat di sini masih mengandalkan air hujan dan sumber mata air lainnya. Sementara jarak sungai Cisoka dari pemukiman warga sangat jauh," imbuhnya. Sementara itu, Kampung Pasir Gedi sendiri jarak tempuhnya kurang lebih 80 Km dari pusat kota Sukabumi, singkatnya hampir masuk kategori desa yang terisolir.
Dalam kesempatan yang sama, Ajudin menuturkan, warga Kampung Pasir Gedi sangat membutuhkan air bersih. Selain itu, akses air ini juga dibutuhkan untuk mengairi sawah dan tegalan. "Rata-rata warga di sini sehari-hari bekerja sebagai petani dan peternak," paparnya. Ajudin menambahkan, ada sebagian warga yang masih belum memiliki MCK. Ajudin berharap, persoalan akses air bersih di Kampung Pasir Gedi bisa teratasi.
Syahid mengatakan, ini untuk yang kedua kalinya Lazismu Pusat memercayakan kolaborasi dalam program filantropi, dengan mitra pelaksananya Lazismu Kota Sukabumi. Pada saat ini, program lingkungan menjadi program yang baru, apalagi diadakan di Sukabumi, lanjutnya. "Pekerjaan sumur bor ini selanjutnya akan dimulai pada bulan September dan diperkirakan akan selesai pada November 2021," pungkasnya.
Sementara itu, Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu, Nazhori Author mengatakan, program lingkungan sebagai pilar baru di Lazismu menjadi perhatian khususnya tentang arti penting kelestarian lingkungan dalam mendukung kerja-kerja filantropi. Di samping itu, Author, mengutarakan sebagai amanah dari 13 rekomendasi Muhammadiyah dalam upayanya untuk adaptasi dan perubahan iklim.
Perubahan iklim, sambung Author juga berdampak pada kondisi wilayah yang akibatnya ketersediaan air bersih, meskipun ada curah hujan, namun dari tahun ke tahun mengalami penurunan ketersediaanya. Karena itu, melalui program Sayangi Daratmu ini, Lazismu berharap juga turut mendukung program SDGs di pilar pembangunan lingkungan yang turut melestarikan ekosistem darat, kelayakan air bersih baik yang dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari dapat terjaga dan bertanggung jawab.
Author juga menambahkan bahwa dalam pilar program lingkungan Lazismu ada program lingkungan yang lain. Di antaranya Sayangi Lautmu dan Penanaman Pohon. Mewakili Lazismu, Author mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya para donator yang memercayakan donasinya melalui Lazismu.
(NA/Yusuf)

