

Sragen – LAZISMU. Iit Enjang Utomo,
warga Karangudi RT 17, Karangudi, Ngrampal, Sragen membantu menurunkan gerobak
dari mobil pick-up. Di rumahnya Iit tinggal bersama Silfiyanti dan anaknya, Iin
Putri Sakinah.
Pria yang setelah lulus SMP
langsung merantau di Jakarta ini sehari-hari bekerja sebagai juru masak di
salah satu restoran di daerah Sragen.
"Setamat dari SMP saya
langsung merantau di Bogor Mas, Tepatnya 2007 lalu. Di sana saya jadi juru
masak di warung pecel lele. Pada 2013 saya memutuskan kembali ke Sragen
kemudian menjadi juru masak di restoran daerah Sragen," ucap Iit saat
ditemui Lazismu.
Iit mengisahkan, karena ada kendala
di restoran tempatnya bekerja, ia pun berniat ingin membuka warung makan
angkringan sendiri dekat tempat tinggalnya.
Mengingat Iit sudah berpengalaman
menjadi juru masak ketika merantau di Bogor. Pada Senin (25/4/2019) Staf
Program Lazismu Sragen, Tommy Arisaputra menyerahkan bantuan permodalan kepada
Iit.
Bantuan permodalan itu berupa
seperangkat gerobak angkringan dan modal usaha. "Terima kasih Lazismu
Sragen semoga usaha saya lancar dan berkembang," tutur Iit. (ls)

Magelang – LAZISMU. Lazismu Kabupaten
Magelang bekerjasama dengan BTM Amman untuk melaksanakan pembiayaan Qardhul
Hasan. Pembiayaan ini digunakan untuk pengadaan mobil ambulans bagi Kantor
Layanan (KL) Lazismu di Secang.
Pembiayaan ini
ditaksir senilai Rp. 185 juta. Adapun penandatangan akad dihadiri oleh Bapak
Adjadri dari PDM, Rosidi selaku Ketua Lazismu, dan Putro Prihatmanto selaku
perwakilan dari BTM Amman (13/4/2019).
Disaksikan Bapak
Fahrurozi selaku Ketua PCM Secang, Abdul Syukur selaku Sekretaris PCM Secang), Yusup
dari PCM Secang, dan Ibu Saefiyati selaku PCA Secang, serta bapak Azmi dari KL
Lazismu Secang beserta Ibu-Ibu 'Aisyiyah Kecamatan Secang menyaksikan
penadatanganan akad tersebut.
Rosidi
mengatakan mobil ambulans ini keberadaannya akan difungsikan sebagaimana
mestinya melayani bantuan armada kesehatan dan melayani masyarakat yang duafa
dalam memanfaatkan ambulans ini.
Baitul Tanwil
Muhammadiyah Muamalat Mandiri ( BTM ) AMMAN sendiri lembaga keuangan yang
bergerak dalam pemberdayaan umat. BTM AMMAN didirikan pada 1999 dan merupakan
salah satu amal usaha di bidang ekonomi dan kewirausahaan yang sebelumnya
merupakan koperasi serba usaha yang didirikan kaum muda muhammadiyah di kawasan Magelang. (lmg)

Lazismu berkeyakinan bahwa melalui program-program itulah pendistribusian dan pendayagunaan program memiliki nilai tambahnya (value added) bagi para penerima manfaat dan mitra strategis Lazismu. Seiring dengan Ramadhan tahun ini, Lazismu ingin mewujudkannya sebagai bentuk mengaplikasikan nilai-nilai spiritual, sosial dan edukasi dalam bingkai filantropi Islam.
Karena itu, Ramadhan 1440 H mengangkat tema: “Ramadhan Mencerahkan”. Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief mengatakan, tema ini didasari pada nilai-nilai Islam yang pengejawantahannya menjunjung tinggi prinsip amanah, adil, ihsan dan kasih sayang dengan etika welas asih.
Ramadhan Mencerahkan dilaksanakan secara nasional. “Serantak di seluruh kantor wilayah, daerah serta kantor layanan Lazismu di Indonesia. Intinya berbagi kebahagiaan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Spirit Ramadhan mencerahkan menurut Hilman mengandung tiga makna, antara lain 1) mencerahkan secara spiritual, 2). mencerahkan secara sosial-ekonomi dan 3). mencerahkan untuk kemanusiaan.
Selain peluncuran program Ramadhan, Hilman menambahkan bahwa Lazismu juga akan menyosialisasikan kemudahan pembayaran zakat, infak dan sedekah secara online (digital) yang sudah bekerjasama dengan mitra strategis yang bergerak pada payment gateway terbaik di Indonesia.
Kita tahu Muhammadiyah khususnya warganya memiliki potensi untuk menunaikan zakat, dan kegiatan berbagi yang di lakukan juga dengan berinfak dan bersedekah. Lazismu dalam hal ini memiliki program yang secara nasional dilakukan baik yang sifatnya pemberdayaan dan karitatif.
Muhammadiyah punya kiprah yang besar, misalnya MDMC dengan program kemanusiaan yang memfokuskan dalam penanganan mitigasi bencana. Di lokasi ini juga Lazismu meresmikan Gudang Kemanusiaan. Tempat ini juga selain gudang logistik kemanusiaan sekaligus sebagai wahana edukasi untuk mengenal pengetahuan bencana di kalangan pelajar dan mahasiswa bahkan dikenalkan sejak dini.
Dalam kesempatan yang sama, Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar, mengatakan, Lazismu akan meresmikan Gudang Kemanusiaan yang bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). “Gudang kemanusiaan sarana untuk mengumpulkan dan mendistribusikan instrument bantuan kemanusiaan jika bencana terjadi,” jelasnya.
Di bulan Ramadhan ini juga kami menambah kesemarakannya dengan kegiatan nasional seperti Back to Masjid, Indonesia Mobile Clinic (IMC), Kado Ramadhan dan MudikMu Aman.
PR Manager Lazismu, Nazhori Author menerangkan bahwa Masjid merupakan pusat pemberdayaan dan dakwah sosial yang harus diperhatikan, terutama di kawasan terpencil, tertinggal dan terdepan serta kantong-kantong kemiskinan baik di yang ada di desa dan di kota dengan target nasional sebanyak 78 masjid.
Sementara tradisi mudik di Indonesia, lanjutnya merupakan aktivitas rutin yang perlu mendapat perhatian. “Sehingga itikad Lazismu menyiapkan 80 posko layanan mudik nasional bagi pemudik yang merasa lelah dan memerlukan keamanan beristirahat selama perjalanan menjadi program unggulan sejak tahun 2017 sampai sekarang,” pungkasnya.
Di samping program-program Ramadhan itu, Lazismu juga akan menyalurkan bantuan kepada guru-guru yang bekerjasama dengan Alfamart melalui program Peduli Guru dan bantuan peralatan sekolah (School Kit).
Author mengungkapkan bahwa Lazismu juga menyediakan layanan kesehatan melalui program nasional Indonesia Mobile Clinic dengan target penerima manfaat selama Ramadhan 10.900 jiwa. Sedangkan program Kado Ramadhan merupakan aksi kepedulian selama bulan suci untuk meringankan kebutuhan hidup masyarakat yang duafa saat menunaikan ibadah puasa dan menyambut hari lebaran dengan target nasional 366.518 penerima manfaat.
Ketua LPB Budi PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengatakan, adanya gudang kemanusiaan ini perlu diketahui ketika terjadi tsunami Aceh. Kondisi menyedihkan membuat semua orang khusunya kaum muslimin untuk tergerak membantu saudara-saudaranya yang sedang dalam kesusahan karena bencana alam.
Begitu pun bencana gempa di Padang dan eruspi Merapi. Belajar dari pengalaman inilah pentingnya nilai keberadaan gudang kemanusiaan. “Tempatnya harus representatif yang mudah diakses untuk tujuan kemanusiaan,” pungkasnya.
Kebutuhan akan manfaat gudang kemanusiaan pada dasarnya untuk dikelola sebagai tempat keluar masuk jenis bantuan kemanusiaan. Gudang kemanusiaan ini tidak boleh sepi. “Direncanakan akan ditata sebagai kawah candradimuka untuk edukasi sosial kebencanaan dan kemanusiaan,” jelasnya.
Tidak berhenti sampai di gudang kemanusiaan, tempat ini juga sebagai sarana berdakwah yang bisa dimanfaatkan oleh warga muhammadiyah di sekitar Balecatur, Gamping, Sleman. (na)

Parepare – LAZISMU. Mahasiswa dari Kampus IAIN
Parepare berkumpul di depan kantor Lazismu Parepare dengan jumlah yang cukup
banyak. Kehadirannya mengundang perhatian khusus dari warga dan para pengendara
lalu lintas.
Sebagian
warga menduga mahasiswa sedang aksi demo apalagi bertepatan dengan May Day.
Tapi ternyata para mahasiswa ini bermaksud mengunjungi kantor Lazismu Parepare
untuk melakukang studi lapangan.
Melalui
Dosen Pendamping Manajemen Zakat dan Wakaf, Mustika mengawali perbincangan
dengan pengurus Lazismu, sengaja kami datang dengan para Mahasiswa dari 5 Kelas
dengan 2 prodi berbeda yakni Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf juga dari Prodi
Perbankan Syariah IAIN Parepare.
Kedatangan
kami ingin belajar lansung tentang tata kelola dan manajemen zakat, infak dan
sedekah, karena selama ini mereka hanya belajar teori zakat di ruang kuliah,
dan untuk bisa melihat dan belajar lansung ke lembaga amil zakat, makanya
mereka kami dampingi berkunjung di Lazismu Parepare, kata Mustika.
Saiful
Amir selaku Manager Area Lazismu Parepare menyambut dengan senang hati atas
kunjungan ini, saya mewakili ketua Lazismu Eena Rasyid Taufan, mengucapkan
terima kasih dan permohonan maaf beliau tidak ikut menerima, tapi Insya Allah
saya selaku Sekretaris sekaligus Manager Eksekutif akan melayani dan siap
berbagi informasi kepada adik-adik mahasiswa.
Selama
hampir dua jam berdiskusi dengan berbagai macam pertanyaan dari mahasiswa dan
apa saja kendala yang dihadapi serta bagaimana strategi fundraising Lazismu. Dalam
pertemuan itu para mahasiswa menawarkan diri untuk menjadi relawan Lazismu.
Pertanyaan,
tanggapan dan elaborasi mahasiswa ini dijawab dan ditanggapi dengan baik oleh
Saiful Amir yang didampingi oleh empat staf amil Lazismu. “Mahasiswa menilai Lazismu
keren, seru para mahasiswa dengan kompak,” kata Saiful.
Diakhir lawatan
ini, para mahasiswa merasa puas mendengarkan penjelasan yang menarik tentang
Lazismu dengan berbagai penyajian video jejak aktivitas Lazismu selama ini.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut, puluhan mahasiswa menyatakan bersedia menjadi
relawan untuk penggalangan dana atas korban banjir Bandang yang terjadi di
Kabupaten Enrekang beberapa hari lalu.

Parepare – LAZISMU. Ramadhan 1440 H sudah diambang waktu,
bulan penuh berkah, ampunan dan ajang memaksimalkan kualitas kebajikan kepada
sesama. Bagi Lazismu Ramadhan merupakan waktu yang memiliki banyak dampak sosial.
Karena
itu, Lazismu menggelar Workshop Filantropi Cilik. Workshop ini dimaksudkan
untuk memaksimalkan potensi penghimpunan donasi infak sedekah dengan segmen para
siswa yang ada disekolah SD dan SMP se-kota Parepare.
Tema workshop
merupakan turunan dari tema Ramadhan Mencerahkan, yakni Membangun Karakter
Kedermawanan Peserta Didik di Sekolah untuk Parepare yang Berkemajuan.
Menghadirkan peserta dari kepala Sekolah SD dan SMP sebanyak 140 serta para
pembina Majelis Anak Saleh yang juga didampingi guru agama masing-masing.
Walikota
Parepare yang diwakili Hj Aminah Amin selaku Asisten satu mengapresiasi kinerja
Lazismu. Lazismu berkontribusi untuk bangsa termasuk pemerintah Kota Parepare,”
katanya saat membuka acara tersebut.
Gerakan
Filantropi Cilik pada prinsipnya membiasakan peserta didik untuk menolong
sesama dengan cara menyisihkan uang recehnya dari sisa uang jajan.
Dilihat
secara sekilas koin ini remeh, tapi jika dihimpun akan menjadi gerakan masif di
semua sekolah. “Pasti banyak sekali manfaat yang bisa dilakukan seperti
beasiswa tidak mampu, seragam sekolah untuk yatim dan duafa,” katanya.
Ini sudah dibuktikan oleh Lazismu. Perlu didukung oleh masing-masing sekolah. Semua pihak harus proaktif dan bersinergi dengan Lazismu dan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia Kota Parepare, ungkapnya. Dewan
Pengawas Lazismu Parepare, Syarifuddin Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan
pentingnya berkolaborasi serta bersinergi dengan semua komponen umat dalam
menggerakkan potensi zakat infak dan sedekah.
Secara
nasional kita punya potensi zakat yang luar biasa termasuk di kota Parepare,
sayang potensi ini belum terealisasi secara maksimal. “Melalui workshop ini Lazismu
mengundang para kepala sekolah dan para pendidik agama islam untuk menggerakkan
Filantropi Cilik di masing-masing sekolah sekaligus salah satu upaya pembiasaan
berdonasi sejak dini,” katanya.
Ketua
Lazismu Parepare, Erna Rasyid Taufan mengungkapkan gerakan filantropi cilik harus
menjadi program Majelis Anak Saleh yang ada di sekolah, selain literasi baca Al-Quran,
salat duha, berdoa sebelum belajar.
“Satu yang
tidak boleh dilupakan membiasakan kepada anak sekolah bersedekah sejak
dini sehingga menjadi karakter mulia,
menjadi dermawan, peduli dan suka menolong kelak,” paparnya.
Turut
hadir dalam workshop para ahli di bidang masing-masing yakni: Dr H.Mahsyar
Idris,M.Ag (Ketua Dewan Syariah Lazismu Parepare/Direktur PPs IAIN
Parepare).Dr.M.Nasri Hamang,M Ag yang digelari Doktor Zakat karena disertasinya
tentang Zakat.Dra Hj Sri Eny Ludfiah,M.Pd (Kepala SMP N 2 Unggulan Parepare)
yang juga mitra Lazismu. Dan H Muh Dahlan,S.Pd,M.Pd ( Sekretaris Majelis Anak
Saleh dan juga ketua Asosiasi Pendidikan Guru Agama Islam Indonesia AGPAII kota
Parepare.
Di sesi akhir,
dilakukan penandatanganan Piagam Kerjasama antara Lazismu, Majelis Anak Saleh
dan Asosiasi Pendidikan Guru agama Islam kota Parepare dalam melakukan gerakan
Fikantropi Cilik menghimpun zakat, infak, dan sedekah di sekolah-sekolah. (sa)

Kalimantan– LAZISMU. Lazismu dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM)
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengelar bersih-bersih masjid (musola) di
Kabupaten Banjar. Langkah kongkret Lazismu dalam rangka sambut bulan suci
ramadhan 1440 H.
Sesuai
rencana kegiatan bersih-bersih masjid (BBM) dilaksanakan di beberapa musola di kabupaten
banjar, diantaranya musola Ar-Ridha, Desa Mandiangin Barat, musola Darunnajah,
Patarahan, Karan Intan dan musola perempuan, Karang Intan.
Amil Lazismu Kabupaten Banjar, Ginanjar Sutrisno, menyampaikan kegiatan berjalan lancar dan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar musola.
“Program BBM kali ini berjalan lancar, sehingga dapat memberikan manfaat lebih banyak kepada masyarakat,” ujarnya.
Ginanjar
menambahkan kegiatan BBM merupakan bagian dari program ramadhan mencerahkan. “aktualisasi
bentuk kegiatan berangkat dari tema ramadhan mencerahkan yang beberapa waktu
lalu diluncurkan oleh Lazismu di Yogyakarta,” paparnya.
Perwakilan
Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Banjar, Al-Bawi mengatakan terlaksananya
kegiatan ini merupakan bentuk ta’awun muhammadiyah. “Sinergi bareng Lazismu dengan
membersihkan musola tujuannya agar saat melaksakan ibadah ramadan bisa lebih
khusuk,” tuturnya.
Bawi menilai
kegiatan ini sebagai pelecut semangat angkatan muda muhammadiyah khususnya di
kabupaten Banjar untuk bersama-sama kembali memakmurkan masjid sehingga basis
dakwah kultural bisa semakin kuat.
Masjid
tidak berhenti sebagai tempat berkumpul anak muda, selain membersihkan beberapa
musola, Lazismu dan AMM Kabupaten Banjar juga menyerahkan alat-alat kebersihan
kepada pengelola musola. (mn)

