

"Festival Gaharu" adalah ruang bagi para pembaharu dari sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk memperdalam wawasan terkait pembaharuan, berjejaring, berbagi praktik baik, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lainnya untuk mengembangkan dan melestarikan ide dan gerakan pembaharuannya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan siswa-siswi dan guru dari sekolah-sekolah pembaharu Muhammadiyah untuk berbagi wawasan lebih mendalam tentang pembaharuan, organisasi, dan kepemimpinan antar peserta serta dari pakar ahli yang berpengalaman untuk mengembangkan inisiatif mereka saat ini, agar dapat diterapkan secara berkelanjutan di tiap sekolah secara berkelanjutan.
Kasiyarno selaku Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam pembukaan kegiatan "Festival Gaharu" memberikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Ashoka yang telah menjadi mitra pelaksana kegiatan. Menurutnya, Ashoka memiliki semangat yang sama dengan Muhammadiyah. Keduanya tidak menginginkan pendidikan yang stagnan sehingga harus ada pembaharuan dalam setiap metode guna menciptakan perubahan dalam upaya modernisasi pendidikan dengan mengikuti perubahan zaman. Ia juga memberikan apresiasi kepada Lazismu yang telah memberikan dukungan dalam kelancaran acara ini.
"Jika ada perubahan dalam pendidikan maka akan ada perubahan terhadap masyarakat sehingga dengan adanya program ini dapat menciptakan calon pemimpin hebat di masa depan. Dipadukan dengan gerakan Muhammadiyah tidak hanya perubahan duniawi, tetapi nilai-nilai Islam juga ditanamkan sehingga menciptakan pendidikan Islam yang mengarah terhadap perubahan," tegas Kasiyarno.
Terakhir, Kasiyarno berharap agar program ini dapat meningkatkan kualitas umat. Melalui inovasi-inovasi baru yang didapat dalam program ini, para pelajar menjadi proaktif terhadap perubahan, sehingga tidak hanya reaktif terhadap perubahan tersebut.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Arif Jamali Muis menuturkan, pembaharuan merupakan ciri khas persyarikatan yang kini dikenal dengan nama inovasi. Ada tiga ciri sekolah pembaharu yang dilakukan oleh Kyai Ahmad Dahlan. Pertama, keberhasilan beliau dalam mereformasi sistem pendidikan yaitu perubahan dari sekolah yang hanya berupa pesantren (agama) menjadi pendidikan Belanda (modern) dan meleburkannya menjadi sekolah modern pertama. Kedua, melakukan perubahan kurikulum yaitu menggabungkan kurikulum modern dengan kurikulum agama. Ketiga, pembaharuan kepada metode pembelajaran seperti kurikulum Merdeka yang ada pada era sekarang. Hal ini pernah dilakukan oleh beliau dengan mengajak muridnya ke lapangan Kauman dan melakukan observasi hal-hal yang terjadi di sekitar mereka, lalu kembali ke sekolah dan mempresentasikannya.
"Dengan konteks tersebut, mudah-mudahan pembaharuan dengan Ashoka ini menjadi penerus gerakan Muhammadiyah pada masa lampau. Lazismu sebagai lembaga zakat berkomitmen dengan enam bidang yang ada di dalamnya untuk terus mendukung program-program ini. Mudah-mudahan terus bertambah ilmunya dan menghasilkan pelajar dan guru pembaharu ke depan," harap Arif.
Sementara itu, Direktur Ashoka Asia Tenggara, Nani Zulminarni mengungkapkan, latar belakang kerja sama yang dijalin dengan Muhammadiyah adalah perubahan zaman yang tidak diimbangi dengan perubahan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pihaknya melihat potensi yang dimiliki oleh Muhammadiyah dapat membantu mewujudkan hal-hal positif berupa pembaharuan.
"Kami melihat Muhammadiyah memiliki keterampilan yang dibutuhkan, sehingga yang harus kita siapkan adalah keterampilan. Kedua, dunia yang semakin tidak terbatas, koneksi dengan dunia lain sudah terbuka dan tidak terbatas. Dua hal ini yang diperlukan oleh anak-anak muda Indonesia sebagai bekal untuk menjawab dua masalah pada masa depan," ungkap Nani
Nani pun mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah memberikan kesempatan kepada Ashoka untuk bisa kolaborasi dalam melaksanakan sekolah pembaharu ini. Ucapan tersebut diberikan khususnya kepada Majelis Dikdasmen dan juga Lazismu PP Muhamadiyah.
Sejak 1983, Ashoka telah memilih dan mendukung lebih dari 4.000 pembuat perubahan terkemuka di 80 negara pada bidang pendidikan, kesehatan, hak asasi manusia, keterlibatan masyarakat sipil, lingkungan, dan pembangunan ekonomi. Dengan visi yang sejalan bersama Muhammadiyah, Everyone a Changemaker (Semua Orang Pembaharu), Ashoka bekerja sama dengan Majelis Dikdasmen dan Lazismu PP Muhammadiyah untuk mendukung guru dan siswa dalam mewujudkan dan menggunakan kekuatan mereka untuk memimpin perubahan positif di sekitarnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Berlangsung secara daring, para pengurus baru KL Lazismu PCIM Sudan memperkenalkan diri dalam ajang silaturahim bersama perwakilan Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yaitu Ketua Badan Pengurus Lazismu, Sekretaris Majelis Pemberdayaan Wakaf, dan Sekretaris Lembaga Resiliensi Bencana. Selain memperkenalkan para pengurus baru KL Lazismu PCIM Sudan, dalam acara yang berlangsung pada Senin (13/03) ini dipaparkan berbagai kiprah kemanusiaan Muhammadiyah di Sudan yang sudah berjalan sejak tahun 2019.
Kepala KL Lazismu PCIM Sudan, Wahidin menuturkan, pihaknya bersyukur atas perhatian dan PP Muhammadiyah yang sudah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk bertatap muka dengan para amil yang berada di Sudan. "Lazismu Sudan sangat senang, karena nantinya dari pertemuan ini akan menjadi semangat atau pelecut kami untuk mengembangkan dakwah kemanusiaan Muhammadiyah di Sudan. Terakhir kami sudah melakukan wakaf sumur dan program tersebut memiliki dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar, serta kami juga memiliki harapan agar nantinya program-program yang akan kami lakukan dapat didukung baik secara moril ataupun materil," ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais memberikan apresiasi dan nasihat kepada para amil yang sudah menunjukkan perjuangannya melalui KL Lazismu Sudan. "Terima kasih atas perjuangan teman-teman semua di Sudan. Wakaf sumur menjadi saksi bagaimana teman-teman yang masih muda memiliki rasa kepedulian yang tinggi, bukan hanya untuk keluarga melaikan untuk dunia. Harapan ke depannya kita bisa bersama-sama dalam kolaborasi yang baik lagi dan memiliki dampak yang akurat dan langsung terasa," harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah, M. Mashuri Masyhuda dalam sambutannya memberikan gambaran terkait aksi kemanusiaan Muhammadiyah di Indonesia sekaligus memberikan tantangan kepada kader di Sudan untuk lebih memperluas aksi-aksinya. Tak hanya di mancanegara, aksi kemanusiaan KL Lazismu Sudan juga harus bisa menyasar negeri sendiri.
"Kita perlu mengubah paradigma kebermanfaatan, jangan hanya melulu dari Indonesia ke luar negeri, padahal masih banyak di Indonesia rakyat yang kelaparan. Nah, itu jadi tugas teman-teman. Memberikan kesempatan para dermawan untuk bersinergi mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan juga memberikan sarana kepada dermawan untuk menjadi aktor kebaikan di Indonesia di segala aspek," tantangnya.
Terakhir, Mashuri memberikan semangat kepada para kader agar dapat menjadi diplomat handal di luar negeri. Ia mengajak untuk meyakinkan kepada masyarakat Sudan bahwa kader-kader Muhammadiyah datang untuk membawa misi kemanusiaan yang mulia. Yang terpenting menurutnya adalah tidak boleh malu dalam berdakwah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas Muhammad Hanief Arkaan]

Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional milik Muhammadiyah menjadikan Ramadhan sebagai wadah untuk menguatkan ekonomi masyarakat lemah, menguatkan pendidikan dhuafa, serta menguatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu, Ramadhan kali ini Lazismu mengangkat tema "Zakat Kuatkan Indonesia" untuk mendorong masyarakat tetap optimis meski dalam bayang-bayang resesi ekonomi yang mengkhawatirkan.
Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto menjelaskan bahwa tema yang diusung kali ini dimaksudkan untuk memberikan respons pasca terjadinya pandemi Covid-19. Selain itu, tema ini merupakan penyelarasan atas program pemerintah yang berfokus pada program produktif untuk pemberdayaan dan pemulihan ekonomi. Terlebih lagi, umat Islam akan berlomba-lomba untuk menebar kebaikan.
"Ramadhan merupakan masa panen bagi Lembaga Filantropi Islam, khususnya Organisasi Pengelola Zakat. Pada bulan ini kaum muslim berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama," terang Edi.
Ramadhan kali ini, sambung Edi, Lazismu akan menargetkan perolehan dari dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebesar 120 miliar rupiah. Target ini naik sebesar 26 persen dari capaian tahun lalu sebesar 95 miliar rupiah. Ia pun berharap dukungan akan terus diberikan kepada Lazismu. "Dengan dukungan muzakki dan donatur baik korporasi maupun perorangan, Lazismu terus berupaya secara maksimal untuk memberikan jawaban atas berbagai permasalahan sosial di tengah masyarakat," harapnya.
Adapun program-program khusus yang akan dilaksanakan pada Ramadhan ini di antaranya adalah Tebar Takjil, Kado Ramadhan, Back to Masjid, Pemberdayaan UMKM, serta MudikMu Aman. Selain itu juga ada EduZIS dan Kampanye Ramadhan. Edi menegaskan, program-program tersebut akan disalurkan untuk mendukung program-program inovasi sosial yang menjadi tema besar pada tahun 2023 ini.
Ramadhan 1444 H menjadi lebih istimewa karena ada tiga pilar program utama yang akan dijalankan oleh Lazismu, yaitu Pilar Ekonomi, Pilar Pendidikan, dan Pilar Sosial Dakwah. Secara langsung, ketiganya memenuhi syarat sebagai program inovasi sosial serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Oleh karena itu Lazismu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk dapat menyukseskan program Ramadhan tahun ini.
Dalam rangka sosialisasi dan peluncuran program Ramadhan 1444 H, Lazismu akan menggelar "Kick Off Program Ramadhan 1444 H" bertempat di Aula Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat. Acara ini akan berlangsung pada Kamis, 16 Maret 2022 pukul 12.30-15.30 WIB dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Lazismu Pusat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Selain mendapatkan layanan pengobatan, warga juga diberikan skrining TB secara cuma-cuma. Selain itu, para petugas dengan sigap memberikan informasi seputar penyakit TB, berikut cara pengobatan dan pencegahannya. Warga juga diberikan pemahaman untuk menjaga kesehatan serta kesadaran dalam mencegah penularan TB di lingkungan mereka.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang, Zainal Abidin mengapresiasi kerja sama yang dijalin antara pihak RSUM Lumajang dan Lazismu sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik. Ia pun berharap agar kegiatan ini bermanfaat bagi warga. "Harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Senada dengan Zainal, mewakili pihak RSUM Lumajang, dr. Dwi Yuliati Sp.P juga berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengikuti skrining TB secara rutin. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan TB di masyarakat. "Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian RSUM Lumajang dan Lazismu terhadap kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan TB," tegasnya.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kabupaten Lumajang, Said Romdhon menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang dijalin antara pihaknya dan RSUM Lumajang dalam menyelenggarakan kegiatan pengobatan gratis serta skrining TB ini. Masyarakat akan mendapatkan manfaat yang besar melalui kegiatan ini dalam mencegah penyebaran TB yang dapat membahayakan kesehatan.
"Kegiatan pengobatan gratis skrining TB ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam penanggulangan penyakit TB di Lumajang. Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan terhadap penyakit," tutur Said.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Kuswantoro/Rizal Mazaki]

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. H. Zaki Mubarak, M.Si., M.Fin., M. Rizky Fadhillah, S.ST., M.Tr.Bns., CIRBD, dan Nurul Qomariah, S.E. mewakili Bank Muamalat. Masing-masing membawakan topik yang berkaitan dengan wirausaha, seperti "Penentuan Harga Pokok Ditinjau dari Segi Agama", "Pemasaran Digital", hingga "Tata Kelola Usaha Simpan Pinjam". Peserta yang berhadir sekitar 40 orang, terdiri dari pedagang Pasar Jammur, elemen masyarakat, serta tamu undangan.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah 4, Taufik Hidayat saat membuka kegiatan ini mengatakan, Workshop Kewirausahaan bertujuan untuk memberikan inovasi kepada para pedagang agar dapat menjalankan usaha lebih baik dari sebelumnya. Para pedagang juga dituntuk untuk dapat menciptakan produk yang inovatif dan kreatif, sehingga produk tersebut makin berkembang dari segi kualitas dan pengemasan. Selain itu, para peserta juga mendapatkan keilmuan tentang dunia usaha.
"Adanya workshop ini membentuk kita untuk mengukur diri sudah sejauh mana sebagai pelaku usaha atau UMKM. Kedua, bagaimana langkah-langkah kita supaya UMKM pasar jamur ini meningkat. Ketiga, bagaimana kita memperkuat jaringan hingga ke luar sana. Nah tiga hal ini harus kita diskusikan dan bicarakan," ujar Taufik.
Kepala KL Lazismu Al Jihad, Ikbal mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama dengan Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) PCM 4 Banjarmasin. Selain untuk mendorong para pelaku UMKM, Workshop Kewirausahaan juga mengajarkan tentang pentingnya wirausaha bagi para kader IPM. Rencananya, kegiatan ini akan kembali dilaksanakan pada waktu mendatang. "Insya Allah, mudah-mudahan akan kita adakan lagi. Hasil dari ini akan kita tindak lanjut, materi apa yang kurang yang harus diberikan kepada mereka," terangnya.
Terakhir, Ikbal berharap agar para peserta kegiatan ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru. "Kita berharap dari Pasar Jamur itu dan dari para pedagang, produknya bisa go international dan banyak membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," pungkasnya.
Pasar Jammur (Jamaah Makmur) merupakan program yang diinisiasi oleh KL Lazismu Masjid Al Jihad dalam upaya memberdayakan potensi UMKM, khususnya bagi jamaah Masjid Al Jihad Kota Banjarmasin. Program yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini bertempat di Jalan Cempaka I Kota Banjarmasin atau di halaman belakang masjid. Pasar ini digelar setiap hari Ahad pagi setelah kajian subuh dan pada hari Rabu setelah kajian khusus muslimah di Masjid Al Jihad Kota Banjarmasin.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Kepala LBIPU (Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum) UMS M. Thoyibi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada LBIPU UMS sebagai penyelenggara pelatihan Bahasa Inggris kali ini. Ia pun menyampaikan tiga pesan kepada para peserta MSPP Batch V. "Pertama yaitu tetap fokus pada tujuan awal dari rumah. Jadi langkah pertama sampai ke seribu jangan berubah, harus tetap pada apa yang ingin dicapai dari rumah. Kedua, jika sudah ke luar negeri jangan pulang sebelum semuanya selesai. Ketiga, kalau sudah selesai, sudah kembali ke Indonesia, kembalilah ke Muhammadiyah," pesannya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa UMM, Masduki. "Untuk pelaksanaan program ada dua yang utama, yaitu penguatan karakter dan wawasan keislaman, kemudian pelatihan Bahasa Inggris. Saya mengucapkan terima kasih kepada LBIPU UMS yang menjadi rujukan kami untuk menyelenggarakan kursus ini," ucapnya.
Sementara itu, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan menyambut baik program MSPP yang didukung oleh Lazismu ini. Kolaborasi antara MPKSDI, Majelis Diktilitbang, dan Lazismu diharapkan terus berlanjut serta lebih diperkuat lagi pada masa mendatang. Kolaborasi ini pun diharapkan dapat lebih produktif dan sukses untuk mengembangkan kader-kader agar dapat meraih masa depan gemilang.
"Kedua agenda ini, yaitu pelatihan Bahasa Inggris dan Baitul Arqom sangat penting untuk meningkatkan keahlian berbahasa Inggris dan meningkatkan komitmen dalam bermuhammadiyah. Diharapkan kepada seluruh peserta setelah mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan nilai yang tinggi, baik TOEFL maupun IELTS untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri," harap Bachtiar.
Terakhir, Sekretaris Majelis Diktilitbang, Ahmad Muttaqin mengucapkan terima kasih dan berharap agar kolaborasi dapat terus terjalin. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan berbagai pihak terkait yang telah menyukseskan program ini. Terima kasih kepada Lazismu yang telah mendukung hingga Batch V, harapannya pada batch berikutnya Lazismu akan terus mendukung karena ini merupakan kolaborasi lintas majelis," pungkasnya.
MSPP Batch V diikuti oleh 50 peserta yang terbagi atas dua lokasi yaitu di UMS dan UMM. Sebelum peserta mengikuti program selama tiga bulan, peserta diharuskan untuk mengikuti Baitul Arqam. MSPP tidak hanya diikuti oleh dosen dari Perguruan Tinggi Muhamamdiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) namun juga memfasilitasi kader Muhammadiyah atau aktivis persyarikatan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

