Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

BANDENG PRESTO ICHA NAIK KELAS BERKAT LAZISMU DAN BANK MEGA SYARIAH

KABUPATEN SIDOARJO -- Sejak suaminya meninggal dunia pada tahun 2017 lalu, Nurul Hidayati harus hidup berdua dengan anaknya. Perempuan berusia 46 tahun ini mencoba memenuhi kebutuhan hidup dengan berjualan bandeng presto dan otak-otak. Sejatinya, usaha ini telah dijalani selama 15 tahun. Hasilnya pun dapat mencukupi biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anaknya yang duduk di bangku kelas X SMA.

"Setiap dua hari sekali saya mengolah 15 kg bandeng. Saya jual dengan kemasan plastik seharga 15 ribu, isi 2. Saya jualan mangkal dengan sepeda motor di lokasi pasar kaget di Betro, Sedati, mulai pukul 7 pagi. Biasanya sebelum jam 11 siang sudah habis. Kalau belum habis, saya tawarkan keliling ke pelanggan-pelanggan di sekitar sini," terang Nurul.

Saat ditemui Yekti Pitoyo, amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo pada Rabu (15/05), Nurul bercerita bahwa selain memproduksi bandeng presto yang dijual rutin setiap hari, ia pun menerima pesanan. Resep bandeng presto dan otak-otak tersebut diperoleh dari belajar secara otodidak. Kebetulan tempat tinggalnya berada di lokasi tambak bandeng sehingga mudah untuk mendapatkan bahan baku berupa ikan bandeng segar. Otak-otak bandeng merupakan olahan ikan bandeng yang dagingnya dikeluarkan tanpa merusak kulit ikan, kemudian dibumbui, dikukus, lalu digoreng dengan dilumuri kocokan telur.

"Untuk pesanan bandeng presto dan otak-otak dengan merk 'ICHA' ini yang biasanya dipesan untuk oleh-oleh atau acara hajatan, ukuran bandengnya lebih besar sekitar setengah kilogram per ekor. Setiap kotak saya jual seharga 18 ribu. Monggo kalau mau pesan untuk oleh-oleh atau acara hajatan bisa hubungi nomor WhatApp saya 0878-5214-0310. InsyaAllah presto dan otak-otak saya ini bisa tahan sampai 3 hari," ujar Nurul mempromosikan produk miliknya.

Merk ICHA dipilih bukan tanpa alasan. Icha merupakan anak semata wayang Nurul. Nama lengkapnya adalah Afnannafi Icha Azzahra. Sang buah hati ini menjadi penyemangat dalam menjalani hidup. ICHA pun menjadi merk yang tertera di kemasan bandeng presto dan otak-otak tersebut.

Dahulu, kemasan bandeng presto dan otak-otak milik Nurul hanya sederhana. Sudah lama ia berkeinginan memiliki kemasan berupa kotak yang full colour atau penuh warna. Tujuannya agar ada peningkatan pemasaran dan penjualan sehingga produknya bisa naik kelas untuk layak menjadi pilihan oleh-oleh khas Kabupaten Sidoarjo. Namun karena keterbatasan modal, ia mengurungkan niatnya, hingga mendapatkan bantuan dari Lazismu.

"Packing full colour itu harganya mahal karena minimal harus cetak seribu. Dengan kondisi keuangan saya yang terbatas ini, rasanya tidak mungkin bisa mencetak kemasan seperti itu. Alhamdulillah, akhirnya impian saya untuk mengembangkan usaha makanan olahan ikan khas Sidoarjo ini bisa terwujud, bisa memiliki packing bandeng full colur yang tidak kalah bagus dengan yang dijual di toko-toko oleh-oleh di Sidoarjo. Pembuatan packing ini mendapat bantuan dana dan pendampingan dari Lazismu Sidoarjo," ungkap Nurul bangga.

Warga Desa Segorotambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo ini merupakan salah satu penerima bantuan program Pemberdayaan UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Ia berada dalam kategori Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yatim. Program tersebut adalah bentuk kerja sama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Bank Mega Syariah dan diimplementasikan oleh Lazismu Kabupaten Sidoarjo.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]

SELENGKAPNYA
16 Mei 2024

LAZISMU DUKUNG AISYIYAH TINGKATKAN KAPASITAS PARALEGAL MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KOTA TANGERANG SELATAN -- Dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kapasitas Paralegal yang tersertifikasi, Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Paralegal yang bekerja sama dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). Kegiatan yang mendapatkan dukungan dari Lazismu ini diselenggarakan pada Kamis-Sabtu (16-18/05) di Training Center – Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jalan Poncol Indah VII No.27, Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para peserta berasal dari Wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Ketua Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP 'Aisyiyah, Henny Wijayanti menjelaskan bahwa akses, ketersediaan, atau hambatan geografis menyebabkan kelompok masyarakat rentan dan miskin tidak mendapatkan bantuan dari seorang profesi hukum. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah mengisi kekurangan ketersediaan profesi hukum adalah melalui paralegal, sekaligus memberdayakan komunitas/masyarakat untuk mengklaim hak-hak dasarnya. Kegiatan pendidikan dan pelatihan paralegal ini bertujuan untuk menambah jumlah paralegal yang memiliki pengetahuan dan keterampilan keparalegalan dalam rangka mendampingi dan memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan standar dan ketentuan hukum yang berlaku.

Secara khusus, sambung Henny, kegiatan yang mengusung tema "Peningkatan Kapasitas Paralegal ‘Aisyiyah dalam Pelayanan dan Bantuan Hukum Masyarakat" ini memiliki tiga tujuan. Pertama, untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dasar tentang keadilan sosial, akses keadilan, dan keparalegalan. Kedua, memperkenalkan metode layanan dan bantuan hukum. Ketiga, memberikan keterampilan dasar dalam memberikan konsultasi hukum dan penyuluhan hukum bagi komunitas.

Henny kemudian menambahkan, di lingkungan 'Aisyiyah saat ini sudah tercatat 45 Posbakum, 7 di antaranya telah terakreditasi. Salah satunya adalah Posbakum 'Aisyiyah DKI Jakarta di bawah pengelolaan MHH PP 'Aisyiyah. "Kami berharap setelah bapak ibu menyelesaikan pelatihan ini akan memberikan dukungan kepada terbentuknya posbakkum di wilayah asal dan terakreditasi," ajaknya.

Terakhir, Henny menegaskan bahwa para peserta akan mendapatkan sertifikat yang akan diperoleh setelah mengikuti rangkaian kegiatan dan akan mendapatkan penilaian kelulusan dari penyelenggara, setelah sebelumnya diberikan pengakuan dari BPHN. "Artinya pemerintah mengakui bapak ibu sebagai paralegal yang besertifikat. Dengan adanya peraturan yang baru, peserta yang mendapatkan sertifikat juga berhak menyandang gelar non akademik. Ini menjadi suatu hal yang membanggakan, namun menjadi suatu tanggung jawab karena bisa berperan secara profesional," imbuhnya.

Ketua PP 'Aisyiyah, Masyitoh Chusnan memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan paralegal memiliki manfaat yang panjang. Ini merupakan kegiatan yang sangat strategis, penting, dan mendesak. Ada banyak hal yang mendasari, bagaimana fenomena berbagai permasalahan, terutama perempuan dan anak di Indonesia terhadap kekerasan. "Ketika Aisyiyah melaksanakan kegiatan ini, ini pun menjadi kegiatan yang berdampak panjang dan bermanfaat. Kalau kita melihat tujuan dakwah muhammadiyah dan aisyiyah, kegiatan ini sesuai dengan dasar pergerakan dan dakwah kita," ujarnya.

Masyitoh pun memberikan semangat kepada para peserta. Ia berpesan untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. "Selamat kepada para calon paralegal. Semoga para peserta menjadi paralegal yang handal, yang ilmunya bisa dimanfaatkan. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah, tidak ada manfaatnya. Selamat mengikuti pelatihan sampai tuntas," ucapnya saat membuka kegiatan ini secara resmi.

Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, Ibnu Tsani yang hadir dan memberikan sambutan mengingatkan, kegiatan atau profesi paralegal memiliki dimensi strategis yang sangat penting dan krusial. Paralegal tidak bisa dipisahkan dalam aktivitas hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan. "Ada dua unsur yang menjadi pekerjaan rumah dalam konteks advokasi publik, yaitu bagaimana masyarakat sadar akan haknya dan haknya dalam posisi mana," terangnya.

Lebih jauh, Ibnu Tsani mengingatkan bahwa tugas negara adalah melindungi hak warga negara. Seorang paralegal harus memiliki kapasitas untuk membantu memenuhi hak-hak warga negara. Berbeda halnya dengan hak asasi manusia. Jika bicara hak asasi manusia akan sangat beririsan dengan aktivitas paralegal dan hak warga negara. Bedanya, hak asasi manusia harus dilindungi. Oleh karena itu, antara hak asasi manusia dan hak warga negara menjadi satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Dalam konteks zakat, infak, dan sedekah, aktivitas paralegal adalah mendampingi kaum yatim sosial. Makna yatim identik dengan kata kesendirian. Inilah yang perlu dibela. Makna kesendirian itu adalah pada aspek hak-hak dasar. Paralegal harus membela individu atau masyarakat yang sendirian atau yatim secara sosial karena hak-hak dasarnya didiskriminasi maupun hilang, baik faktor negara atau faktor lainnya," ungkap Ibnu Tsani.

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah jumlah paralegal 'Aisyiyah yang berpengetahuan dan memahami kerja-kerja layanan hukum. Peserta juga dapat mengambil peran dan berkontribusi untuk menginisiasi baik dalam pendirian, pengembangan, dan mendukung keaktifan Posbakum 'Aisyiyah di tiap daerah. Di antara peserta dapat berjejaring, saling belajar dan berbagi pengalaman untuk kemajuan Posbakum 'Aisyiyah. Selain itu, peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat Paralegal dari BPHN – Kemenkumham RI.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
16 Mei 2024

PELATIHAN ABON TUNA, UPAYA PEMULIHAN PASCA BANJIR OLEH PT PLN INDONESIA POWER ADIPALA DAN LAZISMU

KABUPATEN DEMAK -- Banjir yang melanda Kabupaten Demak beberapa waktu lalu telah menimbulkan banyak kerugian. Selain daerah terdampak cukup luas, bencana ini dapat dibilang yang terparah dalam 30 tahun terakhir. Berbagai pihak pun mengulurkan bantuan untuk meringankan beban para penyintas, baik saat terjadi bencana maupun sesudahnya.

PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala dan Lazismu Kabupaten Cilacap turut ambil bagian dalam proses pemulihan. Sektor ekonomi dan sosial menjadi sasaran dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Abon Tuna. Sebanyak 30 warga Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak turut serta dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa (30/04) ini.

Pelaksana Senior Humas CSR Keamanan PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Galih Eka Purnomo menjelaskan bahwa tuna yang dipakai sebagai bahan dasar pembuatan abon tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jika sulit didapat, ikan ini dapat diganti dengan lele. "Di Adipala, ada beberapa balita stunting yang tidak mau makan ikan sehingga kami berinovasi untuk membuat abon ikan sebagai alternatif menu makanan tambahan balita stunting. Alhamdulillah, angka stunting di Kecamatan Adipala Cilacap berkurang," jelasnya.

Manajer Lazismu Kabupaten Cilacap, Budi Santoso berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga di sana. "Dengan ilmu yang didapat hari ini beserta kelengkapannya, kami berharap warga dapat mengembangkannya menjadi usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di kemudian hari," ujar Budi yang juga didampingi oleh Lazismu Kabupaten Demak.

Kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Ngemplik Wetan. Kepala Desa Ngemplik Wetan, Muntofi'in menyambut baik perhatian yang diberikan oleh PT PLN Indonesia Power Adipala dan Lazismu Kabupaten Cilacap kepada warganya. Menurutnya, kerugian pada bidang insfrastruktur dan ekonomi di wilayahnya mencapai 90%. Ia berharap agar bantuan ini dapat membantu warganya untuk pulih secara mental pasca bencana.

"Pemulihan ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga kami yang mayoritas mata pencahariannya sebagai petani dan yang wanita bekerja di sektor perdagangan," harap Muntofi'in.

Pada pelatihan yang berlangsung sekitar tiga jam ini, selain membuat abon ikan tuna, para peserta juga mendapatkan teori pembuatan abon ayam. Dengan demikian kelak para peserta dapat menyesuaikan dengan bahan dasar yang mudah didapatkan. Berbekal peralatan yang diberikan oleh PT PLN Indonesia Power, para peserta dapat membuat abon ikan tuna sampai pada tahap pengemasannya.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
15 Mei 2024

RENDANGMU JANGKAU PELOSOK SORONG

KABUPATEN SORONG -- RendangMu merupakan produk inovasi qurban yang digagas oleh Lazismu. Karena mampu bertahan lama dan dikemas secara higienis dalam bentuk kaleng, RendangMu mampu menjangkau kawasan pelosok negeri. Salah satunya adalah di Kabupaten Sorong yang terletak di timur Indonesia.

Di lokasi yang berada di Provinsi Papua Barat Daya ini, Lazismu menyalurkan produk RendangMu dengan menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Distribusinya dilakukan oleh MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sorong serta Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong.

Wakil Rektor V UNIMUDA Sorong, Sirojuddin menjelaskan bahwa RendangMu tersebut merupakan produk yang dihasilkan dari sumbangsih warga Muhammadiyah dan dikemas dalam bentuk makanan siap saji. Ia merincikan, penyaluran RendangMu menyasar beberapa titik, yaitu Panti Asuhan Al Amin Kota Sorong, warga di kawasan Jalan Victory Kota Sorong, warga Pulau Arar, warga Warmon Kokoda, Panti Asuhan Putra Putri Muhammadiyah Kabupaten Sorong, dan Asrama Tahfidz Qur'an Ma'had Bilal bin Rabbah.

"Penyaluran paket bantuan RendangMu ini bentuk kepedulian dan sekaligus perhatian Muhammadiyah kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan berjumlah 900 paket. Dengan bantuan ini kiranya dapat membantu ketersediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat di Papua Barat Daya" ungkap Sirojudin.

MPM PP Muhammadiyah memiliki sejumlah program yang selama ini telah disalurkan kepada masyarakat di wilayah Papua Barat Daya. Tidak sebatas pemenuhan konsumsi pangan sematan, namun juga dalam pemberdayaan perekonomian, pendidikan, serta kesehatan. Program-program tersebut dilakukan secara rutin bersama MPM Kabupaten Sorong dan UNIMUDA Sorong.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
15 Mei 2024

USAID PUJI LANGKAH KERJA SAMA LAZISMU DAN BPJS KESEHATAN

JAKARTA -- Keberagaman memiliki peran penting, terlebih dalam sektor informal. Salah satu bentuknya adalah dalam sosial ekonomi untuk pembangunan negara. Hal ini dipaparkan oleh Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Enilda Martin dalam agenda Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan dengan Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Acara ini dihelat di Aula Masjid At Tanwir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta pada Senin (13/05).

"Hari ini kita terhubung dengan komitmen untuk menunjukkan manfaat kerja sama dan inovasi. Dua hal itu bisa mendorong jaminan sosial bagi kelompok rentan khususnya perempuan dan keluarga di sektor informal," terang Enilda Martin.

Sebagai perwakilan USAID di Indonesia yang menangani bidang kesehatan, Enilda Martin menegaskan bahwa pihaknya memiliki tujuan untuk memastikan bahwa setiap orang dalam status sosial ekonomi apapun memiliki akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Layanan tersebut diberikan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Amerika Serikat melalui USAID mendukung upaya Indonesia untuk mencapai cakupan kesehatan semesta.

"Pendekatan kami memanfaatkan mekanisme untuk mendorong masyarakat sadar bahwa perlindungan sosial penting. Tujuan kami tidak hanya memasukkan peserta baru ke dalam JKN, tapi kami juga memfasilitasi cara supaya premi bisa dibayar berkelanjutan untuk memastikan akses layanan kesehatan ke depan," lanjut Enilda Martin.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lazismu dan BPJS Kesehatan, puji Enilda Martin, merupakan sebuah langkah awal. Kemitraan ini akan menunjukkan dampak positif pada masa depan. Langkah ini juga dapat dorong perubahan di tingkat akar rumput.

"Kita tetap teguh pada komitmen untuk meningkatkan cakupan jaminan sosial dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Mari terus lakukan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Bersama-sama kita bangun Indonesia yang lebih sehat," ajak Enilda Martin.

Implementasi dari kerja sama ini akan dimulai dengan membayarkan iuran JKN dari 20 keluarga guru honorer Muhammadiyah di Jakarta yang tertunggak dengan jumlah 67 jiwa. Total iuran JKN yang tertunggak dan dibantu dibayarkan oleh Lazismu sekitar Rp. 48.137.000,-. Angka ini akan terus bergerak dan bertambah baik dari sisi jumlah maupun locusnya. Melalui kerja sama ini, Pemerintah Daerah lain diharapkan dapat terdorong untuk meningkatkan kepesertaan aktifnya melalui Corporate Social Responsibility atau CSR serta lembaga filantropi.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
14 Mei 2024

JATAM DAN LAZISMU SEPAKATI LANGKAH STRATEGIS TINGKATKAN PERTANIAN ORGANIK

KABUPATEN MAJALENGKA -- Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) bersama Lazismu Wilayah Jawa Barat menyepakati langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pertanian organik dan berkelanjutan. Hal ini dicetuskan dalam sebuah sarasehan yang berlangsung pada Sabtu (11/05) di Balai Desa Lengkong Wetan, Kabupaten Majalengka. Pertemuan ini menjadi momentum diskusi yang penting bagi pengembangan pertanian yang ramah lingkungan dan mengedepankan kesejahteraan petani.

Ketua Jatam Pusat, Hadi Sutrisno menuturkan, jihad petani dalam memproduksi komoditas pangan yang halal dan thayyib merupakan fokus utama dari JATAM saat ini. "Pembentukan JATAM menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kekuatan tawar petani, akses terhadap informasi dan teknologi pertanian, serta memperjuangkan kepentingan bersama dalam kebijakan pertanian," ujarnya.

Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi'i Latuconsina turut menekankan betapa pentingnya pengembangan pertanian organik untuk mendukung fokus utama JATAM tersebut. "Salah satu tantangan adalah penggunaan pupuk kimia berlebihan, yang dapat merusak kualitas tanah. Kami mengadvokasi penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas pertanian," ungkapnya.

Sementara itu, Rahman Hakim selaku Ketua MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Majalengka mengatakan bahwa pemberdayaan petani secara kolaboratif saat ini memiliki urgensi tersendiri. "Pertemuan produktif seperti ini diperlukan untuk mendukung program Tani Bangkit. Kolaborasi antara MPM pusat, MPM Jawa Barat, dan MPM PDM Majalengka sangat penting untuk menjalankan program-program pemberdayaan petani, seperti Jamaah Tani Muhammadiyah," tuturnya.

Kelompok Kuwu Lengkong Wetan yang diwakili oleh Enda Sukandi menuturkan bahwa mereka berharap dapat memperkuat kekuatan tawar petani, meningkatkan akses terhadap teknologi pertanian yang lebih baik, dan memperjuangkan kepentingan bersama dalam kebijakan pertanian. "Dengan kolaborasi antara Lazismu dan JATAM, kami berharap dapat menghasilkan model pertanian yang berkelanjutan dan dapat diterapkan di tempat lain," harap Enda.

Diskusi tersebut kemudian mencapai kesepakatan untuk menciptakan kolaborasi antara Lazismu Wilayah Jawa Barat dan JATAM di Majalengka. Fokusnya adalah pada proyek strategis seperti kegiatan Tani Bangkit. Kolaborasi antara JATAM dan Lazismu di Majalengka bukan hanya tentang pembentukan demonstrasi plot (demplot) pertanian organik, tetapi juga tentang semangat kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah dalam pertanian.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
14 Mei 2024
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross