

Kegiatan bersih-bersih masjid ini sudah yang kedua kali pasca banjir yang melanda Jabodetabek dan sekitarnya saat pergantian tahun baru. Menurut Presiden Mahasiswa BEM Uhamka, Ronaldo Zulfikar, aksi sosial yang pertama dilakukan pada 2 Januari 2020, mengerahkan mahasiswa-mahasiswi sebanyak 40 orang.
Kali ini, kami menerjunkan mahasiswa dan mahasiswi sebanyak kurang lebih hampir 30 orang lebih, jadi jumlahnya dari pertama dan kedua melebihi 70 orang relawan dari unsur mahasiswa Uhamka.
Ronaldo mengatakan, di lokasi yang terdampak ini ada Masjid Al-Anwar dan Sekolah Dasar Muhammadiyah 11. “Kita semua berharap warga di sekitar sini setelah semuanya bersih dapat beraktivitas kembali. Warga bisa beribadah di masjid dengan nyaman dan adik-adik bisa bersekolah dengan lingkungan yang sudah bersih,” katanya.
Selain itu, Ronaldo mengatakan, Uhamka juga mengerahkan relawan dari mahasiswa untuk membantu di lokasi lain di kawasan Jakarta Selatan. Ada unsur BEM, IMM Jakarta Selatan dan lainnya dengan tujuan membantu mereka yang terdampak banjir.
Pada kesempatan itu, Riska Aprilia selaku mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, mengatakan jika dirinya tak menyangka kondisinya lumayan parah.
“Parah banget ternyata, banyak lumpur dan sampah di sekitar sini. Pagar yang jebol membuat arus air saat baniir yang dipenuhi sampah masuk. Ia bersama kawan-kawan lainnya berharap warga di sekitar bantaran kali tidak membuang sampah sembarangan. Perlu ada ada kesadaran dari masyarakat tidak buang sampah ke kali,” pungkasnya.
Sementara itu, Mubarok selaku dosen pembina yang turut terjun bersama para mahasiswa mengatakan, keadaan kawasan Bidara Cina, khususnya Tanjung Lengkong, cukup parah. Dampaknya bisa dilihat di sini.
“Karena
itu, aksi sosial bersih-bersih masjid dan sekolah dari lumpur merupakan bagian
dari rasa keterpanggilan kami dari unsur dosen, mahasiswa dan Lazismu uhamka
sebagai bentuk tanggung jawab kita semua terhadap lingkungan yang terdampak
banjir,” tutupnya. (na).

Parepare – LAZISMU. Merespons bencana akibat cuaca dengan intensitas hujan yang hebat di Kota Parepare, One Muhammadiyah One Response (OMOR) yang terdiri dari relawan MDMC, Lazismu, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Nasyatul Aisyiyah dan didukung mahasiswa pencinta alam (MAPALA) Shalawat Universitas Muhammadiyah Parepare, melakukan rapat koordinasi awal untuk bergerak turun ke lokasi yang terdampak (13/1/2020).
Diketahui bahwa sejak 2 hari terakhir Kota Parepare diguyur hujan lebat tanpa henti sehingga menyebabkan beberapa titik kebanjiran dan longsor. Di daerah Lontangne, Kelurahan Lemoe Kecamatan Bacukiki, salah satu daerah yang terkena dampak parah akibat luapan Salo Karajae. Relawan yang tergabung dalam OMOR langsung bergerak berkoordinais menyalurkan bahan makanan dan minuman kepada Ibu Darwina selaku ketua RT 2 di daerah itu.
Informasi yang dihimpun dari ketua RT, warga masih membutuhkan bantuan berupa popok bayi, ikan kaleng, telur, beras, minyak gosok, dan minyak kayu putih. Koordinator OMOR Hamsyah, mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan para korban.
"Kami memiliki pondok induk di Jalan Jend. Ahmad Yani, Kantor Lazismu. Kemudian akan kami bentuk beberapa titik posko lain di daerah yang lebih dekat dengan lokasi banjir. Kami tetap membuka donasi bagi seluruh masyarakat. Kami siap membantu menyalurkan,” tegasnya.
Erna Rasyid Taufan, Ketua Lazismu Parepare, mengapresiasi langkah kemanusian yang dilakukan relawan dalam kolaborasinya bersama OMOR. Langkah ini dalam rangka membantu pemerintah dalam mengurangi korban terdampak dari musibah baik banjir, longsor dan puting beliung.
Kami
mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, dan kepada sebagian masyarakat
yang lain, mari kita saling meringankan, membantu kebutuhan mereka. Bantuan
bisa diantar lansung ke Pos Koordinasi Lazismu Jalan Jend. Ahmad Yani, KM. 2
Kota Parepare, kata Erna Rasyid yang juga istri Walikota Parepare. (sa)

Parepare – LAZISMU. Lazismu Parepare bersama Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Indonesia, menggelar pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada warga yang terdampak bencana banjir.
Diketahui, sebelumnya pada 13 Januari 2020, entitas Muhammadiyah di Parepare merespons bencana akibat cuaca dengan intensitas hujan yang hebat di Kota Parepare, One Muhammadiyah One Response (OMOR) yang terdiri dari relawan MDMC, Lazismu, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Nasyatul Aisyiyah dan didukung mahasiswa pencinta alam (MAPALA) Shalawat Universitas Muhammadiyah Parepare, melakukan rapat koordinasi awal untuk bergerak turun ke lokasi terdampak.
Malaui program tanggap darurat ini, Lazismu bersinergi dengan Call Centre 112 Dinas Kesehatan Kota Parepare, yang dilaksanakan di Lontangnge, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, pada Selasa, 14 Janauri 2020. Hadir dalam acara itu Camat Bacukiki, Saharuddin, dan Kepala Puskesmas Lemoe, dr Sufriani.
Ketua Lazismu Parepare, Erna Rasyid Taufan, mengatakan, agar layanan ini dapat diakses warga terdampak, warga diarahkan datang langsung ke lokasi tanpa harus membekali diri dengan kartu identitas. Tim medis akan segera memberikan pelayanan yang dibutuhkan warga.
Dengan layanan kesehatan gratis ini, warga yang terdampak banjir dipastikan dalam kondisi sehat. “Pemberian obat-obat sesuai kebutuhan diberikan sebagai bentuk kepedulian Lazismu kepada penerima manfaat,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Lazismu Parepare, berupaya melakukan pendampingan dengan program pemulihan psikologis dengan meluncurkan program ‘One House One Al-Qur’an’ sebagai bentuk tanggung jawab spiritual kepada warga terdampak agar mereka dapat melepaskan diri dari rasa trauma.
Jumani salah seorang warga, mengutarakan, dirinya beserta keluarga yang lain mengucapkan terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan layanan kesehatan dan bantuan Al-Qur’an yang berasal dari Tanah Suci Makkah.
Bagi kami di sini merupakan berkah kendati belum pernah ke tanah suci seperti saya, setidaknya saya punya Al-Qur’an yang berasal dari sana, katanya. Lazismu Parepare diinformasikan juga telah menyalurkan bantuan baik logistic, sembako dan makanan siap saji pada para korban bencana banjir. (sf)

Tulungagung – LAZISMU. Semarak gebyar Milad Muhammadiyah tidak hanya dirasakan oleh warga Persyarikatan Muhammadiyah. Setiap anggota masyarakat yang secara langsung atau tidak langsung bersentuhan dan memiliki pengalaman hidup bersama Muhammadiyah ikut larut dalam gema perhelatan tahunan organisasi dakwah pencerahan itu.
Rasa bahagia dirasakan oleh pasangan suami isteri, yakni Karyani dan Maryam, warga kota Tulungagung. Anaknya yang bernama Malik (7) penderita hidrocypalus mendapatkan bingkisan sebuah kursi roda.
Penyerahan kursi roda oleh Lazismu dilakukan langsung oleh Bupati Tulungagung, Drs. H. Maryoto Bhirowo MM pada acara Tabligh Akbar di GOR Lembu Peteng, Tulungagung, pada Ahad, 12 Januari 2020.
Penyerahan itu disaksikan oleh Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat dan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, yang hadir memberikan tausiyah pada momen akbar ini. Ribuan pasang mata yang hadir terutama warga Muhammadiyah Tulung Agung dengan khidmat mengikuti tabligh akbar.
Maryam, ibu Malik, merasa senang dan gembira menerima bantuan tersebut. Ia seakan tak percaya bisa memiliki kursi roda bagi buah hatinya yang tengah menderita sakit parah. Berkali-kali ia mengucapkan syukur kepada Allah dan berterima kasih atas kepedulian dari Muhammadiyah Tulungagung, khususnya Lazismu.
Selain
bantuan kursi
roda, Lazismu juga memberikan bantuan dana operasional TPQ kepada 10 Masjid
Muhammadiyah di kabupaten Tulungagung. Bantuan untuk masing-masing masjid berupa bantuan operasional
TPQ senilai Rp 600 ribu. Milad Muhammadiyah, memang merupakan momen pencerahan dan kebahagiaan
bagi semua, tidak hanya warga Muhammadiyah saja. (hen/adit/lazismujatim).

Nganjuk – LAZISMU. Lazismu Kabupaten Nganjuk turut memeriahkan resepsi Milad Muhammadiyah ke 107. Puncak kegiatannya ‘Lazismu berbagi untuk negeri’ yang ditandai dengan penyerahan kunci untuk program Bedah rumah kepada duafa di Pendopo Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, Sabtu, 11 Januari 2020.
Selain Program Bedah rumah, Lazismu juga memberikan bantuan penyertaan Modal Usaha Ekonomi Mikro senilai Rp 10 juta kepada komunitas pemuda yang diwakili Ketua Pemuda Muhammadiyah Nganjuk.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyampaikan tausyiyah dalam acara itu, ia berpesan agar warga Muhammadiyah terus mendakwahkan teladan kebaikan dan budaya ‘tangan di atas’ digelorakan sehingga kehadiran Muhammadiyah di tengah Masyarakat bisa bermanfaat.
“Bantuan bedah rumah, bantuan modal usaha dan paket sembako ini hanya sebagian kecil kiprah Muhammadiyah untuk terus berbagi kepada Umat,” kata Abdul Mu’ti saat didapuk menyerahkan secara simbolis kunci 2 unit rumah bagi warga miskin dan duafa serta apresiasi kepada aktivis Program TB-HIV Aisyiyah Nganjuk.
Nursholehan selaku Ptl Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk, dalam sambutannya mewakili Bupati mengapresiasi kiprah Muhammadiyah Nganjuk yang sangat dirasakan oleh Masyarakat.
“Kami mewakili Bupati mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta Muhammadiyah, semoga sinergitas yang baik ini bisa terus kita lanjutkan,” katanya. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya salah satu siswa ‘Mbah Ihsan’ yang merupakan tokoh dan sesepuh Muhammadiyah Nganjuk.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Nganjuk, Arifin Abduh, mengaku bahwa milad tahun ini sengaja dikemas istimewa, selain ada unsur unik Muhammadiyah juga menampilkan seni gamelan, kreativitas siswa dan berbagi kepada masyarakat oleh Lazismu.
“Acaranya sengaja diiringi gamelan Jawa dari siswa SMK Muhammadiyah 2 Nganjuk agar lebih greget,” pungkas salah satu Kepala Madrasah Ibtidaiyah ini.
Ketua Kantor Layanan Lazismu Nganjuk, Juari, mengatakan, tiap tahun turut menyemarakkan resepsi milad melalui program bakti masyarakat dengan menyerahkan sejumlah bantuan. Tahun ini memberikan bantuan bedah rumah, 100 paket sembako bagi fakir miskin di Desa Siwalan kecamatan Sawahan dan penyertaan Modal Usaha Mikro.
“Dua kunci rumah kita serahkan secara simbolis, rumah dalam proses pengerjaan, mohon doanya agar cepat tuntas,” kata guru yang mengajar di SMK Negeri Nganjuk ini.
Milad Muhammadiyah ke-107 di semarakkan dengan sejumlah atraksi, pawai Drumband, kreativitas siswa dari sekolah Muhammadiyah-Aisyiyah, dan dihadiri Muspida, Forum Kerukunan Umat beragama, Ketua Ormas dan partai serta ketua amal usaha.
Pawai taaruf sendiri mengambil rute sekitar pusat kota Nganjuk dan berakhir di depan Pendopo. Pawai taaruf dihadiri ribuah warga, ribuan siswa serta perwakilan organisasi otonom. Para tamu hadirin dan warga yang menyaksikan tumpah ruah memadati pendopo utama dan pelataran kantor Pemerintah yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Nganjuk, Jawa Timur.
Seluruh penampilan krearivitas ditampilkan di pra acara yang dimulai pukul 06.00 WIB, kata Andik Joko, salah satu panitia milad. (m.roi/lazismujatim).

Probolinggo – LAZISMU. Dodik (40) harus menjalani hidup dengan kondisi jantung yang kurang baik. Usianya relatif muda, ayah dari 3 orang anak ini sementara harus beristirahat di rumah karena penyakit jantung yang dideritanya selepas pulang dari rumah sakit.
Ujian hidup yang dijalani tak menyurutkan semangatnya untuk sehat pulih dna kembali beraktivitas. Senyum di wajahnya menggambarkan kesederhanaannya memaknai hidup dengan rasa syukur. Ia sempat masuk ICU dan menjalani perawatan beberapa hari di Rumah sakit.
Buruh serabutan ini harus menjalani rawat inap meski tidak memiliki asuransi kesehatan BPJS. Bisa dibayangkan ayah dari 3 orang anaknya harus menanggung biaya perawatan di rumah sakit yang menghabiskan dana Rp 11 juta tanpa berpenghasilan.
Lazismu Kota Probolinggo hadir meringankan bebannya, memberikan bantuan pengobatan sebesar Rp 3 juta dan beberapa paket sembako. Di tengah kesulitan eknomi yang mengimpitnya, Dodik harus terus menjalani perawatan minimal satu tahun untuk bisa beraktivitas dan pulih kembali.
Itupun sepertinya sudah bisa lagi menjadi buruh angkat jagung yang bobotnya menjacapai 60 sampai 70 kilogram. Sahabat muzaki, Lazismu Probolinggo membuka kesempatan untuk para donatur menyisihkan sebagian dari rejekinya membantu Bapak Dodik agar bisa beraktivitas kembali.
Ketua Lazismu Probolinggo, Benny Prasetya, mengatakan, pemberian bantuan itu diserahkan pada 7 Januari 2020. Program ini adalah program peduli sosial berupa bantuan pengobatan. Selanjutnya penerima manfaat akan terus mendapat pendampingan agar lekas pulih kembali dan bekerja seperti biasa. Benny mengajak masyarakat untuk berbagi. Mari jadi bagian dari kebermanfaatan bagi mereka yang membutuhkan dengan berdonasi, melalui rekening sebagai berikut:
SYARIAH
MANDIRI 711257 4756 (zakat)
MUAMALAT
7130010155 (infaq & shodaqoh)
a.n.
Lazismu kota probolinggo

