

Belitung – LAZISMU. Upaya menyeleksi orang-orang yang tampak sehat dan tidak terdampak
penyakit merupakan tindakan untuk mendeteksi penyakit tertentu pada seseorang
yang tanpa gejala. Hasilnya untuk memisahkan mereka yang sehat terhadap mereka
yang mengalami kondisi tubuh yang tidak sehat. Jika dianggap positif, langkah
selanjutnya diproses melalui diagnosa untuk segera mendapat pengobatan.
Penjaringan kesehatan ini (screening) salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan Lazismu pada Ahad, 10 November 2019, di Pantai Tanjungpendam. Bersama tiga tim medis yang dilengkapi mobil ambulans layanan umat, Lazismu menyelenggarakan kegiatan penjaringan kesehatan dengan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Ketua Lazismu Belitung, M. Nadhirin, mengatakan, kegiatan ini diadakan dua pekan sekali di tempat yang sama di pantai kebanggaan orang Belitung ini. “Warga di sini sangat antusias, mereka antre mengerumuni tim medis untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan,” katanya.
Ibu Maria salah seorang warga mengatakan, dengan diadakannya kegiatan ini, sangat membantu saya mengetahui kondisi kesehatan saya. “Selain dekat dengan tempat tinggal di Kelurahan Tanjungpendam, yang paling utama layanan kesehatan Lazismu diberikan secara gratis,” pungkansya.
Maria mengaku, selama ini mengeluhkan tensi darah yang tinggi dan kolesterol. Tim medis, lanjutnya, menyarankan saya untuk memeriksakan kesehatan saya ke Puskesmas terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Tak hanya layanan kesehatan gratis, Lazismu Belitung pada Selasa, 12 November 2019, menyalurkan zakat untuk 35 orang penerima manfaat. Penyerahan bertempat di kantor Lazismu Kabupaten Belitung. Sebagai kegiatan rutin bulanan berupa penyaluran dana zakat untuk 35 mustahik yang pra sejahtera, kali kegiatan penyaluran dana zakat menjadi satu dengan kegiatan sosialisasi kesehatan dari Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI).
Dalam kegiatan ini, Lazismu bekerjasama dengan YSKI untuk menyampaikan penyuluhan mengenai penyakit kanker. Selain memperkenalkan dan edukasi mengenai penyakit kanker, tujuan digelarnya layanan kesehatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kanker sebagai penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya gejala yang tidak bisa diprediksi sebelumnya dalam tubuh penderita. (lb)

Yogyakarta – LAZISMU. Dalam manajemen modern,
aktivitas dari suatu kegiatan menjadi penting dalam roda organisasi.
Kompleksitasnya membutuhkan tata kelola untuk mengatur dan mengontrol dengan
baik. Karena itu, data-data sebagai sumber informasi dikelola dengan sistematis
dan terorganisir agar proses pengambilan keputusan tepat sasaran. Lazismu
sebagai lembaga amil zakat nasional perlu memanfaatkan sistem informasi
manajemen (SIM) sehingga pelatihan dan uji coba digelar yang melibatkan kantor
layanan Lazismu di tingkat wilayah.
Uji coba dan pelatihan ini bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang fokus pada tata kelola anggaran Lazismu. Kegiatan bertempat di Laboratorium Pusat Komunikasi UMY, pada Sabtu-Minggu, 16-17 November 2019.
Direktur Utama Lazismu Hilman latief dalam pembukaan acara menyampaikan, adanya pelatihan dan uji coba bimbingan teknologi SIM anggaran di tahun 2019 ini dapat melaksanakan audit secara nasional dengan lebih banyak lagi wilayah-wilayah yang dapat ikut andil dalam audit.
“Dengan hasil wajar tanpa pengecualian (WTP) pada 2 audit yang dilakukan sebelumnya di tahun 2018, saya berharap tahunini Lazismu bisa melaksanakan audit dengan banyak melibatkan wilayah, terutama yang di luar pulau Jawa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan Lazismu, Eny M. Wijayanti, mengatakan bimbingan teknologi ini bertujuan melatih wilayah dalam menyusun anggaran, karena selama ini dalam penyusunan anggaran wilayah tidak tersusun secara rapi sehingga sulit terkontrol dalam penyusunan anggaran.
“Antusiasme wilayah terhadap kesadaran penyusunan anggaran di luar dugaan, awalnya diperkirakan 8 wilayah yang hadir, ternyata sampai 22 wilayah hadir dengan jumlah peserta total 35 amil,” katanya dengan nada gembira.
Semangat apara amil ini diharapkan dapet menular kepada wilayah-wilayah yang belum hadir sehingga dapat hadir pada pertemuan selanjutnya sehingga pengetahuan mereka bertambah. Selain itu, dia menambahkan bahwa SIM Anggaran ini akan digunakan untuk integrasi anggaran pada acara Rakernas Lazismu 2019 di Lombok.
Sebelum Rakernas nanti wilayah akan diminta untuk mengisi SIM Anggaran sesuai anggaran yang telah ditetapkan oleh masing-masing wilayah, dan pada saat Rakernas nanti akan disahkan anggaran Lazismu secara nasional dengan basis data dalam SIM Anggaran yang saat ini di ujicobakan. (ard)

Bali – LAZISMU. Jum’at dini hari, warga Halmahera Barat, Maluku Utara dikejutkan
dengan gempa berkekuatan magnitudo 7.1 SR. Gempa ini juga dirasakan warga Bali
yang berhamburan keluar rumah. Informasi ini terpantau dari lini massa pegiat
kebencanaan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia. Beberapa
pegiat MDMC di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali menyampaikan informasi dengan
melampirkan foto-foto rumah warga yang retak pascagempa (14/11/2019). Warga di
kabupaten Buleleng, sebagian tidur di luar rumah, seperti di teras dan halaman
masjid.
Berdasarkan keterangan Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam siaran persnya menjelaskan (15/11/2019), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya telah terjadi tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB) pascagempa dengan magnitudo (M) 7,4 yang dimutakhirkan menjadi M 7,1 di Maluku Utara, Kamis (14/11) dini hari pukul 23.17 WIB.
Agus dalam rilisnya menyebutkan, beberapa wilayah yang sebelumnya dinyatakan Waspada Tsunami di antaranya; Halmahera (Maluku Utara), Kota Bitung (Sulawesi Utara) dan Ternate (Maluku Utara). Sedangkan wilayah yang merasakan guncangan akibat gempa di antaranya; (MMI) IV-V Bitung, IV-V Manado, III-IV Gorontalo, III-IV Ternate, II Buol.
Gempa kembali terjadi pada pukul 00.55 WIB, Jumat (15/11/2019) dini hari dengan magnitudo 5,0 di titik koordinat 1.54 LU dan 126.46 BT atau 128 kilometer Barat Laut Jailolo pada kedalaman 10 kilometer namun tidak berpotensi tsunami.
Sementara ini, diterangkan belum adanya laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.
BNPB
mengimbau warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar
tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan. Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari
instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib
lainnya.

Dari Bali, MDMC mengabarkan, Alhamdulilah kabupaten Buleleng, Bali, berangsur normal, masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Tapi masyarakat juga masih trauma. Hari ini, semalaman kawan-kawan MDMC Buleleng sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten Buleleng. Rencananya, MDMC kabupaten Buleleng akan ke BPBD.
Sementara itu, Koordinator Tanggap Bencana MDMC Indonesia, Indrayanto, menginformasikan bahwa kondisi pascagempa M 7.1 Maluku Utara, terutama di Halmahera Utara dalam kondisi aman. Sedangkan di Halmahera Barat kondiisnya juga aman, dan ada warga yang bergeser ke dataran tinggi. Di Ternate, lanjut Indra berdasarkan informasi dari MDMC Maluku Utara, menginformasikan, di Ternate ada pergeseran warga pesisir ke tempat yang lebih tinggi. Sementara di Tidore kondisinya aman, dan warga mengungsi didataran tinggi di wilayah kantor Gubernur Maluku Utara.
Terkait informasi gempa yang berpotensi tsunami, Pusdalops Krisis Kesehatan Dinkes Provinsi Maluku Utara, mengabarkan dengan kondisi itu, masyarakat keluar rumah untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Masyarakat diminta untuk menjauhi bibir pantai serta diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Merespon
kejadian itu, Dinas Kesehatan Halmahera Barat dan ternate melakukan assessment
terkait dampak gempa serta berkordinasi dengan instansi terkait lainnya. Warga
di Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate sudah mengungsi ke dataran tinggi
dan warga di wilayah pesisir kabupaten Halmahera Barat sudah mengamankan diri
di wilayah ketinggian. Informasi lain akan disampaikan kemudian, demikian
disamnpaikan dalam pesan daring yang diterima MDMC Indonesia. (na)

Yogyakarta – LAZISMU. Penyakit Tuberkulosis menjadi ancaman yang mematikan bagi
negara-negara di dunia. Data dari WHO Global Tuberculosis Report 2016,
disebutkan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk 254.831.222, menempati posisi
kedua dengan beban TB tertinggi di dunia. TB di Indonesia juga merupakan
penyebab nomor empat kematian setelah penyakit kardiovaskular.
Meski tergolong penyakit yang mematikan, Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan obat anti TBC (OAT) yang tepat. Namun kuman TBC dapat berkembang menjadi resistan atau kebal terhadap OAT, salah satunya dikarenakan ketidakpatuhan pengobatan. Munculnya resistansi terhadap OAT telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di sejumlah negara dan menjadi ancaman dalam pengendalian dengan pengobatan obat anti TBC (OAT) yang tepat.
Berdasarkan WHO Global TBC Report 2017, estimasi kasus TBC Resistan Obat (TBC RO) di Indonesia sekitar 2,8 persen dari seluruh kasus baru TBC dan sekitar 16 persen dari kasus TBC pengobatan ulang. Perkiraan insiden kasus TBC RO di Indonesia sebanyak 32.000, sedangkan perkiraan dari notifikasi kasus TBC tahun 2016 sekitar 11.000. Hingga November 2017, telah ditemukan kasus TBC RO sebanyak 3.458, namun belum seluruhnya diobati, hanya sekitar 2.510 (73 %) yang disebabkan karena pasien telah meninggal dan belum bersedia diobati.
Demikian laporan pendampingan pasien TBC resisten obat (RO) di bulan Oktober 2019 yang dilakukan Community TBC Care ‘Aisyiyah di Yogyakarta. Dalam laporan itu (31/10/2019), SR (Sub Recipient) TB-HIV Care ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bekerjasama dengan Lazismu DIY, sudah melakukan kegiatan pendampingan pasien TBC RO.
Pendampingan dilakukan oleh seorang Case Manager dan 4 orang Pasien Supporter yang mendampingi total di bulan Oktober adalah 43 pasien dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Bantul.
Di tiga kabupaten berbeda, TB “Aisyiyah melaporkan bahwa data sebaran yang bersumber dari RS/Puskesmas menjadi acuan tempat Pendampingan. Kegiatan pendampingan dilakukan di RSUP Dr. Sardjito dan di Puskesmas sesuai dengan domisili pasien atau di rumah pasien.
Selain pendampingan, pemberian nutrisi dan masker ke pasien dilakukan oleh pasien supporter pada saat melakukan pendampingan pasien di RSUP dr. Sardjito, di puskesmas sesuai dengan domisili pasien maupun di rumah pasien.
Dalam laporan ini, peran dan fungsi SR (Sub Recipient) TB - HIV Care ‘Aisyiyah adalah pelaksana Program Penanggulangan Tuberkulosis (TB) dan HIV-AIDS berbasis masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari program Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah dibawah pembinaan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY yang konsen pada upaya - upaya penanggulangan TBC-HIV berbasis komunitas (Community TBC-HIV Care) yang melakukan aktivitas kegiatan Round New Implementing Period di Daerah Istimewa Yogyakarta. (na)

Kuningan - LAZISMU. Sebelumnya, pada Kamis kemarin, seorang penyandang disabilitas menerima bantuan program zakat dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif dari Lazismu di Kabupaten Bogor.
Kali ini, penerima manfaat bantuan program zakat dalam hal pemberdayaan ekonomi jatuh pada seorang penjual susu fermentasi di Kuningan, Jawa Barat. Lazismu menyerahkan bantuan ini kepada Udin Mahmudin (29), di rumahnya (22/11/2019), daerah Lebak Kardin, Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Udin sendiri mengetahui Lazismu dari aplikasi sosial media. "Kebetulan saya sedang online di instagram, tiba-tiba ada info Lazismu dengan program-program pemberdayaannya. Lantas saya catat laman resminya lalu saya kunjungi. Di situlah saya awal mula mengenal Lazismu sekaligus memberanikan diri memohon bantuan untuk mengembangkan usaha," katanya.
Udin mengaku sebelumnya pernah kuliah di Jakarta dan kerja paruh waktu pada tahun 2009 sampai 2018. Kemudian setamat kuliah, Udin berhenti bekerja dengan memilih pulang ke kampung halamannya. Udin tidak terbiasa menganggur, di Kuningan ia melamar pekerjaan dan diterima kerja tapi tapi tidak berlangsung lama. Selanjutnya pindah ke tempat kerja lain itupun juga hanya berjalan seminggu.
Udin akhirnya memutuskan meneruskan usaha ternak sapi perah milik orangtuanya. "Hampir 13 tahun usaha itu berjalan hingga ayahnya berpulang," kata Udin. Ibunya lalu melanjutkan ternak sapi perah dengan bantuan Udin. Dari tiga ekor sapi menjadi 6 ekor sapi. Kini sapi perah miliknya terdiri dari 2 ekor jantan dan 4 ekor betina hasil jerih payahnya selama ini bersama keluarga.

Karena biaya pakan ternak yang tinggi, Udin merasa lelah. Kata Udin, lalu ia memutar otak agar susu sapi bisa memiliki nilai lebih. "Caranya mengolah sebagian susu sapi menjadi yoghurt," katanya. Beberapa liter dijual ke pengepul di Koperasi Unit Desa, sisanya diolah jadi susu fermentasi yang diproduksi secara rumahan bersama isterinya, sambungnya.
Ada tiga kemasan kata Udi, kemasan yoghurt, milk shake, dan kemasan botol, jelasnya. Meski berkembang perlahan-lahan ia meyakini peminatnya mulai banyak. "Varian rasanya ada strawbery, jeruk, alpukat, mangga dan anggur," bebernya. Udin juga menerima pesanan bagi yang ingin susu sapi murni.
Titi Kati (46), ibunda Udin saat ditemui mengungkapkan perasaan bahagianya. Dia mengucapkan terima kasih kepada donatur Lazismu. Dia bersyukur kendati terbilang masih kecil usahanya, Lazismu memberikan perhatian penuh kepada pelaku usaha kecil seperti dirinya.
Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar, mengatakan, Udin tipe suami yang gigih. Udin mampu membaca peluang itu. "Ini alasan Lazismu memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi kepada Udin," katanya. Selain bantuan dalam bentuk nilai uang, lanjut Falhan, Lazismu juga memfasilitasi bantuan pendampingan dengan mengemas produk hasil olahannya menjadi menarik.
Lazismu berharap usaha yang dikembangkan Udin dapat berkembang. Apalagi Udin cita-citanya ingin memiliki kedai susu sapi dengan varian rasa yang enak. Semoga peminat susu sapi olahannya bertambah dan dapat melipatgandakan hasil jeeih payahnya, tutup Falhan. (na)


