

Anak kecil di hadapan saya, Jibril, baru saja selesai menyerahkan donasinya ke Palestina. Uang tersebut adalah hasil THR yang diberikan oleh saudara-saudaranya. Sambil malu-malu, ia bercerita bahwa ia sering melihat berita-berita tentang Palestina di Instagram dan WhatsApp.
Dengan kaos berwarna merah dan jaket hitam, ia datang ke Kantor Lazismu Sukoharjo pada Selasa (18/6) siang bersama Ibunya, Ninin Karlina. Ia berangkat dari rumahnya di Wonorejo, Polokarto, dan menempuh perjalanan sekitar 30 menit. Ihwal informasi dari ibu Jibril inilah yang membuat saya datang dan menemui Jibril di Kantor Lazismu yang menyatu dengan Kantor PDM Sukoharjo tersebut.
Jibril bercerita bahwa ia melihat list-list donasi yang banyak tersebar di grup-grup WhatsApp Muhammadiyah yang diikuti oleh ibunya. Melihat list tersebut, ia tidak mau kalah dengan orang-orang dewasa yang mendonasikan sebagian hartanya.
"Buk, uangku THR itu aku kasih buat Palestina saja ya?" Cerita Jibril. Ibunya bercerita bahwa sebelum lebaran, Jibril ingin sekali membeli mainan Tamiya. Namun, keinginan tersebut ia kubur dalam-dalam setelah melihat berita-berita dari Palestina.
Boleh, jawab ibunya. Sisakan saja sebagian untuk beli Tamiya. Demikian pesan ibunya mengingat mainan adalah hal yang penting bagi anak seusianya. Namun, Jibril bergeming. Tidak. Palestina lebih membutuhkan, tidak boleh ada sisa. Jibril tegas.
Di Kantor PDM tersebut, Jibril mengaku tidak ada satu orangpun yang mendorongnya untuk berdonasi. Keinginan donasi tersebut muncul dari sanubarinya sendiri, setelah melihat berita dan list donasi di grup WhatsApp.
"Palestina diperlakukan secara tidak manusiawi oleh Israel," ujar Jibril malu-malu.
Uang yang didonasikan Jibril berjumlah Rp. 260.000,-. Semangat Jibril layak menampar kita semua, orang-orang dewasa yang belum tergerak untuk membantu korban agresi militer di Palestina.
Reporter: Yusuf

Dilansir dari PWMU, Ketua Lazismu Situbondo Mohammad Romli SAg menyampaikan kegiatan Gembira Bersama Berbagi Kado Ramadhan 1442 H sasarannya adalah anak-anak yatim dhuafa di Kabupaten Situbondo.
“Kami ingin anak-anak yatim dhuafa yang tersebar di beberapa Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Situbondo bisa ikut merasakan kegembiraan saat Idul Fitri,” ujarnya.
Menurutnya anak-anak tidak dikumpulkan di satu tempat, karena selain lokasinya berjauhan juga situasi masih pandemi.
“Jadi tim Lazismu yang bergerak ke masing-masing Cabang Muhammadiyah. Yakni PCM Asembagus, Panji, Situbondo, Wringinanom, Kendit, Panarukan, Suboh dan Besuki,” urainya.
“Totalnya ada 108 anak yatim dhuafa penerima santunan Gembira Bersama Berbagi Kado Ramadhan. Masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp. 150.000,-,” tambahnya sebagaimana dilansir PWMU.
Sementara itu Ketua PCM Kendit Saidi MPd menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Lazismu Situbondo kepada anak-anak yatim dhuafa di wilayahnya.
“Saya bersama-sama teman guru di SMK Negeri 1 Kendit setiap bulan berdonasi ke Lazismu. Ternyata dikembalikan lagi ke Kendit. Mudah-mudahan Lazismu Situbondo semakin maju dan berkembang. Dan semoga anak-anak ini bisa ikut merasakan kegembiraan Idul Fitri,” harapnya.
Reporter : Yusuf

Kekhawatiran ini muncul setelah ada warga yang tetap lolos mudik meski jumlahnya tidak sebanyak kondisi normal. Kemudian mobilitas warga untuk merayakan Idul Fitri yang cukup tinggi. Banyak warga berwisata tanpa protokol kesehatan dan arus kedatangan WNA di tengah-tengah penyekatan yang dilaksanakan secara ketat bagi WNI.
Selain potensi peningkatan kasus Covid-19 pasca libur Idul Fitri 1442 H, Indonesia juga dihadapkan dengan ancaman munculnya varian Covid-19 yang berasal dari berbagai negara. Varian baru tersebut adalah B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617.
Dari ketiga varian tersebut, B.117 menjadi varian yang dilaporkan paling banyak muncul di berbagai negara dan mempunyai tingkat penularan lebih tinggi 36% sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 tersebut, Muhammadiyah sebagai salah satu pihak yang terus konsisten membantu pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapai pandemi Covid-19, menyiapkan beberapa langkah antisipasi.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin mengatakan hal tersebut dalam keterangannya kemarin, (16/05/2021). “Muhammadiyah menyiapkan langkah-langkah promotif, preventif dan kuratif untuk antisipasi peningkatan jumlah kasus Covid-19 pasca libur Idul Fitri 1422 H ini,” kata Agus Samsudin.
Langkah-langkah tersebut, menurut Agus Samsudin terus dilakukan secara konsisten. “Kami terus mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan menggelar berbagai event seperti webinar, pengajian, Covid-19 Talk yang disiarkan melalui berbagai media milik Muhammadiyah maupun umum. Juga pemasangan baliho/spanduk-spanduk di berbagai area publik dan penerbitan panduan-panduan terkait Covid-19,” ujarnya.
Secara preventif, Agus Samsudin mengatakan penerapan protokol kesehatan di kantor-kantor Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan acara-acara di lingkup internal Muhammadiyah terus dilakukan.
“Penyelenggaraan berbagai acara di internal Muhammadiyah dilaksanakan secara online atau jika tidak pasti dilaksanakan dengan prokes yang ketat. Vaksinasi juga sudah beberapa kali kami lakukan di berbagai tempat dan menyasar puluhan ribu warga. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan vaksinasi lintas agama di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan kawasan Indonesia Timur,” imbuhnya.
Untuk penanganan secara kuratif, Agus Samsudin mengatakan pihaknya tetap mengandalkan penanganan pasien Covid-19 melalui Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) di berbagai daerah yang selama lebih dari setahun ini sudah menjalankan layanan Covid-19.
“Layanan perawatan pasien Covid-19 di 84 RSMA di seluruh Indonesia, kemudian shelter-shelter Covid-19 yang terkoneksi rumah sakit dan isolasi mandiri dirumah, tim perawatan jenazah protokol covid dan tim logistik yang akan mensuport bagi warga masyarakat yg melaksanakan isolasi mandiri di rumah semuanya kami tingkatkan kesiapannya mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19,” ungkapnya.
Dengan potensi peningkatan kasus Covid-19 dan masuknya tiga varian baru Covid-19 tersebut, Agus Samsudin terus mengingatkan penerapan prokes. Menurutnya, cara paling murah dan efektif tidak lain adalah dengan konsisten menerapkan 5M dalam kehidupan sehari-hari, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
Agus berharap pemerintah tegas menutup tempat-tempat wisata karena terbukti banyak yang tidak mengindahkan prokes.


"Warga sipil tentu saja adalah pihak yang paling menderita akibat konflik bersenjata, apalagi saat ini hampir sebahagian besar negara dan warga di dunia masih berjuang untuk keluar dari krisis pandemi COVID-19, termasuk Palestina," ujar IHA dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/5).
Mereka meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian, berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara Internasional.
Aliansi yang diikuti oleh 25 jaringan LSM/Ormas kemanusiaan tersebut mengutuk tindakan Israel yang mengusir warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah dan berlanjut pada penyerangan ke Jalur Gaza Palestina yang dilakukan secara membabi buta. Hal ini berdampak korban jiwa pada masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik ini. Khususnya perempuan dan anak – anak, termasuk serangan yang diarahkan kepada fasilitas umum seperti kantor perwakilan media – media, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan rumah ibadah.
Selain itu, mereka mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan agresi dan diskriminasi terhadap bangsa Palestina, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mematuhi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 dalam memberikan perlindungan secara luas kepada masyarakat sipil.
"Israel juga harus menghentikan segera tindakan yang secara nyata mengarah pada pelanggaran atas Hukum Kemanusiaan Internasional dan Konvensi Jenewa 1949 serta Protokol Tambahan 1977 yang mengatur perlindungan terhadap warga sipil dari konflik dan peperangan, khususnya anak–anak, perempuan, difabel, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya," tegas IHA bersama Tokoh Penggerak Kemanusiaan Lintas Agama.
IHA juga mendesak Dewan Keamanan PBB agar memberikan sanksi kepada Israel atas tindakan yang telah melanggar prinsip - prinsip kemanusiaan, keamanan dan perdamaian internasional.
Mereka meminta otoritas Israel, Palestina, Yordania dan Mesir untuk membuka dan menjamin akses serta keamanan bagi pegiat dan organisasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, pekerja medis dalam menjalankan tugas kesehatan dan pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalisme.
"Mendukung langkah-langkah diplomatik yang telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam berbagai forum internasional dan mendorong peran kepemimpinan aktif Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB," imbuhnya.
Kepada masyarakat Indonesia lintas agama, mereka berpesan agar terus berdoa sekaligus memberikan dukungan moril maupun materil agar krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina segera berakhir.
Seluruh organisasi masyarakat yang tergabung dalam IHA tersebut menyatakan siap memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada bangsa dan rakyat Palestina dengan tetap berkoordinasi melalui Pemerintah Republik Indonesia.
Reporter: Yusuf

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan banyak warga Palestina yang tiba di rumah sakit dengan luka-luka.
Di Tel Aviv Israel, orang-orang bergegas untuk berlindung ke tempat penampungan bom sebagai peringatan sirene tentang tembakan roket yang masuk menggelegar di seluruh kota, dan militer Israel meluncurkan sistem pertahanan udara "Iron Dome" untuk mencegat roket Hamas.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan serangan terhadap Gaza selama "selama yang diperlukan", sementara pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, "perlawanan (akan terus berlanjut, dan) tidak akan menyerah."

