

GoPay bersama Lazismu menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Kreatif Memanfaatkan Peluang Bisnis di Masa Pandemi”. Pelatihan ini membahas tentang pemanfaatan media sosial dan teknologi digital untuk bertahan dan menang di masa pandemi.
Pelatihan yang dilaksanakan secara daring ini diadakan pada Senin (9/11) melalui aplikasi Zoom. Gojek bersama Lazismu mendatangkan 3 pembicara, antara lain Rizky Adi Nugroho, Owner O-Rice & Honey To The Bee & Owner Podcast Cerita Usaha; Dewi Meisari, Co-Founder ukmindonesia.id; dan Ditty Lulu, Head of Partnership Selly.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu pelaku usaha yang berbasis syariah di Indonesia untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masa Pandemi COVID-19. Pelatihan ini akan memberikan bekal pengetahuan kepada para pelaku UMKM mengenai kiat-kiat sukses berbisnis dengan memanfaatkan teknologi serta sosial media.
Muh. Anwar Bashori, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Indonesia, dalam keynote speech-nya mengungkapkan bahwa di tengah perkembangan perekonomian global yang melemah dan diperparah pandemi COVID-19, dibutuhkan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih berorientasi domestik.
Menurutnya ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar untuk berperan sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi melalui pengembangan ekosistem Halal Value Chain (HVC) dengan penguatan UMKM syariah serta pesantren secara inklusif dengan teknologi digital.
“Diharapkan melalui pelatihan kolaborasi Lazismu dan GoPay, akan melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang memberikan manfaat untuk Indonesia sehingga pengembangan ekonomi syariah menjadi bagian dari transformasi menuju Indonesia maju yang kita cita-citakan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu, menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap pelatihan dari GoPay untuk UMKM syariah berada di bawah naungan Lazismu. Ia menyebut pandemi berdampak pada hampir seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali pemilik usaha dan ratusan UMKM yang berada di jaringan Lazismu.
“Kita perlu bergandengan tangan untuk bertahan dan bangkit bersama dari masa yang sulit ini. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kerjasama yang selama ini terjalin baik dengan Gojek dan GoPay, terlebih di masa pandemi untuk mendukung ketahanan ekonomi yang dimulai dari ajakan menunaikan zakat secara digital sampai dengan kegiatan pelatihan untuk UMKM berbasis syariah kali ini,” jelasnya.
Ia berharap agar kegiatan pelatihan ini dapat memberikan wawasan lebih dan membekali UMKM untuk mulai memasuki ranah digital dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang usaha dan mengembangkan ekonomi syariah.
Budi Gandasoebrata, Managing Director GoPay, mengungkapkan menjelaskan bahwa GoPay meyakini UMKM berbasis syariah memiliki potensi yang sangat besar, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat melihat peluang baru dunia digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha dan terus bertahan di masa pandemi,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, peserta dilatih untuk menggunakan teknologi Gojek guna mengembangkan usaha online, salah satunya melalui aplikasi Selly yang berupa keyboard ajaib untuk menunjang operasional usaha. Fitur pada aplikasi Selly mempermudah dan mempercepat pemilik usaha dalam memproses pesanan, seperti auto text yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan untuk mempermudah dalam membalas pesan orderan dari pembeli, pembuatan invoice, cetak label pengiriman, pembayaran nontunai, sampai dengan laporan transaksi. (Yusuf)

YOGYAKARTA - Pasca erupsi besar 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung sampai bulan September 2019. Seiring dengan berhentinya ekstrusi magma, Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik.
Setelah itu, pada hari Kamis (5/11) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merubah status Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Maka, Muhammadiyah Disaster Management Center segera merespon dengan melakukan koordinasi dan mengeluarkan laporan situasi terkini.
Setelah melakukan koordinasi, MDMC PP Muhammadiyah bersama dengan MDMC wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan MDMC daerah di lingkar Merapi yaitu Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali mengeluarkan laporan situasi. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa ada dua provinsi yang diperkirakan sebagai daerah berbahaya, yaitu DIY dan Jawa Tengah.
Wilayah DIY meliputi Kabupaten Sleman, khususnya Kecamatan Cangkringan, Desa Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo. Sementara itu, di Jawa Tengah ada Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, dan Kecamatan Kemalang di Kabupaten Klaten.
Dalam laporan tersebut juga disampaikan bahwa MDMC PP Muhammadiyah merespon kejadian tersebut dengan melakukan koordinasi terhadap seluruh Wilayah dan Daerah yang berbahaya Gunung Merapi, koordinasi dengan Lazismu, menyiapkan personil dan bantuan, dan menyiapkan koordinasi dan persipan RSMA di sekitar gunung Merapi.
Sementara itu, MDMC Jawa Tengah merespon dengan menyiapkan daerah-daerah penyangga untuk Magelang, Boyolali, dan Klaten, dan juga melakukan koordinasi terhadap seluruh sektor di Muhammadiyah untuk siaga menghadapi erupsi merapi. MDMC Magelang merespon dengan melakukan aktivasi Poskor di PDM Kabupaten Magelang di Mungkid, melakukan aktivasi posyan, membantu pemerintah desa Ngargomulyo dalam pelaksanaan evakuasi kelompok rentan dengan mengirimkan 3 mobil ambulance dan 12 Personil, melakukan pendampingan di balai desa Deyangan oleh Fikes Unimma dan ERT Unimma, dan pendampingan penyintas di PAY Muhammadiyah Muntilan sebanyak 37 Jiwa.
MDMC Boyolali merespon dengan melakukan koordinasi terhadap Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali, koordinasi terhadap daerah pendukung, dan menyiapkan tim. Adapun MDMC Klaten merespon dengan melakukan aktivasi Pos Koordinasi Muhammadiyah di Markas Komando MDMC Klaten, menyiapkan dapur umum, menyiapkan shelter penyintas, dan menyiapkan pos layanan Muhammadiyah.
MDMC DIY juga merespon dengan melakukan aktivasi Pos Koordinasi Muhammadiyah di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman, koordinasi dengan MDMC Kabupaten Sleman, mengaktifkan piket di Pos Satelit MDMC PWM D.I.Yogyakarta, koordinasi dengan seluruh elemen Muhammadiyah dalam penyiapan kesiapan menghadapi Gunung Merapi, menyiapkan SD Muhammadiyah Cepitsari Glagaharjo sebagai tempat pengungsian, mengkordinasi terhadap RSMA di seluruh Yogyakarta untuk bersiap menghadapi status peningkatan Gunung Merapi.
Pos koordinasi MDMC Magelang terletak di Kantor PDM Magelang dengan pos pelayanan terdiri dari pos layanan Kecamatan Dukun, pos layanan Kecamatan Srumbung, pos layanan Kecamatan Sawangan, pos layanan PAY Kecamatan Muntilan, dan pos layanan Deyangan Mertoyudan. Pos layanan Klaten terletak di Markas Komando MDMC Klaten di Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah; dan pos layanan Sleman terletak di SMK Muhammadiyah Pakem, Kecamatan Pakem.
Menurut laporan yang dikeluarkan di Yogyakarta pada hari Senin (9/11) tersebut, tim respon MDMC terdiri dari MDMC, Lazismu, dan Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat Wilayah dan Daerah. Sementara kebutuhan yang diperlukan dalam situasi tersebut adalah hand sanitizer, masker kain, sarana cuci tangan, alas tidur, tenda keluarga, air bersih, dan makanan. (Yusuf)

PASURUAN - Sebanyak 50 orang guru honorer sekolah Islam di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur menerima bantuan dana ta’awun dalam program Bakti Guru Lazismu pada Senin (09/11). Dana ta’awun ini merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Wardah yang disalurkan melalui kerjasama dengan Lazismu. Program Bakti Guru bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan.
Kelima puluh guru honorer yang menerima bantuan berupa uang tunai tersebut berasal dari SD-SMP-SMK Muhammadiyah Lekok dan SMP-SMA Muhammadiyah Bangil, Kabupaten Pasuruan. Penyerahan bantuan dilaksanakan di dua tempat, yakni perguruan Muhammadiyah Bangil dan di Lekok.
A. Ghofur, Kepala SMP Muhammadiyah Lekok mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh LAZISMU dan Wardah. Menurutnya, bentuk perhatian dan kepedulian ini dapat meningkatkan semangat mengajar para guru di sekolah yang boleh dikatakan sebagai ajang pengabdian, karena semua murid-muridnya bebas SPP.
Ia menyebut bahwa penghasilan guru-guru hanya mengandalkan dari bantuan operasional sekolah karena murid-muridnya bebas SPP. “Semangat pengabdian begitu tinggi namun gajinya sangat minim sekali. Sarana dan prasaranya juga sangat terbatas sekali dan proses belajar mengajarnya juga mengandalkan fasilitas yang terbatas pula,” jelasnya.
Menurutnya, murid-murid di sekolah tersebut berasal dari keluarga tidak mampu. Namun ia tetap bersyukur karena walaupun dengan segala keterbatasannya, sekolah ini dapat terus berjalan berkat dukungan dari semua pihak, pemerintah dan juga termasuk donatur.
Lazismu Jatim yang diamanahi untuk menyalurkan bantuan program dana taawun ini turun langsung dalam perjalanan di kedua titik lokasi di kabupaten Pasuruan, bersama dengan Pimpinan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dan Lazismu perwakilan daerah setempat.
Penyaluran pertama pada pagi hari dilaksanakan ke perguruan Muhammadiyah Bangil yang berlokasi tepat di depan alun-alun kota Bangil. Sebanyak 20 orang guru SMP dan SMA di sekolah ini menerima bantuan uang tunai CSR dari Wardah dan bingkisan dari Lazismu Jatim.
Penyaluran kedua siang hari dilanjutkan ke perguruan Muhammadiyah Lekok yang berlokasi di Jl Sumurlegi, Pasirian, Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, kabupaten Pasuruan. Sebanyak 30 orang guru SD, SMP, dan SMA di sekolah ini menerima bantuan uang tunai CSR dari Wardah dan bingkisan dari Lazismu Jatim.

BANYUMAS – Lazismu Kabupaten Banyumas menyalurkan bantuan kepada guru honorer non sertifikasi di dua sekolah swasta di Banyumas pada Senin (9/11). Program ini dilaksanakan atas kerjasama antara Lazismu Pusat dengan Wardah. Dua sekolah tersebut yakni SMP Muhammadiyah Kebasen dan SMP Muhammadiyah Kemranjen.
Setiap guru yang berada disekolah tersebut mendapat bantuan bakti guru dalam bentuk sejumlah uang tunai. Jumlah guru yang mendapat bantuan sejumlah lima guru untuk setiap sekolah. Selain untuk guru, Lazismu Banyumas juga memberikan bantuan kepada para penjaga sekolah di dua sekolah tersebut.
SMP Muhammadiyah Kebasen menjadi lokasi pertama yang didatangi oleh Lazismu Banyumas. Kedatangan Lazismu Banyumas ditemani oleh Waridan, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebasen.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Lazismu yang telah memberikan perhatian khusus kepada guru dan karyawan yang non sertifikasi ini. Mudah-mudahan apa yang diberikan Lazismu menjadikan semangat baru untuk rekan-rekan kami dan mempersembahkan yang terbaik untuk sekolah,” ujar Muslihatun, Kepala SMP Muhammadiyah Kebasen.
Ungkapan terimakasih dan harapan baik juga terucap oleh salah satu guru penerima bantuan di SMP Muhammadiyah Kebasen, Imron Wahyudi. Ia merupakan seorang guru Bahasa Arab yang mengabdi sejak tahun 2011.
“Alhamdulillah karena disini tergantung sekali dengan siswa, sedangkan ketika pandemi pemasukan untuk sekolah kurang. Untuk Lazismu semoga tambah maju, tambah terbuka, sehingga bisa diterima oleh seluruh warga terutama warga umum yang bukan hanya Muhammadiyah,” ungkapnya.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh guru di SMP Muhammadiyah Kemranjen ketika Lazismu Banyumas menyerahkan bantuan yang didampingi oleh ketua PCM Kemranjen. (Tansah/Yusuf)

SOLO - Pada hari Jumat (6/11), Warga Muhammadiyah Solo yang terdiri dari Lazismu Solo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jebres, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Jebres, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo, dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Solo membagikan donasi kepada masyarakat yang melaksanakan karantina mandiri di daerah Jebres, Kecamatan Jebres Surakarta.
Warga Gulon, RT 3/11 Jebres ini dikarantina sejak 28 Oktober hingga 11 November karena ada 13 kepala keluarga yang positif covid-19. Menurut keterangan Muhammad Isnan, Manajer Program dan Media Laizsmu Solo, Lazismu bertugas menghimpun dana.
“Untuk penyerahan bantuan langsung kami serahkan ke MCCC. Nanti MCCC yang menghubungi Satgas Jogo Tonggo dan pihak Kelurahan Jebres agar dibantu penyalurannya. Tidak langsung ke warga yang terkena covid-19,” jelasnya melalui saluran telepon.
Ia menyebut bahwa masyarakat yang positif dikarantina di sebuah gedung olahraga sekitar Jebres. Donasi yang diberikan oleh warga Muhammadiyah Solo berupa paket alat-alat kebersihan, sembako untuk ketahanan pangan, serta uang tunai.
Isnan berharap agar bantuan yang diberikan dapat mengurangi beban masyarakat yang harus melaksanakan karantina wilayah. Menurutnya masyarakat cukup bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Lazismu dan elemen Muhammadiyah yang lain.
“Masyarakat tidak boleh putus asa dan merasa sendiri. Karena masih banyak yang peduli dan mau berbagi. Yang penting bukan apa dan berapa nominal bantuannya, namun bagaimana masyarakat semangat untuk saling tolong-menolong dan memiliki komitmen agar menjalankan karantina mandiri secara tertib dan disiplin. Sebab dengan taat dan disiplin, pandemi covid-19 semakin cepat selesai,” tutupnya.
Sebelumnya, pada hari Kamis - Sabtu (29-31/10) Lazismu Solo juga memberikan donasi berupa makanan ke warga Kampung Baron Cilik RT 3/VI, Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo yang juga melaksanakan karantina wilayah.

PEKANBARU - Berkerjasama dengan ibu-ibu Majlis Taklim Masjid AI Israr, Lazismu Pekanbaru gelar Kegiatan Ngaji Anak Shaleh pada sabtu (07/11) di Masjid Al Israr Jl. Pangeran Hidayat, RW 05, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pekanbaru Kota, Pekanbaru, Riau.
Agung Pramuryantyo, Direktur Lazismu Pekanbaru menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan program dakwah yang didesain bagi anak-anak dan remaja yang berada di sekitar Masjid Al-Israr.
“Bekerja sama dengan ibu ibu Majelis Taklim Masjid Al Israr kita menginisiasi pembinaan ini untuk menanamkan dan menguatkan nilai nilai Islami kepada anak anak dan remaja. Sehingga harapannya mereka akan menjadi insan yang lebih baik di masa mendatang,” harapnya.
Heri, Wakil Ketua Pengurus Masjid Al-Israr sangat mendukung kegiatan ini karena masyarakat disekitar masjid kurang perhatian terhadap nilai-nilai agama. Sehingga kegiatan ini bisa membentuk generasi muda yang bermoral dan agamis.
“Saya berharap generasi muda sekarang ini mentalnya sudah tertanam dari sekarang, sehingga kedepannya mereka istiqomah menjadi muslim dan muslimah yang taat kepada Allah, agar menjadi inspirasi untuk masyarakat,” harapnya.
Ustadz Qodri selaku pengajar mengatakan anak-anak di Masjid Al-Israr sangat semangat mengikuti kegiatan ini. Ustadz Qodri menyebut mereka memiliki kecerdasan yang luar biasa, dan anak-anak yang cerdas ini berasal dari orang tua yang hebat-hebat.
“Saya berpesan kepada pengurus Masjid dimanapun berada jangan pernah memarahi anak-anak ketika mereka bermain di masjid. Pandai-pandai kita mendidik mereka. Kalau kita marahi mereka karena rebut, kita suruh mereka pulang yang terjadi apa? ini yang membuat anak-anak sekarang ini enggan untuk pergi ke masjid karena mereka dimarahi dan trauma,” jelasnya.

