

Muarawati Nur Malinda yang hadir selaku Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan mengharapkan, program EdutabMu merupakan bentuk investasi jangka panjang yang diharapkan dapat melahirkan peserta didik, guru, dan sekolah Muhammadiyah yang berkualitas. "Kami berharap sekolah penerima program EdutabMu benar-benar bisa memanfaatkan dan memaksimalkan program ini bagi kemajuan siswa, guru, dan sekolah," harapnya.
Selain bermitra dengan sekolah Enuma sebagai penyedia aplikasi untuk tiga mata pelajaran, Lazismu juga mendorong Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah untuk membuat aplikasi pembelajaran digital untuk materi-materi Islam, Kemuhammadiyahan, dan bahasa Arab atau Ismuba. Muarawati menerangkan, aplikasi ini diharapkan dapat segera selesai sehingga dapat diujicobakan kepada sekolah-sekolah yang menjadi penerima manfaat program EdutabMu. Pihaknya pun selanjutnya dapat mendukung pembuatan aplikasi pelajaran lainnya.
“Kita sudah memberikan dukungan pada Dikdasmen untuk mengembangan aplikasi pembelajaran Ismuba. Dan saat ini kita sudah mulai mendistribusikan dana untuk pelajaran Kemuhammadiyahan. Harapannya ini segera selesai dan diujicobakan ke sekolah yang sudah terlibat dalam program EdutabMu. Selanjutnya kita bisa mendukung pembuatan pelajaran Ismuba lainnya, bahkan mata pelajaran umum lainnya," terang Muarawati.
Mewakili The Head Foundation, Dr. CD Liang saat memberikan sambutan di SD Muhammadiyah 34 mengaku sangat berbahagia lantaran melihat langsung bahwa murid-murid di sekolah ini dapat melakukan proses dan model pembelajaran yang sejatinya sedang terjadi di dunia global yaitu pembelajaran secara digital. "Sistem pembelajaran ini bukan berarti ingin menggantikan peran guru. Tapi tujuannya untuk melengkapi guru agar memiliki kapasitas, agar lebih lihai dan up-to-date dengan proses pembelajaran," ungkapnya.
Dr. CD Liang melanjutkan, aplikasi Sekolah Enuma yang menghadirkan pembelajaran Bahasa Indoneaia, Matematika dan Bahasa Inggris dapat memantau perkembangan siswa secara personal sesuai kemampuan dan minat yang ada pada masing-masing siswa. Oleh karena itu sangat penting bagi para guru untuk memantau perkembangan siswa melalui Learning Management System (LMS).
Saat mengunjungi SD Muhammadiyah 25 Medan, Lazismu bersama The Head Foundation didampingi pelaksana program Dikdasmen dan Enuma mendengarkan beragam permasalahan yang dihadapi oleh guru dan murid saat melaksanakan proses pembelajaran EdutabMu. Beberapa solusi pun diberikan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Selain The Head Foundation, program EdutabMu juga mendapatkan dukungan dari Bank Mega Syariah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Hal ini disampaikan oleh Muarawati Nur Malinda selaku Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan saat acara bincang santai pada Senin (05/12) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Medan. Acara ini diikuti oleh pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Utara, Lazismu Kota Medan, dan Lazismu Kota Binjai. Lazismu Wilayah Sumatra Utara dihadiri oleh Ketua Badan Pengurus Basir Hasibuan, Ketua Badan Pengawas Syaiful Hadi, dan Eksekutif Andika serta Putrama Al-Khair.
Muarawati mengawali perbincangan tersebut dengan menjelaskan raihan terbaik Lazismu sebagai salah satu lembaga filantropi pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA) pada Indonesia's SDGs Action Awards 2022. Pada ajang bergengsi ini, Lazismu meraih predikat Pemenang Terbaik I Kategori Filantropi. Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada berbagai pihak yang turut mendukung pencapaian SDGs, salah satunya kepada lembaga filantropi.
Berikutnya, Muarawati menyinggung perubahan paradigma pendistribusian menjadi pemberdayaan yang ada di Lazismu. Pada awal kehadiran Lazismu, bantuan lebih diutamakan pada program-program jangka pendek dengan penyaluran untuk kebutuhan konsumtif. Namun kini ke depannya, Lazismu akan lebih berkonsentrasi pada kegiatan pemberdayaan yang memiliki kepentingan jangka panjang, misalnya membantu sektor ekonomi.
Muarawati kemudian menjelaskan 13 Rekomendasi Muktamar Muhammadiyah serta 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini menurutnya harus dipahami oleh semua pengurus Lazismu dan menjadi referensi dalam penyusunan program. Di antara bagian dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tersebut adalah mengakhiri kemiskinan, mengakhiri kelaparan, memastikan kehidupan yang sehat, mengahadirkan pendidikan yang inklusif, hingga memastikan terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Beberapa contoh program Lazismu pun dijelaskan oleh Muarawati, seperti EdutabMu, Timbang (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang), dan Sekolah Cerdas. Ketiganya diusung sebagai "Best Practice" dalam Indonesia's SDGs Action Awards 2022. Dari ketiga contoh program tersebut, ia pun berharap dapat menginspirasi para pengurus Lazismu dalam menyusun program-program pemberdayaan dan berkelanjutan. Muarawati juga berdiskusi mengenai penyusunan program seperti isu stunting, beasiswa, dan ekonomi, serta berbagi cerita sukses Lazismu di salah satu daerah dengan program industri tapioka yang kemudian berkembang menjadi merek Rumah Mocaf Indonesia.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Perluasan cakupan pelayanan kepada para penyintas gempa di Kabupaten Cianjur ini menurut Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Indrayanto akan fokus kepada enam layanan. "Kami akan fokus pada layanan kesehatan, hunian, air dan sanitasi, logistik makanan dan non makanan, dukungan psikososial serta pendidikan darurat," ujarnya.
Lima lokasi Posyan Muhammadiyah tersebut yaitu Posyan 1 Ciherang di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang akan dijalankan oleh MDMC Jawa Barat dengan tim pendamping psikososial dari Uhamka, Jakarta. Posyan 2 Cariu di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang akan dijalankan oleh MDMC Jawa Timur dengan dan pendampingan psikososial dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kemudian Posyan 3 Kampung Tipar Kaler di Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur akan dijalankan oleh MDMC Jawa Barat dengan kegiatan tim pendampingan psikososial dari MDMC Lampung. Posyan 4 Kampung Barukaso di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang dijalankan oleh MDMC Jawa Tengah dengan tim pendamping psikososial dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Terakhir, Posyan 5 Kampung Cieundeur di Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang akan dijalankan oleh MDMC DI Yogyakarta dengan tim pendampingan psikososial dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Indrayanto melanjutkan, saat ini terdapat 175 personil yang ditempatkan untuk menjalankan kelima Posyan Muhammadiyah tersebut. Personil ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. "Nantinya para relawan akan ditempatkan secara bergantian, di rolling," imbuhnya.
Sementara itu, Ade Irvan Nugraha selaku Sekretaris MDMC Jawa Barat menuturkan, di Posyan 1 Ciherang, para relawan Muhammadiyah mendirikan sekolah darurat untuk anak-anak penyintas gempa. Sekolah tersebut berada di atas lahan pertanian milik warga. "Sekolah darurat ini menggantikan SD Negeri yang rusak, menggunakan lahan sayuran milik warga," tuturnya.
Sekolah ini bisa didirikan setelah kesepakatan tercapai dengan pemilik lahan yaitu biaya pengganti tanaman sebesar dua juta rupiah. Sekolah ini akan dijalankan dengan cara kolaborasi antara relawan Muhammadiyah dan guru-guru setempat yang selama ini mengajar para siswa. "Nanti diusahakan dari UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi)," terangnya.
Senada dengan Ade, Ketua Posyan Ciherang, Ridwansah melaporkan bahwa tiga unit tenda untuk sekolah darurat sudah didirikan pada Kamis (01/12). Tenda ini sedianya akan mampu menampung 381 anak-anak kampung Ciherang Rawajaya untuk mengikuti proses belajar mengajar. Sekolah darurat ini didirikan untuk membantu anak-anak penyintas gempa di Kampung Ciherang Rawajaya agar dapat kembali mengenyam pendidika guna meringankan beban psikologis pasca gempa. "Selanjutnya diharapkan agar anak terbiasa kembali menjalani aktivitas tanpa merasa takut atau cemas," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Muarawati Nur Malinda mengemukakan, pihaknya kini mencoba untuk menjajaki kemitraan untuk program nutrisi dengan The Head Foundation yang bermarkas di Singapura tersebut. Ia pun melakukan pertemuan dengan perwakilan The Head Foundation di Kota Medan pada awal pekan lalu. "Lazismu mencoba menjajaki kemitraan dengan The Head Foundation untuk program Nutrisi dan program Leadership bagi sekolah Muhammadiyah," terangnya.
Pertemuan ini juga dilakukan untuk melihat pemanfaatan program EdutabMu di beberapa sekolah Muhammadiyah yang ada di Sumtera Utara. Beberapa sekolah Muhammadiyah di Sumatera Utara telah menggunakan sistem belajar digital dengan menggunakan fasilitas tablet oleh para pelajarnya. Selain di Kota Medan, program ini juga dijalankan di Binjai, Pematang Siantar, Kisarana dan Tanjung Balai. Kemitraan Lazismu dan The Head Foundation dalam program EdutabMu ini dijalankan di lima provinsi di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan. Lazismu dan The Head Foundation sepakat untuk mendanai program ini secara bersama-sama untuk dua tahun ke depan.
Kerja sama dengan The Head Foundation, menurut Muarawati, tidak hanya sampai program EdutabMu saja, namun juga akan merambah pada persoalan nutrisi dan kepemimpinan sekolah. Sebelumnya terkait program nutrisi, melalui program Timbang yang bekerja sama dengan Nasyiatul Aisyiyah, Lazismu telah menyalurkan dananya untuk menekan angka stunting. Pihak The Head Foundation pun tertarik untuk memberikan dukungan dalam kelanjutan program tersebut, khususnya dalam bidang sumber daya manusia dan pengayaan materi. "Peluang kerjasmaa tidak hanya berhenti sampai di sana, masalah Nutrisi dan Kepemimpinan sekolah tampaknya juga menarik perhatian mereka," jelas Muarawati.
Untuk program kepemimpinan sekolah yang ditawarkan adalah dukungan terhadap program Bakti Guru Lazismu. Program ini rencananya akan didesain ulang bentuk kegiatannya bersama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah. Hal ini untuk memberikan penguatan kapasitas pengelola sekolah di sekolah-sekolah yang belum maju atau dalam bentuk magang di sekolah unggulan bagi sekolah rintisan.
Abdul Mukti mewakili Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menyebutkan, pembahasan telah dilakukan dengan The Head Foundation. Dengan kerja sama tersebut diharapkan program Bakti Guru Lazismu akan berjalan dengan berkesinambungan. "Kita sudah bahas beberapa poin dengan The Head Foundation untuk mendukung program yang kita rencanakan dengan Lazismu untuk menguatkan kapasitas pengelola sekolah. Dengan pola ini, maka dampak program Bakti Guru Lazismu akan berkesinambungan," ujar Abdul Mukti mewakili Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
Kerja sama ini pun disambut baik oleh pihak The Head Foundation. Dr. Wang Chang Da dari The Head Foundation mengatakan, pihaknya pun ingin segera bisa bekerja sama dengan Lazismu dan Muhammadiyah untuk program yang baru ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Efrizal menceritakan apa yang mendorongnya untuk membantu warga Kabupaten Cianjur. Baginya, ini sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Meski hanya berstatus petani, hatinya tersentuh untuk mendonasikan buah nanas dari kebunnya, apalagi saat mengetahui para penyintas membutuhkan buah-buahan.
"Kalau ditarik dari segi agama dan sesama warga negara, tentu kami mempunyai suatu kewajiban yang harus kami lakukan untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Cianjur ini. Kami hanya petani dan melihat di kebun ada yang bisa kami donasikan. Dan kami adalah petani nanas, ya hanya buah nanas inilah yang bisa kami berikan melihat berita saudara-saudara kita ini membutuhkan buah-buahan. Walaupun tidak banyak yang bisa kami donasikan, semoga bisa membawa manfaat," terang Efrizal.
Ketika ditanya alasan memilih Lazismu sebagai lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan, lelaki yang memiliki tiga orang anak ini menjelaskan bahwa koordinasi dibutuhkan dalam distribusi bantuan agar bisa tepat dan cepat dalam menyalurkan. Setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak, ia kemudian memutuskan untuk memilih Lazismu. Lazismu dipandang mampu berkoordinasi dengan baik dalam penyaluran bantuan saat terjadi bencana.
Satu ton buah nanas segar ditambah produk olahan akan disalurkan melalui Lazismu pada Sabtu (03/11). Nanas ini berasal dari petani yang bernaung di bawah Koperasi Produsen "Singgalang Sari Maju", terletak di Kampung Mekarsari, Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Koperasi ini bergerak khusus pada budidaya, pemasaran, dan produk olahan nanas, memilik 32 orang anggota dengan luas lahan yang dimiliki oleh para anggota mencapai 76 hektar. Singgalang Sari Maju yang juga merupakan salah satu mitra binaan dari PT Pupuk Kujang tersebut sudah menjalin kemitraan dengan beberapa petani untuk menghilangkan sistem ijon yang selama ini sangat mendominasi.

Efrizal berharap, donasi nanas dari lahan pribadinya seluas 4 hektar yang dititipkan melalui Koperasi Produsen "Singgalang Sari Maju" ini dapat membawa manfaat bagi para penyintas gempa. Lelaki yang juga menjadi ketua koperasi tersebut berencana untuk menyiapkan bantuan tahap kedua. Untuk bantuan tahap pertama akan disalurkan melalui Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah, setelah berkoordinasi dengan Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Edi Suryanto, Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah mengatakan, dengan adanya donasi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Lazismu terus mengalami peningkatan. Donasi masyarakat saat ini pun terus mengalir untuk membantu saudara-saudara yang mengalami musibah gempa di Kabupaten Cianjur. Menurutnya, pada yang dilakukan oleh Efrizal terbilang unik dan perdana, yaitu berdonasi dengan buah hasil panen.
"Ada salah satu donatur baru bagi Lazismu dan saya kira ini pertama kalinya, yaitu Pak Efrizal, koordinator petani Nanas Madu di Desa Sarireja, Subang, desa penghasil Nanas Madu terbesar di Jawa Barat dan nomor dua terbesar di Indonesia setelah Lampung. Beliau mendonasikan buah segar hasil panennya sebanyak satu ton dan sengaja dipilihkan yang ukuran sedang biar jumlahnya lebih banyak. Bahkan sampai diantarkan sendiri ke lokasi Poskor di Cianjur," ungkap Edi.
Edi pun berharap agar apa yang dilakukan oleh Efrizal tersebut dapat menjadi inspirasi untuk berbagi. Bantuan tidak selalu dalam bentuk uang, tapi bisa berupa apa saja yang memiliki nilai manfaat bagi orang lain. "Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua, bahwa bantuan tidak selalu harus berupa uang, tapi bisa apa saja yang kiranya bermanfaat bagi sesama," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Lazismu menjadi salah satu lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA) yang turut ambil bagian dalam Indonesia's SDGs Action Awards 2022. Berbagai tahapan pun sudah dilalui, mulai dari pendaftaran, pengisian dan pengolahan data, FGD (Focus Group Discussion) tentang kategori yang diikutsertakan, dan proses pengiriman semua persyaratan yang diminta. Lazismu kemudian mengikuti penyaringan ketat hingga masuk pada lima besar dan bisa mengikuti tahap wawancara. Setelah itu, Lazismu berhasil masuk pada tiga besar dan akhirnya meraih penghargaan Pemenang Terbaik I Kategori Filantropi dalam Indonesia's SDGs Action Awards 2022. Piala diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa kepada Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mahli Zainuddin pada Kamis (01/12).
Mahli Zainuddin selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah mengungkapkan, penghargaan ini akan mendorong semangat Lazismu agar lebih banyak berbuat. Sinergi dengan berbagai pihak akan terus dikuatkan sesuai dengan tagline Lazismu, Memberi Untuk Negeri. "Ini tentu mendorong semangat kita ke depan untuk lebih baik lagi, lebih banyak berbuat dengan lebih banyak merapikan berbagai program sehingga bisa dibaca dalam berbagai skema bahkan skema internasional SDGs. Dan dengan itu nanti kita makin kuat sinergi dengan berbagai pihak dan memberi untuk negeri makin berarti," ungkapnya.
Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Suryanto mengucapkan terima kasih kepada Penasihat Ahli Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief. Menurutnya, Hilman Latief memiliki peran penting dalam merumuskan dan mengawal program-program Lazismu yang berbasis SDGs. Selain itu, ucapan terima kasih juga diberikan kepada Dewan Syariah Lazismu PP Muhammadiyah yang telah mengakomodir SDGs dalam konsep Islam Rahmatan Lil Alamin.
"Alhamdulillah, Lazismu menerima SDG'S Award dalam forum SDGs Annual Conference 2022 bertempat di Hotel Sultan Jakarta. Terima kasih kepada Prof. Hilman yang telah merumuskan dan mengawal program Lazismu berbasis SDGS sejak 2016. Terima kasih juga kepada Dewan Syariah yang telah mengakomodir SDGs dalam Islam Rahmatan Lil Alamin serta tim dan mitra pelaksana program. Akan semakin berat untuk mempertahankan di masa mendatang. Terima kasih dan selamat untuk kita semua," ucap Edi.
Penasihat Ahli Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief memberikan apresiasinya terhadap keberhasilan Lazismu. Ucapan selamat diberikan kepada seluruh jajaran pengurus Lazismu. Keberhasilan ini menurutnya merupakan buah dari kerja keras, konsistensi, dan kedisiplinan amil Lazismu pada semua tingkatan.
"Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran Badan Pengurus, Badan Pengawas, dan Dewan Syariah Lazismu atas keberhasilannya meraih penghargaan Terbaik I Kategori Filantropi untuk SDGs Action Awards 2022 yang diberikan oleh Kementerian BAPPENAS. Keberhasilan tersebut merubah buah manis dari kerja keras, konsistensi, dan kesiplinan Lazismu dalam mengusung tema, menyiapkan dan mengelola program, membangun kesadaran dan kekompakan amil dari tingkat pusat hingga wilayah/daerah, serta merumuskan strategi capaian pembangunan berkelanjutan melalui zakat, infak, dan sedekah selama bertahun-tahun," ujar Hilman

Dalam keikutsertaannya kali ini, Lazismu mengusung tiga program sebagai "Best Practice", yaitu EdutabMu, Timbang, dan Sekolah Cerdas. EdutabMu merupakan program pendidikan berbasis teknologi sebagai akselerasi kualitas pendidikan di masa pandemi, yaitu menyelesaikan masalah kesenjangan akses teknologi. Materi dalam aplikasi belajar ini juga sudah disesuaikan dengan kurikulum di Indonesia. Selain penyediaan sarana belajar, program ini juga berhasil meningkatkan kapasitas guru serta kesejahteraan guru yang terlibat didalamnya. Dalam pelaksanaannya, program EdutabMu menggandeng Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah. Tak hanya melibatkan mitra internal persyarikatan, EdutabMu juga bekerja sama dengan Enuma dan The HEAD Foundation.
Timbang (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang) merupakan program kolaborasi antara Lazismu dengan Nasyiatul Aisyiyah. Program ini bertujuan untuk terbangunnya pemahaman keluarga muda, remaja, tokoh agama, dan perangkat desa mengenai pentingnya pencegahan stunting dan bentuk upaya yang dapat dilakukan, tersusunnya rancangan rencana aksi tingkat desa untk pencegahan stunting, dan meluasnya informasi pentingnya pencegahan stunting baik tingkat nasional maupun di tingkat desa.
Sekolah Cerdas Sekolah CERDAS (Ceria, Damai, dan Siaga Bencana) diperkenalkan sebagai solusi terintegrasi yang menyiapkan Sekolah dari risiko bencana ataupun kekerasan. Sekolah dibekali dengan pengetahuan, keterampilan sehingga Sekolah diharapkan mampu mengurangi risiko melalui budaya dan kebijakan Sekolah CERDAS. Proses pengembangan Sekolah CERDAS dimulai melalui guru yang kemudian mengajarkannya melalui berbagai ruang pembelajaran yang didorong oleh Duta Sekolah CERDAS. Melalui program ini diharapkan dapat meminimalisir dampak dan kemungkinan risiko yang ditimbulkan dari bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial. Sekolah Cerdas merupakan kerja sama Lazismu dengan Peace Generation serta Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Peran serta Lazismu dalam ikut mendukung capaian SDGs melalui dana ZISKA bukanlah tanpa alasan. Hal ini lantaran Lazismu merupakan bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang salah satu sistem gerakannya adalah gerakan tajdid atau pembaharu. Gerakan tajdid dapat beradaptasi dengan masalah-masalah kekinian sehingga mampu mengatasi permasalahan yang ada saat ini.
Mengusung konsep Islam Rahmatan Lil Alamin, Lazismu selaku lembaga milik Muhammadiyah dengan semangat Islam berkemajuan menerima SDGs dan menjadikannya sebagai kerangka penyusunan dan pelaksanaan program-program yang ditetapkannya. Lazismu melaksanakan SDGs dengan kebijakan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dan jihad. Hal ini sesuai dengan yang digariskan di dalam Al-Qur'an, tidak menjadi tujuan pada dirinya sendiri, tapi untuk mewujudkan tujuan, visi, misi, dan program-program Islam Rahmatan Lil Alamin.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

