Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Malaikat Kecil itu Sedang Berjuang Melawan Hidrosefalus

Situbondo-LAZISMU. Badan semakin kurus, kepala semakin besar. Malaikat kecil itu tetap semangat dan sabar. Meski sakit, derita itu dilawannya. Dia tetap tegar dan ceria. Dengan senyuman dia memberi isyarat, nikmat sehat adalah impiannya.

Andini, gadis kecil berusia 10 tahun, harus berjuang keras melawan penyakit Hidrosefalus. Putri dari pasangan I Ketut Artawan dan Rasiyati ini harus menerima kenyataan pahit dengan cerainya kedua orang tua sejak delapan tahun silam. Sang ayah pergi meninggalkan Andini tanpa memberi kabar tentang keberadaannya. Sedangkan sang bunda pergi melancong ke Bali untuk mencari nafkah bagi keluarga yang di tinggalkan.

Kondisi itu terdengar sampai ke telinga Lazismu. Beberapa tim amil diturunkan, mendatangi rumah Andini pada Kamis, 28 Desember 2017. Kedatangan tim Lazismu Situbondo disambut hangat oleh senyuman manis Andini yang terbaring lemah di tempat tidur. Bocah malang itu kini tinggal di gubuk tua bersama sang nenek, Sukarsia di Jalan Pelabuhan Utara Gang lima, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.

Hidrosefalus yang diderita Andini berawal ketika menginjak usia empat bulan. “Andini awalnya lahir normal nak, dengan berat 2,5 kilogram. Saat usia 4 bulan kepala Andini tiba tiba membesar” cerita Sukarsia, nenek Andini. Penderitaan Andini semakin bertambah kala dirinya sulit menggerakkan badannya untuk bergerak serta mulutnya untuk berbicara.

“Sekarang cucu saya susah untuk bergerak dan tidak bisa bicara nak. Hanya bisa senyum kalau ada orang yang menjenguk dan menangis ketika sedang lapar dn dahaga” ungkap Sukarsia kepada tim Lazismu Situbondo.

Bocah kelahiran Bali, 24 Juni 2007 tersebut juga sempat diperiksa ke dokter dan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya dengan mengandalkan BPJS kesehatan gratis dari pemerintah. Namun semua upaya yang dilakukan tak membuahkan hasil. Dokter mengatakan, Hidrosefalus yang dideritanya terlanjur parah dan tempurung kepala telah mengeras. Sehingga pihak Rumah Sakit tidak berani untuk melakukan tindakan operasi
.
“Kami sembilan hari di RSUD Dr Soetomo nak. Tapi Andini hanya dirawat biasa, karena menurut dokter penyakit yang diderita cucu saya sudah terlambat untuk di operasi” terang Sukarsia dengan raut wajah sedih.

Suasana semakin haru saat tim Lazismu Situbondo menyerahkan santunan kesehatan sebesar Rp 750.000 untuk malaikat kecil penderita Hidrosefalus tersebut. “Alhamdulillah, terimakasih banyak nak, semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada kalian semua yang sudah membantu cucu saya. Semoga selalu diberi kesehatan, panjang umur dan dilancarkan rejekinya,” ucap nenek Andini dengan mata berkaca kaca.

Tak selang berapa lama, ibu Andini yang berada di Bali mengirim pesan pribadi kepada salah satu petugas Lazismu Situbondo, “Terimakasih yang tiada batas mas atas bantuan dan kepeduliannya kepada anak saya Andini.

Uang tersebut sangat bermanfaat bagi kami untuk membeli kebutuhan Andini dan memperbaiki atap rumah yang sudah hampir ambruk. Karena setiap kali hujan turun, Andini tidak lepas dari tetesan bocor atap rumah.

Sampaikan salam saya (red: ibu Andini) kepada segenap donatur Lazismu mas. Kami tidak bisa membalas kebaikan kalian. Semoga Allah yang membalas kebaikan kalian semua dengan berlipat ganda,”. tulis Rasiyati melalui pesan daring. (Robi AW)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Lembaga Zakat dan Perannya Dalam Penanganan Tuberkulosis

Jakarta – LAZISMU. Wakil Ketua Lazismu, Barry Adhitya menjadi pembicara utama dalam diskusi nasional pegiat kesehatan, Kamis (15/6/2017) di Hotel Sofyan. Kegiatan ini difasilitasi Rumah Sehat BAZNAZ dan Forum Zakat (FOZ).

Mengupas tema penyakit tuberkulosis atau TB, Barry mengemukakan lebih dari 50% pasien TB meninggal dunia karena tidak segera diobati. “India mengalahkan Indonesia, dari jumlah penderita TB karena faktor jumlah penduduk. Ini mengerikan, kita harus aktif terlibat,” kata Barry, yang juga sebagai Technical Working Group TB di Kementerian Kesehatan RI.

Tuberkulosis menyerang paru-paru, namun juga berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatik dan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif.

Penyakit TB adalah pekerjaan yang tidak akan ada berhentinya dalam SDGs. Selain itu, musti ada pendekatan multi disiplin. Seluruh pihak dapat terlibat di sini.

Ada organisasi internasional bernama Global Fund, yang memiliki program khusus TB. Mereka menggandeng organisasi Aisyiyah Muhammadiyah dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama. Pendampingan berbasis ormas Islam ini cukup efektif di 191 kabupaten tersasar, di seluruh desanya sampai 2018.

Pengobatan TB ini harus berkelanjutan, tidak boleh putus. Selama setengah tahun terus menerus. Bila putus harus mengulangi dari awal.

Dalam fase pengobatan, pasien TB membutuhkan kader komunitas yang mendampingi. Kader komunitas dilatih untuk mendampingi seorang pasien sampai dia sembuh. Mereka dilatih, mendampingi minum obat, jangan sampai drop out.

Dalam pendampingan ala TWG itu, tetangga diberi insentif Rp 300 ribu untuk enam bulan, agar tetangga itu mendampingi pasien tetangga.

“Aktifitas pendampingan ini sebetulnya membangkitkan kepedulian ala Islam. Tetangga memiliki perhatian khusus ke tetangga,” tutur Barry.

Bagaimana misalnya dana ZIS dipakai untuk gantikan ala Global Fund ini? Berupa insentif untuk tetangga, hanya Rp 50 ribu per bulan per orang. “Murah untuk menangani penyembuhan TB,” sambung Barry.

Dokter Muhammad Ridlo dari Rumah Sehat Baznas menyampaikan, kita bisa melakukan advokasi temuan dan layanan pengobatan. “Salah satunya adalah pengadaan shelter atau rumah singgah di sekitar RS untuk keluarga yang menunggu pasien berobat kontinyu,” kata dr Ridlo. (rilis/nd)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Santunan untuk Pasien RS Roemani

Semarang – LAZISMU. Kerjasama pentasharufan antara BMH (Baitul Mal Hidayatullah) dan LAZISMU dilaksanakan pada Jum’at, 22 Desember 2017, di RS Roemani, Semarang (RSR). Sebanyak 32 pasien yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut menerima santunan berupa uang tunai (22/12/2017).

Didampingi Kasubag Humas RSR, Yuni Lestari, bersama Kasubag Sekretariat yang juga sekretaris Lazismu, Marhaeni, tim dari Lazismu berkunjung ke kamar-kamar tempat pasien dirawat. Lembaga Amil Zakat ini menyapa pasien seraya berdoa agar kesembuhan untuk pasien dikabulkan Allah swt.

Kepala perwakilan BMH Jawa Tengah, Imam Muslim, menyampaikan bahwa salah satu kewajiban lembaga amil zakat adalah mentasharufkan dana zakat, infak dan sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan. “Ini merupakan amanah muzaki yang harus dilaksanakan oleh amil.” katanya.

Kegiatan positif seperti ini diharapkan bisa dikembangkan menjadi sebuah pola pemberdayaan masyarakat berbasis kepedulian sosial, kata Ibu Yuni. Senada dengan itu, Marhaeni menyampaikan kepedulian sosial seperti ini akan dikembangkan bersama-sama Lazismu beserta majelis dan lembaga terkait di lingkungan persyarikatan.

Selanjutnya agar menjadi program yang dapat bersinergi dengan lintas lembaga. Ada nilai manfaat yang lebih besar untuk masyarakat dengan sasaran yang tepat. Salah satu pasien, Bapak Yanto, warga Pucang Gading menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima, dia berharap lembaga amil zakat bisa membantu lebih banyak permasalahan masyarakat. (cs)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Paket Bantuan Korban Kebakaran Tiba Di Belangian

Banjarbaru – LAZISMU. Udara sore di desa itu sejuk. Angin berhembus dari Timur waduk Riam Kanan. Suasana yang menambah semangat tim Lazismu Banjarbaru bersama 5 orang kader Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Banjarbaru yang menggandeng 1 orang amil Lazis PLN UIP Kalimantan Bagian Tengah untuk berbagi.

Sudah sepekan penggalangan dana untuk musibah kebakaran dihimpun, kini tiba saatnya menyalurkan amanah donatur kepada mereka yang membutuhkan. Meringankan beban saudara yang tertimpa musibah kebakaran. Perjalanan cukup panjang,  waktu ditempuh kurang lebih 2 jam menggunakan Klotok (perahu kayu bermesin diesel) mengarungi waduk terbesar di Kalimantan Selatan itu.

Keindahan waduk Riam Kanan menemani selama perjalanan, tiba-tiba awan berubah hitam.  Pertanda hujan lebat akan turun. Perlahan tapi pasti hujan yang diprediksi datang mulai turun. Hujan hebat ditambah hembusan kuat angin. Semua penumpang saling membantu membentangkan terpal di jendela agar air hujan tidak membasahi paket bantuan.

Hujan mulai reda, bibir dermaga kecil di Desa Belangian perlahan semakin mendekat. Matahari berangsur terbenam, semua tim bergegas mengangkat seluruh paket bantuan ke atas dermaga. Tiba waktu Isya selesai, seluruh tim mulai membagikan paket bantuan sembako dan uang tunai kepada korban kebakaran.

Tiga paket besar dari Lazismu Banjarbaru dan PC IMM Banjarbaru, serta 10 paket bantuan ukuran sedang untuk lansia dan duafa dari PC IMM Banjarbaru dan Lazis PLN UIP Kalimantan Bagian Tengah siap dibagikan malam itu.

“Anang Kamuh (70) penerima bantuan angat berterima kasih atas uluran tangan  Lazismu Banjarbaru, Lazis PLN dan PC IMM Banjarbaru. Meski rumahnya habis  dilalap api pekan lalu, Anang tetap kuat yang malam itu hanya mengenakan selembar pakaian dan celana yang menempel di badan dengan kopiah di kepala.

Desa Belangian adalah kawasan yang cukup jauh jarak tempuhnya. Tidak ada jalur darat untuk menuju kesana. Desa dengan jumlah 95 kepala keluarga, mayoritas mata pencahariannya bertani dan berkebun. Masyarakat di sana sangat mandiri dengan energi listrik tenaga surya yang digunakan hanya pada malam hari sampai dengan waktu fajar.

Pembagian paket dari pintu ke pintu  (door to door) menjadi tantangan tersendiri di tengah guyuran hujan lebat. Energi yang tersisa setelah menempuh perjalanan panjang tak menyurutkan semangat. Seluruh anggota tim bahu-membahu mendorong gerobak di jalan menanjak dan licin dengan penerangan seadanya.

Semoga kemitraan yang terjalin bisa ditingkatkan lagi dikemudian hari, kata Ahmad Sudani, Ketua PC IMM Banjarbaru yang juga salah satu amil Lazis PLN UIP Kalimantan Bagian Tengah.

Sebelumnya Ia pernah menempuh pengkaderan amil di Lazismu Banjarbaru selama beberapa minggu atas permintaan pihak Lazis PLN. Hal senada juga disampaikan oleh Divisi Pengembangan Program dan Fundraising Lazismu Banjarbaru, “Lazismu sangat bangga, terima kasih atas sinergi yang terjalin, ke depan mampu menjangkau lebih luas dan lebih baik lagi,” terang Ginanjar penuh harap. (gn)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Berbagi Bersama Pemulung di TPA Jatibarang

Semarang – LAZISMU. Bekerja sebagai pemulung adalah pilihan untuk bertahan hidup. Di tempat pembuangan akhir (TPA), Jatibarang, Kota Semarang, ratusan pemulung menggantungkan hidupnya dari mengais sampah. Aroma tak sedap menjadi hal biasa di saat truk-truk sampah hilir mudik dinanti para pemulung ini.

Lapak-lapak penampung barang bekas siap menerima sampah yang bernilai jual. Di lokasi itu, rumah bedeng, warung makan, dan kandang hewan ternak menyatu dalam keseharaian aktivitas pemulung di TPA.

Rumah-rumah bedeng ini berukuran 3 x 5 m, atapnya warna warni terbuat dari plastic spanduk bekas, rangka dari bambu, dan dinding terbuat dari triplek serta seng bekas.

Dalam areal itu, persis di jalan masuk menuju TPA, terdapat 3 titik kelompok penghuni TPA. Diperkirakan ada 200-an rumah bedeng, tempat tinggal para pemulung yang bekerja tanpa lelah.

Lazismu berkesempatan datang pada Jum’at, 29 Desember 2017. Salah satu rumah yang dikunjungi terdapat alas tidur dengan karton bekas. Dipan sederhana dari kayu bekas dan bambu menghiasi rumah bedeng untuk berlindung.

Layaknya rumah, perabot rumah tangga ada di dalamnya. Perabot dapur dan tungku api berbahan bakar kayu masih ada di sini. Tirai dari kain ala kadarnya menutupi ruangan sebagai pembatas untuk untuk melepas lelah.

Kedatangan Lazismu di sana, diterima oleh imam musola Al-Ikhlas, Bapak Muhlisin. Lazismu berbagi dengan para pemulung. Sebanyak 70 bungkus nasi dan air minum dibagikan sesuai jumlah orang yang ada. Sementara para penghuni rumah bedeng masih bekerja di luar.

Bapak Muhlisin, menyatakan terima kasih atas perhatian Lazismu yang sudah beberapa kali mengunjungi tempat ini. Menurut Hasan, dari  200 rumah di lokasi itu, rata-rata dihuni 2 orang setiap rumah. M

Mereka berasal dari Purwodadi, Rembang dan sekitarnya, bahkan ada yang berasal dari luar pulau Jawa, lanjut Hasan. Umumnya mereka pulang ke kampung sekali dalam dua bulan, kata Muhlisin seperti disampaikan Hasan kepada media Lazismu (27/12/2017).

Program kunjungan ini merupakan kerjasama PDA Kota Semarang, yang telah aktif secara rutin membantu para pemulung. Semoga Lazismu dapat mewujudkan program produktif, dukungan semua pihak di nanti Lazismu dengan memberi kesempatan berbagi melalui rekening Infak : 714205 6983 Bank BTN Syariah atas nama Lazismu Kota Semarang, dan konfirmasi SMS/WA 0856 4087 3531.  (cs)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Khitan Zaman Now, Pasha Tahan Sakit Sambil Ngegame

Kalsel – LAZISMU. Suara jerit tangis anak-anak terdengar saling bersahu-sahutan di Komplek Sinar Atu Atu, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (27/12/2017). Suara itu berasal dari puluhan peserta khitan masal yang ada dalam ruang tindakan.

Khitan massal itu terselenggara hasil sinergi Lazismu Tanah Laut dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) KIPUh. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengisi liburan akhir semester, sekaligus rangkaian kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi KIPUh. Sebanyak 49 anak mengikuti khitan masal ini, pesertanya  siswa sekolah dasar yang berada di sekitar kantor Koperasi KIPUh, sebagian lainnya anak-anak dari para pekerja bongkar muat pelabuhan yang merupakan karyawan koperasi.

Menurut Maryanto selaku pengurus koperasi, acara ini sebagai wujud tanggung jawab sosial KIPUh terhadap masyarakat. “Selain khitan massal, KIPUh rutin menyalurkan dana sosial dalam bentuk lain, di antaranya penyaluran hewan kurban setiap hari raya Idul Adha,” jelasnya.

Selain pelayanan khitan gratis, para peserta juga mendapatkan bingkisan berupa tas sekolah dan sarung. “Mudah-mudahan kegiatan khitan massal ini akan kita laksanakan setiap tahun, dengan harapan semakin banyak warga masyarakat yang bisa terbantu, terutama masyarakat tidak mampu”, papar Maryanto.

Saat ini, lanjut Maryanto, ada 130 anggota koperasi yang berperan sebagai mitra dalam beberapa aksi sosial yang selama ini dilaksanakan bersama Lazismu Tanah Laut. Di halaman kantor koperasi, para orang tua sedang mengantre, beberapa di antaranya sibuk menenangkan anak-anaknya yang menangis karena ketakutan akan dikhitan.

Salah satu peserta, Saipul (7), baru saja selesai dikhitan, Ia mengatakan jika awalnya merasa takut karena melihat alat-alat medis seperti suntikan hingga membuatnya menangis. “Takut sekali, tadi pas mau disuntik” ucap Ipul. Namun setelah selesai Ia mengaku tidak begitu sakit. “Seperti digigit semut” ceritanya.

Berbeda dengan Ipul, teman sebayanya Pasha (7) mengatasi rasa takutnya dengan cara unik. Pasha menikmatinya sambil ngegame lewat ponsel. Sejak masuk ke ruang tindakan, siswa kelas 1 SD Negeri Atu Atu ini selalu memegang ponselnya. Cara ini terbilang cukup ampuh.

Sejak disuntik sampai dengan proses terakhir dijahit, Pasha sama sekali tidak menangis. Ia hanya merasakan sedikit sakit. “Sakit sih, sedikit. Tapi sambil main game biar nggak kerasa sakitnya,” akuanya.

Sementara itu, para orang tua yang ikut mendampingi putranya dikhitan terlihat senang. Akbar, orang tua salah satu peserta mengatakan dirinya mendapat informasi khitan masal dari seorang karyawan koperasi.

“Saya dapat informasi 2 hari yang lalu, kemudian saya bilang kepada anak saya untuk ikut sunat. Ternyata dia bilang berani, akhirnya kami mendaftar,” pungkasnya. Ketika melihat anaknya telah selesai dikhitan wajahnya begitu bahagia. Dirinya bahagia dan berterima kasih kepada Koperasi KIPUh dan Lazismu yang memfasilitasi khitan gratis ini. Sangat membantu bagi masyarakat seperti kami, ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.

Sejak terbentuk pada Februari 2017, Lazismu Tanah Laut telah melakukan beberapa aksi sosial. Selain khitan massal, Lazismu juga memberikan bantuan untuk lansia duafa, bantuan biaya berobat serta bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu.

Pada 2018 nanti, Lazismu juga telah menyiapkan beberapa program, di antaranya program orang tua asuh, beasiswa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan semakin banyak donatur baik perorangan maupun perusahaan yang mau bersinergi dengan mendukung program-program yang dijalankan Lazismu Tanah Laut. Dengan dukungan dari berbagai pihak tentu akan lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat. (km)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross