Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Lazismu Pesawaran Giatkan Kantor Layanan Sebagai Lembaga Amil Zakat Terpercaya

Pesawaran – LAZISMU. Pelatihan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Lampung, berlangsung pada Sabtu (22/8/2020) sekaligus peresmian Kantor Layanan di Desa Purworejo Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pesawaran Amrizal, dalam sambutannya, mengatakan, berdirinya Lazismu dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang terus berkembang.

Dengan budaya kerja amanah, profesional dan transparan, Lazismu berusaha mengembangkan diri menjadi lembaga amil zakat terpercaya. Seiring waktu, kepercayaan publik semakin menguat, kata Amrizal.

Dikatakan Amrizal, spirit kreatifitas dan inovasi senantiasa menggelorakan Lazismu dalam memproduksi program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan dan problem sosial masyarakat yang berkembang, ujarnya dikutip dari laman resmi prioritas.co.id (25/8/2020).

Sementara itu, Kepala Desa Purworejo Zainal Abidin, yang sekaligus sebagai Pimpinan Daerah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Pesawaran menyerahkan surat keputusan (SK) dan papan nama Lazismu. Dalam kesempatan ini juga katanya, ditandai dengan peresmian kantor layanan dan musala.

Sekretaris Lazismu Pesawaran Esmanto, menuturkan, selama ini penghimpunan dan penyaluran zakat, infak dan Sedekah telah berjalan. Seiring berlakunya UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan berdasarkan Instruksi PP Muhammadiyah Nomor 259 tahun 2016 tentang pendirian dan pengelolaan Lazismu pada struktur dan amal usaha Muhammadiyah.  

 “Hal ini mengacu pada pedoman pada peraturan yang berlaku mengenai ZIS. Jadi ZIS menjadi kantor layanan Lazismu,” pungkasnya.

Manajer Lazismu Pesawaran Deddy Setyawan, mengatakan, saat ini semenjak berdirinya Lazismu daerah Pesawaran pada Oktober 2017, baru terbentuk dua kantor layanan Lazismu yang sudah berjalan.

Di Kantor Layanan Lazismu Desa Purworejo, telah berhasil mengelola zakat dan infak berupa padi sebanyak 34,9 ton dan uang zakat dan infak senilai Rp 29 juta sampai dengan Juli 2020. Dan dipercaya mengelola hibah uang dari Bazis Desa Purworejo sebesar Rp. 64.890.000, paparnya.

Peresmian Kantor Layanan Lazismu Purworejo dan Lumberejo dihadiri Lazismu Wilayah Lampung Ashuri, serta rombongan amil lainnya antara lain, Banun, Jenny, Ketua PDM Pesawaran Amrizal, Sekretaris Lazismu Pesawaran Esmanto, Kepala Desa Purworejo Zainal Abidin, Manajer Lazismu Pesawaran Deddy Setyawan. (wagiman/prioritas.co.id)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

36 Penerima Manfaat Beasiswa Sang Surya Ikuti Pembinaan Bersama Lazismu Banyumas

Banyumas – LAZISMU. Banyak generasi muda yang bermimpi ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tetapi, tidak banyak dari mereka yang mampu mewujudkan cita-citanya. Di Indonesia, jumlah generasi muda yang menempuh pendidikan tinggi angkanya masih terbilang kecil.  

Angka partisipasi kasarnya hanya berjumlah 60 persen persen. Seperti dilansir kompas.com (12/2/2020), lulusan sekolah menengah atas di Indonesia tak bisa mengakses perguruan tinggi.  

Ada banyak faktor yang melatar-belakanginya. Dari beragam faktor penyebabnya, kondisi ekonomi keluarga menjadi faktor utamanya. Selanjutnya, biaya kuliah yang terlalu tinggi turut memengaruhi faktor lainnya. 

Dalam beberapa hal, sebagai solusi dari persoalan ini, banyak lembaga yang memberikan alternatif agar bisa mengakses pendidikan tinggi, salah satunya dengan program beasiswa. Seperti dilakukan  Lazismu melalui program beasiswa Sang Surya. 

Program tersebut untuk membantu mewujudkan cita-cita generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan sarjana yang terkendala dengan masalah finansial. Lazismu Banyumas, saat ini tengah membantu sebanyak 60 mahasiswa dalam mewujudkan cita-citanya. 

Dari jumlah penerima manfaat tersebut, mereka rata-rata memilih perguruan yang dipilihnya sesuai jenjang S1 dan S2, serta mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar negeri.

Disampaikan oleh Direktur Eksekutif  Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo, bahwa untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan generasi muda, Lazismu hadir sebagai lembaga yang peduli terhadap nasib pendidikan generasi muda. 

Tujuannya lanjut Sabar, selain untuk menerima tantangan dan menambah wawasan, penerima manfaat atau calon penerima beasiswa dari Lazismu Banyumas mendapat bekal dan pembinaan. Pembekalan dilakukan pada Sabtu, 22 Agustus 2020, bertempat di Aula Abdu Dardiri Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas.

Sebanyak 36 orang peserta mengikuti pembekalan ini, dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dan narasumber dari persyarikatan Muhammadiyah untuk berbagi informasi yang dibutuhkan oleh penerima manfaat. Hadir dalam pembekalan itu, Ketua PDM Dr. Ibnu Hasan, M.Si, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas Sabar Waluyo, S.E. dan Dosen Fakulltas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto Encep Saefudin, S.E, M.Si. (jnd) 

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Kolaborasi Lintas Sektor, Layanan Syariah LinkAja Perkuat Ekosistem Digital Syariah

Jakarta – LAZISMU. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 merilis hasil survei nasional indeks literasi keuangan syariah nasional yang baru mencapai 8.93 persen. Sementara di tahun yang sama, indeks inklusi keuangan syariah mencapai angka 9.1 persen. Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 yang dilakukan oleh OJK, masih membutuhkan kekuatan dan dukungan ekstra agar ekosistem syariah di Indonesia dapat meningkat.

Berdasarkan hasil itu, akses masyarakat terhadap lembaga keuangan masih terbilang sederhana. Kebutuhan masyarakat baru pada tahap memenuhi bagaimana bertahan hidup, menabung dan rencana perlindungan diri serta pendidikan. Melalui telaah tersebut, pemerintah berkomitmen mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional dan Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang secara khusus bertugas untuk mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional. 

Dalam upaya menggenjot pertumbuhan aset keuangan syariah di Indonesia, KNEKS telah menyusun Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, di mana salah satu pilarnya adalah penguatan usaha-usaha syariah dan ekosistem ekonomi digital. 

Para stakeholders menyambut positif, termasuk penyedia layanan keuangan elektronik berbasis aplikasi yang terus melakukan inovasi untuk mendukung ekosistem ekonomi digital. Salah satunya Layanan Syariah LinkAja bersama dengan berbagai pihak lintas sektor resmi menandatangani komitmen kolaborasi dalam mendukung implementasi uang elektronik syariah sebagai wujud dukungan terhadap program Gerakan Nasional Non Tunai (25/8/2020). 

Bertepatan dengan perayaan tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah, penandatanganan komitmen kolaborasi ini diselenggarakan bersama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan turut disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H Ma’ruf Amin. 

Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H Ma’ruf Amin, mengatakan, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mencerminkan adanya ruang bagi upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di tanah air. 

Dengan potensinya yang besar, Ma’ruf meyakini Indonesia berpeluang menjadi pusat ekonomi syariah dunia, serta perluasan layanan keuangan syariah berbasis teknologi digital kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. “Utamanya kepada mereka yang belum terhubung ke sistem keuangan formal,” tandasnya.

Pemerintah mengapresiasi upaya LinkAja dalam mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama membangun dan memperkuat ekosistem digital syariah di Indonesia. Adanya sinergi berbagai pihak lintas sektor tentu sangat penting dalam pembangunan sarana prasarana yang dapat memperluas dan memperkuat ekosistem syariah di Indonesia. 

Terutama di tengah pandemi saat ini. Karena itu, Layanan Syariah LinkAja harus dapat menjadi bagian dari solusi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui penggunaan uang elektronik. Integrasi dengan marketplace dapat dilakukan lebih masif untuk menggerakkan kembali roda ekonomi masyarakat melalui transaksi online yang cepat dan aman. 

Pada kesempatan itu, Haryati Lawidjaja selaku Direktur Utama LinkAja, mengungkapkan,  LinkAja menyadari bahwa penguatan dan peningkatan ekosistem syariah berbasis digital merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga sinergi berbagai pihak lintas sektor berperan penting. “Bertepatan dengan perayaan tahun baru Islam, kami sangat bersyukur, Layanan Syariah LinkAja dapat mengajak lebih banyak pihak untuk dapat bergabung dalam ekosistem kami,” paparnya. 

Haryati berharap ekosistem syariah akan semakin berkembang, bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh daerah Indonesia, sehingga literasi masyarakat dan inklusi keuangan digital syariah akan meningkat, dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Maka lanjut Haryati, kami memerlukan dukungan untuk memperkuat ekosistem syariah. Komitmen kolaborasi tidak hanya berupa dukungan, tetapi bagaimana dapat meimplementasikan uang elektronik Layanan Syariah LinkAja dengan delapan pihak lintas sektor, antara lain dengan Pemerintah Pusat seperti KNEKS, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) terkait pembayaran haji/umroh, produk halal, dan zakat, infak, sedekah dan wakaf. 

Layanan Syariah LinkAja juga melakukan penandatanganan komitmen kolaborasi dengan beberapa Pemerintah Daerah (Pemda), di antaranya adalah Pemda Provinsi Aceh, Pemda Provinsi Sumatra Selatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Pemkot Tasikmalaya, Pemkot Cirebon, dan Pemerintah Kabupaten Lebak, terkait wisata halal dan retribusi daerah syariah. Hal serupa juga dilakukan dengan bank syariah, lembaga zakat, organisasi Islam, perusahaan teknologi finansial,  pesantren, dan marketplace untuk menjadi mitra pembayaran pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Ventje Rahardjo selaku Direktur Eksekutif (Manajemen Eksekutif) KNEKS, menilai, Layanan Syariah LinkAja merupakan perwujudan salah satu pilar MEKSI, yaitu penguatan ekonomi digital. KNEKS meyakini layanan pembayaran digital syariah ini akan mempercepat pertumbuhan rantai nilai halal dan keuangan syariah secara terintegrasi. 

Diharapkan LinkAja dapat berkolaborasi dengan seluruh stakeholders di dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.  Harapannya masyarakat, khususnya umat Islam, dapat terbantu melakukan transaksi digital yang sesuai prinsip syariah, terutama di masa pandemi ini. Misalnya pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, membantu digitalisasi layanan bisnis UMKM, kemudahan berbelanja retail (online dan offline), transportasi publik, pengelolaan keuangan sekolah/pesantren, perluasan jaringan layanan untuk mendukung sektor industri halal, serta kolaborasi di bidang riset dan inovasi.

Pada prinsipnya, kata Ventje Rahardjo, komitmen bersama itu sebagai wujud literasi keuangan syariah yang berkelanjutan. Kehadirannya tentu ingin mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transaksi digital syariah. 

Tidak hanya berperan dalam pembayaran zakat, infak, sedekah dan wakaf, tetapi bagaimana Layanan Syariah LinkAja juga bisa menyentuh kebutuhan harian masyarakat yang ingin bertransaksi digital dengan menerapkan kaidah syariat Islam seperti isi saldo dari dan ke seluruh bank syariah, kurban digital, pembayaran iuran sekolah dan pesantren secara digital, wakaf tunai untuk saham, pembayaran di sejumlah mitra e-commerce, dan berbagai transaksi lainnya. (na)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Perut Terus Membesar, Lazismu - MDMC Tanggamus Serahkan Bantuan untuk Pasien Penderita Tumor

Tanggamus – LAZISMU. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), bersama Lazismu Kabupaten Tanggamus menyerahkan bantuan kepada salah seorang warga miskin  Rahim Sri Harni (38) asal Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, yang menderita tumor.

Bantuan diserahkan langsung oleh jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonosobo di antaranya, Ketua PCM Asnawi Haryadinata, Lazismu Saifulloh, Ngadiono, Ketua Bidang Dakwah Pemuda Muhammadiyah, Harda Syukri Yahmin dan Heby Pristiawan dari MDMC di Rumah Sakit Abdoel Moeloek.

Ketua PCM Asnawi mengatakan, bantuan tersebut berasal dari donasi warga persyarikatan Muhammadiyah dan simpatisan yang digalang oleh Lazismu - MDMC Kabupaten Tanggamus, demikian dikutip dari laman resmi headlinelampung (25/8/2020).

“Melalui bantuan ini, semoga dapat meringankan sedikit dari beban ibu Harni dan memberi motifasi semangat kepada dirinya bahwa dia tidak sendiri dalam menghadapi ujian ini dan semoga Allah mengangkat penyakitnya sehingga sehat seperti sedia kala, amin,” kata Asnawi.

Sementara itu, salah satu pengurus Lazismu yang juga Ketua MDMC Arif Rahman menyampaikan, jika masyarakat ingin mendonasikan dananya guna membantu ibu Harni bisa transfer ke rekening Lazismu Siaga Bencana BRI No : 577301024040537 atau hubungi kontak person 082374084747 (arif), 08228240742 (kadar).

Diinformasikan sebelumnya, Sri Harni merupakan warga miskin berasal dari Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus yang selama satu tahun ini menderita tumor di perutnya.

Pihak keluarga sudah berupaya melakukan pengobatan demi kesembuhannya, akan tetapi tumor yang berada di perutnya kian membesar, hingga membuatnya susah bernafas, susah buang air besar, dan selalu muntah.

Dalam kondisi perut membesar, Sri Harni tergolek lemas di atas ranjang kelas 3 di RSUDAM sejak 20 Juli 2020. Dia dirujuk ke RSUDAM setelah sempat dirawat tiga hari di RSUD Batin Mangunang. (and/rud/headlinelampung)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Bangunan Sudah Lapuk, Lazismu Banjarmasin Akan Bantu TK ABA 35

Kondisinya sudah lapuk disana-sini, tampak atap kelas yang sebagian berlubang karena dimakan usia. Belum lagi lantai sekolah yang juga hampir sama memprihatinkannya. Itulah sedikit gambaran kondisi bangunan Gedung Taman Kanak-kanak (TK) ABA 35 Cab. Aisyiyah 10 yang ber alamat Jl. Batu Benawa II no 13 RT 45 kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Kondisi demikian disebabkan usia bangunan yanag sudah tua, ditambah bahan bangunan yang 100 persen terbuat dari kayu sehingga lantai dan plafonnya banyak yang berlubang.

Beruntung, saat ini tidak ada aktivitas belajar mengajar lantaran kondisi pandemi. "Untungnya murid-murid sedang libur, karena pandemi. Bisa dibayangkan kalau aktivitas belajar mengajar berlangsung dan roboh," kata May selaku guru di TK tersebut, Senin (7 september 2020), mengungkapkan ketakutannya atas kondisi bangunan yang sudah sangat membahayakan.

May berharap, ada perhatian dari parsyarikatan terhadap gedung-gedung pendidikan yang mulai tua.

Sementara itu, H. Umransyah Alie, SH selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan, akan menindaklanjuti mengenai kondisi TK ABA tersebut.

"Kami akan menugaskan Manager lazismu Kota Banjarmasin ustadz Khairul Anam untuk mengecek kerusakannya," kata H. Umransyah Alie.

Melalui Lazismu dengan dukungan donatur yang menjadi muzaki dan muhsinin, dirinya menambahkan, akan mengupayakan semaksimal mungkin renovasi bangunan TK ABA 35  yang sangat penting bagi masa depan anak-anak itu.

Lazismu berupaya terus menggalang dana untuk perbaikan gedung sekolah ini dengan mengajak donatur yang ingin menginfakkan sebagian hartanya, sehingga anak-anak dan tenaga pengajar tidak takut lagi menggunakan fasilitas belajar tersebut. (hen/fur)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Pertahankan Semangat Veteran Perang, Lazismu Kota Semarang Gelar Dialog

Masihkah generasi muda meneladani semangat pejuang kemerdekaan? Dalam rangkaian kegiatan peringatan hari kemerdekaan Indonesia Lazismu Kota Semarang melaksanakan kegiatan dialog terbuka dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), organisasi para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Rabu (2/9/20). Komunikasi antar generasi diyakini perlu dilestarikan oleh generasi muda Muhammadiyah. Oleh karenanya Lazismu menggandeng Pemuda Muhammadiyah menggelar acara dialog bersama LVRI di kantor LVRI DPD Jateng di jl. HOS Cokroaminoto, Semarang.

Mungkin generasi sekarang tidak akan merasakan kenikmatan hidup seperti sekarang ini tanpa perjuangan para veteran perang di masa itu,” demikian dikatakan Sekretaris Lazismu Kota Semarang, Marhaeni. Silaturrahmi dilaksanakan untuk menemukan titik hubung antar generasi. Para pejuang dengan segala keterbatasannya melaksanakan tugas membela tanah air dari ancaman penjajah, hingga rela menyerahkan jiwa dan raganya. Generasi sekarang berhutang budi banyak, dan selayaknya memberikan apresiasi atas perjuangan para veteran perang.

Misi
organisasi LVRI adalah mewariskan nilai-nilai, jiwa dan semangat
juang kepada generasi penerus.

“Kemerdekaan dan kedaulatan negara didapatkan dengan proses perjuangan yang panjang, dengan pengorbanan harta, jiwa dan raga,” ungkap Ketua LVRI DPD Jateng, Kol. Purn. Amin Munajat.

Pejuang yang mempertahankan kemerdekaan dikategorikan dalam 4 kelompok, yaitu
pejuang antara tahun 1945 sampai dengan 1949, pejuang pembela kemerdekaan trikora,
pejuang dwikora, pejuang seroja saat operasi keamanan di Timor Timur,
ditambah pejuang perdamaian internasional.


Pada
kenyataannya tidak semua pejuang merasakan kehidupan kemerdekaan yang
manis, sebagian mereka masih menempati rumah yang belum layak,
kondisi ekonominya kurang baik, sementara fisiknya sudah semakin
melemah,” demikian Amin menyampaikan.

Sudah
selayaknya pemuda mengikuti jejak langkah para pejuang. Nilai-nilai
semangat juang, rasa cinta tanah air dan kerelaan mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadi perlu di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketua Pemuda
Muhammadiyah, Suharno menghimbau pemuda agar tetap menjaga kedekatan
dengan generasi sebelumnya, dengan cara menjalin silaturrahmi secara
intensif.

"Saya sempat mengunjungi rumah seorang veteran, Sanjoto, yang tinggal di jalan Blimbing, Semarang. Saat ini umurnya 90 tahun. Dia adalah saksi sejarah betapa beratnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan kala itu. Sanjoto bertugas mengawal gerilya panglima jenderal Sudirman," ujar Suharno.

“Saya berperan sebagai penunjuk jalan, mengamankan jenderal Sudirman yang saat itu terpaksa di tandu karena sakit, namun tetap memimpin perang gerilya di daerah Wonogiri hingga Ponorogo,” demikian Suharno menirukan kisah Sanjoto. Sanjoto juga masih ingat betul aksi heroik ketika regu pasukannya menyergap konvoi 10 mobil tentara Belanda yang mengangkut persenjataan, logistik dan pasukan di sekitar perbatasan Wonogiri dengan Sukoharjo. Kemenangan yang membanggakan saat regu kecil pasukannya beberapa kali melumpuhkan konvoi tentara Belanda, dengan cara perang gerilya.

Kebanggaan
prestasi Sanjoto ternyata tidak sinkron dengan kondisi ekonominya
sekarang. Rumah sederhana yang dia tempati, kondisinya kurang layak.
Dinding temboknya sudah rapuh, rangka kayunya sudah lapuk, kalau
hujan datang atapnya bocor. Karena kebesaran hatinyalah yang membuat
dia tidak mengeluh. Dia menjalani hari-hari tuanya bersama sang
isteri yang setia mendampinginya. Tidak lupa Sanjoto berpesan kepada
generasi muda agar selalu kreatif di segala bidang. “Generasi muda
tidak boleh ragu-ragu, dan selalu kobarkan semangat mengisi
kemerdekaan.” tuturnya. (Has)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross