

Seperti halnya yang dilakukan oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu bersama Kantor Layanan (KL) Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu pada Selasa (22/02) lalu. Kegiatan vaksinasi dosis kedua untuk anak-anak pun digelar oleh Tim Vaksinasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu, didukung oleh KL Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu di SD Negeri Mulyorejo 2 Cepu.
60 siswa dari SD Negeri Mulyorejo 2 Cepu menjadi penerima manfaat program vaksinasi ini. Harapannya adalah dapat membantu program pemerintah dalam percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia, khususnya dengan sasaran anak usia di bawah 12 tahun yang duduk di bangku Sekolah Dasar di Cepu, Kabupaten Blora ini. Anak-anak tersebut terlihat antusias mengikuti kegiatan, terutama saat dengan adanya gerai KL Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu yang membagikan susu UHT.
Asyarotun Kamilah selaku Kepala KL Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu menuturkan, adanya kolaborasi antara Lazismu dengan pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu ini dapat mewujudkan layanan kesehatan prima bagi umat. "Kolaborasi yang sinergis antara Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu dan KL Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu ini menjadi sebuah kesatuan utuh yang saling berkaitan, sehingga fokus kami dalam hal memberikan layanan kesehatan prima bagi umat bisa terwujud dengan baik," ujarnya.
Melalui kegiatan bakti sosial sebagai bentuk dukungan dalam vaksinasi ini, KL Lazismu PKU Muhammadiyah Cepu membagikan susu UHT bagi anak-anak peserta vaksinasi. Harapannya, anak-anak semakin bersemangat untuk divaksin tanpa takut dan menangis histeris saat disuntik jarum vaksin. Asyarotun kemudian menambahkan, "Selain itu juga merupakan upaya strategis untuk memudahkan tim medis bekerja dan alhamdulilah kegiatan berjalan dengan lancar dan selesai lebih cepat dari rencana."
Sementara itu, perwakilan dari Tim Vaksinasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu, Siti Insiyah menuturkan, dengan adanya kegiatan vaksinasi yang rutin dilaksanakan ini diharapkan dapat menjadi sarana promosi bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu. "Kegiatan vaksinasi ini rutin diselenggarakan, dengan harapan dapat menjadi sarana promosi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu dalam memberikan layanan kesehatan prima bagi masyarakat Cepu Blora dan sekitarnya," tuturnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Jumat (18/02) Ketua Lazismu Kota Lhokseumawe, Farhan Zuhri Baihaqi menyalurkan bantuan Pemberdayaan UMKM secara langsung dengan mendatangi kediaman dua orang penerima manfaat. Ismalijah dan Dewi Safitri kali ini menjadi penerima manfaat program tersebut. Keduanya menerima bantuan uang tunai untuk menambah modal guna memperkuat usaha yang sedang ditekuni.
Ismalijah merupakan salah satu pekerja keras dan berjuang dalam dakwah. Ia berjualan mie pangsit di sebuah gubuk sederhana untuk dapat menopang ekonomi keluarga. Selain itu, ia juga menbuka sebuah sarana dakwah di rumahnya, yaitu kelas membaca bagi anak-anak yang memperdalam Sirah Nabawiyah.
Sementara itu, Dewi Safitri merupakan penerima manfaat dengan berjualan bakso yang sebelumnya berjualan di Pajak Inpres. Beberapa waktu lalu tempat berjualannya dilalap api sehingga akhirnya ia harus tinggal dan meneruskan usaha di lokasi baru milik karib kerabat di Desa Tumpok Teungoh.
Farhan Zuhri Baihaqi menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan senilai 500 ribu hingga satu juta rupiah. Ia pun menjelaskan, pihaknya sudah lama mendukung kegiatan UMKM, dengan harapan dapat mandiri. Dukungan yang diberikan juga tak hanya terbatas dana, namun juga pengetahuan dalam berwirausaha.
"Lazismu Lhokseumawe sudah fokus pada pembinaan UMKM semenjak 2019. Kita coba dukung penerima manfaat uuntuk bisa berdikari. Jadi dukungan yang kita berikan tidak saja berbentuk uang tunai maupun barang, bahkan kita mendukung pengetahuan agar tangguh dalam berwirausaha," terang Farhan.
Farhan kemudian mengajak untuk turut serta menjadi bagian dalam gerakan kemandirian umat. Menurutnya, bertambahnya donatur akan seiring dengan bertambahnya nilai manfaat yang dapat diberikan. "Mari kita ikut andil dalam gerakan kemandirian umat. Semoga dengan bertambahnya muhsini atau muzakki semakin bertambah juga pemanfaatan bagi mereka yang membutuhkan," ajaknya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Farhan Zuhri Baihaqi]

Program Save Our School yang dijalankan ini merupakan bagian dari Pilar Pendidikan Lazismu, berupa bantuan pengecatan pagar dan pembuatan tempat sampah di kompleks perguruan yang di dalamnya terdapat tiga amal usaha Muhammadiyah, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah, serta mushola. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Salsabila selaku Staf Administrasi dan Keuangan KL Lazismu PCM Mandiangin kepada Hasyim, Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) di Mandiangin dan disaksikan beberapa pihak seperti perwakilan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PCM Mandiangin.
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Mandiangin, Aspuani mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Lazismu. "Kami ucapkan terima kasih atas bantuannya. Tentu bantuan tersebut sangat berarti untuk menunjang kebersihan dan kerapian. Apalagi nanti dilakukan pula pengecatan, tentu akan memperindah perguruan Muhammadiyah," ujarnya.
Aspuani melanjutkan, ia menyabut baik sinergi yang dilakukan antar majelis dan lembaga lingkungan Muhammadiyah Mandiangin. "Sinergi antar majelis dan lembaga maupun amal usaha di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah di Mandiangin sangat baik, saya kira itu semua untuk kemajuan bersama," sambutnya.
Senada dengan itu Salsabila, Staf Administrasi dan Keuangan KL Lazismu PCM Mandiangin menyampaikan bahwa penyerahan bantuan ini atas pengajuan yang telah diserahkan oleh FGM dan Dikdasmen. "Kami berusaha membantu semaksimal mungkin sesuai anggaran yang diajukan. Alhamdulillah dapat dipenuhi dengan penyerahan bantuan kali ini," terangnya.
Terakhir Salsabila menerangkan, bantuan untuk amal usaha yang dilakukan oleh pihaknya ini bukanlah yang pertama kali. "Sebelumnya kami juga ada program sejenis ini di TK ABA Al Munawarah, ada pula program rutin Jumat Berkah yang menyediakan makanan ringan setelah salat Jumat di Masjid Mujahidin," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan pada Selasa (15/02) menyerahkan makanan siap saji kepada Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Masjid Mujahidin, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Makanan siap saji ini sedianya akan disalurkan oleh MDMC Kabupaten Hulu Sungai Tengah jika bencana terjadi, mengingat di daerah tersebut akhir-akhir ini sering dilanda banjir.
Penyerahan bantuan yang dilaksanakan selesai salat subuh tersebut secara simbolis diserahkan oleh Abdullah Sani, Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan kepada Muhammad Supianor, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Serah terima ini disaksikan oleh jajaran PDM hingga Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang turut hadir serta para jamaah masjid.
Abdullah Sani menyampaikan, bantuan ini diserahkan guna mendukung berbagai program kebencanaan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terlebih lagi mengingat kabupaten ini pernah terdampak banjir yang cukup parah. "Kita ingat bersama beberapa tahun ke belakang bencana banjir cukup parah terjadi di Hulu Sungai Tengah. Adanya makanan siap saji ini tentunya bisa menunjang untuk program tanggap darurat jika sewaktu-waktu terjadi bencana," ujarnya.
Sani kemudian menjelaskan, makanan siap saji berupa KornetMu dan RendangMu tersebut merupakan titipan dari Lazismu Wilayah Jawa Timur. "Dalam hal ini kami di Lazismu Kalimantan Selatan hanya menyalurkan apa yang telah diamanahkan oleh kawan-kawan kita Lazismu Jawa Timur berupa KornetMu dan RendangMu ini," jelasnya.
Senada dengan Sani, Muhammad Supianor selaku Ketua PDM Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. "Kami PDM Hulu Sungai Tengah mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Jawa Timur yang menyerahkan makanan siap saji berupa KornetMu, RendangMu melalui Lazismu Kalimantan Selatan untuk bantuan kebencanaan di tempat kami," ucapnya.
Muhammadiyah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui MDMC dengan didukung oleh Lazismu telah banyak melalukan aksi-aksi kemanusiaan, di antaranya penyaluran bantuan kepada warga terdampak bencana dan membangun serta memperbaiki fasilitas publik yang rusak akibat bencana. Pembangunan dan perbaikan yang dilakukan seperti pembangunan hunian tetap di beberapa desa yang berada di Pegunungan Meratus yang terdampak longsor pada awal tahun 2021 lalu serta perbaikan jembatan yang juga berada di lokasi tersebut.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Berbeda dengan penyerahan pada tahap pertama yaitu satu hari pasca kejadian bencana kebakaran, penyerahan bantuan kali ini didukung oleh banyak pihak yang turut berhadir. Di antaranya adalah Tim Creator dan Support Media seperti Barabai Banget serta Kopi Sajak Rindu Official. Selain amil Lazismu, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Haruyan juga turut berhadir dalam penyerahan bantuan tersebut.
Fikri Cahyadi, Kepala KL Lazismu Ash Shalihin Haruyan menyampaikan keprihatinan Muhammadiyah atas bencana kebakaran yang telah menimpa warga tersebut. Hal ini menjadikan pihaknya merasa perlu untuk kembali membantu. "Kami merasa prihatin atas apa yang menimpa para korban, bahkan saat ini korban bencana kebakaran hanya tidur di sebuah tenda. Oleh karena itu kami bersama kawan-kawan lainnya menyerahkan paket sembako," ujarnya.
Selain paket sembako, Fikri menerangkan bahwa pihaknya juga turut menyalurkan makanan siap saji serta pakaian layak pakai. "Selain sembako kami turut menyalurkan makanan siap saji (RendangMu, OporMu, dan KornetMu) sumbangan dari Lazismu Jawa Timur di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang pada Selasa (15/02) lalu diserahkan oleh Lazismu Kalimantan Selatan. Selain itu ada pula pakaian layak pakai," terangnya.
Fatimah, Ketua PCA Haruyan yang turut menyerahkan bantuan secara simbolis menyampaikan rasa syukur karena kembali bisa turut serta dalam melaksanakan aksi kebaikan untuk membantu mereka yang tertimpa musibah ini. "Alhamdulillah PCA Haruyan ikut dalam aksi kebaikan bersama Lazismu dan MDMC bersama kawan-kawan lainnya dalam membantu korban kebakaran Desa Haruyan Seberang," ucapnya.
Fatimah juga mengharapkan agar bantuan yang diberikan bisa diterima dan dimanfaatkan sebaik mungkin. "Mudah-mudahan bantuan kami tersebut bisa diterima dan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para korban," imbuhnya.
Pada penyerahan bantuan sebelumnya, Muhamadiyah di Haruyan melalui MDMC dengan dukungan Lazismu telah menyerahkan bantuan berupa uang tunai yang diserahkan secara langsung kepada warga bencana kebakaran tersebut. Kebakaran terjadi pada Selasa (01/02) sekitar pukul 09:30 WITA lalu menghanguskan tiga unit rumah dan satu unit gudang yang berada di Jalan Muhammad Taher, Runtaian Desa Haruyan Seberang, RT. 3, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Pada Kamis (10/02), Lazismu Kabupaten Cirebon menyalurkan Al-Qur'an Braille Digital kepada penyandang tunanetra di SLB Beringin Bhakti, Kepongpongan, Kabupaten Cirebon. 20 set Al-Qur'an Braille Digital ini diserahkan langsung secara simbolis kepada Kepala SLB Beringin Bhakti dan siswa oleh amil Lazismu Kabupaten Cirebon.
Ari selaku Manajer Program Lazismu Kabupaten Cirebon mengatakan bahwa program Al-Qur'an Braille Digital ini memberikan solusi kemudahan bagi tunanetra dalam membaca dan menghafal Al-Quran. "Dengan Al-Qur'an Braille Digital ini penyandang tunanetra juga bisa mendengarkan murotal dan memahaminya secara mendiri karena di dalamnya terdapat Index Qur'an 30 juz, bahkan terdapat terjemahannya, baik Bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, maupun Bahasa Inggris," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya Al-Qur'an Braille Digital ini penyandang tunanetra bisa merasakan indahnya teknologi meski kekurangan secara fisik. "Tentunya perlu ada bimbingan dari guru untuk belajar mengoperasikannya," imbuh Ari.
Usmini, salah satu penyandang tunanetra merasa senang setelah mendapatkan Al-Qur'an Braille Digital tersebut. Baginya, Al-Qur'an Braille Digital ini dapat menambah semangatnya dalam menghafal Al-Qur'an. "Senang banget dapat ini, Usmini jadi lebih semangat buat menghafal Al-Qur'an,” ungkapnya.
Tunanetra di Indonesia masih kesulitan dalam mempelajari Al-Qur'an. Hal tersebut disebabkan oleh mahalnya biaya pengadaan Al-Qur'an Braille Digital. Selain itu, kondisi wilayah yang masih sulit untuk dijangkau menyebabkan mereka tidak mendapatkan fasilitas yang memadai.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Ari]

