

Semarang – LAZISMU. Selama tiga hari berturut-turut sejak Jum’at – Ahad (10 – 12 Juli 2020), Lazismu Jawa Tengah punya agenda khusus. Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, agenda tersebut rupanya tidak boleh ditangguhkan. Dengan persyaratan protokol kesehatan, rapid tes juga diwajibkan bagi semua peserta yang datang dari penjuru Jawa Tengah.
Ada 30 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, yang mengirimkan perwakilannya menghadiri acara workshop dan konsolidasi audit laporan keuangan tahun buku 2019. Bertempat di hotel Candi Indah Semarang, acara tersebut menghadirkan Direktur Keuangan Lazismu Jawa Tengah, Sabar Waluyo sebagai fasilitator internal.
Di tahun kedua Lazismu Jawa Tengah dengan segala persiapannya, mengikuti audit keuangan, setelah tahun yang lalu diikuti oleh 16 kantor Lazismu daerah. Berarti tahun ini ada peningkatan mendekati 100 persen apabila dilihat dari kesiapan menghadapi audit.
Lebih jauh Sabar Waluyo menyampaikan, bahwa audit keuangan lembaga amil berbeda dengan keuangan bisnis pada umumnya, karena lembaga amil itu memakai standar khusus akuntansi keuangan atau dikenal dengan standar PSAK 109.
“Standar ini menjadi SOP wajib bagi seluruh kantor layanan Lazismu di semua tingkatan,” katanya. Untuk itulah Sabar mengatakan, amat penting mengikuti pelaksanaan audit keuangan, dan harus dipersiapkan sebaik mungkin oleh seluruh kantor Lazismu.
Sabar juga mengingatkan, bahwa tahun yang lalu semua peserta dari 16 daerah sudah mendapatkan hasil penilaian audit WTP (wajar tanpa pengecualian) dari akuntan publik AR Utomo, Jakarta.
Untuk itu, Sabar meminta seluruh peserta mempersiapkan dengan sebaik mungkin agar mampu mempertahankan status WTP tersebut pada pelaksanaan audit di awal Agustus mendatang.
Pengamatan lain dikemukakan penyelenggara, seperti disampaikan Alwi Mashuri, bahwa salah satu kesulitan yang dihadapi peserta adalah masih adanya perbedaan beberapa daerah dalam menerjemahkan kegiatan ke dalam account yang sudah ditentukan. Sehingga perlu penyesuaian agar menghasilkan laporan konsolidasi yang benar.
Sampai dengan saat terakhir ditutup acara itu sebagian besar daerah sudah terkonsolidasi dalam laporan wilayah Jawa Tengah. Namun masih menyisakan beberapa daerah yang harus di kerjakan dalam minggu ini. Harapannya 30 daerah kabupaten/kota se-Jawa Tengah siap mengikuti audit tahun ini, demikian kata Sabar Waluyo sebagaimana disampaikan oleh Alwi (cs)

Jember – LAZISMU. Di tengah pandemi Covid-19, semangat berbagi dilakukan murid-murid Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 01 Watukebo, aksi itu sejak dulu tak redup dan terus peduli terhadap sesama. Sekolah itu membiasakan tradisi berderma yang dimulai sejak dini seperti terungkap dalam laman resmi Lazismu Jember (16/7/2020).
Kepala Sekolah MIM 01 Watukebo, Agus Hariyanto, mengatakan, sebagai bagian dari pendidikan karekater, secara teknis murid-murid di sini menerima kaleng (kencleng) yang bekerjasama dengan Lazismu Jember. “Kaleng itu dibawa pulang ke rumah masing-masing, dan di saat-saat tertentu wali murid yang diundang ke sekolah untuk mendapatkan tugas secara daring, membawa hasil donasi siswa untuk berbagai program sosial kemanusiaan,” katanya.
Selain itu, lanjut Agus, guru bisa mengedukasi secara langsung siswa untuk berbagi dengan sesama, menyisihkan sedikit kelebihan uang saku yang dimilikinya dan tetap melakukannya ketika berada di rumah sambil menjaga protokol kesehatan.
Mewakili sekolah, Agus mengucapkan terima kasih atas inisiatif Lazismu Jember melalui program filantropi cilik ini, ternyata antusias wali murid dan murid-murid luar biasa. “Sekolah juga turut terbantukan dari berbagai program yang ada, bebernya.
Koordinator Tim Fundraising Lazismu Jember, Dedi Miftahul Hamzah, mengatakan, filantropi cilik memiliki sasaran pentasyarufan yang secara khusus juga diharapkan bisa kembali kepada sekolah. “Sistemnya dari sekolah untuk sekolah, namun tetap memerhatikan kebutuhan yang paling mendesak untuk sekolah,” ujarnya.
Sekolah yang dimaksud di sini bukan hanya sekolah asal yang menyerahkan donasi, namun juga akan kita perbantukan ke sekolah lainnya dalam koordinasi Dikdasmen Muhammadiyah Jember maupun Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Jember. Karena saat ini, kata Dedi, filantropi cilik ini suatu program sinergi yang dilakukan dengan Dikdasmen dan PDA Jember selaku pembina dari amal usaha Muhammadiyah.
Beberapa aktivitas yang bisa dilaksanakan dalam program tersebut, nantinya berupa kegiatan Peduli Guru, Beasiswa, Bantuan Sarana Prasarana, Bantuan Pembangunan, Bakti Sosial, dan kegiatan sosial keagamaan lainnya yang dilaksanakan di masing-masing sekolah yang telah tergabung dengan program ini.
Lazismu juga mengajak sekolah lainnya yang ada di sekitar Jember, untuk bisa bergabung dalam program filantropi cilik. Jika belum bisa menghubungi segera Hotline Lazismu Jember di nomor kontak : 08113669188. (na)

Luwu Utara – LAZISMU. Tak diduga sebelumnya, kecamatan Masamba di kabupaten Luwu Utara dilanda bancana banjir bandang. Baebunta satu dari enam kecamatan yang terdampak merupakan daerah yang kaya akan kuliner khas nusantara. Masamba sendiri sebagai kecamatan pascabanjir menerjang menjadi luluhlantak.
Mengutip laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dilaporkan bahwa 21 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin lalu. Data tersebut bersumber dari Basarnas per Rabu (15/7/2020).
Sementara itu, BPBD setempat melaporkan (15/7/2020), pascabanjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak. Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 m, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 m.
Sehari pascabanjir, lembaga amil zakat nasional, melalui Lazismu kota Parepare menerjunkan relawan dan berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan angkatan muda Muhammadiyah kabupaten Luwu Utara. Perhitungan waktu menuju lokasi diperkirakan memakan waktu 8 jam.
Setiba di lokasi bencana, bantuan logistik dan tim relawan Muhammadiyah diturunkan ke beberapa titik paling terdampak. Saiful Amir selaku Sekretaris Lazismu Kota Parepare, siang ini mengabarkan (16/7/2020), relawan akan membantu warga membersihkan puing-puing sampah dan tumpukan kayu, serta barang rumah tangga yang masih sempat diselamatkan.
“Titik lokasi yang ada yakni pemukiman yang dekat dengan runtuhnya jembatan Masamba, dan Desa Radda sebagai titik berikutnya merupakan lokasi terparah dengan lumpur tebal yang dibawa arus deras banjir. Rumah-rumah warga dan harta benda tak bisa diselamatkan, kemungkinan masih ada warga yang hilang tersapu banjir berlumpur,” paparnya.
.jpeg?access_token=e0f9db65-2cd9-4868-bfb2-cc1d1c0234b6)
Menurut informasi warga, seperti diungkapkan Saiful, banjir lumpur mencapai atap rumah. Warga tak menyangka banjir datang sehingga tidak bisa menyelamatkan harta bendanya. Mereka berlari dengan pakaian yang melekat di badan. Banyak warga yang tertimbun lumpur karena sampai sekarang belum ditemukan, kata Saiful dengar cerita warga yang mengejutkan.
Selain itu, fasilitas umum juga lumpuh, listrik mati, PDAM juga tidak berfungsi serta SPBU tidak beroperasi, sehingga aktifitas warga hanya menunggu bantuan logistik dan bahan makanan dari berbagai pihak.
Aksi relawan Muhammadiyah bergerak cepat, kata Saiful. Mereka membuat dapur umum agar bisa melayani warga yang membutuhkan asupan makanan. Tak sedikit warga yang menyelamatkan diri mengungsi ke tempat yang berdataran tinggi tanpa bekal dan tenda seadanya. Kami juga melapor dan berkoordinasi dengan semua pihak, agar aksi kemanusiaan ini berjalan dengan baik, ungkap Saiful.
Sekretaris PDM Luwu Utara, Andi Lala, yang turut berkoordinasi mengatakan, komando aksi siaga telah difungsikan kepada para relawan untuk membuat Posko Koordinasi dan Posko Layanan. Rencananya akan dipasang di beberapa titik untuk memudahkan distribusi bantuan kepada warga pengungsi. “Sampai saat ini kami sangat membutuhkan relawan khususnya dari MDMC dan tim medis,” ungkapnya. (sf/na)

Lumajang – LAZISMU. Slamet Efendi (22) termasuk korban begal yang bernasib naas. Pasca-peristiwa delapan bulan lalu, tepatnya di bulan Desember 2019, sekembali dari bekerja di tengah jalan dia diadang pembegal bersenjata tajam. Selain motor yang raib, kaki kanannya harus diamputasi, dan kehilangan empat jari di tangan kirinya.
Di tengah duka yang menyelimutinya, Slamet masih bisa menatap masa depan. Dia berupaya tetap tegar meski tak dapat bekerja seperti biasa. Lazismu telah menyambung komunikasi dengan Slamet. Lantas, bagaimana dia bisa terhubung dengan Lazismu untuk memeroleh bantuan kaki palsu?
Peran Lazismu sebagai lembaga amil zakat, khususnya di Jawa Timur terhubung dengan kantor layanannya yang ada di daerah. Kantor Layanan Lazismu itu salah satunya di daerah Lumajang. Bisa dibayangkan, kejadian itu delapan bulan lalu menimpa Slamet, tapi berkat jaringan dan kolaborasi lintas komunitas Slamet bisa bersilaturahim dengan para amil Lazismu.
Yang istimewa, kata Kuswantoro selaku amil Lazismu Lumajang, informasi tentang Slamet berawal dari Ali Muslimin, salah seorang koordinator komunitas Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Lumajang. Melalui PPDI inilah jatidiri Slamet warga asal Jatiroto, Lumajang, dikantongi Lazismu.
Artinya, Lazismu Lumajang telah bersinergi sebelumnya dengan PPDI dalam aktivitas lainnya, terutama tentang bagaimana memfasilitasi pendampingan dengan penyandang disabilitas. Dengan demikian, kemitraan kedua lembaga ini sudah terjalin lama.
Kaki Palsu
Slamet selaku penerima manfaat program Lazismu bersyukur karena di tengah keterbatasannya masih bisa terhubung dengan radar filantropi Lazismu. Pada 14 Juli 2020, Lazismu Lumajang menyampaikan amanah para muzaki untuk membawa Slamet Efendi ke suatu tempat untuk pengukuran kaki palsu.
Pengukuran kaki palsu dilakukan di bengkel kaki palsu Cipta Prothese milik Sucipto yang beralamat di Dusun Jawi Gang Brawijaya No. 19 RT 02 RW 01, Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.
Muari selaku Ketua Lazismu Lumajang, menyampaikan pengabdian Lazismu dalam pendampingan penyandang disabilitas adalah bagian dari pengabdian memberi untuk negeri, agar dapat terus berbuat banyak bagi para penerima manfaat.
“Kami mengucapkan puji syukur, atas dukungan para muzaki selama ini yang memercayakan sebagian rejekinya, maka kami juga terus berinovasi dalam program berbagi,” katanya. Alhamdulillah dalam kegiatan ini didampingi langsung oleh Zainul Muslimin selaku Ketua Lazismu Jatim. Selain pengurus Lazismu Lumajang, turut serta Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Lumajang Ali Muslimin.
Dalam kesempatan itu, Zainul Muslimin mengatakan, sengaja mendampingi karena tertarik dengan kisah dari para amil Lazismu Lumajang tentang nasib Slamet Efendi. Ketika bertemu di lokasi pembuatan kaki palsu, wajah Slamet sangat pucat, tatapannya kosong seperti tidak ada harapan lagi, mungkin trauma.
“Mudah-mudahan dengan dibuatkan kaki palsu ini, Slamet Efendi bisa menatap kehidupan yang lebih cerah, dan lebih bersemangat lagi. Usianya relatif masih muda, dan perjuangan hidupnya juga masih panjang,” katanya dengan penuh perhatian.
“Insyaallah dengan motivasi langsung dari Pak Sucipto pemilik bengkel kaki palsu yang juga penyandang disabilitas semangat hidup Slamet akan tumbuh,” pungkasnya.
.jpeg?access_token=cd82a7ac-131e-4876-a77a-a6630cc71fcf)
Program Kaki Palsu Se-Jatim
Peristiwa yang dialami Slamet, bisa saja dialami oleh orang lain. Tak menutup kemungkinan program pendampingan disabiltas bisa menyasar yang lain yang sejak lahir sebagai penyandang disabilitas. Zainul mengungkapkan, program ini bisa dikembangkan dan menjadi best practice bagi Lazismu di daerah lainnya di Jawa Timur.
“Tak hanya itu, Lazismu ke depan dapat membuka program yang dapat memberdayakan penyandang disabilitas melalui lapangan kerja yang terbuka, bisa setiap hari bekerja di bengkel kaki palsu Cipta Prothese milik Pak Cip. Ini sekaligus pemberdayaan ekonomi sehingga dapat memotivasi hidup yang lebih cerah lagi dengan optimis,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesian (PPDI) Lumajang Ali Muslimin, mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan para muzaki. “Mereka selama ini telah memerhatikan keberadaan para penyandang disabilitas yang ada di Lumajang,” tandasnya.
“Khusus untuk Slamet Efendi yang mendapatkan bantuan kaki palsu, semoga bisa membangkitkan semangatnya setelah mengurung diri selama delapan bulan akibat trauma yang tak bisa dilupakannya itu, harap Ali. (na)

Jakarta – LAZISMU. Lazismu bersama PT. Bintang Toedjoe kembali berkolaborasi akan menggelar kurban bersama. Sinergi ini untuk mendukung garda terdepan dalam penanggulangan penularan pandemik Covid-19, khususnya tenaga medis. Lazismu melalui tema Qurban Untuk Ketahanan Pangan, yang dilakukan secara nasional, ingin menggali makna bahwa berkurban tak semata ibadah ritual tahunan, namun di dalamnya ada spirit pemberdayaan masyarakat dan berbagi selama Covid-19 belum berakhir.
Tak luput dari perhatian, selama pandemi, Lazismu juga memberikan dukungan penuh terhadap Muhammadiyah Command Center Covid-19 (MCCC), yang sejak awal telah memberikan bantuan baik kepada tenaga medis, korban terdampak serta mengoptimalkan rumah sakit dan menyalurkan bantuan kurang lebih Rp 200 miliar dalam penanggulangan memutus mata rantai penyebaran virus corona, demikian disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti di halaman Gedung Pusdiklat RSIJ Cempaka Putih Jakarta (21/7/2020).
Menyambung apa yang telah disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, melalui teleconference, kami menyampaikan terima kasih atas kerjasamanya yang telah dilaksanakan dengan sangat baik dan juga kontribusi sangat bermakna dari PT. Bintang Toedjoe untuk selalu bersinergi dengan Muhammadiyah dan NU, terutama dalam menyalurkan daging kurban dan bantuan kemanusiaan untuk mereka yang membutuhkan.
“Ini hebat, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan, bisa menggandeng Muhammadiyah dan NU, dan hebat juga bisa menggandeng matahari dan bintang, katanya sambil menghibur hadirin.
Kerjasama ini, seperti dikatakan Haedar Nashir, bahwa muhammadiyah terbukan berkerjasmaa dengan semua pihak, termasuk dengan PT Bintang Toedjoe melalui brandnya Bejo Sujamer, merupakan usaha untuk ta'awun, tolong menolong sesama dengan semangat takwa dan kebajikan, jelasnya
Kami mengapresiasi langkah ini, bekerja sama dengan Lazismu dalam bentuk kurban sapi limosin. Kami percaya, program ini dapat meringankan mereka yang membutuhkan. Apalagi di tengah pandemi, sambung Haedar, masih ada perusahaan yang mau berbagi, saya yakin banyak manfaatnya dan tidak akan merugi.
Ungkapan yang sama disampaikan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, terima kasih yang setinggi-tingginya atas kurban dan bantuan kemanusiaan yang diberikan PT Bintang Toedjoe.
Presiden Direktur PT. Bintang Toedjoe Simon Jonatan, memastikan seluruh proses berqurban ini nanti dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Melalui gerakan satu juta berbagi terus digulirkan dengan semangat Ayo Berkurban. PT Bintang Toedjoe juga memberikan secara simbolis kurban masing-masing satu sapi limosin berbobot 1 ton kepada Lazismu dan Nu Care-LAZISNU.
Ada juga bantuan operasional masing-masing sebesar Rp 100 juta. “Perusahaan juga memberikan bantuan produk terbaru, Bejo Sujamer, dan alat pelindung diri (APD) untuk RSIJ Cempaka Putih dan Gugus Tugas COVID-19 NU,” paparnya.
Pada kesempatan itu, turut hadir Badan Pengurus Lazismu Nuryadi Widji Harjono, Direktur Lazismu Edi Suryanto, Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih Metta Desvini Primadona Seregar, Ketua Nu Care-LAZISNU Achmad Sudrajat, Ketua Gugus Tugas COVID-19 NU Makky Zamzami, dan Head of LOB3 Bejo Sujamer David Herlambang. (na)

Luwu Utara – LAZISMU. Relawan kemanusiaan Muhammadiyah yang tergabung dalam One Muhammadiyah One Response (OMOR), dan berada di lokasi bencana pasca banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara menggencarkan penyaluran bantuan untuk para korban terdampak.
Mereka terus menyalurkan bantuan yang terus datang dari masyarakat se- Sulawesi Selatan kepada para pengungsi yang paling jauh di pelosok desa. Ada beberapa posko layanan yang dinaungi oleh posko koordinasi, yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Masamba. Posko Layanan sementara ada empat titik, antara lain: Posyan Simpuru Siang, Kelurahan Kurri-kurri, Posyan Balebo di Desa Balebo, Posyan Radda, Posyan Kampuna, dan Posko Satelit.
Saiful Amir selaku amil dari Lazismu Kota Parepare mengabarkan (19/7/2020), para pengungsi terharu ketika bantuan tiba di rumah-rumah warga, bahkan di pelosok perkampungan atas kepedulian dari masyarakat dan relawan OMOR.
Ibu Ani (60) salah seorang warga terdampak, tak kuasa menahan haru mendapatkan beberapa paket kebutuhan sehari-hari. Ia mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan relawan, yang telah datang jauh-jauh membantu kami di sini. “Kami tidak punya apa-apa lagi, semua yang ada hanyut terbawa banjir dan sebagian yang lain tertimbun lumpur,” kisahnya dengan isak tangis.
Hal senada diungkapkan oleh Ibu Rahma warga Desa Kamiri, Kecmaatan Masamba, dengan bantuan Family Kit yang diterimanya, serta asupan makanan berupa abon dan makanan pokok lainnya sungguh sangat membant. “Kami tak mampu membendung rasa bahagia ini meski dilanda bencana,” ungkapnya.
Amin Abdullah selaku Koordinator Posko Muhammadiyah mengatakan, kemungkinan posyan ini akan terus bertambah sampai di kelurahan/desa, untuk memudahkan upaya pelayanan warga terdampak. Karena tim relawan yang melakukan pendataan terus bekerja dan masyakat dari berbagai tempat terus mendatangi posko-posko layanan.
“Dengan medan yang cukup berjauhan dan jalan masih berlumpur bahkan harus menyeberangi sungai maka tim relawan yang didukung oleh ortom dan angkatan muda Muhammadiyah, focus bantuan diarahkan untuk meringankan warga,” katanya.
Diusulkan kepada pimpinan Muhammadiyah, bahwa untuk tahap mitigasi adalah bagaimana memikirkan para terdampak agar bisa tinggal sementara di rumah hunian. Seperti disampaikan Saiful Amir, bahwa ini baru berupa usulan, rata-rata pengungsi yang rumahnya hilang masing di tempat pengungsian bersama yang lain untuk berbaur dalam satu tenda yang sederhana dan terbuka. (na)

