

Jakarta – LAZISMU. Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Di Indonesia, data statistik yang ditampilkan laman resmi https://covid19.go.id/ dalam angka menunjukkan perkembangannya, positif 57.770, sembuh 25.595, dan meninggal 2.934 (1/7/2020). Dinamika perubahan zona masih terus berubah seiring dengan aturan protokol kesehatan yang harus diterapkan.
Dampaknya tak perlu ditanya, yang paling terasa adalah ekonomi keluarga. Apalagi bersamaan dengan pergantian tahun ajaran baru dan akademik turut menambah beban kehidupan keluarga. Perhatian lembaga filantropi atas imbas Covid-19, tertuju pada bagaimana bertahan dari impitan ekonomi.
Lazismu misalnya, di samping menelurkan program Ketahanan Pangan secara nasional, dari sisi pemberdayaan juga menjadi perhatian penting, khususnya melalui program UMKM berbasis keluarga. Penerima manfaat program UMKM ini mendapat dukungan dan pendampingan untuk menjalankan usahanya dari Lazismu.
Kebahagiaan diungkapkan Rizka Barkah asal Bandung. Ia dapat menambah asupan perlengkapan pakaian Jersey olahraga lewat Saung 33 Production yang dirintisnya. “Jenis pakaian kaos yang dijulanya kini lebih variatif, saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu, paparnya. Kini Rizka masih tetap berusaha berjualan Jersey, baik secara offline dan online.

Penerima manfaat lainnya, Mang Uu yang tinggal di Bogor, ikut merasakan imbas Covid-19. Warung kopi miliknya sempat tutup karena tak bisa berjualan, sementara uang yang harus diputar semakin menipis untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Setelah mendapat bantuan pemberdayaan dari Lazismu, Mang Uu kini sudah dapat berjualan kembali. ”Akhirnya bisa mulai usaha lagi, di sini bukan hanya bisa ngopi dengan tempat yang nyaman dan bisa sambil ngobrol dan kumpul-kumpul semata, keterjangkauan harga menjadi perhatiannya,” katanya.
Manfaat berikutnya juga dirasakan Dewi Kartinah asal Tambun Utara, Bekasi. Bantuan pemberdayaan Lazismu diterima Dewi untuk mengembangkan usahanya yang sepi saat pandemi. Dewi mengucapkan terima kasih kepada Lazismu. “Alhamdulillah usaha warung saya bisa berjalan lagi dan bertambah lengkap. Mudah-mudahan tambah berkah dan lebih baik kedepannya,” pungkasnya.
Para penerima manfaat program UMKM berbasis keluarga merupakan hasil kerjasama Lazismu dan Alfamart. Terutama hasil donasi konsumen Alfamart yang terhimpun yang amanahnya dikelola Lazismu sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka yang membutuhkan. “Lazismu mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang memercayakan uang kembaliannya di Alfamart kepada Lazismu,” kata Falhan Nian Akbar selaku Manager Program Lazismu Pusat. (na)

Banyumas – LAZISMU. Desa merupakan jantung kota. Tanpa desa kebutuhan warga di kota tak akan ada. Di Desa lah berbagai kebutuhan pangan dihasilkan dan didistribusikan ke kota. Jika masyarakat desa makmur, maka warga kota juga akan makmur karena roda ekonomi berputar.
Kemakmuran suatu desa bisa dicapai dari berbagai hal. Salah satu contohnya melalui pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan pemberdayaan dilakukan agar masyarakat bisa mencapai kesejahteraan, lewat berbagai macam sumber daya alam desa yang bernilai ekonomi.
Muhammadiyah Banyumas bersama Lazismu memiliki suatu program unggulan yang disebut Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ). Melalui program ini masyarakat di suatu desa melakukan kegiatan pemberdayaan berbasis komunitas jamaah masjid. Gerakan jamaah masjid ini menjadikan peran dan fungsi masjid pada tempat yang semestinya.
Berbagai kegiatan yang dilakukan warga desa berawal dari masjid. Salah satu Ranting Muhammadiyah yang berhasil menerapkan GJDJ adalah Kelompok Masjid Al-Ikhlas Ranting Karangtawang Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Sebuah Ranting yang menorehkan prestasi sebagai ranting terinspiratif tingkat nasional.
Di ranting Karangtawang ini, jamaah masjid Al-Ikhlas melakukan sebuah kegiatan pemberdayaan dalam bentuk peternakan budidaya ikan lele dan pertanian padi. Pemberdayaan dilakukan secara berjamaah dan dilakukan secara langsung oleh para jamaah. Pada kesempatan berbeda, Ahad, 5 Juli 2020, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Lazismu Banyumas melaksanakan panen raya di Karangtawang.
Panen dilaksanakan secara bersamaan, dengan memanen ikan lele dan padi. Ikan lele yang dipelihara dan padi yang ditanam merupakan produk kemandirian warga Muhammadiyah ranting Karangtawang dalam pemberdayaan masyarakat melalui GJDJ.
Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas Sabar Waluyo, mengungkapkan, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah, merupakan program yang menalikan fungsi dan peran masjid dengan kegiatan warga sekitar dan jamaahnya. Melalui program pemberdayaan masyarakat, jamaah dengan semangat merapatkan barisan. “Merapatkan barisan di waktu salat dan merapatkan barisan saat bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Dengan adanya pemberdayaan ternak lele dan pertanian padi, diharapkan mampu memberikan kesejahteraan kepada para jamaah dan meningkatkan kemandirian serta nilai ekonomi jamaahnya. “Harapan Lazismu, selaku lembaga yang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berbasis masjid, dapat mengedukasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan,” kata Bapk Jarwan selaku Ketua Kelompok Pemberdayaan Jamaah Masjid Al-Ikhlas, Karangtawang. (jnd)

Aceh – LAZISMU. Di tengah wabah Covid-19 di Aceh, perhatian Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Muhammadiyah Aid dan Lazismu Aceh tertuju kepada Pengungsi Muslim Rohingnya yang berada di Kantor Imigrasi, Lhoksumawe yang sudah tidak digunakan lagi pada Kamis (2/7/2020), untuk menyalurkan bantuan bagi 100 pengungsi.
Irfannusir Rasman, Ketua MDMC Aceh, saat dimintai keterangan disela acara penyerahan bantuan menuturkan, jenis bantuan yang diberikan pada tahap awal ini berupa perlengkapan sehari-hari. Mengingat pengungsi mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, maka bantuan mendesak selain bahan konsumsi makanan juga disalurkan pakaian layak pakai yang menutup aurat yang bisa digunakan untuk salat.
“Kita salurkan perlengkapan wanita dengan lengkap, sampai untuk perlengkapan keperluan salat. Termasuk juga yang pria, dan anak-anak yang jumlah total mereka ada sekitar 100 pengungsi,” tuturnya.
Selain menyalurkan bantuan dalam bentuk Family Kit untuk keperluan sehari-hari, Muhammadiyah Aid juga menyalurkan bantuan dalam bentuk pembangunan kamar logistik dan kamar tempat jaga pengungsi. Jenis bantuan tersebut diberikan karena selain untuk mencukupi kebutuhan jasmani, para pengungsi juga memerlukan bantuan yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan di luar yang fisik.
Setelah menempati bekas kantor imigrasi Lhoksumawe, dua hari ke depan para pengungsi yang mayoritas perempuan dan anak-anak ini akan dipindah ke kantor BLK Lhoksumawe. Melihat keadaan pengungsi yang mengalami traumatik, MDMC Aceh selanjutnya juga akan memberikan bantuan psikososial. Bantuan tersebut akan dilakukan atas kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh dan HIMPSI Aceh.

“Bantuan dari Muhammadiyah ini setidaknya untuk persiapan dua minggu kedepan. Saat ini mereka juga mengalami kesulitan dalam komunikasi, karena tidak bisa berbahasa Melayu atau pun Inggris.” Tambahnya
Irfan juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang memiliki semangat ta’awun kepada para pengungsi. Ia juga menambahkan bahwa, semua pengungsi setelah melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah telah dinyatakan bebas Covid-19.
Sampai pada tahap awal ini, Muhammadiyah Aid menyalurkan sebanyak Rp. 75.000.000 kepada pengungsi. Diperuntukkan sebanyak Rp. 55.000.000 yang disalurkan pada tahap awal dalam bentuk Kit keperluan sehari-hari, Rp.12.000.000 untuk keperluan kamar logistik, MDMC juga akan melakukan pendampingan psikososial selama beberapa waktu ke depan.
Perlu diketahui, pada Rabu 24 Juni 2020 para pengungsi dari Rohingnya yang bertujuan ke Malaysia, berada kurang lebih empat mil dari pesisir Pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara terombang-ambing di tengah laut tanpa persediaan makanan dan minuman, yang kemudian diselamatkan nelayan Aceh untuk menepi ke pinggir pantai. (a'n/muhammadiyah.or.id)

Yogyakarta – LAZISMU. Pandemi masih belum berakhir. Hal ini jelas berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat, yang kesulitan memutar roda ekonomi. Beberapa perusahaan ada yang gulung tikar, banyak karyawan yang jadi korban PHK. Bahkan di bidang pendidikan, para guru harus rela gajinya ditunda atau bahkan tidak mendapat gaji sama sekali.
Hal tersebut melatar-belakangi Yayasan Anak Bangsa Bisa dari perusahaan Gojek bersama Lazismu DIY menyelenggarakan kegiatan penyerahan bantuan paket sembako ketahanan pangan Kegiatan itu diselenggarakan di aula PDM Kota Yogyakarta, akhir Juni. Dihadiri oleh Akhid Widi Rahmanto selaku Ketua PDM Kota Yogya, Rizky Nova Sandru selaku Head of Customer Anggeredmen Regional Jateng DIY, dan 30 Guru dan karyawan TK dan PAUD terdampak Covid-19 di Kota Yogyakarta.
Pada Mei 2020, sebanyak 16 sekolah mengajukan proposal ke PDM Kota, karena tidak lagi mampu menggaji karyawannya. Namun, karena Lazismu memiliki program berbagi, antar ortom Muhammadiyah seperti halnya 'Aisyiyah, kini tinggal tersisa 2 sekolah yang masih kesulitan menggaji guru dan karyawan, kata Akhid Widi Rahmanto saat memberikan sambutan.
Ia menuturkan, kegiatan tersebut menjadi bagian takterpisahkan dari Lazismu dan Muhammadiyah apalagi dalam pencegahan Covid-19 bersama Muhammadiyah Command Center Covid-19 (MCCC).
Sementara itu, Rizky Nova Sandru mengatakan, kegiatan pembagian sembako kepada terdampak Covid-19 merupakan ikhtiar awal dari perusahaan Gojek khususnya kepada mereka yang berada digarda terdepan dan tetap harus menafkahi keluarga mereka, seperti pedagang asongan, buruh dan guru honorer.
Karena itu, Yayasan Anak Bangsa Bisa, berusaha melakukan sebuah gerakan sosial dengan berkolaborasi dengan lembaga sosial lain guna menggalang dana sebanyak-banyaknya sehingga akan ada banyak pula yang terbantu dengan kegiatan ini.
.jpeg?access_token=fec29681-7ba1-4841-95eb-0de879ff1933)
Saat ini, kegiatan pembagian paket sembako sudah hadir di 17 Kota di seluruh Indonesia dengan dana yang terkumpul kurang lebih 10,9 M dari 52 ribu donatur. "Kami bersama kitabisa.com berhasil merengkuh lebih dari 52 ribu donatur dengan dana yang terkumpul kurang lebih 10,9 M dan akan terus berlangsung sampai 12 Juli 2020," jelas Rizky.
Rizky juga menuturkan, penyaluran sembako bersama Lazismu ini diselenggarakan di Jogja, Solo dan Semarang karena percaya bahwa Lazismu bisa menyalurkan dengan amanah dan tepat sasaran. Ke depannya, program semacam ini akan tetap berlangsung, tentunya dengan berbagai evaluasi dari program-program yang telah terlaksana.
Pada kesempatan yang sama, Marzuki Manager Regional Lazismu DIY menjelaskan, untuk Yogyakarta, kita menerima bantuan paket sembako sebanyak 450 paket. Selanjutnya sasaran tasarrf paket sembako ini lebih kami fokuskan kepada guru dan karyawan di TK ABA dan PAUD di kota Yogyakarta yang saat ini memang sangat merasakan dampak pandemi..
“Untuk gelombang pertama ada 100 paket sembako yang disalurkan, sisanya akan diserahkan dan diambil langsung oleh penerima setiap harinya dengan menerapkan protokol kesehatan.” imbuhnya.
Marzuki juga menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Anak Bangsa Bisa atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada Lazismu sebagai mitra penyalur untuk gerakan Sumbang Suara berupa bantuan paket sembako kepada masyarakat terdampak. Dirinya berharap, kerjasama ini semoga terus berlanjut. (ly)

Pekanbaru – LAZISMU. Upaya pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan Muhammadiyah Command Center Covid-19 (MCCC) dan Lazismu tak berhenti pada aspek kesehatan, dari sisi dampaknya terutama di wilayah Pekanbaru, yang juga merontokkan sendi-sendi ekonomi keluarga tak luput dari perhatian.
Menyikapi hal itu, Hari Siyanto selaku Ketua Badan Pengurus LAZISMU Kota Pekanbaru menyampaikan, melalui program ketahanan pangan, Lazismu akan berkolaborasi dengan Tribun Pekanbaru. Kolaborasi itu dibuktikan dengan penandatangan program kerjasama di Kantor Tribun Pekanbaru, Senin (6/7/2020). Diharapkan dengan sinergi itu dapat meluaskan syiar kurban dengan melibatkan para stakeholders.
“Tribun sebagai bagian dari media nasional adalah mitra strategis. Dalam hal ini kampanye secara bersama-sama tentang program Qurban Untuk Ketahanan Pangan. Melalui sinergi program, masyarakat akan mengetahui dan teredukasi untuk sekaligus diajak menunaikan kurban melalui Lazismu,” ujarnya.
Haris menekankan, di lain waktu, akan dibangun program ketahanan pangan mandiri sebagai alternative mencari solusi imbas dari Covid-19. Dengan begitu, bisa melibatkan lebih banyak para pemangku kepentingan yang lain.
"Ini bagian dari program untuk menunjang ketahanan pangan mandiri, siapa yang menerima manfaat, mereka adalah semua yang terdampak. Tapi dalam jangka panjang, kita akan bangun model ketahanan pangan mandiri, tidak hanya membagi daging tapi juga ada program edukasi,” ungkapnya.
Ada dua hal yang ditekankan, pertama, sisi edukasi, dan kedua sisi penyalurannya. Dalam mengedukasi, informasi mengenai bagaimana menyembelih hewan kurban yang benar adalah nilai pentingnya, mengingat secara umum panitia kurban berada di sekitar masyarakat yang tersebar di masjid dan komplek perkantoran, di situ fokusnya," kata Haris.
Sedangkan sisi penyalurannya, bisa dalam bentuk daging dan rendang yang dikalengkan. “Kita juga ikut program untuk membantu ketahanan pangan saudara-saudara kita di luar negeri seperti di Palestina, Myanmar dan Yaman,” paparnya.
Perwakilan dari Tribun Pekanbaru, Helmi Anwar, mengatakan, kerjasama ini dilakukan dalam upaya membagikan hewan kurban untuk kaum duafa di Pekanbaru. “Program ini rutin dilakukan Tribun dan akan disalurkan kepada para Pengasong Koran (Mitra Tribun Pekanbaru), warga sekitar Kantor Tribun Pekanbaru dan warga lainnya,” pungkasnya.
Melalui sinergi ini, lanjut Helmi, Tribun Pekanbaru akan terus berkomitmen untuk menjalankan program penyaluran hewan kurban yang disalurkan langsung kepada masyarakat yang berhak menerimanya. (st)

Banyumas – LAZISMU. Selain tempat berteduh, rumah juga memiliki berbagai fungsi lainnya. Rumah menjadi tempat melepas penat, keberadaan papan haruslah memiliki fungsi utamanya. Nyaman dan aman terhadap berbagai risiko penyakit yang mengintai penghuninya.
Namun masih ada sebagian orang yang belum memiliki bangunan rumah yang layak huni. Jangankan rumah, yang tidak memiliki tempat tinggal pun masih banyak dijumpai. Menghadapi hal tersebut, Lazismu membentuk sebuah program yang sasarannya penerima manfaat yang masih belum memiliki hunian layak melalui program bedah rumah.
Dalam program ini, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo mengatakan, dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, Lazismu mangategorikan hunian yang tidak layak. Seperti keadaan rumah yang sudah reot, terdapat kerusakan, yang kondisi itu patut menjadi perhatian dan pertimbangan untuk di atasi dalam program ini.
Sabar mengungkapkan, pada Sabtu, 04 Juli 2020, Lazismu Banyumas menyerahkan secara simbolis bantuan bedah rumah kepada Bapak Sumarno, seorang warga Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
“Rumah Bapak Sumarno yang sebelumnya sudah reot, dengan struktur bangunan yang terbuat dari kayu dan berdinding papan bambu sudah tak layak huni,” paparnya.
Karena itu, Lazismu Banyumas melalui program bedah rumah berikhtiar memberikan hunian yang lebih layak kepada penerima manfaat, Bapak Sumarno.
Sebagai awal kegiatan program, Lazismu melakukan penilaian pada 29 Juni 2020, ke lokasi target sasaran. Selanjutnya, dilaksanakan pembenahan. Kemudian, pada Sabtu, 4 juli 2020, rumah layak huni diserahkan kepada Bapak Sumarno selaku pemilik rumah.
Pada program bedah rumah, Lazismu Banyumas membangun rumah dengan menggunakan standar yang ditentukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat sehingga rumah yang dibangun menjadi aman terhadap penyakit dan nyaman ketika dihuni. (jnd)

