

BANJARMASIN – Rapat Kerja Nasional 2026, yang diikuti Lazismu Wilayah se-Indonesia, yang berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, pada 06 – 09 November 2025 merupakan agenda konsolidasi nasional untuk mempersiapkan agenda gerakan zakat sampai tahun 2030.
Ada banyak hasil keputusan yang diwujudkan salah satunya memperluas jangkauan program Kampung Berkemajuan berbasis kawasan. Program berbasis kawasan itu menurut Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid, dari lima wilayah yang dilaksanakan, sampai akhir tahun ini ada tiga Lazismu Wilayah mulai menunjukan perkembangannya.
Pada rakernas tersebut, informasi lain yang menarik adalah diperkuatnya wacana kepatuhan syariah turut memberikan spirit bagi Lazismu dalam cara pandang terhadap persoalan zakat kontemporer yang tersajikan lewat Seminar dan Lokakarya Dewan Pengawas Syariah (DPS) dengan tema: Transformasi dan Peran DPS Berdampak: Dari Kepatuhan Syariah Menuju Keunggulan Tatakelola dan Kredibilitas Global.
Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazismu Pusat, Dadang Syarifudin, mengatakan topik utama yang disuguhkan adalah substansi ilmu syariah yang pada aspek administrasinya merupakan sarana mengontrol proses penghimpunan dan pendistribusian nilai manfaat zakat. Maka, menurutnya aspek tata kelola secara administratif menjadi isu prioritas.
Untuk target penghimpunan, menurut Mujadid Rais, semua Lazismu Wilayah seluruh Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan targetnya seiring dengan penetapan rencana anggaran pendapatan dan belanja Lazismu.
“Target ini meliputi penghimpunan dan pendistribusian zakat, infak, sedekah dan dana sosial kemanusiaan lainnya secara nasional. Alhamdulillah semua perwakilan Lazismu Wilayah di rakernas ini menyetujui dan berkomitmen untuk mengejar target sebesar Rp 801 miliar.” jelasnya.
Ia mengatakan setiap tahunnnya ada peningkatan sebesar 20 persen. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi penting sejalan dengan tema Rakernas 2026, yakni Penguatan Inovasi Soial yang Terintegrasi, Berdampak dan Berkelanjutan.
Sebagai evaluasi dan pembelajaran, bahwa di tahun 2025, Lazismu secara nasional telah mengumpulkan dana ZISKA mencapai 92 persen. Total penghimpunannya sebesar Rp 582 miliar per September. Selanjutnya diproyeksikan pada Desember akan menyentuh angka Rp 668 miliar. Dari sisi penyalurannya untuk dana ZISKA per September senilai Rp 516 miliar. Sampai Desember diproyeksikan sebesar Rp 620 miliar.
Lazismu mengucapkan terima kepada segenap stakeholder yang telah berkolaborasi untuk mendukung dan menyukseskan program-program Lazismu di tahun 2025 ini. “Kepada seluruh donatur juga kami sampaikan terima kasih atas kepercayaannya kepada Lazismu sehingga para penerima manfaat dapat merasakan dampaknya,” tutup Mujadid Rais.
{Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

