

JAKARTA – Muhammadiyah resmi mengantongi Surat Tanda Bukti Pendaftaran Nazhir (STBPN) dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dengan surat bertanggal 8 Oktober 2020 ini, Muhammadiyah bisa melaksanakan program-program wakaf tunai atau wakaf uang.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan susunan pengelola Wakaf Tunai Muhammadiyah dengan SK PP Muhammadiyah nomor 011/KEP/I.0/K/2020. Drs. Zafrullah Salim terpilih menjadi ketua pengelola.
Rizaludin Kurniawan, Direktur Fundraising Lazismu Pusat menyebut dengan STBPN dari BWI ini Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai landasan legal formal guna menghimpun wakaf uang dari umat Islam yang akan dikelola menjadi wakaf produktif.
Menurutnya Muhammadiyah akan lebih fokus pada peningkatan pengelolaan tanah wakaf yang belum dikembangkan dan didukung dengan wakaf tunai menuju pengelolaan yang produktif. Sehingga, pokok wakaf tetap namun keuntungan dapat dimanfaatkan oleh umat.

“Tugas Pengelola Wakaf Tunai Muhammadiyah yang telah mendapatkan STBPN dari BWI adalah menghimpun dan mengelola dana wakaf tunai, membuat panduan pengelolaan dana wakaf tunai, membuat skema-skema investasi wakaf tunai, dan mendayagunakan atau menyalurkan hasil usaha/investasi pengelolaan dana wakaf tunai guna sebesar-besarnya kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah dan umat,” ujar Rizal sebagaimana dikutip dari lazismujatim.org.
Rizal berpesan agar nazhir berhati-hati agar wakaf tidak terbengkalai, apalagi hilang. Menurut data Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammadiyah telah menerima wakaf dari umat sebanyak 1,7 juta hektar. Mayoritas tanah ini digunakan untuk pendidikan, masjid, dan kesehatan.
“Tanah-tanah ini masih ada yang belum dikembangkan dan diproduktifkan. Maka sekaranglah saatnya Muhammadiyah membuat gerakan khusus wakaf tunai. Dana itu bisa langsung diproduktifkan dan diperuntukkan bagi usaha-usaha yang aman,” imbuhnya.
Senada dengan Rizal, Edi Mukti, Corporate & Retail Fundraising Lazismu Pusat menyebut bahwa dengan turunnya surat dari BWI, Muhammadiyah akan lebih ekspansif lagi dalam mengembangkan dunia perwakafan baik di internal maupun di eksternal Muhammadiyah.
“Apalagi PP sudah membentuk badan pengurus wakaf uang tersendiri. Badan ini akan sangat ekspansif untuk menggalang dana wakaf uang dan wakaf melalui uang untuk memproduktifkan lahan yang belum produktif. Di Indonesia, lahan tidak produktif seperti ini jumlahnya sangat banyak,” jelasnya melalui pesan tertulis (3/11). (Yusuf)

BANYUMAS - Hujan yang terjadi pada Rabu (28/10) malam menyebabkan banjir dan longsor di beberapa desa di Kabupaten Banyumas. Sampai saat ini, banjir di Kecamatan Kemranjen, khususnya Desa Sirau dan Sidamulya belum surut.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama dengan Lazismu Kabupaten Banyumas mendirikan Posko Koordinasi di PKU Muhammadiyah Kemranjen. Tempat ini menjadi tempat pengumpulan dan pendistribusian kepada seluruh korban yang membutuhkan.
Menurut keterangan Tansah Pinayung, tim Lazismu Kabupaten Banyumas, MDMC mendirikan 3 posko pelayanan, yaitu dapur umum di Masjid At-Taqwa Desa Sirau, posko pengungsian di MI Muhammadiyah Sidamulya, dan dapur umum lagi di MTs Muhammadiyah Sirau.
Posko-posko ini diisi oleh relawan dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Banyumas, Pemuda Muhammadiyah Banyumas, dan MDMC.
Dilansir dari lazismubanyumas.org, Poskoor dibentuk dan menangani proses evakuasi dari tanggal 27 Februari lalu. Jumlah korban yang ditangani poskoor sejauh ini tercatat sudah sekitar 500 warga.
Rombongan Lazismu dan PDM Banyumas juga mendatangi dan memberikan langsung bantuan di salah satu posyan korban banjir, yaitu di Posko Pelayanan Desa Sidamulya yang bertempat di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Sidamulya. Achmad Saoqi selaku koordinator Posyan Sidamulya mengungkapkan bahwa posyan ini dibentuk baru dari tanggal 29 Oktober kemarin sebagai tempat evakuasi warga.
“Dari pagi kita evakuasi kendaraan dan lain-lain ke tempat yang tinggi, dan kemudian malam dengan BPBD dan tim SAR lainnya kita evakuasi warga karena memang tidak hujan tetapi debit air tetap tinggi,“ ungkap Achmad.
Posyan Sidamulya menampung lebih dari 100 warga. “Disini ada dapur darurat, tempat pengungsian kita pisahkan laki – laki dan perempuan, kita juga berikan fasilitas khusus keadaan warga yang memang sedang sakit keras,“ lanjutnya.
Ibnu Hasan, Ketua PDM Banyumas mengajak seluruh warga Banyumas untuk bersinergi untuk saling membantu menangai bencana ini.
“Kami mohon kepada warga Banyumas dan sekitarnya untuk bersatu padu. Mari kita tolong-menolong meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir khususnya di wilayah Kemranjen,“ ungkapnya ketika berada di Desa Sidamulya Kemranjen. (Yusuf)

BANYUMAS - Namanya Sumedi Tasum. Ia mengabdikan dirinya di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatisaba, Banyumas sejak tahun 1995. Pada bulan Oktober, ia terkena serangan penyakit stroke, dan sekarang sedang menjalani tahap penyembuhan.
Penyakit ini mengganggunya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai guru di MIM Jatisaba. Sebagai guru MIM, ia mengalami kesulitan dalam membiayai pengobatan dalam menangani stroke yang ia derita.
Menurut Tansah Pinayung, Sumedi tinggal bersama istri, sehingga hanya istrinya yang merawat. Sementara kondisinya sudah tidak mampu berjalan.
“Cuma bisa tiduran saja. Beliau dirawat istri karena kedua anak perempuannya sudah berkeluarga. Tidak bisa jalan kemana-mana. Sementara istrinya jualan kecil-kecilan di depan rumah,” jelasnya melalui pesan tertulis kepada Lazismu.org.
Maka, Lazismu KL Jatisaba, Banyumas memberikan santunan kepada Sumedi dalam bentuk uang tunai. Dilansir dari lazismubanyumas.org, program kesehatan yang diberikan oleh KL Lazismu Jatisaba pada Sabtu (31/10) ini adalah program yang diarahkan untuk mengembangkan layanan di bidang kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu melalui tindakan kuratif maupun preventif. (Yusuf)

DENPASAR - Lazismu Bali memberikan bantuan donasi kepada Kenanga Azalea yang harus melaksanakan operasi otak, karena di kepalanya terdapat cairan. Donasi ini diserahkan pada hari Rabu (4/11). Kenanga adalah siswa SD Muhammadiyah 1 Denpasar.
Miftah Nurahman, Ketua Lazismu Bali menyebut bahwa operasi dilakukan pada Selasa (3/11) malam. “Kondisinya sampai sekarang belum siuman,” ujar Miftah (4/11) sebagaimana dilansir dari muslimsharing.com.
Menurutnya, keluarga Kenanga membutuhkan biaya hingga Rp 60 juta. Sedangkan dana yang sudah berhasil dikumpulkan oleh Lazismu sebanyak Rp 14,4 juta dan langsung diserahkan kepada keluarga penerima manfaat. Miftah bersama dengan Elly Nurwanto, Sekretaris Lazismu Bali, dan koordinator wali murid SD Muhammadiyah 1 Denpasar bersama-sama menyerahkan donasi kepada keluarga.
Ia menyebut bahwa donasi seperti ini adalah program rutin Lazismu Bali. Dengan semangat Al-Maun, ia ingin terus berbagi kepada yang membutuhkan, lebih-lebih di tengah kondisi pandemi.
“Perlu ada gerakan kemanusiaan lewat berbagai bentuk dan program keumatan. Gerakan yang telah dilakukan LAZISMU Bali, antara lain menggalang donasi musibah bencana, donasi orang sakit, donasi pembagian sembako, donasi pengadaan dan pemasangan alat pendingin di sekolah-sekolah dan tempat ibadah,” ujarnya. (Yusuf)

LHOKSEUMAWE - Lazismu Kota Lhokseumawe melakukan bedah rumah terhadap rumah Yuhariah (58) yang berdomisili di Dusun Ampera, Desa Blang Weu Baroh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Ia terharu saat menempati rumah yang telah selesai di bedah.
Menurut keterangan Farhan Zuhri Baihaqi, Ketua Lazismu Kota Lhokseumawe, penerima manfaat lumpuh karena menderita penyakit stroke sejak dua tahun silam.
“Iya stroke, tidak bisa bangun dari tempat tidur,” ujar Farhan melalui pesan tertulis.
Dilansir dari Tribunnews Aceh, kontruksi rumah yang telah di bedah selama satu bulan ini menghabiskan biaya sekitar 28 juta dan telah include dengan biaya pengobatan dari pos zakat.
"Selama ini saya tidak sanggup membangun rumah yang layak huni. Saya tidak punya penghasilan apa-apa," ujar Yuhariah.
Farhan menyebut bahwa dana yang digunakan untuk menyelesaikan bedah rumah Yunairah berasal dari pos Zakat Lazismu Kota Lhokseumawe. Pada hari Selasa (3/11) Lazismu telah melakukan serah terima dengan penerima manfaat.
"Melihat kondisi bu Yuhariah yang teramat memprihatinkan mendorong Lazismu untuk segera bergerak, dan hari ini telah kita lakukan serah terima yang diterima oleh anak bungsu beliau yang bernama Nurul Hayati juga langsung kita berikan biaya berobat kepada bu Yuhariah" kata Farhan.
Ia berharap dan berdoa agar bu Yuhariah bisa terus bersyukur dan kuat menjalani kehidupan ini.
“Alhamdulillah setelah kita serahkan anak Yuhariah yaitu Nurul Hayati sangat berterima kasih kepada Lazismu yang telah membedah rumah mereka,” pungkas Farhan. (Yusuf)

SOLO - Lazismu Solo melalui Relawan Dapur Sedekah bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Bumi, Laweyan bergerak untuk membantu warga yang sedang melaksanakan karantina mandiri. Penerima manfaat terdiri dari 36 keluarga yang berada di Kampung Baron Cilik RT 3 RW VI, Kelurahan Bumi, Laweyan Surakarta.
Dilansir dari lazismusolo.org, Al Amin, Tokoh masyarakat sekaligus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bumi, Laweyan mengatakan bahwa sampai tanggal 6 November warga di RT 3 RW IV dikarantina oleh pemerintah.
“Kami mengajak kepada semua saja untuk ikut serta melakukan aksi penggalangan dana dan sembako untuk suplai logistik warga yang dikarantina,” jelas Amin.
Ia berharap agar warga selalu mendapatkan kesehatan dan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat, mengingat bantuan dari pemerintah tidak mencukupi. “Ayo berbondong-bondong ikut berbagaidan peduli,” imbuhnya.
Warga Kampung Baron dikarantina mandiri oleh pemerintah Kota Surakarta lantaran ada salah satu warga yang dinyatakan positif covid-19. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis - Sabtu, (29-31/10) ini memiliki agenda pokok membagikan sarapan pagi untuk warga yang di karantina. Farah Afifah, Kordinator Relawan Dapur Sedekah mengatakan bahwa total paket sarapan pagi yang dibagikan ada 330 paket.
“Sejak jam 3 pagi kami memasak menu makanan untuk warga, kemudian packing dan jam 6 pagi sudah kita berikan langsung kepada kordinator logistik yang telah ditunjuk oleh warga,” jelas Farah.
Santoso, perwakilan warga mengucapkan terima kasih atas dukungan moril dan materil dari Muhammadiyah kepada warga yang menjalani karantina. “Kami merasa terbantu dengan adanya kepedulian dari Muhammadiyah,” jelasnya.
Ia berdoa agar semua relawan dan tim yang di lapangan mendapatkan balasan dari Allah swt. Ia juga berdoa agar warga yang sedang dikarantina segera terbebas dari ketakutan terhadap covid-19.

