

Keberadaan Iyan kemudian diketahui oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Belawang. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendatangi kediaman Iyan pada Rabu (01/02). Selain untuk mengantarkan bantuan berupa sembako, kedatangan para amil KL Lazismu PCM Belawang juga dalam rangka melakukan survei terhadap langkah berikutnya, yaitu perbaikan rumah Iyan.

Setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan perahu kayu kecil bermesin atau klotok, rombongan amil KL Lazismu PCM Belawang pun tiba di rumah lanting Iyan yang berada di Desa Samuda, Kecamatan Belawang, Kabupaten Barito Kuala. Kepala KL Lazismu PCM Belawang, Hasbullah menuturkan, kondisi tempat tinggal Iyan sangat memprihatinkan. "Kami berkunjung ke salah satu warga di Desa Samuda yang membutuhkan bantuan dari kita semua. Kondisi dari rumah beliau saat ini sangat menyedihkan. Beliau tinggal di rumah lanting dan kondisinya menjadi perhatian bagi kita semua," ungkapnya.
Saat menyerahkan bantuan sembako, Hasbullah pun menyebutkan bahwa pihaknya akan berusaha untuk kembali membantu Iyan. Ia pun memperkenalkan keberadaan Lazismu yang memiliki gerakan sosial. "Kami tidak menjanjikan, mudah-mudahan ada. Nanti kami antarkan lagi. Kami dari Muhammadiyah. Jadi di Belawang itu ada namanya Muhammadiyah, salah satu kegiatan kami membantu orang-orang seperti bapak. Ini ada sedikit bantuan, mohon diterima," ujarnya.
Setelah mengantarkan bantuan sembako, KL Lazismu PCM Belawang kembali lagi menyambangi kediaman Iyan pada Ahad (12/02). Kali ini, Lazismu akan memperbaiki rumah lanting Iyan agar layak untuk ditempati. Perbaikan rumah tersebut bekerja sama dengan warga Desa Samuda. Tak hanya membangunkan rumah, KL Lazismu PCM Belawang juga memberikan bantuan sembako dan alas untuk tidur kepada Iyan.

"Ahad, 12 Februari 2023, kami dari KL Lazismu PCM Belawang bekerja sama dengan warga Desa Samuda membantu perbaikan rumah atau tempat tinggal Bapak Iyan yang sebelumnya tinggal di atas lanting. Hari ini kita bersama dengan warga Desa Samuda membangunkan rumah untuk beliau agar layak untuk ditinggali," terang Hasbullah.
Terakhir, mewakili KL Lazismu PCM Belawang, Hasbullah mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses perbaikan rumah Iyan. "Kami ucapkan terima kasih banyak untuk para donatur di manapun berada yang telah membantu kegiatan kita hari ini, khususnya warga Desa Samuda yang telah berpartisipasi dalam kegiatan sosial kita kali ini. Semoga Allah menerima segala amal perbuatan kita, semoga ini menjadi bagian dari perjuangan kita untuk mendapatkan amal jariyah di sisi Allah. Mudah-mudahan Allah meridhai kita," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Hasbullah]

Bertempat di Kantor Kelurahan Negeri Sepa, para peserta yang terdiri dari perwakilan Pemerintahan Negeri Sepa, Saniri Negeri Sepa, Badan Usaha Milik Negeri (BumNeg), usaha mikro, para pemuda, serta perwakilan dewan guru antusias mengikuti kegiatan ini. Mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Negeri Sepa, Irham MZ dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari usaha untuk memberdayakan masyarakat. yang kemudian dilaksanakan oleh Lazismu merupakan bagian penting dalam memberdayakan masyarakat.
Lokakarya Kewirausahaan ini, sambung Irham, berperan dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Selain membutuhkan modal, manajemen yang baik juga dibutuhkan dalam dunia kewirausahaan. "Sebaik-baiknya manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Negeri Sepa, Abdullah Sopalatu memberikan apresiasinya atas kegiatan kolaborasi Lazismu dengan BAZNAS RI tersebut. Menurutnya, proses pembinaan kewirausahaan menjadi kebutuhan khusus dalam dunia usaha. Usaha yang tidak diiringi dengan konsep yang matang akan menuai hasil tidak baik. "Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat diikuti dengan baik, sebab mempunyai aspek yang begitu positif. Terutama khususnya kepada para wirausaha yang ada di Negeri Sepa," ajaknya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Negeri Sepa, Nasmaun Tuasikal mengatakan bahwa untuk memulai usaha harus bisa menentukan usaha apa yang akan dilakukan. Dasar-dasar yang mumpuni serta kreativitas tinggi harus dimiliki. Kewirausahaan dapat menyikapi persoalan kemiskinan karena dapat membukan dan meningkatkan lapangan kerja.
Lebih jauh Nasmaun Tuasikal menjelaskan, kewirausahaan akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian pribadi. Oleh karena itu, kemampuan dan kemauan harus selaras karena keduanya saling membutuhkan, selain tekad yang kuat, kerja keras, kesempatan, dan peluang. "Melakukan kewirausahaan yang juga memperhatikan aturan yang juga berlaku, taat hukum menjadikan poin penting," tutup setelah mengisi materi sebagai narasumber.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Farid Supriadi, Field Officer Program Kolaborasi Kebajikan Zakat menyampaikan, PMT merupakan program dalam rangka meningkatkan kesehatan dan gizi para balita. Dari 100 balita yang menerima PMT, 25 balita di antaranya termasuk dalam kategori stunting dan kurang gizi. PMT memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
"Untuk PMT selanjutnya kami akan fokuskan untuk melakukan pendampingan secara khusus untuk anak balita yang stunting dan gizi kurang. Dengan harapan PMT ini bisa meningkatkan kesehatan dan gizi balita dan menurunkan angka stunting dan gizi kurang," imbuh Farid saat kegiatan PMT pada Ahad (19/02).
Sekretaris Desa Domas, Suhaeli menyampaikan terima kasih kepada Lazismu dan BAZNAS yang sudah memilih Desa Domas sebagai penerima manfaat dari Program Kolaborasi Kebajikan Zakat. Ia berharap agar angka stunting di daerahnya dapat diturunkan melalui program ini. "Selain bantuan PMT, Lazismu juga melakukan penyuluhan reproduksi dan gizi. Semoga ini bagian dari usaha bersama untuk menurunkan angka stunting di Desa Domas," harapnya.
Penyebab utama stunting dan adalah minimnya akses ibu dan balita terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi. Selain itu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHSB) juga memiliki peran penting dalam mencegah stunting. Melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat, Lazismu dan BAZNAS berupaya untuk mendorong masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Wahidin dalam sambutannya saat membuka acara menegaskan, Lazismu merupakan sebuah yang dapat menjadi wadah untuk mengasah potensi diri amilnya. "Ahlan wa sahlan di Lazismu Sudan. Ini adalah lembaga yang kita usahakan untuk saling bergembira dan saling mengasah potensi," ujarnya.
Tahun 2023 ini, menurut Wahidin, menyimpan harapan besar bagi KL Lazismu PCIM Sudan agar dapat memberikan manfaat lebih luas lagi. Ia pun mengingatkan, tahun lalu Lazismu membawa peran positif dengan adanya program wakaf sumur. Selain untuk syiar kemanusiaan global Muhammadiyah, program tersebut telah berhasil memberikan dampak bagi masyarakat Sudan.
Terakhir, Wahidin kembali mengajak para amil untuk belajar dan mengasah potensi yang dimiliki. "Harapan saya Lazismu menjadi ajang teman-teman untuk belajar dan mengasah potensi. InsyaAllah akan banyak manfaat kalian masuk di Lazismu," pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan satu sama lain. Ada beberapa amil yang mengungkapkan harapannya untuk tahun 2023 dan ada juga yang menceritakan pengalamannya saat berorganisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Talita, ia ingin menambah relasi melalui kegiatan yang ada di KL Lazismu PCIM Sudan. "Saya ingin belajar dan menambah relasi di sini," ujarnya.
Senada dengan Talita, Bani Hakama juga menuturkan hal yang serupa. "Belajar dari Lazismu dan juga saya senang sekali sekali dengan kegiatan wakaf, nanti bagaimana wakaf tersebut bisa menjadi produktif," ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengenalkan amil dengan Lazismu serta berbagai kegiatannya dan juga untuk merekatkan hubungan ukhuwah Islamiyah antar amil. Selain itu, dalam "Kopdar I Amil Lazismu Sudan" ini para amil juga diajak untuk memaksimalkan program perdana tahun ini, yaitu penggalangan donasi untuk Turki serta Ramadan. Harapannya, amil KL Lazismu PCIM Sudan dapat memaksimalkan kedua program tersebut.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas Muhammad Hanif Arkaan]

Titik pelaksanaan monev kali ini adalah di Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Di titik ini, Program Kolaborasi Kebajikan Zakat telah berjalan sejak bulan Maret 2022 hingga Januari 2023. Kegiatan monev berlangsung pada Sabtu-Jumat (18-24/02) dan dihadiri langsung oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin.
Dalam keterangannya Mahli menyebutkan, salah satu kegiatan dari rangkaian monev adalah pelatihan untuk program Dai Mandiri. "Saya berada di Negeri Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Lazismu bersama BAZNAS akan ada kegiatan dan malam ini sedang berlangsung pelatihan untuk Dai Mandiri. Dua peserta sekaligus aktivis muhammadiyah di sini, yang pertama adalah pak Irham, Ketua PCM Sepa. Berikutnya pak Lukman, aktivis Muhammadiyah di Negeri Sepa," ujarnya.
Irham, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Negeri Sepa mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang digelar oleh Lazismu bersama BAZNAS RI. Kegiatan ini sangat membantu dalam memperbanyak tenaga dai di daerahnya. Ia juga berharap program ini dapat terus berlanjut di Negeri Sepa.
"Alhamdulillah dalam pelatihan dai ini sangat membantu, khususnya masyarakat di Negeri Sepa dan sekitarnya. Kapasitas dai akan semakin mandiri dan semakin bisa bermanfaat bagi masyarakat di Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, dan Maluku Tengah pada umumnya, sehingga tidak akan kekurangan tenaga-tenaga dai yang bisa mengembangkan Islam untuk masyarakat setempat. Semoga bantuan dari Lazismu dan BAZNAS itu ada kelanjutan yang ternyata sangat menyentuh masyarakat di sekitar sini dan sangat bermanfaat sekali," harap Irham
Sementara itu, aktivis Muhammadiyah yang juga mengikuti kegiatan ini, Lukman mengucapkan rasa syukur atas kegiatan ini yang telah membantu mengatasi masalah kekurangan dai di daerah tersebut. "Alhamdulillah seperti tadi juga sudah disampaikan PCM Amahai, bahwa kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Lazismu BAZNAS yang sasarannya di PCM Amahai, Kabupaten Sepa, alhamdulillah kami sangat bersyukur atas kegiatan yang sudah diamanatkan kepada kita," terangnya.
Pada Sabtu (18/02), Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS RI bersama Lazismu menggelar pelatihan "Peningkatan Kemandirian Dai" yang dibagi dalam dua sesi. Pertama adalah praktik pembuatan sayuran hidroponik yang dipandu oleh penggiat hidroponik di Kota Ambon, Abdul Kadir Rumagia. Kedua adalah materi tentang Wirausaha dalam Islam yang diberikan oleh Abdul Karim. Kegiatan ini bertempat di Klinik Pratama Surya Medika Sepa.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Ketua PWM DI Yogyakarta, Gita Danupranata menyampaikan bahwa sinergi berbagai majelis dan lembaga lain perlu dijalin untuk memperkuat dan menjadi syiar Islam berkemajuan dengan dakwah nyata yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan kepentingan warga persyarikatan, umat, dan masyarakat pada umumnya. "Upaya pemanfaatan tanah wakaf sebagai tempat edukasi dan rekreasi perlu dikasih apresiasi. Peresmian 'Green House, kolam ikan, dan kebun bibit menjadi tempat percontohan dakwah komunitas, pengajian, dan berbagai kegiatan lainnya. Ke depan pemanfaatan tanah wakaf sebagai lahan produksi bisa dilakukan tempat lain," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menjelaskan, 'Green House' ini merupakan bentuk penyaluran amanah dari donatur, bekerja sama dengan MLH PWM DI Yogyakarta. Konsep dakwah berkemajuan tidak hanya dengan pembangunan sekolah, rumah sakit, ataupun lembaga sosial lainnya, namun kali ini melalui berkebun. Dengan penanaman pohon sebagai penghijuan sudah memberikan banyak manfaat dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Amanat dari donatur dana yang dititipkan di Lazismu kali ini diperuntukkan jadi rumah pembibitan, sinergi lembaga dengan Majelis Lingkungan Hidup, dengan memanfaatkan tanah wakaf Muhammadiyah akan dilaporkan dalam bentuk kegiatan. Semoga bermanfaat dan jadi amal jariyah," terang Cahyono pada acara yang berlangsung Sabtu (11/02) lalu itu.

Pemanfaatan tanah wakaf untuk kegiatan edukasi penghijauan dirancang sejak tahun 2019 silam, diawali dengan penanaman pohon perdana oleh Bupati Sleman, Dr. H. Sri Purnomo, M.Si. kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dengan pembuatan kolam ikan sebanyak 3 buah. Saat ini ada penambahan fasilitas bangunan gazebo dan toilet. Kebun Bibit dan Tanaman Buah Muhammadiyah Turi tersebut selain memiliki 'Green House' juga terdapat kolam ikan dan kebun buah yang juga akan menjadi wahana edukasi dan rekreasi bagi para pelajar maupun tempat pengembangan ilmu pengetahuan perguruan tinggi. Saat ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah turut serta dalam pengembangan pohon.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

