

JAKARTA - Badan Zakat Infaq Sodaqoh (BP-ZIS) Bisnis Indonesia bekerja sama dengan Lazismu dalam membantu korban banjir di sekitar Bekasi, Rabu (3/3).
Penyerahan tersebut dilakukan di Wisma Bisnis Indonesia, 5-8 Floor Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh Manajer Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu PP Muhammadiyah Nailul Author, Corporate Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah Bayu Dwi Nugroho, dan General Manajer Media Service Bisnis Indonesia Group sekaligus Ketua BP-ZIS Yunan Hilmi.
Author menyebut bahwa pada prinsipnya Lazismu terbuka dengan pihak manapun, termasuk dengan Harian Bisnis Indonesia. Menurutnya, Harian Bisnis Indonesia mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Lazismu selama ini.
Selain itu, Bisnis Indonesia juga mengamanahkan donasinya sebesar Rp 25 juta melalui Lazismu. Ia berharap agar amanah tersebut dapat tersalurkan dengan baik kepada penyintas korban banjir di Bekasi.
Pada kesempatan terpisah, Bayu menyebut kerja sama tersebut adalah kerja sama lanjutan dari penyaluran zakat tahun 2020 yang pernah dilakukan oleh kedua pihak.
Sebagaimana diketahui, Lazismu Pusat menerima zakat karyawan dari Bisnis Indonesia Group sebesar 75 juta di Kantor Lazismu Pusat, Jakarta pada September 2020. Yunan berharap dengan profesionalisme Lazismu, donasi dari Bisnis Indonesia Group dapat tersalurkan dengan tepat sasaran dan mengurangi beban mustahik di tengah pandemi.
Reporter: Yusuf

DONGGALA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Solidar Suisse, NGO asal Swiss menggelar Workshop Survei Ketangguhan Desa di Balai Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Donggala, Sulteng, Selasa (2/3).
Workshop ini merupakan bagian dari program Disaster Risk Resiliance in Central Sulawesi (DiRiReCS), sebuah program hasil kerja sama antara MDMC PP Muhammadiyah dengan Solidar Suisse.
Arif Jamali Muis, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah menyebut bahwa dalam workshop tersebut terdapat agenda pemaparan hasil survei ketangguhan desa, sosialisasi pengajuan keluhan kepada warga, dan pembentukan kelompok kerja. Narasumber yang hadir adalah Sam Lukas, fasilitator Monitoring Evaluation Accountability and Learning (MEAL) program DiRiReCS.
Menurut keterangan Arif, dalam program DiRiReCS ini, MDMC bersama Solidar Suisse menyasar 21 desa di 3 kecamatan yaitu Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung yang masuk kawasan terdampak parah dalam bencana gempa bumi, tsunami dan likufaksi yang melanda Sulawesi Tengah tahun 2018 silam.
Ke-21 desa tersebut adalah Tondo, Dampal, Jonooge, Tanjung Padang, Sipi, Balentuma, Lompio, Tompe, Lende, Lende Tovea, di Kecamatan Sirenja. Kemudian Meli, Lombonga, Labean di Kecamatan Balaesang dan Walandano, Malei, Kamonji, Rano, Pomolulu, Palau, Ketong, Manimbaya di Kecamatan Balaesang Tanjung
"Program DiRiReCS akan berlangsung selama 24 bulan dengan tujuan utamanya adalah memberi edukasi dan pendampingan kepada masyarakat desa sasaran terkait sistem pengurangan resiko bencana di desa," ujarnya.
Ia menyebut dua tahun lebih sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada September 2018 silam, MDMC hingga kini masih terus hadir di Sulawesi Tengah mendampingi warga penyintas bekerja sama dengan Solidar Suisse.
Pada saat yang sama, National Program Coordinator (NPC) DiRiReCS dan MEP MDMC PP Muhammadiyah, Yocki Asmoro mengatakan selain program DiRiReCS yang sudah berlangsung sejak 1 Desember 2020, MDMC dan Solidar Suisse juga melaksanakan program Micro Enterprise Program (MEP) yang sudah berlangsung sejak 1 Juli 2019 untuk tahap pertama di 10 Desa yang ada di Kecamatan Sirenja dan 1 Juli 2020 untuk tahap kedua di 21 Desa tersebut.
“Tahap pertama MEP, MDMC dan Solidar hanya intervensi di 10 desa yg ada di Sirenja. Pada tahap kedua ini, MEP dan DiRiReCS intervensi 21 Desa,” kata Yocki.
Yocki menambahkan, berbeda dengan program DiRiReCS yang merupakan program pengurangan resiko bencana, MEP adalah program penguatan ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan modal usaha dan pendampingan. Baik bantuan individu maupun bantuan kelompok.
Untuk bantuan individu diberikan bantuan modal sebesar antara Rp3,5 juta sampai Rp4 juta perorang dan bantuan kelompok antara Rp40 juta sampai Rp80 juta perkelompok.
“Salah satu contoh aktifitas dari program MEP ini pada Senin (01/03) lalu di lima Desa yakni Lende, Tondo, Meli, dan Lompio, dilaksanakan pencairan dana masing-masing 50% dari bantuan modal sebesar Rp80 juta kepada setiap kelompok usaha kopra putih, yakni kelompok Sintuvu Jaya Lende di Lende, kelompok Sintuvu Singgani di Tondo, kelompok Nyiur Sintuvu dan kelompok Meli Sejahtera di Meli, serta kelompok Mevoli Pasanggani di Lompio,” pungkasnya.

SEMARANG - Lazismu Kota Semarang melakukan koordinasi persiapan bedah rumah di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Sabtu (6/3). Bedah rumah rencananya akan dilakukan di setiap Kantor Layanan yang ada di Kota Semarang.
Koordinasi ini dihadiri oleh Ketua Lazismu Semarang Azis Soleh, Direktur Lazismu Kota Semarang Hasan Pardjoko, Sekretaris Lazismu Kota Semarang Marhaeni, Manager Teritori Lazismu Jawa Tengah Agus Alwi, jajaran eksekutif Daerah dan seluruh staf Kantor Layanan se Kota Semarang.
Rapat koordinasi bedah rumah di Kota Semarang diselenggarakan untuk membangun sinergitas lintas KL, implementasi prioritas program untuk membantu masyarakat terutama kalangan mustadh'afin, dan membuat perencanaan bersama menyangkut standarisasi rumah yang laik untuk dibedah.
Sebagaimana disampaikan Hasan Pardjoko, bedah rumah ini akan dilakukan di tiap titik KL dengan subsidi Lazismu sekitar 20-30 juta, sekaligus menyambut syiar gebyar Ramadhan.
Agus Alwi menyebut bahwa bedah rumah yang akan dilakukan Lazismu merupakan bagian dari pentasarufan ZISKA. Hal ini harus bersinergi dengan masyarakat luas, sehingga keterlibatan semua komponen masyarakat seperti RT RW, tokoh masyarakat, dan para muzakki akan memudahkan dalam implementasi program secara kolegial.

GARUT - Lazismu Garut melakukan kerja sama dengan Komunitas Motor XTC 09 Pakidulan, GMaXS, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Cabang Pameungpeuk, dan beberapa aktivis kemanusiaan di Garut Selatan untuk menyalurkan 800 Mushaf Alquran, Iqra', dan Juz Amma dalam program Pengentasan Garut Darurat Quran.
Komunitas motor, IPM, dan beberapa aktivis kemanusiaan tersebut akan membantu Lazismu Garut dalam menyalurkan Alquran ke masjid dan madrasah di pelosok Garut Selatan, seperti Kecamatan Caringin, Cisewu, Talégong, Bungbulang, Cisompét, Cikelét dan Pameungpeuk.
Penyerahan dari Lazismu kepada komunitas motor dilakukan pada Sabtu (6/3) di tepian pantai Karangpapak Pameungpeuk Garut Selatan.
Zaenal, penggagas program Pengentasan Garut Darurat Program menyebut bahwa anak-anak muda di Garut Selatan jauh lebih mudah mengakses internet daripada mengakses Alquran. Hal ini berbanding terbalik dengan di perkotaan, di mana geliat terhadap Alquran seperti sekolah tahfidz sedang menjamur.
"Ini sangat kontradiktif dengan kecenderungan anak anak di pelosok kampung, di pinggir hutan, di pinggir pantai, akses terhadap Quran lebih sulit dibanding dengan akses pada Internet,” tegas Zaenal sebagaimana dilansir dari Garut Bicara.
Menurutnya, anak-anak desa yang ingin membeli Alquran harus naik ojek, transit dengan elf, kemudian dilanjutkan dengan angkot, baru bisa membeli Alquran. Kondisi ini yang membuat pihaknya untuk melakukan program Pengentasan Garut Darurat Quran.
Sementara itu, Ketua Lazismu Garut Asep Muslim Nurdin berterima kasih kepada seluruh pihak yang turut mensukseskan program tersebut. Menurutnya partisipasi dari komunitas motor, IPM, dan aktivis kemanusiaan sangat membantu Lazismu Garut dalam mendistribusikan Mushaf Alquran dengan jumlah besar tersebut.
"Ini adalah sebuah perjuangan yang tidak sederhana, penuh liku dan tantangan, dan yakinlah, barangsiapa menunjukan jalan kebaikan, pahalanya sama dengan orang yang mengerjakannya, maka yakinlah setiap ayat yang dibaca dari Quran yang kita sampaikan, akan mengalirkan pahala yang tak henti,” ujarnya.
Kegiatan penyerahan mushaf Alquran tersebut diakhiri dengan penyerahan amanah secara simbolis dan bersama-sama menikmati nasi uduk seafood di pinggir pantai.
Reporter: Yusuf

SURABAYA - Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Surabaya bersama Lazismu Daerah Surabaya dan CV Hartoyo Mandiri menggelar pelatihan servis AC. Pelatihan yang diikuti oleh 22 peserta ini digelar di Aula Aula PDM Kota Surabaya, Jl. Wuni 9 Surabaya, dari tanggal 6 Maret hingga 11 April 2021.
Pimpinan PDM Surabaya Zayyin Hudhori MA menyebut bahwa pelatihan ini diselenggarakan untuk membekali kemampuan peserta baik teori maupun praktik, yakni teknikni service AC yang amanat, handal dan profesional.
Sementara itu, Ketua MPM Drs. H. Syamsun Aly, M.Ag menjelaskan, pelatihan ini adalah salah satu program spesial di antara sejumlah program unggulan MPM Kota Surabaya.
"Selain ikhtiar untuk membekali para aktivis muda Muhammadiyah dengan skill handal khususnya di bidang servis AC, pelatihan ini diharapkan mampu mewujudkan tim profesional yang diperlukan banyak Amal Usaha Muhammadiyah, baik sekolah, masjid, atau masyarakat pengguna vasilitas AC," ujarnya.
Menurutnya, Muhammadiyah butuh tenaga servis AC yang tidak hanya handal dan kompeten, tetapi juga memiliki kepribadian yang soleh, jujur, dan amanat. Ia menyebut bahwa trust para teknisi ini selain menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah dan CV Hartoyo Mandiri, perusahaan yang memberikan pelatihan, juga berdampak positif bagi teknisi layanan jasa servis AC tersebut.
"Banyaknya tenaga kerja potensial di tengah minimnya lapangan kerja, maka pelatihan ini menjadi peluang untuk membuka lapangan kerja yang memiliki kepribadian Islam dan skill servis handal dan manajemen usaha yang kompeten," imbuh Syamsun.
Pelatihan yang berlangsung selama satu setengah bulan tersebut akan membekali peserta lebih banyak praktik, di samping teori.
Reporter: Abdul Hakim/Yusuf

MAKASSAR - Lazismu Makassar menyalurkan bantuan Beasiswa Sang Surya kepada kader-kader muda Muhammadiyah. Penyerahan beasiswa secara simbolis dilaksanakan di Kantor Lazismu Makassar, Jl Gunung Lompobattang No 201 Makassar, Rabu (24/2).
Menurut keterangan Kamaruddin Kasim, Ketua Lazismu Kota Makassar Beasiswa Sang Surya tersebut adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Lazismu Kota Makassar.
Ia bersyukur karena meskipun dalam suasana pandemi, namun Lazismu Kota Makassar masih bisa menyalurkan Beasiswa Sang Surya.
"Beasiswa ini kita berikan untuk kader-kader Muhammadiyah yang aktif di Persyarikatan Muhammadiyah," jelas Kamaruddin.
Kamaruddin berharap beasiswa tersebut bisa menjadi motivasi bagi penerima manfaat agar tetap aktif memberikan kontribusi bagi masyarakat melalui Persyarikatan Muhammadiyah.
“Dengan penyaluran beasiswa tersebut, kami berharap mampu membantu para kader dalam mengurangi beban biaya pendidikan di perguruan tinggi masing-masing. Terlepas daripada itu, kami mengharapkan mereka terus semangat bermuhammadiyah,” ucapnya.
Selain itu, Akbar Ayatullah, salah satu penerima Beasiswa Sang Surya yang menjabat sebagai Ketua Umum PC IPM Bontoa mengucapkan banyak terimakasih.
“Saya sangat berterimakasih kepada Lazismu Kota Makassar, insya Allah saya akan memanfaatkan bantuan ini dengan menuntut ilmu dan tak lepas berjuang di Muhammadiyah,” tuturnya.
Reporter: Amri/Yusuf

