

Belitung – LAZISMU. Heny Yustini warga Desa Aik Rayak Tanjungpandan, Belitung duduk sambil berbincang dengan Harun Al Rasyid pegawai Lazismu Belitung bagian program kegiatan. Ia tinggal di Aik Kelubi bersama kedua orang tua dan kedua anaknya.
Heny menjelaskan bahwa sehari-hari dia bekerja serabutan, disamping bantu orang tuanya jaga warung kelontong juga membantu tetangganya memasak untuk mencukupi kebutuhan kedua anaknya. "Anak saya dua, yang satu masih SMA sementara yang kecil umur lima tahun" tuturnya.
Semenjak tiga tahun yang lalu, Henny ditinggalkan suaminya, sehingga karena kondisi keadaan ini dia menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Henny menerangkan kepada Lazismu Belitung, untuk memenuhi kebutuhan anaknya tidak cukup hanya mengandalkan kerja dengan membantu tetangga. Dia berkeinginan ada modal usaha untuk merintis jualan sayur matang yang rencananya akan dimasak sendiri dan dijual di toko kelontong milik orang tuanya.
Dengan demikian, dia berharap akan menambah pendapatan harian guna menghidupi kedua anaknya.
Melihat kondisi keluarga Henny, Lazismu Belitung memutuskan untuk membantu lewat program BIEKA (Bina Ekonomi Dhuafa).
Rabu (17/7/2019) Harun Alrasyid, Ketua program kegiatan menyerahkan bantuan modal usaha ke Henny. "Terima kasih Lazismu Belitung atas segala bantuannya. Modal yang diberikan ini akan saya gunakan untuk modal jualan sayur dan sebagiannya untuk peralatan warung sehingga dapat lebih menarik"
Mari dukung program BIEKA dengan berzakat infak dan shodaqoh. Zakat mensucikan harta dan menjadikan hidup kita lebih berkah. Rekening Zakat: MANDIRI SYARIAH 7189718998 An. Lazismu Belitung. Rekening Infak Shadaqoh MUAMALAT 3720008207 An. Lazismu Belitung. Konfirmasi transfer melalui WhatsApp: 081918997555 atau dapat juga langsung datang ke kantor layanan kami di jl. Gegedek depan kantor PM Tanjungpandan. (bp)


D.I. Yogyakarta – LAZISMU. Program Zakat Fitri memberdayakan ummat merupakan Program perdana Lazismu D.I. Yogyakarta (DIY) pada Ramadhan 1440 H tahun ini. Program tersebut bertujuan untuk mendayagunakan penghimpunan zakat fitri guna meningkatkann taraf hidup keluarga ekonomi lemah menjadi keluarga berdaya dan mandiri.
Kegiatan pentasyarufan perdana zakat fitri memberdayakan dilakukan pada Sabtu, (13/07/2019) di Aula Pimpinan Wilayah Muhammdiyah (PWM) DIY. Menurut Cahyono, Ketua Lazismu DIY mengatakan, program ini sudah sejak bulan Ramadhan yang lalu, tapi baru dilaksanakan tahun ini. Menurutnya, program ini sudah mendapatkan restu dari PWM, bahawa Lazismu DIY akan melaksanakan program Zakat Fitri memberdayakan ummat.
Lebih lanjut, Cahyono menjelaskan program tersebut sesuai dengan putusan Dewan Syariah Lazismu, bahwa zakat fitri kemanfaatannya tidak hanya dirasakan atau diberikan pada malam takbiran, tetapi bisa disalurkan sepanjang tahun atau sampai ramadhan berikutnya.
“Dari sini lazismu DIY membuat program agar kemanfaatan atau pendayagunaan zakat fitri yang lebih luas yaitu pemberdayaan ummat,” tutur Cahyono.
Untuk teknis penghimpunan Cahyono menerangkan, penghimpunan zakat fitri bekerjasama dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah, dari 56 sekolah yang ada di DIY sebanyak 14 sekolah bekerjsama untuk program tersebut, seperti SMP Muhamadiyah (MUH) 2 Yogyakarta, SMP MUH 4 Yogyakarta, SMP MUH 3 Yogyakarta, SMA MUH 1 Yogyakarta, SD MUH Condong Catur, SMA MUH 4 Yogyakarta, SMP N 1 Yogyakarta, SMK MUH 1 Wates, SMP MUH 3 Yogyakarta, SMP MUH 1 Yogyakarta, SD MUH Wirobrajan 3 Yogyakarta, SMK MUH Imogiri, SMP MUH 2 Kalasan, dan SMK MUH 1 Playen.
“Alhamdulillah ada 14 sekolah yang tahun ini bisa bekerjsama dengan Lazismu. Semoga di tahun depan bisa bertambah. Sedangkan, untuk penghimpunannya, Alhamdulillah untuk beras terhimpun 1.368 kg (seribu tiga ratus enam puluh delapan kilogram) dan uang terhimpun Rp. 32.548.530 (tiga puluh dua juta lima ratus empat puluh delapan ribu lima ratus tiga puluh rupiah),” ungkap Cahyono.
Menurutnya, Setelah penghimpunan, maka beras tidak disimpan sampai 11 bulan, tapi akan di depositokan dalam bentuk uang, dan bekerjasama dengan petani Muhammadiyah, dimana pada saat pentasyarufan setiap bulan akan diambil dalam bentuk beras.
Pada tahun ini, Lazismu DIY akan memberdayakan 35 mustahiq penerima program zakat fitri memberdayakan yang masing-masing merupakan rekomendasi dari Lazismu di daerah.
Pentasyarufan tersebut memberikan 10 kg beras ke masing-masing mustahiq. Cahyono menambahkan, bahwa pada pentasyarufan pertama ini, Lazismu meratakan pembagian berasnya. Untuk pentasyarufan selanjutnya akan disesuaikan dengan jumlah keluarga mustahiq.
Tidak hanya berhenti di pemberian beras setiap bulan, Lazismu DIY juga akan memberikan pendampingan, dan pelatihan, serta pendampingan rohani keagamaan terhadap penerima manfaat.
Lalu, Jefree Fahana, Sekretaris Lazismu mengungkapkan, selanjutnya akan ada pelatihan untuk mustahiq, seperti pelatihan kewirausahaan, sehingga harapannya kedepan para mustahiq penerima manfaat ini bisa menjadi muzaki. Jefree juga berharap mustahiq penerima manfaat ini bersedia menjadi binaan Lazismu, baik di wialayah maupun di daerah.
Jefree menambhakan, bahwa program ini akan melibatkan dan kerjasama berbagai pihak, terutama majelis dan lembaga di lingkungan PWM untuk program pemberdayaan, dan pendampingan.
Sementara itu, tugas dari Lazismu daerah diharapkan juga bisa mendampingi mustahiq di masing-masing daerah. “Kedepannya di pertemuan di bulan kedua dan bulan ketiga bisa dilakukan di daerah, dan nanti akan ketemu bersama kembali di wilayah di bulan ketiga untuk mendapatkan pembinaan bersama dan pelatihan.” Imbuh Jefree. (bp)

Pekanbaru – LAZISMU. Sebagai bentuk keperdulian di dunia pendidikan Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Pekanbaru salurkan 12 paket school kit di SMP Muhammadiyah 5, jl. Padat Karya, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, pada Senin, (15/7/2019) lalu.
Agung Pramuryantyo, Kepala Cabang Lazismu Pekanbaru menjelaskan bahwa penyaluran school kit ini bertujuan untuk memberikan kemudahan siswa SMP Muhammadiyah 5 Pekanbaru dalam melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar.
“Ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar sekolah. Lazismu Pekanbaru berpandangan bahwa kondisi sekolah ini memang baru berdiri sehingga didalam oprasional pasti ada kendala, hal inilah yang kita coba dari Lazismu Pekanbaru untuk support agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik dengan memberikan kemudahan dan fasilitas kepada para siswa SMP Muhammadiyah 5,” jelasnya.
Ia berharap SMP Muhammadiyah 5 bisa berkembang lebih baik, terbantu dengan adanya school kit yang diberikan oleh Lazismu Pekanbaru, dan ini tentu menjadi daya tarik bagi siswa untuk dapat bersekolah di SMP Muhammadiyah 5.
Sementara itu, Muhammad Masduki, Kepala Sekolah SMP Muhmmadiyah 5 sangat bersyukur atas bantuan school kit yang diberikan oleh Lazismu Pekanbaru, sehingga membuat anak-anak semakin semangat untuk belajar di SMP Muhammdiyah 5 Pekanbaru.
“Wah luar biasa Alhamdulillah sesuatu yang diharapkan juga dan membuat anak-anak semangat juga karena kita dapat tas, jadi Alhamdulillah menjadi salah satu pemacu juga bagi semangat anak-anak untuk belajar,” ungkapnya.
Ia juga berharap, SMP Muhammadiyah 5 bisa berkembang serta masyarakat luas bisa mengenal SMP Muhammadiyah 5, sehingga tahun berikutnya SMP Muhammadiyah 5 lebih dikenal dan siswa yang masuk bertambah banyak. (bp)

Jakarta – LAZISMU. Prahara di jalur Gaza, Palestina tak kunjung usai. Ratusan ribu warga Palestina terus mengungsi setelah pendudukan Israel. Lebih dari 50 tahun air mata di Palestina menceritakan derita warganya ke seluruh penjuru dunia. Tak hanya dukungan untuk merdeka, warga Palestina ingin masyarakat internasional berdiri untuk membangun kekuatan solidaritas.
Masih dalam ingatan, jelang pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada 27 September 2018, di Sidang Majelis Umum PBB di New York, orang-orang berkumpul menanti pidato itu di depan kantor pusat PBB di New York. Ada asa bahwa setiap negera memiliki hak yang sama untuk merdeka sebagaimana negara-negara lainnya.
Di Indonesia sendiri, solidaritas untuk Pelestina masih terus menggema. Bahkan Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, sejak 2012, turut berperan melaksanakan program bantuan yang besinergi dengan lembaga-lembaga dan pekerjaan langsung bagi para pengungsi Palestina.
Salah satunya adalah MuhAid - UNWRA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees) lembaga yang dipercaya PBB melaksanakan bantuan darurat mencakup pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan dan layanan sosial, infrastruktur kamp dan perbaikan termasuk di saat konflik bersenjata.
Di tahun itu juga, Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu, Din Syamsuddin menggagas Prakarsa Persaudaraan Indonesia Palestina (PPIP). Selanjutnya pada 2014, melalui Prakarsa Persaudaraan Indonesia Palestina (PPIP), Lazismu dan MDMC, Muhammadiyah serahkan bantuan untuk para korban di Gaza yang menjadi target serangan tentara Israel, senilai 2,5 miliar bersama dengan MDMC Indonesia.
Cerita lain disampaikan Lazismu, saat Ramadhan bahkan untuk yang kedua kalinya Lazismu mengundang da’i (syeikh) dari Palestina bersafari Ramadhan untuk menggalang dana yang hasil dari penghimpunan itu digunakan untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina.
Bersamaan dengan itu, pada 2019, Lazismu bersama IESCO (International Education Scientific and Cultural Org) juga bekerjasama melakukan kampanye tentang pentingnya menyelamatkan pendidikan di Palestina dari kehancuran. Kemudian, bagaimana memikirkan siswa melanjutkan perjalanan pendidikan mereka dan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan terus melayani para siswa tersebut di tengah prahara yang masih berkecamuk.
Dalam kerjasama ini bersama IESCO, Lazismu melakukan penggalangan dana bersama organisasi kemanusiaan lain untuk 10.000 mahasiswa Palestina agar tetap bersekolah dan kuliah. Sektor pendidikan juga membutuhkan sikap mendukung dari lembaga-lembaga internasional dan negara-negara sahabat untuk bekerja dengan pihak-pihak terkait untuk memecahkan pengepungan yang tidak adil ini yang menyebabkan bencana di semua sektor di Jalur Gaza, termasuk sektor pendidikan.
Maka melalui momentum Idul Adha di tahun ini, Lazismu turut ambil bagian dalam program Qurban untuk Kamanusiaan yang rencananya akan disalurkan bagi warga di Palestina. Harapannya dengan program kurban ini, api semangat untuk mendukung dan menggalang kekuatan internasional bagi kemerdekaan Palestina dapat terus menyala.
Nazhori Author selaku PR Manager Lazismu, mengungkapkan selain penyaluran hewan qurban ke Palestina, Lazismu juga menyalurkan ke Yaman dan Rohingya. Mengapa tiga negara ini menjadi prioritas? “Lazismu menilai negara-negara tersebut khususnya warga muslimnya membutuhkan uluran tangan dan dukungan semangat dari masyarakat internasional,” paparnya.
Tanpa melupakan kebutuhan hewan kurban di dalam negeri ini, sebetulnya tambah Author, kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta kantong-kantong kemiskinan lainnya perlu mendapat perhatian bagi Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional. Tujuannya agar tidak terkonsentrasi di wilayah tertentu, tutupnya. (na)

Palu – LAZISMU. Berbagai kebaikan antar sesama manusia merupakan suatu keharusan yang tidak boleh terabaikan.
Kali ini, Lazismu Palu memberikan bantuan berupa paket baby kit (popok, pakaian bayi) ke bayi Risnawati di RSUD Undata, jalan Trans Sulawesi – Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/7/2019) lalu.
Ibu yang berasal dari Makassar ini, datang ke Parigi Moutong mengunjungi keluarga, tetapi sampai rumah orang tuanya, dia diharuskan dirujuk ke rumah sakit di kota Palu dengan bantuan pinjaman uang dari tetangga.
Beliau tidak ada tempat tinggal atau sanak keluarga di Palu, hingga kunjungan tim Lazismu dan Relawan Turun Tangan Palu, beliau tinggal di rumah sakit, dan tentunya sampai ada kepastian kapan dioperasi membutuhkan bantuan. Dikarenakan belum ada nama, maka BPJS anak tersebut hanya berlaku 3 bulan saja, atas saran tim agar bisa terbit BPJS permanennya segera diberi nama.
Begitupun umur anak (kurang lebih 1 minggu) dan belum di berikan nama. Terdapat gangguan kolostomi (belum dapat dilakukan penanganan secara lanjut karena usia bayi dibawah 3 bulan).
Rudianto, Bidang Program Lazismu Palu saat konsultasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), bahwa beliau siap memfasilitasi pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibiayai pemerintah, dan diarahkan ke Dinsos Kabupaten Parigi Moutong, tempat domisili pasien tersebut. Tim relawan juga siap memfasilitasi proses BPJS nya.
“Keluarga yang sehari hari berkebun seadanya itu bahkan untuk ke rumah sakit meminjam dana dari tetangga ini sangatlah perlu bantuan kita,” ucap Rudianto.
Lazismu, tambah Rudianto, akan terus berupaya dan membantu meringankan kepada yang membutuhkan, serta bagi yang sedang diuji semoga tetap diberi kesabaran.
Sementara, Risnawati sambil meneteskan air mata mengucapkan terimakasih. “Semoga Lazismu bisa membantu lebih banyak orang lagi,” tuturnya. (bp)

