

Dalam kegiatan tersebut Lazismu Kota Pekanbaru memberikan bantuan program Beasiswa Mentari kepada 86 orang penerima manfaat. Beasiswa Mentari merupakan gerakan kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan kepada siswa-siswa pada jenjang SD, SMP, hingga SMA atau yang sederajat. Selain itu, Lazismu Kota Pekanbaru juga menyerahkan bantuan program Peduli Guru kepada 58 tenaga pengajar yang kurang mampu.
Agung Pramuryantyo selaku Manajer Lazismu Kota Pekanbaru pada sambutannya berharap dengan kegiatan Ta'awun Awal Tahun ini bisa memberikan semangat kepada siswa-siswi dhuafa untuk giat belajar. Ia juga memberikan motivasi kepada guru-guru agar makin terpacu mencerdaskan generasi muda bangsa. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban penerima manfaat dalam menyelesaikan pendidikannya.
"Harapan kita dengan bantuan Lazismu Pekanbaru ini bisa meringankan atau membantu bagi pendidikan anak-anak kita. Yang ada tunggakan bisa dilunasi dan yang ada kebutuhan perlengkapan sekolah bisa terpenuhi, serta untuk bantuan kepada guru-guru bisa menjadi penyemangat agar terus mengabdi demi mencerdaskan generasi muda kita," harapnya.
Sementara itu, Febrita Rasyid selaku pengajar di Madrasah Aliyah Jalan Lobak mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Lazismu Kota Pekanbaru. Bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya, terutama bagi para guru dengan penghasilan minim. Ia pun berharap agar bantuan ini dapat terus berlanjut.
"Alhamdulillah dengan bantuan ini memang sangat bermanfaat dan meringankan kami sebagai untuk guru-guru yang berpenghasilan kecil. Ya mudah-mudahan program ini tetap terus ada sehingga kami pun merasa terperhatikan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), LSBO PP Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Lazismu akan menggelar acara Nonton Bareng Film "Jejak Langkah 2 Ulama". Pemutaran film ini akan dilaksanakan di Aula A.R. Fachruddin Kampus B Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UHAMKA, Jalan Raya Bogor Km. 23 No. 99 RT.04/RW.05 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur pada Jumat, 3 Februari 2023 pukul 18.30 WIB sampai dengan selesai.
Direktur Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Muktiono menuturkan, penayangan kembali film ini adalah sebagai wahana edukasi kepada masyarakat secara lebih masif dengan tontonan menarik yang penuh inspirasi. Selain itu, film ini juga bertujuan untuk mengenalkan sejarah, khususnya bagi generasi muda. Ada banyak hal yang dapat dijadikan teladan melalui film "Jejak Langkah 2 Ulama".
"Seperti kata pepatah, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Selain itu juga untuk mengenalkan dua tokoh besar kepada masyarakat luas yang perjuangan dalam menegakkan agama dan bangsa ini penuh dengan heroisme, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah yang perlu dicontoh kita semua dan generasi saat ini," tegas Edi.
Menurut Edi, film ini adalah salah satu cara berdakwah dengan elegan dan persuasif bagi masyarakat umum. Sementara bagi Lazismu, melalui acara penayangan film ini dapat mengedukasi dan menyosialisasikan tentang zakat, infak, sedekah, dan gerakan filantropi kepada khalayak. Selain kepada warga persyarikatan, penayangan ini juga dilakukan lebih luas kepada masyarakat umum.
"Dengan menonton film ini kita secara langsung sudah berinfak melalui Lazismu. Harga tiket sudah termasuk di dalamnya infak ke Lazismu," ajak Edi.
Film "Jejak Langkah 2 Ulama" mengandung pesan bahwa dua ormas besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memiliki ikatan sejarah, persaudaraan, serta kekeluargaan yang sangat erat. Meski di antara kedua tokoh pendirinya terdapat perbedaan dalam urusan khilafiyah, keduanya tidak pernah membeda-bedakan dan memperdebatkan paham keagamaan masing-masing. Keduanya pun saling menghormati dan mendukung dakwah amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan.
Untuk pemesanan tiket dapat melalui https://bit.ly/regisnobar2ulama. Selain melalui pemesanan dengan harga 20 ribu rupiah, tiket juga bisa didapatkan langsung di lokasi saat hari penayangan seharga 25 ribu rupiah. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0895-3584-77880 (Bahtera).
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Kegiatan monev ini berlangsung di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten sebagai titik pelaksanaan Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS-Lazismu. Selain monev, beragam agenda pun digelar mulai Rabu hingga Ahad (01-05/02), di antaranya adalah peresmian Pustu (Puskesmas Pembantu), layanan kesehatan, penyerahan alat bantu kesehatan, penyerahan bantuan beasiswa pendidikan, penyerahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta penyuluhan kesehatan dan kesehatan reproduksi/gizi. Acara ini dihadiri oleh perwakilan BAZNAS RI, Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kepala Desa Domas, Kepala Tata Usaha Puskesmas Pontang, Ketua BPD Desa Domas, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) serta Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Serang, dan Lazismu Wilayah Banten.
Edi Suryanto selaku Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah menyambut baik program-program yang dijalankan dalam kolaborasi ini. Desa Domas di Banten merupakan titik ketiga dari Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS-Lazismu, selain di Banggai Sulawesi Tengah dan Maluku. Ia berharap agar program tersebut dapat terus berlanjut melalui Lazismu Wilayah Banten dan PDM serta PDA Kabupaten Serang.
"Harapan kami program ini bisa berkelanjutan dan berkesinambungan. Meskipun periode program sudah berhenti namun program ini tetap berjalan dengan dikawal khusus oleh Lazismu Wilayah Banten dan juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Serang. InsyaAllah akan berlanjut terus menerus dan berkelanjutan," terang Edi.

Ardhi Lutfi Kautsar, Project Manager Program Kolaborasi Kebajikan Baznas-Lazismu 2022 yang juga merupakan Manajer Pendidikan, Dakwah, dan Sosial Lazismu PP Muhammadiyah menjelaskan, kerja sama yang dijalin bersama Baznas ini adalah dalam rangka meningkatkan mutu dan ekonomi masyarakat yang ada di tiga titik tersebut. Program-program yang dilaksanakan pun sejalan dengan Pilar Program yang ada di Lazismu, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas mustahik menjadi muzakki. "Harapannya masyarakat bisa lebih meningkatkan kualitasnya dari mustahik menjadi muzakki sebagai tujuan utama dalam program ini. Jauh dari itu, bisa menyejahterakan dengan mendayagunakan dana zakat yang berasal dari para agniya dan muzakki yang dititipkan pada Baznas kemudian disalurkan oleh Lazismu," ungkapnya.
Harapan ini serupa dengan Staf Direktorat Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fadhil. Menurutnya, selain dapat memunculkan muzakki, program ini dapat menjadi pelajaran bersama dengan berbagi pengalaman selama pelaksanaan, terutama saat di lapangan. Ia juga berharap agar program ini dapat berjalan lancar hingga selesai dan mendapatkan hasil yang maksimal.
"Kami menyambut baik kerja sama ini dan sangat senang bisa berkolaborasi bersama, banyak praktik-praktik baik yang bisa kita bagi selama perjalanan program ini, baik itu praktik di Lazismu maupun di BAZNAS, termasuk dalam pelaksanaan program di lapangan. Kita sudah menyusun dari mulai perencanaan sampai monitoring dan nanti mudah-mudahan di akhir bisa mendapatkan hasil maksimal, bisa mendatangkan manfaat bagi mustahik. Mudah-mudahan kita bisa memunculkan muzakki di tengah-tengah program yang kita kolaborasikan bersama," sambut Fadhil.

Mewakili para penerima manfaat, Ukon Hidayat selaku Kepala Desa Domas mengaku sangat bersyukur atas dipilihnya Desa Domas sebagai titik pelaksanaan Program Kolaborasi Kebajikan Baznas-Lazismu. Banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh warganya, terutama dari sisi kesehatan. Dengan adanya program ini, layanan kesehatan untuk warga Desa Domas semakin meningkat.
"Sebelumnya pelayanan kesehatan ini hanya sebatas pengobatan biasa. Tapi ini rencana insyaAllah dari Lazismu dan Baznas akan ada peningkatan pelayanan, dari mulai penambahan tenaga perawat, apoteker, bahkan dokter. Semoga ke depan, pelayanan kesehatan di Desa Domas ini bisa meningkat sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan aman," jelas Ukon.

Bantuan untuk Pustu yang diberikan yaitu renovasi fisik dan layanan kesehatan kepada warga bekerja sama dengan Puskesmas Pontang. Lazismu juga melakukan aktivasi Pustu menjadi Pusat Layanan Kesehatan/Klinik Satelit di Desa Domas. Pada rangkaian kegiatan tersebut diserahkan alat bantu kesehatan berupa kursi roda dan alat bantu berjalan (tongkat). Di bidang pendidikan, 100 orang siswa penerima manfaat mendapatkan bantuan berupa paket "School Kit" dan bantuan pendidikan senilai masing-masing satu juta rupiah yang diserahkan dua kali dalam setahun. Di samping itu, anak-anak dan balita juga mendapatkan makanan tambahan berupa makanan pendukung gizi.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Mohammad Sulthon Amien untuk memberikan sambutan. Selain itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Lazismu Wilayah Jawa Timur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ponorogo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat juga turut berhadir. Peresmian gedung yang merupakan sinergi antara Lazismu Wilayah Jawa Timur dengan BMT Hasanah ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan dan relawan BankZiska, tokoh masyarakat, serta tamu undangan.
Mohammad Sulthon Amien dalam sambutannya menegaskan, uang-uang kecil yang seringkali dihabiskan untuk sekadar duduk di kafe sejatinya bernilai sangat besar bagi para pedagang kecil di pasar untuk modal usaha. Kehadiran BankZiska pun diharapkan bisa membantu para pedagang kecil dari jeratan rentenir. "Kalau tidak membersihkan rentenir secara keseluruhan, paling tidak menghambat dan memperpendek langkah mereka. BankZiska yang bisa melakukannya," tegasnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago mengapresiasi inovasi program yang dilakukan oleh Lazismu Wilayah Jawa Timur melalui BankZiska. Menurutnya, BankZiska juga merupakan cara berkhidmat untuk negeri dan bagian dari ibadah. "Programnya selalu inovatif dan progresif, salah satunya BankZiska ini. Ini bagian dari cara kita berkhidmat untuk negeri tercinta dan tentu saja bagian dari ibadah," terangnya.
Peresmian dilakukan pada Sabtu tengah hari (24/12) setelah sholat dzuhur, ditandai dengan pengguntingan pita secara bersama-sama oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, dan Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur. Acara ini juga dimeriahkan oleh sajian kuliner gratis dari mitra-mitra binaan BankZiska. Tersedia nasi soto, sate tahu, bakso, dawet khas Jabung, dan aneka jajanan khas dari daerah Kabupaten Ponorogo.
Gedung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat BankZiska Lazismu Wilayah Jawa Timur ini menjadi kantor bersama antara Baitul Maal Wattamwil (BMT) Hasanah, BankZiska, dan Kantor Layanan (KL) Lazismu Hasanah. Pada bagian depan terdapat Pusat Oleh-oleh Khas Ponorogo dan Masjid Al Hasanah Jabung. Melalui sinergi antara Lazismu Wilayah Jawa Timur dengan BMT Hasanah ini proses pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis dana ZISKA (zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya) dapat berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta mampu memberikan manfaat bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di Kabupaten Ponorogo.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Aditio Yudono]

Bertempat di Hotel Amaris, Kota Pekanbaru pada Kamis-Jumat (26-27/01), Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Pelatihan dan Implementasi Keuangan untuk Regional Sumatra. Acara ini dihadiri oleh para pengelola keuangan Lazismu di Sumatra, dari tingkat wilayah, daerah, hingga Kantor Layanan (KL). Selain itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah juga hadir memberikan sambutan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.
Direktur Keuangan Lazismu PP Muhammadiyah, Rini menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyeragamkan format LK melalui pelatihan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Keuangan. Apalagi masih didapati adanya kantor wilayah, daerah, dan KL yang masih belum melakukan penyusunan LK. Ia pun berharap agar pelatihan ini dapat memudahkan pengelola keuangan Lazismu dalam menyusun LK.
"Diharapkan dengan adanya pelatihan ini kantor Lazismu wilayah, daerah, dan KL mampu menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan siap untuk mengikuti audit dengan format yang baku dan seragam yaitu SIM Keuangan ZISKA (zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya)," ujar Rini.
Senada dengan Rini, Manajer Keuangan Lazismu PP Muhammadiyah, Ria Fitria Andriani menyampaikan bahwa selain pelatihan dan implementasi SIM Keuangan, para peserta juga diberikan studi kasus yang seringkali muncul dalam penyusunan laporan keuangan. Para peserta pun antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan, meski ditemukan beberapa permasalahan dalam simulasi penyusunan laporan keuangan. "Permasalahan yang sama hampir di seluruh kantor Lazismu wilayah dan daerah sampai KL di luar Jawa adalah kurangnya sumber daya manusia yang paham tentang penyusunan laporan keuangan," ungkapnya.
Salah satu peserta dari Lazismu Wilayah Riau selaku tuan rumah, Riyan Hidayat menceritakan bahwa acara ini menjadi ajang konsolidasi sesama amil Lazismu se-Regional Sumatra agar menjadi lebih baik dalam penyusunan LK. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif bagi Lazismu Wilayah Riau dalam proses penyempurnaan laporan keuangan dengan menggunakan SIM Keuangan ZISKA ini. Namun ia juga menemukan kendala yang serupa terkait sumber daya manusia yang memahami akuntansi. "Dalam proses penyusunan laporan keuangan tidak terdapat kendala yang berarti hanya kendala sumber daya manusia di Lazismu daerah yang memang belum paham masalah akuntansi," terangnya.
Senada dengan Riyan, Putrama Al Khoir dari Lazismu Kota Medan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa akuntabilitas menjadi hal yang mutlak dimiliki dalam pengelolaan Lazismu. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban Lazismu kepada publik.
"Bisa menjadi penguatan kelembagaan, terkhusus bagi Lazismu yang ada di Sumatra. Akuntabilitas dalam penyusunan laporan keuangan menjadi bagian yang sangat penting dari pengelolaan Lazismu sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat. Akuntabilitas ini juga yang menjadi penyemangat untuk mengikuti acara pelatihan ini," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Penandatanganan MoU bersama Lazismu dilakukan oleh Direktur Fundraising Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Direktur Eksekutif BSI Maslahat. Bentuk kerja sama yang dilakukan adalah melalui program Pelihara Daratmu berupa pelestarian lingkungan hidup wilayah daratan. Program ini berada di bawah Pilar Lingkungan Lazismu.
Direktur Eksekutif BSI Maslahat, Sukoriyanto Saputro mengatakan, pihaknya siap bertransformasi dan tumbuh menjadi lembaga zakat terpercaya, modern, serta dinamis. Ia pun berharap agar BSI Maslahat dapat berjalan dengan baik pada masa depan. "Semoga rangkaian acara hari ini bisa menumbuhkan doa yang baik bagi para hadirin untuk keberlangsungan BSI Maslahat di masa depan dan memudahkan perjalanan untuk membangun Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Muktiono menjelaskan, program Pelihara Daratmu ini akan menyasar warga dhuafa yang berprofesi sebagai pemulung di Kampung Sumur, Desa Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur. Di tempat ini, warga menjalankan pertanian perkotaan atau urban farming dengan menanam buah-buahan seperti melon, semangka, kemudian sayur-sayuran serta budidaya ikan untuk konsumsi. Hal ini pun bersesuaian dengan implementasi program Pelihara Daratmu Lazismu.
"Program Pelihara Daratmu ini adalah program pelestarian lingkungan hidup di daratan bagi masyarakat yang ada di lingkungan sekolah, masjid, dan lainnya melalui kampanye hijau, air bersih, dengan prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan," ungkap Edi.
Tujuan program ini, lanjut Edi, adalah dalam rangka untuk mengurangi dampak penyakit akibat lingkungan kotor. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri, serta menambah produktivitas dan menambah ketahanan pangan warga pemulung. "Harapannya ini bisa menjadi proyek percontohan untuk mengembangkan program-program pertanian perkotaan yang lebih maju dan bisa diterapkan di titik-titik lain, sehingga bisa memberdayakan masyarakat dhuafa di perkotaan," pungkasnya.
Selain penandatanganan MoU dengan 10 lembaga mitra, Grand Launching & Public Expose ini juga dimeriahkan dengan acara penyerahan penghargaan kepada tokoh, komunitas, atau lembaga; MoU BSI Maslahat dan BSI terkait Griya dan Mitraguna Maslahat; Perjanjian Kerja Sama wakaf anatara BSI Maslahat dengan Muwakif; serta Talkshow ZISWAF dan Wakaf Uang. Turut berhadir Ketua Dewan Pembina BSI Maslahat sekaligus Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Ketua Pengurus BSI Maslahat, dan Direktur Eksekutif BSI Maslahat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

