

Tak hanya mendapatkan dukungan dari Lazismu Kabupaten Banjar, bantuan untuk Poskor Muhammadiyah ini juga mengalir dari Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan. Pada malam hari setelah didirikan, bantuan logistik untuk dapur umum pun dikirimkan dari Banjarmasin. Bantuan ini berupa beras 3 karung besar, telur 36 rak, mie instan 20 dus, dan minyak goreng 10 liter. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketua MDMC Kalimantan Selatan didampingi oleh Manajer Area Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan.
Firman Hadi mewakili MDMC Kabupaten Banjar saat menerima bantuan tersebut menyebutkan, kapasitas dapur umum saat ini sangat terbatas. Pihaknya pun membutuhkan bantuan yang lebih banyak, baik berupa logistik maupun relawan. Terlebih lagi saat ini sudah ada beberapa permintaan dari warga untuk meminta bantuan kepada Muhammadiyah.
"Untuk sementara dapur umum MDMC Banjar hanya mampu menyediakan lebih kurang seribu nasi bungkus. Sementara jumlah warga yang perlu diberikan bantuan cukup besar. Saat ini lembaga non pemerintah yang turun membantu hanya MDMC. Sudah beberapa surat permohonan bantuan datang ke Poskor MDMC dikarenakan minimnya bantuan yang datang," terang Kepala SD Alam Muhammadiyah Indrasari Martapura ini.
Firman pun merinci, kebutuhan mendesak di dapur umum saat ini adalah beras, lauk berupa ikan/telur/ayam, serta minyak goreng. Jika kapasitas logistik melimpah, pihaknya pun akan meningkatkan kapasitas produksi makanan siap saji. Ia pun mengajak semua pihak untuk turut serta membantu aksi kemanusiaan ini. "Pada kesempatan ini kami mengajak kita semua untuk bersama-sama menujukkan eksistensi Muhammadiyah melalui MDMC," ajaknya.
Sementara itu, Manajer Area Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Hendra Permana Saputra mengajak masyarakat turut serta membantu dengan menyalurkan infak terbaiknya melalui Lazismu. "Mari bersama-sama meringankan saudara-saudara kita yang terdampak banjir di Kabupaten Banjar dengan berinfak melalui Lazismu. Kami akan menyalurkannya dengan tepat sasaran melalui program Indonesia Siaga yang bekerja sama dengan MDMC," ujarnya.
Pada hari pertama saat didirikan, layanan dapur umum memproduksi 400 bungkus nasi. Distribusi bantuan dilakukan pada sore hari ke titik yang telah disurvei, yaitu Desa Jawa Laut di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Relawan Muhammadiyah dari unsur Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) bergerak menyalurkan bantuan dengan menggunakan armada roda empat kemudian dilanjutkan dengan perahu kecil agar bisa mencapai rumah-rumah warga. Selain itu, di hari yang sama bantuan logistik juga datang dari Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah berupa beras sebanyak 2 karung dan 24 liter minyak goreng serta armada mobil double cabin untuk menembus banjir.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Melihat hal tersebut, relawan Muhammadiyah dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki menggelar program pendampingan psikososial. Sebelumnya, para relawan telah mendampingi Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah sebagai penerjemah. Bersama para amil dari Kantor Layanan (KL) Lazismu PCIM Turki yang juga membuka posko di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki, beberapa relawan yang memiliki pengalaman sebagai guru pun ikut terjun dalam program ini.
Program pendampingan psikososial yang dilakukan oleh KL Lazismu PCIM Turki ini awalnya dilakukan dua hari sekali, namun sejak mendapatkan bantuan dari beberapa relawan yang menjadi penerjemah, kegiatan ini pun dilakukan setiap hari. Seperti yang dilakukan oleh Hidayah Hariani, Keisha Aura Fajria Putri, dan Bayizah Angga. Pada pagi hingga sore mereka membantu EMT Muhammadiyah sebagai penerjemah, kemudian pada sore hari turut serta dalam program pendampingan psikososial.
Tri Julia Wulandari, relawan Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turki menuturkan program pendampingan psikososial yang dilakukan memiliki peminat yang terus meningkat setiap harinya. Mulai dari 20 orang hingga 60 orang anak yang ikut serta dan bermain bersama para relawan.
"Jumlah anak-anak yang terus bertambah dan perbedaan sifat serta karakter yang dimiliki oleh mereka membuat tim program pendampingan psikososial sedikit kesusahan awalnya. Tapi teman-teman tetap semangat sambil terus mencari bagaimana cara untuk membuat anak-anak dapat bermain bersama," tutur Julia.
Penyemangat itu, lanjut Julia, juga datang dari anak-anak yang memiliki semangat untuk belajar. Hal tersebut kemudian menjadi motivasi para relawan untuk terus membuat permainan. Selain itu juga diselipkan program belajar bahasa Inggris secara singkat dan menanamkan nilai pembelajaran pada diri mereka.
Salah satu anak penyintas gempa yang mengikuti program tersebut mengucapkan "Böyle gibi çok seviyorum çünkü bizim okulmuz yoktur, teşekkürler", yang artinya "Aku sangat senang dengan program ini karena sekolah kita tidak ada, terima kasih banyak". Kegiatan ini pun diharapkan menjadi awal yang baik dalam proses psikososial anak-anak penyintas gempa dan juga awal yang baik dalam penjajakan Internasionalisasi Muhammadiyah di Turki.
Mari salurkan infak terbaik untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak gempa bumi di Turki melalui:
BSI 9153 944 400
BCA 8780 171 171
Mandiri 1230 099 008 999
Muamalat 3250 191 211
Mega Syariah 1000 014 800
Rekening atas nama Lazis Muhammadiyah, sertakan Kode Unik "010" pada 3 digit terakhir nominal infak, misal Rp. 50.010,-. Konfirmasi dapat malalui SMS/Whatsapp ke nomor 0856 1626 222.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Tri Julia Wulandari]

Acara yang berlangsung pada Kamis (24/02) ini dipimpin oleh Kepala KL Lazismu PCIM Sudan, Wahidin dan dipandu oleh Syahrul Abdi Narotama. Mengawali kegiatan tersebut, moderator mengajak seluruh amil untuk membuka acara dengan ucapan basmalah agar acara tersebut diberkahi, kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an surat Al-Maun oleh Dimas Muhammad Hanief Arkaan.
Dalam sambutannya, Wahidin mengajak para peserta untuk dapat berkarya dan belajar melalui Lazismu. Ia pun membakar semangat seluruh peserta dengan jargon KL Lazismu PCIM Sudah, yaitu "Berkah, berkah, berkah". "Ahlan wa sahlan kepada seluruh teman-teman yang baru pertama kali hadir dan masuk Lazismu. Saya tidak panjang dalam sambutan ini untuk memperkenalkan Lazismu kepada teman-teman, biar nanti teman-teman bareng-bareng aksi bersama biar nanti semakin mengenalinya lewat aksi bukan kata. Harapan saya kita semuanya di sini bisa saling belajar dan berkarya," ajaknya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kegiatan Ramadhan 1444H oleh Ketua Panitia, Dimas Muhammad Hanief Arkaan. Dalam paparannya, ia memberikan gambaran terkait agenda Ramadhan yang telah dilakukan Lazismu, baik secara program maupun peserta dari program tersebut. Pada Ramadhan kali ini, KL Lazismu PCIM Turki menekankan semangat "Aksi Bersama Bantu Sesama" dalam program-programnya.
"Semangat ini harus terus kita tumbuhkan. Maknanya kita di sini melakukan aksi tidak sendirian melainkan secara bersama-sama, dan juga memiliki tujuan yang sama yakni membantu sesama. Mereka yang mebutuhkan sekarang itu bukan berarti berada di bawah kita, mereka itu sama dengan kita, tidak ada yang di atas dan di bawah. Membantu itu akan lebih terasa jika kita saling merasa sama agar tidak ada kata penindasan atau merasa superior," ungkap Dimas.
Senada dengan Dimas, Farrel Izham mewakili Divisi Program juga menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, para peserta bisa bertukar pikiran dengan teman-teman relawan lainnya. "Kita juga perlu menguatkan pembayaran zakat kita, agar tidak tentang infak terus menerus yang kita targetkan," imbuhnya.
Sebelum acara ditutup, Waznin Allief selaku Divisi Media dan Fundraising menambahkan, semua amil harus terus mendukung kegiatan penghimpunan dana atau fundraising. "Fundraising sebagai jantung dari program harus didukung oleh semua amil. Yakin insyaAllah kalau kita semua bergerak, berapapun target penghimpunan yang dicanangkan akan mudah kita raih," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas Muhammad Hanief Arkaan]

Menggandeng Donuts Forum, Kantor Layanan (KL) Lazismu Mantrijeron, Kota Yogyakarta mengadakan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (25/02) di Gedung Serbaguna 'Aisyiyah Harnas Suryodiningratan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan refraksi mata pada para pelajar. 42 penerima manfaat dengan usia maksimal 16 tahun hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Muhammad Alfian Muzakki dari Donuts Forum menyebutkan, kegiatan ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ia pun mengucapkan terima kasih dan menyambut baik antusiasme dari orang tua siswa. Selain itu ia berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut.
"Alhamdulillah pelaksanaan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis pada hari ini berjalan dengan lancar. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dari Donuts Forum, kumpulan Optometrist dari seluruh Indonesia. Kami Donuts Forum mengucapkan terima kasih karena pada kesempatan hari ini bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan Lazismu Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Antusias dari para orangtua pun sangat baik. Semoga ke depan kerjasama baik ini dapat berlanjut, bekerja sama kembali dengan Lazismu agar dapat lebih memberikan manfaat kepada masyarakat luas," ungkap Alfian.
Gilang Destya Widodo mewakili KL Lazismu Mantrijeron menyatakan bahwa program ini sangat membantu para penerima manfaat. "Alhamdulillah sesuai dengan amanah dari teman-teman Donuts Forum, pelaksanaan program pemeriksaan mata ini di Kemantren Mantrijeron dengan 42 penerima manfaat yang berdomisili di Kemantren Mantrijeron dan sekitarnya," ujarnya.
Rizky, salah satu penerima manfaat yang duduk di bangku kelas tiga SMP mengaku sangat berterima kasih atas pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis ini. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut karena harus selalu menggunakan kacamata. Sebelumnya, ia telah lama memiliki kendala mata, ditambah akan segera mengikuti Ujian Akhir Sekolah.
"Terima kasih Lazismu Mantrijeron dan Donuts Forum. Saya sudah diperiksa mata dan diberikan kacamata gratis. Sebentar lagi saya akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah. InsyaAllah akan sangat membantu," ucap Rizky.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini pihak panitia tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, kehadiran peserta juga diatur dengan jadwal kedatangan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Sebelum pemberian kacamata, para peserta melalui beberapa tahapan pemeriksaan yang sangat detail untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Donuts Forum merupakan sebuah komunitas atau kumpulan para Optometrist dari seluruh penjuru tanah air. Bentuk pengabdian masyarakat para Optometrist tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan seperti pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis ini. Selain itu, kegiatan serupa juga diadakan sekaligus untuk mengedukasi masyarakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nur'aini Puji Lestari]

Lazismu bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berupaya untuk memberikan solusi dalam rangka mewujudkan akses kesehatan yang terjangkau bagi warga Maluku. Melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat, Lazismu menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan dan khitanan massal gratis kepada warga Negeri Iha-Kulur, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Acara yang berlangsung pada Rabu (22/02) ini diikuti oleh puluhan warga dan dihadiri oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku, tim Klinik Apung Said Tuhuleley (KAST), serta tim Program Kolaborasi Kebajikan Zakat.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin menyatakan, sesama muslim adalah bersaudara. Oleh karena itu, sebagai sesama saudara, silaturahim harus terus terjalin, seperti halnya yang dilakukan oleh Lazismu bersama mitra, yaitu BAZNAS. "Lazismu menjalin kemitraan bersama BAZNAS karena memiliki alat yang mendukung, yaitu Klinik Apung Said Tuhuleley. Lazismu pun memiliki kewajiban menyampaikan silaturahim para muzakki kepada yang membutuhkan ke seluruh Indonesia bahkan dunia," terangnya.
Kehadiran Lazismu dan BAZNAS melalui kegiatan ini pun disambut oleh Abdul Haji Latua selaku Ketua PWM Maluku. Ia mengucapkan terima kasih dan berharap kegiatan seperti ini akan terus berlanjut. "Terima kasih kepada tim dari Lazismu dan BAZNAS yang hari ini melaksanakan kegiatan sosial di Negeri Iha-Kulur, Kabupaten Seram Bagian Barat," ujarnya.
Kegiatan ini, lanjut Abdul Haji Latua, menjadi solusi bagi warga Maluku yang tinggal di daerah kepulauan. Dengan kondisi geografis tersebut, perhatian dan dukungan pun sangat diharapkan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, dalam hal ini berupa layanan kesehatan dan sosial. Apalagi mengingat banyaknya daerah yang terpencil tersebar di Maluku.
Muhammad Yusuf Makaray, Dokter KAST yang bertugas dalam kegiatan tersebut menuturkan, ini merupakan kesempatan ketiga kali baginya dalam mengikuti program Lazismu bersama KAST. Ia pun berharap agar kegiatan ini dalam lebih sering dilakukan, tentunya dengan tepat sasaran. Dalam kegiatan tersebut, Yusuf didampingi oleh Indirawati Waliulu dan Nur Hasanah Ilyas selaku Analis Kesehatan.
"Ini menjadi tantangan buat kita sebagai tenaga kesehatan agar dapat memperhatikan kondisi-kondisi pasien agar dapat mengendalikan penyakit-penyakit. Saya juga sangat senang dalam ekspedisi ini karena setiap kali pengobatan yang kami lakukan, ketersediaan obat sangat baik dan alat-alat dalam pemeriksaan juga terpenuhi, sehingga obat-obat yang memang dibutuhkan oleh pasien bisa disalurkan tepat sasaran," ungkap Yusuf.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat, Lazismu bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI hadir memberikan solusi guna meningkatkan pendidikan di daerah ini. Di titik ini, program tersebut telah berjalan sejak bulan Maret 2022 hingga Januari 2023. Ada beberapa kegiatan yang dijalankan, seperti renovasi bangunan sekolah, bantuan subsidi pendidikan untuk 100 siswa, bantuan untuk 100 guru honorer, hingga renovasi rumah untuk 2 orang guru yaitu Syamsiah dari MI Muhammadiyah dan Rahma yang mengajar di MTs Muhammadiyah Sepa. Keduanya kini berstatus janda dengan penghasilan yang sangat terbatas sehingga kesulitan untuk memperbaiki rumahnya sendiri, terlebih bagi Syamsiah yang tidak memiliki rumah.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mahli Zainuddin menjelaskan, salah satu program yang menarik dari ekspedisi Lazismu dan BAZNAS kali ini adalah rehabilitasi gedung dengan merujuk pada sekolah inklusif. "Ini sudah kita gagas dari awal. Di Negeri Sepa, implementasinya menjadi optimal. Ke depannya diharapkan hal ini bisa diduplikasi oleh penerima manfaat Lazismu di berbagai wilayah dan daerah di tanah air," jelasnya.
Senada dengan Mahli, Sita Rahmi selaku bagian Monitoring dan Evaluasi Program Kolaborasi Kebajikan Zakat yang turut mendampingi dalam kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) pada Sabtu-Jumat (18-24/02) menuturkan, bantuan kali ini tidak hanya bersifat pembangunan dan perbaikan fisik, namun juga mengangkat MTs Muhammadiyah Negeri Sepa menjadi sekolah inklusif yang ramah difabel. Upaya ini diwujudkan dengan membangun akses jalan untuk para difabel serta membuat jalan yang landai agar memudahkan mereka yang pergi ke sekolah menggunakan kursi roda. "Yang memang paling menonjol itu sekolah inklusif karena renovasinya tidak hanya sekadar memperbaiki bangunan, tapi juga yang membangun akses jalan untuk difabel, dan juga membangunkan toilet duduk untuk difabel," terangnya.
Yang juga menarik, tambah Sita, renovasi sekolah berjalan dengan waktu yang relatif cepat yaitu hanya satu bulan. Hal ini karena partisipasi dari para wali murid untuk ikut serta mengerjakan renovasi sekolah bersama para tukang yang bekerja secara profesional. Sepulang dari bekerja dan berkebun, mereka kemudian membantu mengerjakan renovasi sekolah dengan senang hati.
"Itu yang menjadi salah satu kultur positif masyarakat Negeri Sepa atau Maluku secara umum. Kalau ada yang lagi membangun rumah mereka akan bergotong royong membantu, jadi cepat selesai. Kecuali kalau cuaca tidak memungkinkan atau lagi musim panen, itu agak terhenti. Tapi kemarin cukup satu bulan pengerjaan," imbuh Sita.

Keberadaan Lazismu dan BAZNAS melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat yang diusung tersebut disambut baik oleh Kepala MTs Muhammadiyah Negeri Sepa, Muhammad Hatala. Ia pun mengakui jika sebelumnya sempat pesimis dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya lantara kondisi bangunan yang memprihatinkan. "Perlu saya sampaikan bahwa MTs Muhammadiyah Sepa ini beberapa waktu yang lalu di hadapan masyarakat kami merasa pesimis. Jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lain dilihat dari sisi bangunan tentunya kami terbelakang sekali," ungkapnya.
Kini Muhammad Hatala bangga dengan sekolahnya. Bangunan yang dimiliki lebih representatif dan tentunya ramah difabel. "Dengan sentuhan dari BAZNAS - Lazismu, saya secara pribadi bisa menyampaikan bahwa kami bisa unjuk gigi saat ini. Karena apa? Bangunan kami tidak seperti dulu lagi. Dan hari ini kalau saya mau lihat, di pesisir wilayah Kecamatan Amahai, khususnya lingkup pendidikannya, mungkin kami MTs Muhammadiyah Sepa lebih unggul dari mereka. Ini berkat dedikasi bantuan dari Lazismu dan BAZNAS itu," ujarnya bangga.
Terakhir, Muhammad Hatala mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia pun berharap, bantuan tersebut dapat berlanjut di kemudian hari untuk sekolahnya. "Selaku pimpinan madrasah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Lazismu maupun BAZNAS atas apa yang telah diberikan kepada kami. Bukan saja kami, masyarakat juga merasa apresiasi dengan bantuan itu. Mudah-mudahan ke depannya ketika ada catatan-catatan yang berasal dari MTs Muhammadiyah Sepa terkait dengan kekurangan itu mungkin bisa diapresiasi," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

