

KOTA YOGYAKARTA -- Berbagi kebahagiaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Mantrijeron, sebanyak 65 anak yatim dan dhuafa diajak berbelanja di Maga Swalayan. Anak-anak tersebut mengikuti kegiatan dengan riang gembira, terlebih momen ini sangat mereka tunggu pada akhir tahun 2023. Dalam pelaksanaan program ini, KL Lazismu Mantrijeron bekerja sama dengan keluarga besar Muhammadiyah Mantrijeron.
Salah satu penerima manfaat program ini, Sofyan Syawaludin ini mengaku gembira karena dapat berbelanja bersama KL Lazismu Mantrijeron. "Alhamdulillaah kami hari ini bisa berbelanja di Maga Swalayan. Terima kasih Lazismu Mantrijeron," ujarnya saat mengikut kegiatan pada Rabu (20/12).
Sofyan mengikuti kegiatan ini bersama teman-temannya yang berasal dari Kemantren Mantrijeron. Mereka berbelanja dengan penuh suka hati, bebas memilih apa yang mereka inginkan seperti alat tulis, peralatan sekolah, pakaian, sembako, dan lain-lain. Apalagi aktivitas berbelanja di pasar swalayan adalah sesuatu yang jarang mereka rasakan.
Mewakili KL Lazismu Mantrijeron, Suhaibun Febrianto menerangkan, program ini dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di wilayah tersebut. Mereka pun terlihat sangat bahagia saat berbelanja. "Semoga ini dapat memberikan kebahagiaan di akhir tahun bagi mereka yang memang kekurangan secara ekonomi," harapnya.
Wijiyono selaku Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mantrijeron dalam sambutannya menginginkan agar kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para penerima manfaat agar lebih rajin dan giat dalam belajar. "Kelak ketika sudah dewasa, mereka dapat menjadi insan yang bermanfaat dan dapat membantu saudara-saudara mereka yang membutuhkan," ungkapnya.
Pihak Maga Swalayan yang diwakili oleh Afi Tarmiawati mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dijalin bersama Lazismu sehingga program ini dapat terwujud. "Terima kasih kami ucapkan kepada Lazismu Mantrijeron karena telah mengajak kami bekerja sama dalam penyaluran Program Belanja Bareng Anak Yatim dan Dhuafa. Mudah-mudahan hal ini menjadi kebahagiaan dan berkah bagi semuanya," tuturnya.
Belanja Bareng Anak Yatim dan Dhuafa merupakan bagian dari Program Pilar Sosial Dakwah. Program tersebut sudah berjalan selama 3 tahun terakhir. Diharapkan, program ini akan terus berlangsung sehingga dapat menyebarluaskan manfaat dari zakat, infak, dan sedekah yang telah dihimpun.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nur'aini Puji Lestari]

KOTA KENDARI -- Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sulawesi Tenggara mendapatkan angin segar melalui bantuan yang diberikan oleh Lazismu. Bertempat di Aula Lantai 4 Gedung E Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Lazismu menyelenggarakan acara Pelatihan Kewirausahaan dan Bantuan Modal Usaha. Acara yang berlangsung pada Sabtu (23/12) ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan UMKM Lazismu yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sulawesi Tenggara, Abdul Hamid menyampaikan bahwa program Pemberdayaan UMKM dilaksanakan oleh pihaknya dalam rangka mengembangkan potensi ekonomi bagi para pelaku UMKM. Ia berharap, dengan adanya bantuan ini dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatannya.
"Pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha ini sangat membantu bagi UMKM penerima manfaat dalam mengembangkan usaha sehingga bisa meningkatkan pendapatannya," ungkap Abdul Hamid.
Pemberdayaan UMKM tersebut berupa pelatihan kewirausahaan serta pemberian bantuan modal usaha kepada 20 UMKM binaan Lazismu Wilayah Sulawesi Tenggara. Tujuannya adalah untuk membangun kemandirian ekonomi umat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana yang digelontorkan oleh Bank Mega Syariah melalui Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebesar Rp. 78.064.000,- untuk para penerima manfaat.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, Alifudin menegaskan pentingnya peran Muhammadiyah dalam bidang sosial. Salah satu peran yang dilakukan adalah melalui bantuan terhadap UMKM. "Saya menegaskan bahwa peran-peran Muhammadiyah dalam bidang sosial kemasyarakatan sangat penting, terutama dalam membantu pelaku-pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara," sebutnya.
Pelatihan tersebut juga menghadirkan narasumber H. Mahmud Mas'ud sebagai Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara. Selain itu juga turut berhadir Zulkifli dan Abdul Hamid selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UMK dan para pelaku UMKM penerima manfaat program Lazismu dan Bank Mega Syariah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

JAKARTA -- Tingkat kemiskinan masih tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, peran lembaga zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan sangat dibutuhkan, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Pengentasan kemiskinan pun merupakan salah satu prioritas pembangunan Indonesia yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan menggunakan indikator moneter, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Perkembangan studi tentang kemiskinan pun telah mengalami pergeseran yang cukup signifikan.
Sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) milik Muhammadiyah, Lazismu yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia mengemban amanah untuk mulai melakukan pendampingan dan pemberdayaan berbasis kawasan. Tujuannya tidak lain adalah agar dapat secara optimal berkontribusi dalam mengurai dampak kemiskinan. Untuk itu dibutuhkan sumber daya dan kapabilitas kelembagaan yang stabil, di samping sinergi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal persyarikatan.
Berdasarkan data Laporan Lazismu Nasional tahun 2022 tercatat 44,2% program-program Lazismu berkontribusi secara langsung pada Tujuan 1 SDGs, yaitu Tanpa Kemiskinan. Di dalamnya termasuk program penghapusan kemiskinan ekstrem. Melalui pemetaan kawasan dengan tingkat kemiskinan tinggi dan menganalisa kekuatan Lazismu di tiap provinsi, baik secara kinerja penghimpunan, penyaluran, maupun kapasitas lembaga maka akan mampu dirumuskan strategi yang tepat.
Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar diskusi Refleksi Akhir Tahun dengan tema "Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia, Apa Peran Lembaga Zakat?" pada Jumat, 29 Desember 2023 pukul 13.30-16.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom dan Youtube Lazismu Pusat. Acara ini akan menghadirkan Keynote Speaker Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., dengan para pembicara yaitu Wisnu Setiadi Nugroho, Ph.D. (Koordinator Bidang Kajian Kemiskinan dan Ketimpangan UGM), Herni Ramdlaningrum, MPP (Program Manager PRAKARSA), Muarawati Nur Malinda, MPA (M) (Wakil Ketua Badan Pengurus Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu PP Muhammadiyah), dan sambutan oleh Ahmad Imam Mujadid Rais, MIR (Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah).
Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan utuh mengenai konsep kemiskinan baik dengan pendekatan moneter maupun multidimensi serta strategi bersama untuk menanggulanginya, memberikan gambaran peta kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia serta optimalisasi pemanfaatan data kemiskinan untuk program-program intervensi, dan memberikan pemahaman mengenai konsep pengentasan kemiskinan dalam perspektif Muhammadiyah serta optimalisasi peran filantropi Islam. Selain itu, diskusi ini juga akan memberikan gambaran program-program penanggulangan kemiskinan yang telah dirumuskan dan dijalankan, serta upaya Lazismu untuk terus berkontribusi dalam penghapusan kemiskinan ekstrem lewat pemberdayaan berbasis kawasan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA BANJARBARU -- Penghimpunan dana kemanusiaan untuk Palestina yang dilakukan oleh Lazismu Kota Banjarbaru telah mencapai Rp. 142 juta. Bantuan ini tidak hanya dihimpun dari eksternal Muhammadiyah, namun juga menjangkau internal persyarikatan. Seperti yang dilakukan di SD Muhammadiyah Hajjah Nuriyah (Muhayya) Kota Banjarbaru.
Pada Senin (20/11), Lazismu Kota Banjarbaru menerima donasi yang berasal dari siswa-siswi SD Muhayya. Reyhan Rahman selaku Kepala SD Muhayya Kota Banjarbaru mengucapkan rasa syukur dengan pengumpulan donasi yang berjalan tersebut. Dengan semangat kepedulian, penghimpunan dana kemanusiaan untuk Palestina ini dapat mendorong anak-anak sehingga memahami kondisi saudara-saudara muslim di negeri lain.
"Ini merupakan bagian dari proses ke siswa SD Muhayya dalam menanamkan konsep keimanan bahwa iman adalah ikatan yang tidak boleh putus, bahkan dengan sekat-sekat negara. Dengan kesatuan iman inilah Islam akan berjaya," ujar Reyhan.
Harapannya, lanjut Reyhan, semangat ini akan terus berlanjut. Iman yang tumbuh baik dirawat sejak usia dini, sehingga dalam pertumbuhannya bisa menebarkan nikmat iman itu sendiri, rahmatan lil 'alamin.
Selain di SD Muhayya Kota Banjarbaru, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Banjarbaru juga turut bergerak menghimpun dana kemanusiaan untuk Palestina. Rita Khairina, Ketua PDA Kota Banjarbaru mengungkapkan rasa syukur atas kepedulian warga Aisyiyah di kota tersebut terhadap penderitaan rakyat Palestina. Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan pengumpulan dana yang disalurkan melalui Lazismu Kota Banjarbaru.
"Semoga kemerdekaan rakyat Palestina segera menjadi nyata menuju keamanan dan kesejahteraan," sambung Rita.
PDA Kota Banjarbaru telah mengumpulkan dana sebesar Rp 26 juta dan diserahkan langsung kepada Lazismu Kota Banjarbaru. "Kegiatan ini semoga menjadi pembuktian tema Milad Muhammadiyah ke-111, Ikhtiar Menyelamatkan Semesta," pungkasnya.
Selain itu, penghimpunan dana kemanusiaan juga dilakukan oleh berbagai elemen Muhammadiyah seperti Takmir Masjid Al Istiqomah, Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 1 Banjarbaru, jamaah Masjid Al Istiqomah, jamaah Masjid Hajjah Nuriyah Banjarbaru, jamaah Masjid As Salam, PDA Banjarbaru, TK ABA Kemuning, Sungai Besar, Rahmaniah, dan Golf. Selanjutnya yaitu SD Hajjah Nuriyah Banjarbaru, SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru, dan yang terakhir jamaah Masjid Mujahidin Cempaka.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN BLITAR -- Kampung Berdaya Unggas Petelur merupakan program yang diinisiasi oleh Lazismu Wilayah Jawa Timur untuk memajukan potensi sebuah kampung atau desa agar kehidupan sosial masyarakat dapat maju dan berkembang. Program ini dilaksanakan di Kabupaten Blitar, yaitu Kecamatan Selorejo dan Doko sebagai titik binaan. Potensi yang dikembangkan adalah ternak unggas ayam petelur.
Setelah dilakukan survei dan kaji lapangan, pada Kamis (14/12) siang program Kampung Berdaya Unggas Petelur dicanangkan dan disosialisasikan kepada 20 orang calon penerima manfaat. Peluncuran dan sosialisasi program berlangsung di Masjid Salsabila, Desa Ampel Gading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Acara ini dihadiri oleh jajaran Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur yaitu Imam Hambali selaku Ketua, Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Aditio Yudono, serta Sekretaris Muhammad Masrukh. Selain itu juga berhadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo bersama jajaran Lazismu Daerah setempat, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Selorejo dan Doko, Mistamaji dan Mahmudi, serta jamaah binaan calon penerima manfaat.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Imam Hambali pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya jiwa wirausaha dan semangat usaha bersyirkah bagi calon penerima program dari dana zakat ini. Ia berharap agar program ini dapat menumbuhkan pola pikir wirausaha. Dengan demikian, perekonomian setempat pun akan meningkat.
"Penting dipahami dalam program Kampung Berdaya Ternak Unggas Petelur ini adalah usaha secara syirkah atau berkelompok. Diharapkan dengan berkelompok ini mindset wirausahawan akan tumbuh, yaitu bagaimana mengelola usaha secara bersama yang kemudian bisa dinikmati bersama. Jika sendiri-sendiri akan sulit berkembang. Dengan pola penguatan seperti ini akan muncul dan berkembang usaha usaha ternak petelur yang baru sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat di Doko dan Selorejo ini," terang Imam.
Ketua PDM Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo dalam sambutannya mengatakan, program ini merupakan sinergi bersama Lazismu dan PDM bersama PCM yang akan memberdayakan warga masyarakat selaku penerima zakat agar mempunyai usaha ternak unggas petelur. "Oleh sebab itu tahap demi tahap akan dilakukan dengan secara terencana dengan penuh kesabaran sebagaimana pola pikir pengusaha yang harus mampu puasa dulu ketika merintis usaha dan baru menuai hasil ketika sukses dalam rentang waktu yang tidak singkat," ungkapnya.
Sigit menyambung, program ini akan melibatkan pihak swasta yaitu PT Jatinom, sebuah perusahaan peternakan di Blitar untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada calon penerima tahap demi tahap agar bisa berjalan sesuai dengan harapan. 20 orang calon penerima dari 2 PCM yang terpilih akan mendapatkan kandang ayam dari kawat sekaligus ayam yang siap bertelur lengkap dengan pakannya, dengan modal awal per orang kurang lebih 5-6 juta rupiah, sehingga total dana yang digelontorkan sekitar 120 juta. 20 orang ini kemudian melaksanakan usaha secara berkelompok yaitu 4 kelompok usaha.
Calon penerima manfaat merupakan asnaf miskin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, pekebun, penggarap lahan, pelaku usaha mikro dengan penghasilan antara 500-600 ribu rupiah sebulan. Bahkan ada yang pensiunan guru. Dengan program ternak unggas petelur ini diharapkan masing-masing mendapatkan tambahan penghasilan bersih minimal 150 ribu sebulan dari hasil penjualan telur.
Lazismu Wilayah Jawa Timur kemudian menugaskan mitra PT Jatinom Blitar untuk pengadaan barang-barang modal usaha, di antaranya kandang ayam dari kawat, pulet atau ayam petelur beserta dengan pakannya untuk masa sebulan. Diharapkan pada awal Januari 2024 semua calon penerima telah menerima bantuan dan melaksanakan program ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN LUMAJANG -- Libur sekolah kerap dimanfaatkan oleh para orang tua untuk mengkhitan anak-anaknya. Namun, tidak semua mampu menunaikan hajat tersebut, terutama bagi mereka yang dhuafa. Lazismu Kabupaten Lumajang pun mengadakan Khitan Ceria untuk yatim piatu dan dhuafa yang bertempat di Ruang Ar Rahim 2, Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Lumajang.
Pada acara yang berlangsung Ahad (24/12) ini, Lazismu Kabupaten Lumajang menggandeng Majelis Telkomsel Taqwa. Turut berhadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang Halimi Maksum, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Aditio Yudono, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Lumajang Djatto, serta Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Lumajang Eny Kurniawati.
Djatto selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Lumajang merincikan bahwa khitanan kali ini diikuti oleh 30 anak. Ia berharap agar Lazismu dapat terus berinovasi dalam penghimpunan dana ZIS (zakat, infak, dan sedekah). Hal ini agar manfaat yang dirasakan dari pengelolaan dana tersebut dapat terus berlanjut.
"Kegiatan khitan hari ini bertepatan dengan pertemuan PDM se-Tapal Kuda. InsyaAllah ridha Allah menyertai kita, Lazismu semakin berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat luas," ujar Djatto.
Djatto kemudian mengajak untuk mendoakan anak-anak peserta khitanan agar menjadi anak dengan tumbuh kembang yang hebat, bermartabat dan cerdas baik dari sisi intelektual maupun sosial. Selain itu, mereka dapat menjadi generasi penerus yang berlandaskan Islam.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Aditio Yudono menjelaskan, kegiatan yang digelar secara rutin menjelang liburan sekolah ini untuk memberikan pelayanan kesehatan nyata, terutama dalam membantu warga dhuafa melaksanakan hitan yang merupakan kewajiban muslim. "Alhamdulillah, kegiatan Khitan Ceria kali ini bisa digelar untuk anak yang berasal dari beberapa daerah di Lumajang. Mereka juga diberikan santunan, baju muslim, dan paket snack," sebutnya.
Aditio juga berharap agar kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Lazismu di tiap daerah di Jawa Timur ini dapat memberikan manfaat, baik bagi anak-anak penerima manfaat maupun orang tuanya. Selain itu, jumlah peserta khitan dapat meningkat pada tahun depan, dengan target 100 orang agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Kuswantoro]

