

KOTA PALEMBANG -- Lazismu Wilayah Sumatra Selatan menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan tema "Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs". Acara ini diikuti oleh 40 orang utusan dari 13 kantor Lazismu kota/kabupaten dan Amal Usaha Muhammadiyah se-Sumatra Selatan pada Sabtu-Ahad (16-17/03) di Aula Kampus Ikest Muhammadiyah Palembang. Di antaranya dari Palembang, Lahat, OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas, Muratara, Pagar Alam, Lubuk Linggau, serta dari Kantor Layanan (KL) Lazismu RSMP, Kampus Ikest, dan Kampung Kauman Baturaja OKU.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Audit dan Kepatuhan, Erni Juliana Al Hasan Nasution dalam sambutannya saat membuka Rakerwil ini menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hal penting lainnya adalah kepatuhan dan ketertiban pelaporan agar bisa diaudit dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya untuk menambah kepercayaan muzakki kepada Lazismu.
"Lazismu harus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan SDGs, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, serta menjadi lembaga yang kredibel, berintergritas, dan amanah," ungkap Erni.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Selatan, Haris Jumadi menyampaikan bahwa pihaknya telah banyak melakukan program-program inovatif dalam penyaluran ZIS, seperti program pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan, dan layanan kesehatan. "Momentum Rakerwil ini merupakan ajang bukan hanya untuk silahturahim dan mengevaluasi kinerja serta merumuskan program kerja saja, tetapi juga menjadikan kita untuk bisa bertukar pikiran, ide, dan gagasan serta bisa memupuk semangat kekompakan Lazismu se-Sumatra Selatan agar ke depan bisa menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Selatan yang diwakili oleh Muhtaruddin mengapresiasi kinerja Lazismu Wilayah Sumatra Selatan yang telah menunjukkan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat. "Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," sebut Muhtaruddin.
Rakerwil Lazismu se-Sumatra Selatan ini juga dihadiri oleh para undangan lainnya. Selain dari Lazismu PP Muhammadiyah Dari internal persyarikatan juga hadir perwakilan PWM Sumatra Selatan, Wakil Rektor Ikest Muhammadiyah Palembang, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Sumatra Selatan. Sementara dari eksternal persyarikatan dihadiri oleh Kementerian Agama Sumatra Selatan, BAZNAS Sumatra Selatan, FOZ Sumatra Selatan, serta tamu undangan lainnya. Rangkaian acara ini juga diisi dengan berbagai narasumber yang kompeten di bidang ZIS dan SDGs.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

KOTA PALEMBANG -- Lazismu Wilayah Sumatra Selatan menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan tema "Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs". Acara ini diikuti oleh 40 orang utusan dari 13 kantor Lazismu kota/kabupaten dan Amal Usaha Muhammadiyah se-Sumatra Selatan pada Sabtu-Ahad (16-17/03) di Aula Kampus Ikest Muhammadiyah Palembang. Di antaranya dari Palembang, Lahat, OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas, Muratara, Pagar Alam, Lubuk Linggau, serta dari Kantor Layanan (KL) Lazismu RSMP, Kampus Ikest, dan Kampung Kauman Baturaja OKU.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Audit dan Kepatuhan, Erni Juliana Al Hasan Nasution dalam sambutannya saat membuka Rakerwil ini menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hal penting lainnya adalah kepatuhan dan ketertiban pelaporan agar bisa diaudit dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya untuk menambah kepercayaan muzakki kepada Lazismu.
"Lazismu harus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan SDGs, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, serta menjadi lembaga yang kredibel, berintergritas, dan amanah," ungkap Erni.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Selatan, Haris Jumadi menyampaikan bahwa pihaknya telah banyak melakukan program-program inovatif dalam penyaluran ZIS, seperti program pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan, dan layanan kesehatan. "Momentum Rakerwil ini merupakan ajang bukan hanya untuk silahturahim dan mengevaluasi kinerja serta merumuskan program kerja saja, tetapi juga menjadikan kita untuk bisa bertukar pikiran, ide, dan gagasan serta bisa memupuk semangat kekompakan Lazismu se-Sumatra Selatan agar ke depan bisa menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Selatan yang diwakili oleh Muhtaruddin mengapresiasi kinerja Lazismu Wilayah Sumatra Selatan yang telah menunjukkan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat. "Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," sebut Muhtaruddin.
Rakerwil Lazismu se-Sumatra Selatan ini juga dihadiri oleh para undangan lainnya. Selain dari Lazismu PP Muhammadiyah Dari internal persyarikatan juga hadir perwakilan PWM Sumatra Selatan, Wakil Rektor Ikest Muhammadiyah Palembang, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Sumatra Selatan. Sementara dari eksternal persyarikatan dihadiri oleh Kementerian Agama Sumatra Selatan, BAZNAS Sumatra Selatan, FOZ Sumatra Selatan, serta tamu undangan lainnya. Rangkaian acara ini juga diisi dengan berbagai narasumber yang kompeten di bidang ZIS dan SDGs.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

KABUPATEN BATANG -- Toxic parenting merupakan pola pengasuhan yang keliru dan tanpa sadar dapat melukai psikologis anak. Sementara toxic parents tidak akan memberi anak ruang pribadi untuk mengambil keputusan sendiri, karena mereka menganggap segala hal yang berasal dari anaknya adalah salah. Istilah ini kerap hangat diperbincangkan pada lingkup pendidikan anak usia dini.
Bekerja sama dengan Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah Pasekaran, Lazismu Kabupaten Batang mengadakan seminar parenting dalam rangka menghindari toxic parent tersebut. Seminar tersebut berlangsung pada Sabtu (24/02) di Gedung Pramuka Batang. Pesertanya adalah orang tua murid dari KB Aisyiyah Pasekaran.
Kepala KB Aisyiyah Pasekaran, Lilik Tis'ati menjelaskan, program parenting ini menjadi salah satu upaya sekolah dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola asuh anak. "Peran orang tua tentu lebih besar dalam mendidik anak-anak di usia dini, jadi kami mengadakan kegiatan parenting ini sebagai salah satu bekal untuk orang tua dalam mendidik anak anaknya," sebut Lilik.
Lebih jauh, Lilik juga menyampaikan bahwa kegiatan parenting terselenggara berkat kerja sama pihaknya dengan Lazismu Kabupaten Batang. "Alhamdulillah, terima kasih Lazismu Batang telah mendukung kegiatan ini. Memang ini bagian dari kerja sama program Filantropis Cilik yang sudah berjalan antara sekolah dan Lazismu," sambungnya.
Puji, salah satu wali murid Kelompok Bermain Aisyiyah Pasekaran memberikan apresiasi dengan diadakannya kegiatan ini. "Alhamdulillah bersyukur KB Aisyiyah Pasekaran mengadakan kegiatan parenting. Saya mendapat banyak ilmu baru terkait pola asuh anak khususnya tentang bahaya perilaku toxic parent. Nantinya setelah kegiatan ini tentu saya akan menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak saya," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA MEDAN -- Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Lazismu Kota Medan menyelenggarakan "Kick Off Program Ramadhan 1445 H". Peluncuran Website CrowdFunding lazismumedan.org juga menjadi bagian dari rangkaian acara ini. Kedua kegiatan penting ini berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Medan pada Rabu (06/03) dan dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Medan Eka Putra Zakran, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Utara Syahrul Amsari, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Medan Muhammad Arifin Lubis, dan Isra Hayati dari Fakultas Agama Islam UMSU serta sekitar 30 relawan Lazismu Kota Medan.
Wakil Ketua PDM Medan, Eka Putra Zakran mengapresiasi kegiatan "Kick Off Program Ramadhan 1445 H" ini. Dengan enam program Ramdhan yang diluncurkan tersebut, Lazismu Kota Medan diharapkan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. "Lazismu memegang amanah untuk terus menjadi lembaga yang dipercaya oleh masyarakat," ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan Syahrul Amsari selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Utara. Ia menjelaskan bahwa Lazismu di Sumatra Utara saat ini memiliki 17 kantor layanan dan Lazismu Kota Medan menjadi kantor percontohan. "Terima kasih Lazismu Medan yang telah meluncurkan enam program Ramadhan," tutur Syahrul.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Medan, Muhammad Arifin Lubis merincikan, ada enam program Ramadhan 1445 H yang akan dijalankan. Mulai dari Pesantren Mualaf, Pesantren Lansia, Back to Masjid, Tebar Tajil, Kado Ramadhan, hingga Belanja Baju Hari Raya untuk anak-anak fakir miskin.
Dalam kegiatan ini Lazismu Kota Medan juga meluncurkan Website Crowfunding lazismumedan.org. yang dapat memudahkan para muzakki untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui kanal digital. Lazismu Kota Medan juga menyelenggarakan pelatihan untuk 30 relawan Lazismu dalam penggunaan aplikasi crowdfunding ini. Pelatihan dilakukan oleh perwakilan Program Studi Bisnis Syariah Fakultas Agama Islam UMSU, di antaranya Isra Hayati dan Afandi.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA PEKANBARU -- Semarak bulan suci di Kota Pekanbaru diwarnai dengan pelaksanaan Pesantren Lansia. Kegiatan angkatan pertama yang bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Riau ini sukses diresmikan pada Ahad (17/03) di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Jalan KH Ahmad Dahlan Sukajadi, Kota Pekanbaru. Tujuannya adalah mewujudkan lansia yang hebat dan sehat pada bulan Ramadhan ini.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Kota Pekanbaru, Muhammad Untung Surapati dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan Pesantren Lansia Ramadhan 1445 H ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Lazismu terhadap para lansia. "Lazismu sebagai Unit Pembantu Pimpinan di Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dilaksanakan baik oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah. Mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi program-program yang dapat disinergikan dengan Lazismu," ujarnya.
Ketua Koordinator Majelis Kesejahteraan Sosial PWA Riau, Mashati Syawir membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa para lansia sangat rentan dengan kondisi kesehatan, terlebih jika dipengaruhi oleh pikiran yang kosong. Hal inilah yang mendorong dibentuknya program Pesantren Lansia.
"Lansia ini sangat rentan dengan kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kondisi pikiran yang kosong karena tidak ada kegiatan. Atas dasar tersebut kami berinisiatif untuk memperhatikan kesehatan lansia, terutama kesehatan rohani dan jasmani dengan mengadakan program Pesantren Lansia," ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 lansia yang diselenggarakan pada 17 hingga 23 Maret 2024. Selain itu, Pesantren Lansia ini juga dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerja sama dengan mahasiswa kedokteran Universitas Riau.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

KABUPATEN SLEMAN -- Pesantren Ramadhan Lansia Angkatan ke-14 resmi dimulai. Kegiatan ini akan berlangsung setiap hari Sabtu, Ahad, dan Senin, mulai tanggal 16 Maret hingga 1 April 2024. Pada penyelenggaraan perdana hari Sabtu (16/03), 70 lansia mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Perumnas Condongcatur dengan dukungan Lazismu ini.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ardhi Lutfi Kautsar menyebutkan, kegiatan ini sejalan dengan salah satu program Ramadhan Lazismu yaitu Pesantren Lansia. "Pesantren Lansia merupakan kegiatan dalam rangka birrul walidain, berbuat baik kepada orang tua. Tujuannya adalah memberi perhatian dan kasih sayang yang lebih kepada lansia pada bulan Ramadhan. Jadi memang sejalan dengan apa yang digalakkan oleh Lazismu," ungkapnya.
Ardhi melanjutkan, kondisi fisik dan mental yang menurun seiring dengan bertambahnya usia kerap menimbulkan kecemasan yang diikuti gangguan fungsi tubuh. Oleh karena itu, perlu perhatian terhadap para lansia dengan berbagai pendekatan, sesuai kebutuhannya.
"Kegiatan semacam ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual lansia agar memperoleh ketenangan batin. Apalagi dengan berbagai materi yang ada dalam pesantren ini dapat membantu para lansia," imbuh Ardhi.
PRA Perumnas Condongcatur sebelumnya telah melaksanakan pesantren kilat sebanyak 13 angkatan. Pada Ramadhan 1445 H kali ini, kegiatan pesantren tersebut akan berlangsung selama dua pekan seperti yang dilakukan setahun sebelumnya yang berjalan sukses dengan bantuan dari Lazismu. Ucapan terima kasih pun disampaikan oleh Direktur Day Care Lansia, Mahsunah Syakir.
"Terima kasih atas dukungan yang diberikan Lazismu selama ini, terutama dalam pelaksanaan program-program kelansiaan di Day Care ini," ujar Mahsunah.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Day Care Lansia Aisyiyah, Gempol, Condongcatur ini akan mengangkat materi pokok, materi tambahan, serta beberapa kegiatan pendamping. Materi pokok terdiri dari aqidah, ibadah, akhlak, kesehatan fisik dan psikis, serta kajian Al-Qur'an dan Hadits. Materi tambahan yaitu senam antri stroke, senam otak, senam pernapasan, dan kunjungan atau bantuan sosial. Sementara untuk kegiatan pendamping berupa sholat berjamaah, dzikir, tadarus, dan keterampilan praktis.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

