

IZMIR, TURKI – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki menyalurkan donasi yang telah digalang sejak pasca gempa yang terjadi di Turki & Yunani. Bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), PCIM Turki juga turun ke Aşık Veysel Park, tempat pengungsian terbesar untuk mengamati dan memberikan dukungan moril serta bantuan kepada korban terdampak gempa.
Dilansir dari rmco, bantuan dari PCIM Turki diserahkan ke Pemerintah Daerah Bornova, Izmir. Rombongan PCIM Turki disambut langsung Pimpinan Pemerintah Daerah Bornova, Mustafa İduğ. Dalam agenda pertemuan yang diadakan Pemda Bornova, Mustafa menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang telah ditunjukkan rakyat Indonesia kepada Turki.
“Indonesia dan Turki merupakan negara yang memiliki tingkat kerawanan yang sama dalam hal bencana gempa. Kita harus bersama-sama saling membantu dalam antisipasi kebencanaan. Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik bantuan tersebut,” ujar Mustafa, Selasa (10/11).
Menurut Jelang Ramadhan, Sekretaris PCIM Turki sekaligus koordinator bantuan untuk Izmir, paket donasi yang dilakukan pada Selasa siang ini berisi alat penunjang pendidikan di masa pandemi dan pengungsian berupa 50 buah tablet.
PCIM Turki juga mendukung pemerintah Bornova untuk mengadakan 500 buah tablet untuk anak-anak terdampak gempa yang saat ini harus tinggal dan belajar di pengungsian.
“Kami turun ke lapangan pekan lalu, dari tanggal 2-4 November. Awalnya hanya untuk observasi, tapi pas lihat kondisi lapangan kami tergerak untuk membantu langsung secara moril. PPI sebagai kolaborator PCIM Turki juga langsung memberikan donasi di wilayah Bursa dan Izmir,” jelasnya melalui pesan tertulis (12/11).
Jelang menyebut bahwa PPI menyalurkan bantuan sejak 4 November. Sementara itu, donasi dari Muhammadiyah Aid sampai ke Turki pada hari Sabtu (7/11) dan langsung disalurkan pada hari Selasa. “Kami menyalurkannya melalui pemerintah daerah setempat karena mereka yang bisa memberikan secara tepat sasaran,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, gempa yang terjadi di Turki dan Yunani pada Jumat (30/10) menyebabkan 115 orang tewas dan hampir seribu orang luka-luka. (Yusuf)

MADIUN - Guru-guru MI Muhammadiyah Kota Madiun bersama Lazismu Kota Madiun memanfaatkan momen Pembelajaran Jarak Jauh untuk mempercantik tembok bangunan sekolah. Mereka mengecat dan membuat mural di dinding-dinding sekolah yang terletak di Jl. Semeru No. 4 tersebut.
Menurut Ima, Amil Lazismu kota Madiun, aksi bersama ini dilaksanakan bekerjasama dengan guru TK dan PAUD ‘Aisyiyah. Kegiatan ini dilakukan mulai awal bulan September hingga akhir bulan Oktober 2020. Para Guru bergiliran datang untuk membantu proses pengecatan dan pembuatan mural.
Selain mempercantik sekolah, aksi ini juga bertujuan untuk menambah kenyamanan dan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di MI Muhammadiyah Kota Madiun.
Suwardi, Kepala MI Muhammadiyah Kota Madiun menuturkan bahwa disamping ruangan MI yang kurang standar, struktur bangunan juga terkesan lama dan tidak terawat, sehingga perlu adanya perubahan penampilan yang lebih menarik dan nyaman guna mendukung suasana belajar mengajar.
Selaras dengan program Save Our School Lazismu, Lazismu Kota Madiun memberikan dukungan bantuan biaya untuk terlaksananya program mempercantik tembok gedung MI Muhammadyah tersebut. Suwardi berharap dengan terlaksananya kegiatan ini bisa terwujud sekolah yang menarik dan nyaman untuk belajar setelah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini berakhir.

JAKARTA - Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan atas kinerjanya dalam melawan pandemi Covid-19. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-56 yang jatuh pada tanggal 12 November 2020.
Penghargaan ini diberikan secara daring pada Kamis (12/11). Koordinator Divisi Diseminasi Informasi dan Komunikasi MCCC PP Muhammadiyah, Budi Santoso mengatakan, penghargaan yang diterima Muhammadiyah disampaikan kepada PP Muhammadiyah untuk mitra dan individu dalam penanganan Covid-19 kategori organisasi kemasyarakatan.
“Muhammadiyah melalui MCCC sejak mula pasien Covid-19 pertama diumumkan pemerintah tanggal 2 Maret 2020 hingga kini terus memberikan layanan dalam penanganan Covid-19 melalui 82 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA),” ujar Budi sebagaimana dilansir dari Republika.
Lewat Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), sejak awal pasien Covid-19 pertama diumumkan pemerintah 2 Maret 2020 hingga kini terus memberikan layanan dalam penanganan Covid-19 melalui 82 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA).
Sampai 10 November 2020, ada 4.560 pasien terkonfirmasi positif yang dirawat, 4.188 dalam orang berstatus suspek, dan 853 orang probable. Sedangkan, dana yang sudah digelontorkan dalam penanganan Covid-19 ini berjumlah Rp 307.478.807.989.
Penerima manfaat berjumlah 28.008.788 jiwa. Dana itu di luar biaya perawatan para pasien di seluruh RSMA. MCCC PP Muhammadiyah juga sudah mendistribusikan 500 ribu masker non-medis pakai ulang, sumbangan dari BUMN Singapura, Temasek.
Program dijalankan MCCC bersama Pemerintah RI, Deplu, dan Perdagangan Australia, Unicef, Usaid, perusahaan swasta nasional, perguruan tinggi dan perorangan. Di internal, MCCC didukung penuh Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) sebagai pendanaan utama serta, didukung puluhan ribu relawan Muhammadiyah di Tanah Air guna menjalankan program-program penanggulangan.

JAKARTA SELATAN - Lazismu Jakarta Selatan secara rutin menyelenggarakan Jumat Berkah di lima titik sekaligus. Di antaranya di Masjid As-Sudairy, Masjid An-Nur Manggarai, Masjid Pasar Rumput, Masjid Al-Huda Tebet, dan di Bojong Gede. Dalam satu kali kegiatan, Lazismu KL Manggarai bisa menghabiskan hingga 5000 box nasi.
Lambang Saribuana, Ketua Lazismu KL Manggarai, Jakarta Selatan menyebut bahwa kunci dalam menyelenggarakan Jumat Berkah secara bersama-sama ada di kolaborasi. Lazismu Jaksel bekerjasama dengan KL Manggarai, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Puteran, dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Bojong Gede.
“Ranting dan Kantor bekerjasama menyelenggarakan bareng-bareng, tapi menggunakan bendera yang sama, yaitu Lazismu,” ujarnya melalui saluran telepon.
Ia menyebut Jumat Berkah sudah dimulai sejak November tahun 2019. Lazismu Jaksel mentargetkan untuk dapat berbagi sepuluh ribu box nasi dalam satu kali Jumat Berkah.
Makanan yang dibagikan cukup variatif. Ada mie ayam, rica-rica, ayam goreng, ayam krispi, dan masih banyak lagi. Selain dibantu oleh masyarakat dalam pengadaan makanan, Lazismu juga dibantu oleh beberapa pengusaha makanan.
Ada pengusaha daging yang menyumbangkan daging, ada pengusaha mie ayam, dan lain-lain. Sebagai kompensasi, pengusaha-pengusaha yang memberikan donasi ini disertakan logo usahanya di box nasi. “Kalau kita sendirian kan berat. Satu box aja Rp 15.000 – Rp. 20.000. Tapi karena dibantu oleh masyarakat akhirnya bisa banyak. Peran Lazismu hanya sebagai katalisator saja,” imbuhnya.
Selain di masjid, Lazismu bersama relawan ‘Aisyiyah juga membagikan makanan ke berbagai tempat seperti ke sekitar Tebet dan lingkungan padat kumuh di daerah Manggarai.
Sementara itu, untuk menanggulangi kerumunan jamaah ketika mengambil nasi, Lazismu membagikan kupon terlebih dahulu ketika jamaah datang ke masjid. Setelah salat jumat selesai digelar, jamaah datang ke konter Lazismu yang ada di sekitar masjid untuk menukarkan nasi secara tertib, sehingga tidak ada kerumunan dan jamaah bisa tetap menjaga jarak dalam rangka menerapkan protokol kesehatan.
“Tim kita sudah siap sejak 10.30 WIB untuk membagikan kupon. Jadi tidak ada kerumunan, tidak berdesak-desakan, dan semua mengalir dengan tertib,” jelas Lambang.
Menurut Lambang, yang membutuhkan nasi Jumat Berkah tidak hanya orang-orang miskin. Ia menyebut orang-orang yang bekerja sebagai driver ojek online, sales, dan lain-lain mereka juga membutuhkan makan.
“Sekarang orang-orang sudah pada tahu. Jadi banyak sales yang salat ke masjid kita dengan harapan salat sekaligus mendapatkan nasi. Karena bisa jadi uang mereka juga terbatas. Faktanya adalah semakin hari semakin banyak masyarakat sekitar yang mau menyumbangkan. Dulu di as-Sudairy awalnya hanya 20 box. Sekarang bisa sampai 200 box setiap jumat,” imbuhnya.
Masyarakat sekitar banyak yang memberikan makanan ke Lazismu, dan Lazismu yang akan menyalurkan ke jamaah. Lazismu sebagai pencetus gagasan yang disambut baik oleh masyarakat, sehingga sekarang 5 masjid di atas sudah mampu menyelenggarakan Jumat Berkah dengan baik.
Ia berharap agar setiap masjid mampu menyelenggarakan Jumat Berkah bersama dengan masyarakat sekitar sehingga hal tersebut akan mampu memakmurkan masjid. Ia juga berharap agar Jumat Berkah menjadi ciri khas jamaah Muhammadiyah.
“Jumat Berkah sangat bermanfaat khususnya bagi masjid-masjid di jalan raya yang dilewati oleh musafir. Mereka yang datang kadang-kadang ya pas-pasan uangnya untuk makan. Sehingga itu akan sangat membantu mereka,” tutupnya. (Yusuf)

SOLO - Lazismu Solo bersama dengan beberapa elemen masyarakat Solo bersinergi menyelenggarakan kegiatan bedah rumah. Rumah yang dibedah adalah miliki Sulaksono, warga Banyuanyar, Surakarta. Kegiatan ini digawangi oleh Lazismu Solo, KOKAM Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Solo Utara, Masjid sekitar rumah, Baznas Solo, Lazis Al-Insan Jateng, Tiga Serangkai Group, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Banyuanyar, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solo Utara, dan warga sekitar.
Waluyo Raharjo, Ketua Lazismu Solo yang hadir menyerahkan bantuan mengajak umat Islam untuk ikut peduli membantu dan menyalurkan infaq untuk mewujudkan rumah yang layak huni.
“Alhamdulillah, sinergi berkelanjutan ini bisa terwujud untuk ikut serta mewujudkan rumah yang layak huni,” ujarnya.
Menurut keterangan Muhammad Isnan, Manajer Program dan Media Lazismu Solo, Sulaksono adalah seorang guru ngaji yang memiliki gaji per pertemuan. Sedangkan selama pandemi, kegiatan TPA diliburkan sehingga ia kehilangan pemasukan. Adapun istri Sulaksono menjadi guru SD di daerah Klaten yang jarak tempuh dari rumahnya sekitar 30 menit. Sulaksono bersama istri memiliki kewajiban untuk menghidupi empat orang anak yang mereka miliki.
“Rumah dibangun mulai tanggal 20 Agustus dan selesai pada 10 November. Kita launching 13 November dan menghabiskan dana 92 juta. Lazismu menyalurkan 26 juta,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa bedah rumah adalah program unggulan Lazismu Solo. Lazismu Solo memiliki target dalam satu tahun ada satu rumah yang dibedah dan satu rumah yang dibenahi.
“Alhamdulillah tahun ini sudah terlaksana bedah rumah dan benah rumah. Dan tahun depan akan kita lanjutkan program ini. Kita akan seleksi dan assessment kepada calon penerima yang benar-benar membutuhkan,” imbuhnya.
Sulaksono, pemilik rumah mengatakan bahwa rumah yang ia tempati sudah berusia 50 tahun sejak sebelum ia lahir. Tahun ini, kondisi rumah Sulaksono sudah memprihatinkan. Banyak tembok yang pecah-pecah, sekililing rumah kondisinya sudah mengkhawatirkan.
“Terima kasih kepada Lazismu dan para donatur, semoga kebaikan para donatur menjadikan keberkahan dan pahala terus mengalir,” ujarnya. (Yusuf)

Program yang dilaksanakan pada Senin (19/10) ini menyasar 16 siswa dhuafa di empat sekolah dilingkungan Muhammadiyah yang mendapatkan dana bantuan ini, yaitu 3 siswa SD Muhammadiyah 1 Tanjungpandan, 7 siswa SD Muhammadiyah 2 Tanjungpandan, 3 siswa SMP Muhammadiyah Tanjungpandan dan 3 siswa SMA Muhammadiyah Tanjungpandan.
Muhammad Nadhirin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Belitung berharap agar program Gerakan Orang Tua Asuh ini bisa menjadi solusi bagi siswa dhuafa dalam pembiayaan sekolah sehingga proses pendidikan siswa tidak terganggu.
"Penerima manfaat menganggap bahwa dana bantuan ini sangat bermanfaat untuk menunjang proses pepndidikan, khususnya bagi siswa tidak mampu," ujarnya melalui pesan tertulis.
Total dana bantuan yang disalurkan oleh Lazismu Belitung sebesar Rp 10 juta rupiah untuk satu semester. Dana tersebut dialokasikan untuk kelangsungan pendidikan siswa dhuafa dilingkungan sekolah Muhammadiyah Belitung.
Di tahun pelajaran 2020/2021 Lazismu Belitung telah mengalokasikan dana peduli pendidikan lewat Program Gerakan Orang Tua Asuh sebesar 20 juta rupiah yang disalurkan selama dua tahap per semester. Harapannya lewat program bantuan dana gerakan orang tua asuh ini dapat menjadi solusi permasalahan keberlangsungan pendidikan siswa kurang mampu.

