

PAREPARE – Mengisi momen hari kemerdekaan dengan aktivitas berbagi dilakukan Lazismu Kota Parepare. Melalui pilar ekonomi dan pilar pendidikan bantuan diberikan kepada penerima manfaat yang terdiri dari pelajar dan pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).
Penyerahan beasiwa mentari dan pemberdayaan UMKM dilaksanakan di Gedung Serbaguna Aisyiyah, pada Rabu, 14 Agustus 2024. Secara simbolis Ketua Lazismu Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan, menyerahkan bantuan tersebut kepada penerima manfaat, yang turut dihadiri Pemkot Kota Parepare dalam hal ini diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare Makmur Husain.
Hadir pula Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Syarifuddin Yusuf, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Parepare yag diwakili Amir Patintingan, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Parepare Haniarti, serta sejumlah kepala sekolah dari jenjang TK, SD dan SMP, termasuk para penerima beasiswa mentari.
Ketua Lazismu Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan mengatakan ada dua pilar program yang disalurkan untuk penerima manfaat, yakni pilar pendidikan dan pilar ekonomi. Untuk pilar pendidikan, kata dia, pemberian beasiswa diperuntukkan kepada siswa kurang mampu dan yatim.
“Total penerima beasiswa dan bantuan School Kit, sebanyak 168 peserta didiik, di antaranya 2 orang di jenjang TK, 61 orang di tingkat SD dan 8 orang di jenjang SMP dan sederajat. Lazismu juga menyalurkan bantuan untuk tujuh orang pelaku UMKM yang bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Umpar,” ungkapnya.
Erna Rasyid mengungkapkan, Lazismu Kota Parepare memiliki peran yang sangat penting di Kota Parepare. Bahkan kata dia, Lazismu selama ini telah bersinergi dengan baik dengan pemerintah kota dalam pembangunan keagamaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Makmur Husain menyambut gembira kegiatan tersebut, sebab kegiatan ini merupakan momentum menumbuhkan kepedulian sesama warga yang sangat membutuhkan uluran tangan.
Semoga kegiatan ini menjadi momen untuk lebih meningktkan empati kepada sesama, melalui Lazismu yang membantu para muzaki untuk dikumpulkan zakat, infak dan sedekahnya untuk kemudian didistribusikan kepada semua yang berhak menerima.
Dia menambahkan Lazismu akan menjadi garda terdepan dalam mengawal pengelolaan zakat, infak dan sedekah bagi setiap muslimin khususnya di kota Parepare. Melalui kesempatan ini, saya menitipkan pesan kiranya Lazismu untuk tidak berhenti bergerak dalam seluruh kegiatan untuk membantu masyarakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Cahaya Anita]

JAKARTA --- Beberapa orang penyintas korban kebakaran sedang memilih pakaian pantas pakai yang terhampar di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Manggarai, Jakarta Selatan. Sebagian yang lain masih berada di tenda pengungsian BPBD DKI Jakarta dan Dinas Sosial. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat kurang lebih 3000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Si Jago Merah menghanguskan pemukiman padat penduduk yang terdiri dari tiga rukun warga di bilangan Manggarai, Jakarta Selatan, pada pukul 02.30 dini hari dan berhasil dipadamkan jelang sore hari (13/8/2024). Peristiwa kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik itu menyimpan pilu karena dokumen dan harta benda warga terdampak hangus terbakar.
Berdasarkan penulusuran Tim Media Lazismu di lokasi pasca-kebakaran (15/8/2024), yang tak jauh dari lokasi pengungsian di SDN 05 Manggarai, para penyintas sudah mendapatkan bantuan darurat di tenda pengungsian. Di lokasi pengungsian petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih bersiaga mendata para warga.
Di lokasi yang sama, petugas dinas pendidikan dari Suku Dinas Jakarta Selatan Dua, dengan seksama melayani warga yang anak-anaknya kehilangan Ijazah. Salah seorang petugas dinas pendidikan, Arif Zaelani mengatakan bersama rekannya yang lain, ia mendata warga yang mengadu bahwa dokumen penting miliknya sudah menjadi abu.
“Kami melayani dan mendata Ijazah yang terbakar, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan Sekolah Menengah Atas dan sederajat,” ungkapnya. Semua warga datang bergantian untuk mendapatkan layanan ini dengan harapan mereka yang terdampak mendapatkan perhatian serius dari dinas pendidikan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta melalui MDMC, melaporkan situasi bencana kebakaran edisi Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 21.00, diperoleh data sekitar 15 rukun tetangga dan 750 KK di Rukun Warga 006 menjadi korban peristiwa itu dengan jangkauan luas wilayah hampir 4 hektar.
Dalam laporan tersebut dirinci juga 6 rukun tetangga yang terdiri dari 300 KK di rukun warga 012 meninggalkan rumahnya ke pengungsian. Adapun untuk rincian korban terdampak di rukun warga 007 masih dalam proses pengumpulan data. Selain itu, fasilitas umum yang terdampak terdiri dari masjid 1 unit dan musala 1 unit.
Dampak dari kejadian ini muncul beberapa titik lokasi penyintas di pengungsian antara lain di Pasar Raya, Masjid Asyubani, Masjid Ash-Sholihin, dan Magasen tepatnya di Wisma Yasa PT. KAI. Warga terdampak korban kebakaran mendesak membutuhkan selimut, kasur, susu balita, pambalut wanita, family kit, school kit, hygiene kit dan kebutuhan lainnya yang diperlukan saat kondisi darurat.

Tugiman salah seorang warga terdampak mengkisahkan pada dini hari itu kejadian begitu cepat. Api sudah merembet ke rumah yang lainnya. “Semua panik karena kondisi saat itu warga masih dalam keadaan tidur dan ketika tahu api merembet hebat semua keluar menyelamatkan diri,” katanya.
Tidak ada yang tersisa, hanya pakaian di badan. Dokumen dan harta benda miliknya dan warga lainnya hangus terbakar. Ia dan warga berharap mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah, terutama untuk bantuan fisik setelah rumahnya hangus terbakar.
Pada Kesempatan berbeda, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DKI Jakarta, Lambang Saribuana menuturkan pihaknya masih berkoordinasi dengan PWM DKI Jakarta dan Rumah Sakit Islam Jakarta. Di lokasi, Lazismu Setiabudi baru sebatas melayani warga yang membutuhkan air bersih dan minum.
Hari ini semua dikoordinasikan dan proses asesmen yang dilakukan kawan – kawan MDMC DKI Jakarta semoga segera kita tindaklanjuti untuk menyiapkan layanan bagi warga yang terdampak. “Insyaallah layanan kesehatan akan dimulai besok dari RSIJ Pondok Kopi dan Sukapura. Mengingat lokasi dan ketersediaan alat, maka kolaborasi akan dilakukan dengan berbagai pihak termasuk Lazismu Pusat,” paparnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah)

JAKARTA -- Tenaga Medis dan Dokter Kemanusiaan. Alter Ego, dua sisi yang menyatu dalam diri seorang pria kelahiran Surabaya, yang lebih dikenal dengan Dokter Corona Rintawan. Persenyawaan unik yang jarang ditemui dalam persyarikatan Muhammadiyah pada misi kemanusiaan.
Citra humanis dokter spesialis emergensi itu sudah tak diragukan lagi. Pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, ia diganjar sebagai Tenaga Medis Teladan Kategori Penanggulangan Krisis Kesehatan Tahun 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta dan penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin.
Kabar atas penghargaan itu tersiar cepat. Sosok dokter berkacamata dengan nama uniknya yang kebetulan mirip nama pandemi virus, jejak dan kiprahnya dari sudut kemanusiaan dan filantropi layak difigura.
Mulai aktif terjun di isu kemanusiaan pada bidang kebencanaan dilakoni sejak 2003. Aktivasinya di kebencanaan dengan pengalaman yang diperoleh membuat dirinya dipercaya PP Muhammadiyah untuk mendirikan program kesiapsiagaan rumah sakit. Medio 2003 - 2004, ia sempat ditugaskan di Aceh seusai Tsunami bertindak sebagai tenaga medis.
Rekam jejaknya bersama Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pada 2013 dapat dikupas ketika bencana badai Topan Haiyan melanda Filipina. Saat itu, pada 2 Desember 2013, dibawah kepemimpinan Khoirul Muttaqin sebagai Direktur Lazismu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam siaran persnya Muhammadiyah siap mengirim Tim Medis yang diberangkatkan dalam dua tahap.
Salah satunya yang didelegasikan adalah Dokter Corona Rintawan, yang diproyeksikan akan menjalani misi kemanusiaan di dua pulau paling terdampak, yaitu Pulau Ormoc dan Pulau Leyte yang membutuhkan dukungan layanan kesehatan.
Tahun berikutnya, 2015, pasca-gempa hebat berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal, PP Muhammadiyah melalui Lazismu menggalang dana dan menerjunkan Tim MDMC. Selain bantuan kemanusiaan pada tahap pertama, Muhammadiyah selanjutnya juga memberangkatkan tim medis ke Nepal.
Dalam kesempatan lain, Dokter Corona pada misi kemanusiaan bersama MuhammadiyahAid dan Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), berhasil masuk ke Bangladesh melalui Dhaka pada 22 September 2017. Dalam satu tim aliansi kemanusiaan (IHA) bersama Andar Nubowo sebagai Direktur Utama Lazismu saat itu, Dokter Corona menyasar target pengungsi muslim Rohingnya yang terusir dari Provinsi Rakhine, Myanmar untuk membuka layanan medis di Distrik Cox’s Bazar.
Ingatan sosial tentang Dokter Corona, tergambar saat pandemik virus Corona melanda Indonesia pada tahun 2020. Muhammadiyah dengan cepat membentuk pusat komando untuk mengorganisir rumah sakit di seluruh Indonesia di bawah naungan persyarikatan untuk diaktivasi dengan tujuan amal dan kemanusiaan menangani masyarakat yang terdampak. Adapun beliau ditunjuk sebagai pemimpin pusat komando tersebut.
“Alhamdulillah mendapat kehormatan untuk mewakili tenaga medis dan tenaga teladan untuk kategori petugas tanggap darurat bencana/krisis kesehatan tahun 2024. Berdiri di atas bukan berarti paling hebat tetapi hanya beruntung. Saya mengetahui masih banyak tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang jauh lebih hebat,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini, saat dihubungi Tim Media Lazismu (14/8/2024).
Sebagai praktisi kebencanaan, saya sangat sadar bahwa rantai manajemen bencana itu sangatlah luas dan tidak hanya meliputi petugas yang berada di lokasi bencana tetapi juga termasuk petugas administrasi yang menyiapkan surat tugas, logistik, transport, keuangan, dan lainnya.
Termasuk para tenaga medis/tenaga kesehatan yang rela menggantikan rekannya di fasilitas layanan kesehatan supaya mereka bisa berangkat ke lokasi bencana. Ia meyakini pahala mengalir ke mereka dengan sama banyaknya.
Saya mengucapkan terimakasih atas doa dan dukungan keluarga, teman, rekan, dan semua kolega seperjuangan. “Penghargaan ini adalah untuk kalian semua. Semoga momen ini bukanlah sekedar momen sesaat tetapi terus berkembang dan berkelanjutan. Salam Tangguh, tandasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

ACEH TENGAH --- Serbuk hitam beraroma khas asal Aceh di mata penggemar kopi menyisakan citarasa yang tak terlupakan. Di tanah Rencong, kopi menjadi komoditas pertanian unggulan yang pengelolaan tanamannya dikelola profesional. Dan sejauh mana prospeknya bagi kesejahteraan petani, melalui program Tani Bangkit, Lazismu Aceh Tengah menyuguhkan awal model pemberdayaannya di Kampung Atu Gajah.
Nuansa filosofi kopi di Serambi Mekah menghadirkan gerakan praktis berbasis filantropi dengan menyelenggarakan Pelatihan Budidaya dan Pengelolaan Kopi yang dilaksanakan oleh Lazismu Aceh Tengah. Berlokasi di Kampung Atu Gajah, Kecamatan Bebasen, Program Tani Bangkit digelar pada Sabtu, 10 Agustus 20024, kepada puluhan kelompok tani.
Dalam sambutannya, Yuhdi Safuan, Ketua Lazismu Aceh Tengah mengatakan, tanaman holtikultura khususnya tanaman Kopi, merupakan salah satu sub sektor pertanian yang didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani. “Dengan program bina tani masyarakat bisa mengelola tanaman kopi secara profesional dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sebagai salah satu komoditas unggulan, kata Yuhdi, Kopi di Kabupaten Aceh Tengah, perlu mendapat perhatian serius. Melalui penanganan yang baik dalam pengelolaannya hasil kopi yang berkualitas dapat diproduksi dengan kuantitas yang baik juga sehingga dapat mendongkrak perkonomian masyarakat.
Yuhdi mengungkapkan di masa yang akan datang, program ini akan terus dilanjutkan sehingga petani kopi mendapatkan pengetahuan tentang budi daya kopi mulai dari hulu hingga ke hilirnya. Lazismu Aceh Tengah terus berupaya agar pertanian di Aceh Tengah terus bangkit.
“Diharapkan komoditas pertanian unggulan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lewat sektor pertanian kopi dan nantinya dapat memberikan kontribusi pada penghimpunan zakat, infak dan sedekah,” pungkasnya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan bersama, sambung Armiyadi selaku narasumber pelatihan, adalah motivasi petani untuk maju. Pada pelatihan budidaya dan pengolahan kopi, ia mengatakan semua peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat di kebun masing masing. “Melalui kopi sistem tanam pagar atau pun dengan sistim tanam biasa dengan cara profesional sebetulnya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Silahudin perwakilan dari peserta menuturkan bahwa dengan adanya pelatihan budidaya kopi di Kabupaten Aceh Tengah semoga semakin meningkatkan produksi kopi. Ihwal pelatihan ini hasil dari pengetahuan yang diterima dapat diimplementasikan. “Budidaya tanaman kopi yang baik dan benar adalah jalan menuju citarasa kopi yang berkualitas, tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

MADIUN --- Balita yang baru berusia 6 bulan ini secara fisik terlihat sehat. Di balik keceriaannya, ia tidak seberuntung balita lain yang lahir sempurna. Ia dilahirkan dalam kondisi tubuh yang tidak memiliki anus. Langkah medis dilakukan agar ia tetap sehat seperti balita pada umumnya.
Kelainan yang diderita balita malang itu dalam istilah kedokteran disebut Atresia Ani. Yaitu kelainan bawaan yang sudah terjadi sejak di dalam kandungan. Saat lahir di RS Soedono, ia langsung dirujuk ke RSUD Gambiran, Kediri, Jawa Timur untuk mendapatkan tindakan operasi.
Namun yang bisa dilakukan di RSUD tersebut hanyalah operasi pembuatan jalur pembuangan kotoran melalui usus. Sehingga selama ini ia selalu dibantu alat Colostomy untuk membuang kotorannya.
Hingga bulan Juni keluarga dari balita tersebut, sudah empat kali kunjungan medis di RSUD Gambiran untuk kontrol dan menunggu proses selanjutnya apakah bisa atau tidaknya dioperasi. Sayangnya, saat kontrol terakhir di RSUD Gambiran pada bulan Juni lalu, Ia dirujuk kembali ke rumah sakit yang lain yakni RSAL Ramlan dan RSUP Soetomo di Surabaya.
Yang pasti hingga hari ini, Lazismu Kota Madiun mendapatkan informasi dari keluarganya belum bisa untuk dilakukan tindakan operasi supaya ada jalan keluar kotoran. Sampai kabar ini diturunkan (13/8/2024) oleh Lazismu Kota Madiun, upaya menggalang dana bantuan dilakukan atas restu orangtuanya.
Winna Aprilia dan Dimas Prasetyo selaku orangtua balita itu tak sanggup melihat kondisi anaknya. Winna hanyalah seorang ibu rumah tangga, sementara ayahnya hanya pekerja serabutan. Beruntungnya Supadi yang juga kakeknya berkarya sebagai petugas kebersihan di Kantor Lazismu Kota Madiun.
Atas ijin kedua orangtuanya, Supadi melakukan surat permohonan bantuan kepada Lazismu setempat. Inisiatif ini diambil Supadi agar cucunya sehat dan normal.
Alhamdulillah mendengar kabar itu, surat permohonan bantuan Supadi direspons positif oleh Lazismu Kota Madiun. Melalui program kesehatan, layanan untuk mustahik hadir sebagai wujud meringankan beban balita malang itu.
Sudah empat kali, Lazismu memberikan layanan ambulans untuk proses rujukan, kata Mulyadi Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Madiun. “Empat kali pemberian paket bantuan alat Colostomy diberikan kepada balita itu,” paparnya.
Lazismu berharap bantuan ini dapat meringankan beban orangtuanya dalam mencapai kesembuhan buah hatinya. Mulyadi juga mengajak masyarakat pada umumnya dan para donatur untuk membantu balita itu agar kembali sehat dan normal.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

SEMARANG – Meracik ternak kambing lemu adalah usaha rintisan Lazismu Grobogan yang mengkombinasikan program kurban dengan kandang produksi yang dikelola untuk membuat peternakan sehingga bisa menjadi operasional peternak. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil, saat hari kurban, kambingnya diserahkan ke pekurban yang penyembelihan dan pengelolaannya melalui Lazismu Grobogan.
Jalan berliku Lazismu Grobogan dalam merintis peternakan kambing hotel wedhus lemu menyajikan kisah sukses (success story) yang hasilnya dilirik Festival Jateng Syariah (Fajar) 2024 se-Jawa Tengah, untuk kategori Lembaga Zakat. Atas inovasi sosial tersebut, Lazismu Grobogan meraih Juara 3 sebagai lembaga zakat dengan program unggulan terbaik.
Di ajang Festival Jateng Syariah itu Lazismu Grobogan yang diwakili oleh Manajer Andi Waluyo membawa pulang penghargaan bergengsi, pada Minggu, 11 Agustus 2024. Fajar 2024 merupakan program tahunan yang dihelat Bank Indonesia (BI) untuk menilai kinerja positif lembaga zakat di Jawa Tengah. Kompetisi program unggulan itu diikuti oleh berbagai lembaga zakat terkemuka seperti Baznas, Lazismu, dan Dompet Dhuafa.
Manajer Lazismu Grobogan, Andi Waluyo mengatakan ini adalah jalan gemuk (lemu), tak seramping yang dikira bahwa dengan mengikuti lomba di Festival Jateng Syariah (Fajar) akan berjalan mulus, ternyata prosesnya memacu para amil Lazismu Grobogan untuk mengumpulkan data dan dokumen penting sebagai syaratnya.
“Berkas itu kita upload, kemudian dilakukan penilaian oleh dewan juri, dan diumumkan masuk 6 finalis tanggal 5 Agustus 2024, yang berikutnya diadakan wawancara proposal pada tanggal 9 Agustus 2024 dengan dewan juri. Kemudian diumumkan tanggal 11 Agustus 2024 untuk pemenang 1,2 dan 3,” cerita Andi saat dihubungi tim media Lazismu pada Senin, (12/8/2024).
Dikisahkan Andi Waluyo, peternakan kambing hotel wedhus lemu diawali tahun 2021 ketika penghimpunan kurban yang berasal dari pekurban. Durasi waktunya 150 hari sebelum hari H (Idul Adha). “Dana itu kita kelola untuk membuat peternakan sehingga bisa menjadi operasional peternak dan kemudian mendapatkan hasil pas hari H kurban,” jelasnya.
Lalu kambingnya, sambung Andi, diserahkan ke pekurban yang saat penyembelihan dan pengelolaanya melalui Lazismu Grobogan. Untuk meracik program ini dengan sentuhan inovasi sosial, Lazismu Grobogan mengintegrasikannya dengan produksi berkelanjutan. Pada prinsipnya agar kandang bisa jalan, maka tidak hanya ketika kurban baru diaktivasi.
Tetapi Lazismu Grobogan membuat skema bisnis yang turunannya bisa menjadi peluang usaha kelompok ternak. Jadi jalan yang gemuk tadi dirampingkan melalui pendekatan inovasi sosial dengan membuka lahan buat bank pakan (pakan ternak).
Apabila kelebihan dari yang dibutuhkan, lantas pakan ternak bisa dijual kembali, kemudian hasil kotoran kambing yang diolah menjadi pupuk. Selanjutnya rantai usaha dikembangkan dengan membuka warung makan dan aqiqah. “Semua harus mempunyai perhitungan dan ada nilai tambah ekonomi,” pungkasnya.
Ada nilai manfaat yang diperoleh dari model bisnis ini, bahwa dengan sekali membayar kebaikan dalam arti membayar kurban jauh-jauh hari, maka bisa memberikan banyak kebaikan dan manfaat. Terutama bisa menghidupi peternak dan membuat banyak rantai kelompok pemberdayaan.
Yang membedakan kata Andi Waluyo, dengan kurban pada hari H, membeli disembelih dan dibagikan, namun kebaikan dari membagikan daging tidak memberikan dampak ke yang lain. Karena itu, beberapa unsur penunjang di atas dibutuhkan supaya rantai bisnisnya tetap jalan dan berkembang, tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah)

