Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Jelang Ramadhan, Lazismu Sulawesi Selatan Salurkan Beasiswa Sang Surya

MAKASSAR - Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan kembali memberikan Beasiswa Sang Surya kepada mahasiswa/mahasiswi berprestasi dan kurang mampu di lingkungan POLTEKKES Muhammadiyah Makassar, Jumat (9/4). 
Penyerahan dilaksanakan di Aula POLTEKKES Muhammadiyah Makassar. Penyerahan Beasiswa Sang Surya dirangkaikan dengan pengajian bertema “Motivasi Kuliah” yang dibawakan Oleh Prof. Dr. KH. Mustari Bosara., M.A, Koordinator Lazismu PWM Sulawesi Selatan. 
Menurut Mustari, wajib bagi setiap muslim untuk belajar. Jika tidak belajar maka dia akan berdosa. Ia menyebut bahwa orang yang sedang menuntut ilmu memiliki porsi untuk 8 asnaf penerima zakat. 
"Jika dalam menuntut ilmu kita meniggal maka diketegorikan sebagai mati sahid. Niatkan belajar untuk mendapatkan pahala maka kesuksesan akan datang dalam diri kita,” ujar Prof. Dr. KH. Mustari Bosara., M.A dalam cermahnya. 
Sebanyak 16 mahasiswa/mahasiswi POLTEKKES Muhammadiyah Makassar diberikan beasiswa. Per semester untuk 13 orang dan 3 orang diberikan selama 2 semester. 
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur POLTEKKES Muhammadiyah Makassar, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa mahasiswa yang mendapatkan bantuan biaya kuliah dari Lazismu wilayah Sulawesi Selatan harus belajar dengan sungguh-sungguh dan mempertahankan prestasi yang sudah ada saat ini.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Sulawesi Selatan, Dr. Alimudidin., M. Ag dalam sambutan mengatakan bahwa mahasiswa yang mendapatkan bantuan beasiswa harus bisa mensosialisasikan POLTEKKES Muhammadiyah Makassar dan Lazismu Sulawesi Selatan kepada keluarga. Sehingga mereka bisa berzakat di Lazismu dan kedepanya setelah selesai mahasiswa yang menerima beasiswa bisa menjadi muzakki.
Reporter: Yusuf
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Resmikan Griya Alquran, Lazismu Lamongan Bantu Tunanetra Belajar Al-Qur’an

LAMONGAN - Para Tunanetra melalui kelompok Pertuni seringkali melakukan berbagai aktivitas untuk saling membantu satu sama lainnya, termasuk dalam hal memahami Islam dan belajar Al-Qur’an. 
Tunanetra di pelosok Indonesia masih kesulitan dalam mempelajari Al-Qur’an. Hal tersebut disebabkan oleh mahalnya biaya pengadaan Al-Qur’an Braille. Selain itu, wilayah yang masih sulit untuk dijangkau menyebabkan mereka tidak mendapatkan fasilitas yang memadai.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah disabilitas dan tunanetra yang ada di Lamongan Jawa Timur yakni sebanyak 738 orang.
Lazismu kabupaten Lamongan pada tahun 2021 ini memberikan porsi yang lebih untuk peduli dan memperhatikan kebutuhan hidup warga difabel. Salah satunya adalah menyediakan Griya al-Qur’an bagi Difabel Tuna Netra. Di rumah ini warga Tuna Netra dapat mengaji dan mempelajari al-Qur’an dan hidup berislam secara kaffah, dengan dibimbing oleh seorang ustadz.
Griya al-Qur’an bagi Difabel Tuna Netra yang berlokasi di Graha Kusuma Bangsa (GKB) kota Lamongan diresmikan pada hari Ahad, 4 April 2021. Peresmian tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Pimpinan Cabang Muhammadiyah kota Lamongan, RT-RW, Pembina Keagamaan warga Tuna Netra, Pimpinan Lazismu Jawa Timur dan Lamongan, dan lain sebagainya. Drh Zainul Muslimin Ketua Lazismu Jatim hadir bersama Sekretaris Aditio Yudono guna meresmikan Griya al-Qur’an yang diinisiasi oleh Lazismu Kabupaten Lamongan.
Dilansir dari Suara Muhammadiyah, sebuah rumah yang terletak persis di depan pintu masuk perumahan Graha Kusuma Bangsa (GKB) Lamongan milik dr Era Catur Prasetya ditempati sebagai rumah pembelajaran al-Qur’an bagi warga tuna Netra. Rumah tersebut dipinjamkan oleh pemiliknya sebagai wahana untuk pembinaan keagamaan bagi warga difabel. Pembelajaran dilakukan menggunakan kitab al-Qur’an huruf Braille.
“Puji syukur kehadirat Allah SWT, bahwa Lazismu di berbagai Daerah terus berupaya menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama. Kali ini di Lamongan kita meresmikan Griya Qur’an bagi Difabel khususnya Tuna Netra. Lazismu ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi sesama tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisik. Kita ingin warga Tuna Netra yang beragama Muslim lebih mencintai al-Qur’an dan tentu berbagai sarana harus disediakan, baik tempat maupun perlengkapan pembelajarannya,” kata Zainul Muslimin ketika memberikan sambutan.
Sementara itu Sujudna, Ketua Lazismu Kabupaten Lamongan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada dr Era Catur yang telah meminjamkan rumahnya sebagai ajang untuk pembinaan al-Qur’an bagi warga Tuna Netra. 
"Terima kasih kepada dr Catur atas kebaikannya meminjamkan salah satu rumahnya bagi warga Tuna Netra belajar al-Qur’an dengan aman dan nyaman. InsyaAllah bermanfaat dan bisa istiqomah. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan penjenengan,” ucap Sujudna.
Untuk teknisnya, Irvan Syaifullah, Manager Lazismu Lamongan, menjelaskan bahwa griya al-Qur’an ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat. Griya ini akan dipakai untuk kegiatan mengaji dan membaca al-Qur’an berhuruf Braille bagi warga Tuna Netra yang ada di Lamongan.
“Griya Qur’an ini sebagai tempat mengaji dan belajar al-Qur’an khususnya bagi para pelajar SLB di Lamongan. Kami menyediakan tempat ini karena kondisi ruangan di sekolah dan asrama SLB yang overload. Para pelajar Tuna Netra ini membutuhkan tempat untuk bisa mengaji dan membaca al-Qur’an yang tenang, nyaman dan dibimbing oleh ustadz berpengalaman yang bisa mengajarkan kitab Qur’an berhuruf Braille," jelas Irvan.
“Untuk pengajarnya sudah ada, yaitu ustadz Khoirun Nidhom. Beliau juga seorang Tuna Netra dan akan menjadi guru di Griya Qur’an ini. Untuk kitab al-Qur’an berhuruf Braille juga sudah kita sediakan dan akan terus bertambah dengan dukungan Lazismu Jatim. Semoga upaya ini menjadikan mereka betah dan bergairah untuk belajar dan mendalami al-Qur’an. Semoga pula upaya pemahaman dan penguatan agama Islam bagi mereka bisa dirasakan dan memberi semangat hidup layaknya warga normal,” ungkap Irvan.
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Gempa Malang, MDMC Lakukan Asesmen Amal Usaha Muhammadiyah yang Terdampak

MALANG - Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/7), pukul 14.00 WIB. Gempa bumi terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer. 
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M=6,7. Informasi itu kemudian diperbarui bahwa magnitudo gempa adalah M=6,1.
Gempa terjadi pada koordinat 8.95 Lintang Selatan (LS), 112.48 Bujur Timur (BT), tersebut terjadi selama 37 detik. BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Jawa Timur tersebut, tidak berpotensi tsunami.
Di wilayah Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang tengah melakukan pendataan kerusakan akibat gempa tersebut. Tercatat, beberapa wilayah yang mengalami kerusakan diantaranya adalah Kecamatan Wajak, Kecamatan Dampit, Kecamatan Bantur, dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Merespon bencana tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center kemudian melakukan asesmen aset-aset Amal Usaha Muhammadiyah yang terdampak gempa, dan memberikan paket bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
Hasil asesmen MDMC adalah ada beberapa Amal Usaha Muhammadiyah yang mengalami kerusakan, antara lain SMK Muhamamdiyah 6 Donomulyo (Rusak Sedang), SMK Muhammadiyah 2 Pagak (Rusak Berat), SMP Muhammadiyah 10 Turen (Rusak Ringan), SMP Muhammadiyah 5 Pagak (Rusak Ringan), dan SD Muhammadiyah 10 Pagak (Rusak Ringan).
Sedangkan hingga saat ini masih dilakukan assesment untuk daerah lain.
Dalam Laporan Situasi yang dikeluarkan oleh MDMC, para relawan Muhammadiyah tersebut membutuhkan alat transportasi double cabin, makanan siap saji, bahan bangunan, baksos untuk membersihkan dan merenovasi puing-puing bangunan, dan alat untuk membersihkan reruntuhan.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/7), pukul 14.00 WIB. Gempa bumi terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer. 
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M=6,7. Informasi itu kemudian diperbarui bahwa magnitudo gempa adalah M=6,1.
Gempa terjadi pada koordinat 8.95 Lintang Selatan (LS), 112.48 Bujur Timur (BT), tersebut terjadi selama 37 detik. BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Jawa Timur tersebut, tidak berpotensi tsunami.
Di wilayah Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang tengah melakukan pendataan kerusakan akibat gempa tersebut. Tercatat, beberapa wilayah yang mengalami kerusakan diantaranya adalah Kecamatan Wajak, Kecamatan Dampit, Kecamatan Bantur, dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Merespon bencana tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center kemudian melakukan asesmen aset-aset Amal Usaha Muhammadiyah yang terdampak gempa, dan memberikan paket bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
Hasil asesmen MDMC adalah ada beberapa Amal Usaha Muhammadiyah yang mengalami kerusakan, antara lain SMK Muhamamdiyah 6 Donomulyo (Rusak Sedang), SMK Muhammadiyah 2 Pagak (Rusak Berat), SMP Muhammadiyah 10 Turen (Rusak Ringan), SMP Muhammadiyah 5 Pagak (Rusak Ringan), dan SD Muhammadiyah 10 Pagak (Rusak Ringan).
Sedangkan hingga saat ini masih dilakukan assesment untuk daerah lain.
Dalam Laporan Situasi yang dikeluarkan oleh MDMC, para relawan Muhammadiyah tersebut membutuhkan alat transportasi double cabin, makanan siap saji, bahan bangunan, baksos untuk membersihkan dan merenovasi puing-puing bangunan, dan alat untuk membersihkan reruntuhan.
Reporter: Yusuf
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Bersama Alfamart, Lazismu Salurkan Bantuan ke Tunanetra

JAKARTA - Lazismu PP Muhammadiyah bersama Alfamart melakukan distribusi dana bantuan program kemitraan Lazismu bersama Alfamart kepada penyandang disabilitas, Senin (12/4).
Bantuan tersebut diterima oleh Erwin Zufriansyah selaku Ketua Fortufis (Forum Komunikasi Tunanetra Fisabilillah Indonesia) di Jl. H. Adam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan Erwin, dana ini akan disalurkan kepada penyandang disabilitas tunanetra yang ada di Jabodetabek. Erwin mengatakan, selama pandemi banyak penyandang tunanetra yang beralih profesi dari jasa pijat menjadi pengemis dan pengamen. 
Merespons situasi itu, kata Erwin, dia bersama anggota lainnya memberikan alternatif dengan berjualan kerupuk. 
"Tujuannya supaya tunanetra tidak menjadi pengemis," ungkapnya.
Erwin berharap dengan segala keterbatasan dirinya dan kawan-kawannya tetap berjuang bertahan hidup salah satunya dengan berjualan kerupuk. Di samping modalnya yang ringan, akses untuk memperoleh kerupuk lebih mudah didapat.
Sejak berdiri tahun 2019, keberadaan Fortufis selain sebagai wadah organisasi tunanetra, juga sebagai respons tunanetra terhadap diskrimininasi yang dialaminya.
Misalnya diskriminasi terhadap perlakuan untuk memenuhi identitas diri maupun diskriminasi dari keluarga mereka yang tidak mengakui anggota keluarganya terlahir sebagai penyandang disabilitas.
Erwin mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan Alfamart yang telah memberikan bantuan ini.
"Semoga para donatur mendapat keberkahan, dan Lazismu dapat berkembang dengan program-programnya yang peduli terhadap keberadaan penyandang disabilitas," paparnya.
Nazhori Author selaku Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan mengatakan, ada banyak komunitas penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian lembaga amil zakat, salah satunya adalah Fortufis ini. 
Di tengah pandemi ini, seperti diceritakan Erwin, nasib penyandang disabilitas sangat tidak menentu. Apalagi keperluan hidupnya harus terus terpenuhi termasuk bagaimana membayar kontrakan tempat tinggal mereka.
Selain itu, Lazismu dalam rangka program Ramadhan dengan tema Zakat Bangkitkan Indonesia juga menyalurkan Rendangmu untuk para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Fortufis. 
Lazismu mengucapkan terima kasih kepada konsumen Alfamart yang memberikan sebagian rejekinya untuk mereka para penerima manfaat. Sebagai mitra strategis Lazismu, Author berharap program ini dapat menjangkau penerima manfaat yang lebih luas lagi.
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Maksimalkan Layanan Zakat, Lazismu Wonosobo Bangun Gedung Zakat Center

WONOSOBO - Lazismu Wonosobo mulai merintis pembangunan Zakat Center sebagai sarana peningkatan pelayanan penghimpunan dan pendayagunaan zakat. 
Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Jawa Tengah, KH Tafsir mengawali peletakan batu pertama di Kompleks Amal Usaha Muhammadiyah di Jl. Kyai Hasyim Asyari Kp. Longkrang, Wonosobo Timur, Minggu, (4/4). 
Peran zakat infaq dan sedekah dianggap memiliki posisi strategis dalam penyelesaian problematika yang terjadi dilingkungan masyarakat. 
Direktur Lazismu Wonosobo, Tabah S. Pambudi menjelaskan bahwa pembangunan gedung Zakat Center dimaksudkan sebagai ikhtiar dalam meningkatkan sarana pelayanan baik penghimpunan maupun pendayagunaan dana ZIS. 
Menurutnya, perbaikan dari sistem layanan penghimpunan hingga pendistribusian terus ditingkatkan agar dapat mewujudkan rasa yang lebih aman dan nyaman bagi muzaki/donatur maupun mustahik. Penguatan sarana dan prasarana fisik, penguatan SDM hingga teknologi menjadi fokus utama target perbaikan dalam tahun ini.  
"Apalagi dimasa pandemi seprti sekarang, dengan berbagai keterbatasan dalam beraktifitas tentu harus memunculkan ide dan gagasan agar pelayanan tetap prima,” imbuh Tabah disela-sela acara.
Tabah menambahkan, potensi zakat di kabupaten Wonosobo cukup besar. Namun baru sedikit yang masuk dalam capaian LAZ resmi. Masih sedikitnya masyarakat yang faham dalam penunaian kewajiban zakat, menunjukkan perlunya edukasi yang berkelanjutan pada masyarakat. Baik dari kalangan pengusaha, PNS hingga bidang profesi lain seperti pertanian terhadap penghitungan zakat dengan berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan.
Ia berharap semakin banyak masyarakat yang faham dan sadar atas keawajiban zakat yang harus dileuarkan, maka penghimpunan akan semakin meningkat dan pendayagunaan atau penyaluran akan semakin luas asas manfaatnya. 
"Kami sedang menyiapkan amunisi-amunisi untuk edukasi dan fundraising baik konvensional maupun digital agar masyarakat teredukasi dan ikhlas mengeluarkan zakatnya,” imbuhnya.
Senada dengan hal tesebut KH Tafsir menegaskan bahwa zakat dapat menjadi solusi problematika keummatan. Peran zakat tidak hanya hanya charity yang bersifat konsumtif semata, namun lebih dari itu. Hal ini menjadi penting dalam agenda-agenda pengentasan kemiskinan, pendampingan sektor kemandirian melalui program UMKM dan ketrampilan sumber daya dan lain-lain. 
“Ibarat perang, zakat bisa dijadikan modal agar peperangan bisa menang. Seperti halnya pengentasan kemiskinan, gorim, pendampingan mualaf, agenda dakwah dan pendayagunaan sektor lain,” ujar Tafsir.
Selain dihadiri oleh KH Tafsir, peletakan batu pertama tersebut juga diikuti oleh Ketua PDM Wonosobo Bambang WEN dan Ketua BP Lazismu Wonosobo Kus Mulyanto.
Kegiatan diawali dengan kajian Ahad Pagi di Masjid Al Arqom Kompleks Perguruan Muhamamdiyah. Kemudaian seremonial peletakan batu pertama pembangunan gedung Zakat Center, dan diakhiri dengan sarasehan para pimpinan Muhamamdiyah dalam menyambut bulan suci Romadhon. 
Selain dari PWM Jawa Tengah, Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Muhammadiyah Cabang, perwakilan organisasi kepemudaan, dan tamu undangan.
Reporter: Yusuf
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Ringankan Beban, Lazismu Banyumas Bantu Biaya Pengobatan Rutin

BANYUMAS - Lazismu Banyumas memberikan bantuan pengobatan rutinan kepada Ariyanto di kediamannya, Desa Pasir Lor RT 03/02 Karanglewas, Selasa (6/4). 
Bantuan rutinan ini sudah dilaksanakan sejak sekitar satu tahun yang lalu dan diberikan setiap bulan. Total setiap bulan senilai Rp. 500.000,- diberikan kepada Ariyanto untuk membantu biaya pengobatan.
Manajer Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo berharap bantuan tersebut dapat meringankan keadaan keluarga dan berharap agar Ariyanto segera sembuh sehingga dapat beraktivitas normal kembali.
Ariyanto mengalami musibah kecelakaan pada saat dirinya bekerja di suatu proyek pada tahun 2017. Ia terjatuh ketika bekerja dan mengakibatkan kaki kirinya mengalami patah tulang sepanjang 8 cm. 
Dilansir dari laman resmi Lazismu Banyumas, sampai saat ini kondisinya masih tidak bisa berjalan dengan normal dan harus menggunakan 2 tongkat alat bantu jalan.
Ariyanto masih terus melaksanakan kontrol bulanan ke Rumah Sakit di daerah Solo. Bantuan biaya kesehatan ini tentunya akan sangat membantu dalam prosesi penyembuhan sakitnya. 
Awalnya, Lazismu Banyumas memfasilitasi proses pengobatan Ariyanto dengan bantuan operasional mobil ambulans. Namun, seiring berjalannya proses pengobatan, Lazismu Banyumas juga memberikan bantuan berupa biaya pengobatan.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Lazismu Banyumas atas bantuannya. Semoga semakin berkah. Terimakasih atas dukungannya kepada saya," ucap Ariyanto kepada media Lazismu Banyumas.
Kegiatan Ariyanto selama menjalani proses pengobatan juga diisi dengan bekerja membantu tetangganya untuk membuat angklung. Bapak dua anak ini memang memiliki semangat yang tinggi alam bekerja.
Dalam proses penyembuhan, Ariyanto ingin melakukan terapi di daerah Purwokerto karena kondisinya sudah semakin membaik dan agar lebih terjangkau tempat berobatnya.
Reporter : Romi/Tansah
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross