

Acara ini dihadiri oleh Head of Syariah Adira Finance, Head of Regional SSD Jawa Barat dan Jawa Timur, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Direktur Penghimpunan Lazismu PP Muhammadiyah, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Barat, serta para tamu undangan baik yang mengikuti secara luring di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur maupun secara daring.
Ketua Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago dalam sambutannya secara daring dari Yogyakarta menyampaikan, kehadiran ambulans ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemi ini. "Tentu ini adalah momentum yang sangat berharga buat kita, karena kondisi Covid-19 ini ternyata belum juga selesai maka manfaat langsung dari ambulans ini sangat terasa, walaupun tanpa ada Covid-19 pun ambulans-ambulans Lazismu/Muhammadiyah tetap beroperasi maksimal memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Mahli pun berterima kasih kepada Adira Finance Syariah atas bantuan ambulans yang telah dipercayakan kepada Lazismu. "Atas nama Lazismu seluruh Indonesia, khususnya Lazismu Jawa Barat dan Lazismu Jawa Timur, dengan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Adira Finance Syariah yang telah memberikan bantuan kepada Lazismu, masyarakat, dan umat dalam bentuk ambulans ini," ucapnya.
Head of Syariah Adira Finance, Yusron menyampaikan, reputasi baik Lazismu dalam berbagai tingkatan membuat pihaknya menjatuhkan pilihan kepada Lazismu sebagai penerima dan pengelola bantuan ambulans tersebut. "Bantuan ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab kami sebagai pelaku di industri keuangan syariah, khususnya untuk menyalurkan dana kebajikan untuk seluruh masyarakat agar bisa digunakan atau bermanfaat bagi umat. Kami sengaja memilih Lazismu karena kita sudah mendengar reputasinya, jangankan di pusat atau wilayah, ranting-ratingnya pun luar biasa aktif," ungkapnya.
Yusron melanjutkan, "Adira Finance Syariah memilih area Jawa Barat dan Jawa Timur karena belum memiliki jaringan terhadap layanan ambulans gratis di wilayah tersebut. Untuk itu kami bekerja sama dengan Lazismu, yang mempunyai jaringan baik pada organisasi otonom maupun amal usahanya di seluruh Indonesia, sehingga penyaluran dana kebajikan dari kami bisa dirasakan manfaatnya oleh umat."
Dana kebajikan ini, menurut Yusron, telah dimanfaatkan oleh banyak penerima manfaat. "Selama tahun 2021 dana kebajikan Adira Finance Syariah sudah tersalurkan senilai lebih dari 7 milliar rupiah dengan total 100 ribu lebih penerima manfaat. Bantuan ambulans ini merupakan salah satu kegiatan penyaluran dana kebajikan Unit Usaha Syariah Adira Finance yang dijalankan. Kami akan terus menambah mitra kerja sama yang strategis agar nantinya dana kebajikan ini dapat tersalurkan dan dikelola dengan baik serta berdampak langsung bagi penerima manfaat," pungkasnya.
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Head of Syariah Adira Finance, Yusron kepada Direktur Penghimpunan Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Muktiono di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta dan diikuti oleh penyerahan secara simbolis di Jawa Barat dan Jawa Timur. Unit ambulans yang diserahkan oleh Insan Ashari B selaku Head of Regional SSD Jawa Barat Adira Finance dan Sugeng Hariadi selaku Head of Regional SSD Jawa Timur Adira Finance nantinya dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas layanan ambulans gratis, dengan cara menghubungi pihak Lazismu atau melalui Kantor Cabang Adira Finance pada wilayah tersebut.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Barat, Irman Aryadi berharap agar akan ada lagi sinergi yang dapat dijalin bersama pihak Adira Finance Syariah di wilayahnya. "Kita sangat bersyukur ada ambulans ini, karena memang tahun ini kita merencanakan ada pengadaaan ambulans dan qodarullah ternyata sebelum kita bergerak ternyata kita sudah dibantu oleh teman-teman Adira. Mudah-mudahan ke depan kita ada sinergi-sinergi yang lain. InsyaAllah ini merupakan amal jariyah kita bersama," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Zainul Muslimin juga mengucapkan terima kasih kepada Adira Finance Syariah dan berharap akan ada lebih banyak lagi bantuan ambulans yang diberikan pada tahun-tahun mendatang. "Kita mulai dengan satu unit dan saya kira kita memang masih butuh banyak lagi karena kita punya 38 kabupaten/kota. Terima kasih, kita sudah memulai dan mudah-mudahan kita tetap bersemangat. Jadi kalau hari ini kita launcing satu ambulans Adira, mudah-mudahan tahun depan bisa tiga, lima dan seterusnya," terangnya.
Bantuan unit ambulans memiliki fasilitas yang sudah sesuai dengan standar, tersedia defibrillator dan monitor elektrokardiogram, papan angkat, unit penyedot, pompa suntik infus, kursi perawat, kasur pasien, nebulizer, unit pasokan oksigen, sphygmomanometer, serta kotak P3K. Fasilitas ini membuat unit ambulans tersebut juga layak untuk memberikan penanganan bagi pasien atau jenazah yang terpapar virus Covid-19.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Koordinator Program GEI, Dedi Warman menyebutkan, pelatihan tersebut diikuti oleh 24 orang penerima manfaat program GEI ke-2. "Para penerima manfaat terdiri dari berbagai ragam disabilitas, yaitu disabiltas netra total 8 orang, disabilitas daksa 4 orang, disabilitas netra low vision 4 orang, disabilitas tuli/rungu 2 orang, disabilitas polio 3 orang, disabiltas paralegia 2 orang, dan disabilitas ganda 1 orang," ujarnya.
Dedi melanjutkan, "Sedangkan dari aspek usaha mereka mempunyai usaha yang beragam, yaitu jualan makanan ringan/snack 2 orang, warung kelontong 1 orang, kuliner/katering 2 orang, produk kerajinan batik 1 orang, jualan kerupuk dan jasa pijat 2 orang, jualan online berbagai produk 2 orang, bengkel 3 orang, klinik pijat 2 orang, jualan dan jasa elektronik 3 orang, jualan fried chicken 1 orang, jualan ketoprak 1 orang, jualan frozen food 3 orang, dan jualan minuman 1 orang yang tersebar di Jabodetabek dan Dumai, Riau."
Hadir mewakili Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Barry Aditya menyampaikan apresiasinya dengan adanya pelatihan ini. Ia berharap dengan adanya pelatihan ini akan membantu para penerima manfaat dalam meningkatkan kapasitas usahanya. Di samping itu Barry juga berharap program GEI ini menjadi pijakan bagi Muhammadiyah secara umum dan MPS secara khusus dalam melakukan advokasi dan pendampingan lebih lanjut dalam isu-isu disabiltas. "Oleh karena itu perlu dituliskan kisah-kisah sukses dan praktik baik yang akan diekspos sebagai bukti kongkret kerja-kerja Muhammadiyah bersama penyandang disabilitas," harapnya.
Sementara itu, Ir. Sularno, M.Si. selaku Ketua MPS PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kolaborasi dengan Lazismu dan PemataBank Syariah sehingga program GEI bisa berlanjut dengan menjangkau penerima manfaat yang baru. Ia menekankan bahwa para penerima manfaat bukanlah peminta-minta dengan tangan di bawah, tapi mitra MPS dan Lazismu dalam pengembangan program. "Ke depannya para penerima manfaat akan menjadi jejaring MPS dan Lazismu sebagai mitra strategis, baik dalam pemberdayaan maupun pelayan bagi teman-teman penyandang disabilitas dengan jangkauan yang lebih luas," ungkapnya.
Muhammad Idham Azhari yang merupakan mentor dan praktisi literasi digital, bisnis digital, pemasaran digital, transformasi digital, dan juga sorang pelaku usaha menjadi nara sumber dalam pelatihan ini. Pelatihan dilaksanakan dengan metode dialog dan partisipasi antar peserta dan nara sumber, sehingga partisipasi peserta tidak dibatasi dari awal sampai akhir. Kegiatan dimulai dengan pemetaan usaha, produk, legalitas, dan kendala yang dihadapi. Nara sumber lebih berperan sebagai mentor usaha dan pemberi solusi bagi peserta. Dalam hal ini terungkap bahwa kendala utama yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam menjalankan usahanya adalah akses modal, legalitas usaha, dan pemasaran.
Program GEI didesain untuk membantu usaha penyandang disabilitas pada masa pandemi Covid-19 karena kelompok ini menjadi salah satu yang paling rentan, baik dari aspek kesehatan, sosial, apalagi pekerjaan dan usaha akibat pembatasan yang diberlakukan pada masa ini. Meskipun demikian, program GEI ke depannya akan tetap dilanjutkan dengan jangkauan yang lebih luas, baik dari segi penerima manfaat maupun tempatnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Dedi Warman]

Syahriadi Ilmi, Kepala KL Lazismu Al Jihad menyampaikan, pelaksanaan khitanan massal ini merupakan permintaan masyarakat dan jamaah karena sudah beberapa tahun tidak dilaksanakan khitanan massal di lingkungan Masjid Al Jihad. Khitanan massal ini pun dilakukan sesuai protokol kesehatan, yaitu dengan menghindari kerumunan saat pelaksanaan.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi permintaan masyarakat dan jamaah untuk program ini karena Masjid Al Jihad dalam dua tahun pandemi Covid-19 tidak dapat melaksanakan khitanan massal. Program khitanan ini kami sesuaikan dengan kondisi pandemi, yaitu menghindari kerumunan saat program sunatan dilaksanakan, maka dibuatlah program sunatan rutin setiap hari Ahad pagi setelah kajian subuh dengan jumlah anak 15 orang saja," terangnya.
Syahriadi Ilmi juga menjelaskan, untuk tim medis yang bertugas dibantu oleh beberapa jamaah. "Untuk tim medis yang terlibat dalam program ini umumnya adalah jamaah Masjid Al Jihad, juga aktif Puskesmas Kertak Hanyar, Puskesmas Karang Mekar, RSUD Ulin Banjarmasin, Kampus Universitas Cahaya Bangsa (UCB), dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Banjarmasin," jelasnya.
Terakhir, Syahriadi Ilmi mengharapkan agar kegiatan ini dapat memfasilitasi masyarakat dalam menjalankan perintah agama. "Mudah-mudahan kegiatan yang dilaksanakan secara gratis ini dapat membantu masyarakat untuk menjalankan perintah agama yaitu berkhitan," tutupnya.
Eka Wahyu, orang tua dari Gilang, salah satu peserta khitanan massal menyampaikan terima kasih atas kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan oleh KL Lazismu Al Jihad Kota Banjarmasin. "Alhamdulillah anak saya sudah dikhitan, terima kasih seluruh panitia serta para donatur. Semoga Allah melipatgandakan pahalanya. Aamiin," ucapnya.
Khitanan massal secara gratis tersebut telah terlaksana sejak 23 Desember 2021 dengan menyasar hingga 112 anak. Saat ini pendaftaran masih dibuka, bahkan sudah puluhan anak yang masuk dalam daftar tunggu hingga 3 April pelaksanaan nanti. Pihak KL Lazismu Al Jihad Banjarmasin memperkirakan, jika dihitung jumlah pekan yang tersisa yaitu 7 pekan, maka jika dikalikan 15 anak, ada 105 anak yang nantinya akan kembali dikhitan.
KL Lazismu Al Jihad juga turut membuka kesempatan bagi para donatur untuk mendukung khitanan massal, baik itu berupa barang seperti obat-obatan maupun sarung sebagai bingkisan serta berupa uang. Untuk kemudahan berdonasi dapat mengirimkan bantuan dana melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 770.7070.719 atas nama Lazismu Al Jihad. Untuk konfirmasi donasi atau pendaftaran khitanan massal bisa menghubungi melalui Whatsapp 08115074123.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Senada dengan itu, Nasrullah, orang tua dari Yamin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. "Kami ucapkan turut terima kasih kepada seluruh donatur atas kepeduliannya kepada anak kami," ujarnya.
Nasrullah menjelaskan, saat ini anaknya dirawat secara intensif oleh tim dokter di rumah sakit untuk terus dipantau kesehatannya. "Saat ini anak kami telah dirawat secara intensif di rumah sakit. Diperkirakan dalam satu bulan ke depan akan dipantau terus perkembangannya, diperkirakan ada penyakit yang lain lagi," jelasnya.
Nasrullah menambahkan, Yamin yang saat ini berumur 6,5 tahun tersebut sudah pernah menjalani rawat inap di rumah sakit. Namun karena terkendala sesuatu hal, pihaknya meminta untuk dirawat secara mandiri rumah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Wakil Rektor IV Uhamka, Bunyamin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapa terima kasih atas peningkatan yang telah dicapai oleh KL Lazismu Uhamka. Tahun ini, KL Lazismu Uhamka telah berhasil meningkatkan mutunya dengan menambah jumlah penerima manfaat beasiswa Lazismu dari jumlah sebelumnya. Ia pun berharap agar kualitas juga bertambah, seiring bertambahnya kuantitas penerima beasiswa.
"Kami sangat bersyukur karena ada peningkatan dari yang awal 50 mahasiswa, sekarang sudah 100 mahasiswa yang diberikan beasiswa. Walaupun kita terus berharap selain kuantitas bertambah tapi kualitas juga bertambah dan tentu ini bergantung kepada ikhtiar Lazismu dalam mencari donatur dari luar Uhamka. Maka kita doakan Lazismu bisa semakin lancar di dalamnya sehingga aktivitas ke depan bisa ditingkatkan," ungkapnya.
Bunyamin juga berharap agar beasiswa ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih giat lagi dalam belajar untuk mencapai kesuksesan dalam perkuliahan. Selain itu, ia juga mengajak penerima beasiswa dapat meningkatkan prestasi, meskipun sedang berada di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Saya harap kalian lebih giat belajar agar mencapai kesuksesan dalam kuliah. Kuliah tepat waktu dengan indeks prestasi akademik yang membanggakan. Kondisi Covid-19 saat ini jangan sampai menurunkan prestasi kalian. Maka untuk mahasiswa penerima beasiswa agar terus giat belajar untuk mencapai prestasi," tegasnya.
Sementara itu, Nandi Rahman selaku Kepala KL Lazismu Uhamka mengungkapkan bahwa penghimpunan dana infak dan sedekah yang diberikan telah disalurkan ke berbagai bidang. Tak hanya beasiswa, dana yang dihimpun oleh pihaknya juga dirasakan manfaatnya melalui berbagai program dan kegiatan.
"Di periode ini, selain melaksanakan program beasiswa, infak, dan sedekah, kami juga menyalurkan untuk takziah dosen dan keluarga dosen. Ada juga untuk bantuan bencana, kegiatan dakwah di Masjid Darul Ulum FKIP Uhamka, dan kegiatan lainnya," jelas Nandi.
Ia melanjutkan, "Saat ini, kami berikan beasiswa kepada 100 mahasiswa. Ada peningkatan dari semester sebelumnya yang hanya 51 mahasiswa yang menerima beasiswa dari Lazismu. Target ini dari sisi jumlah mahasiswa 100 orang, masih sangat amat sedikit dan kedepannya akan ditambah lagi. Kemudian kegiatan lainnya yang telah dijalankan oleh Lazismu yaitu pemberian hadiah atas penyelesaian studi teman-teman dosen S3."
Nandi juga mengucapkan selamat kepada 100 mahasiswa Uhamka penerima program Beasiswa Sang Surya Lazismu. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang berasal dari para dosen dan karyawan Uhamka yang telah menunaikan infak melalui KL Lazismu Uhamka serta berharap agar mahasiswa tetap mendoakan para donatur agar tetap sehat serta selalu berdonasi, sehingga bantuan beasiswa dapat terus berkelanjutan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Dua orang narasumber utama dihadirkan dalam Upgrading Amil ini, yaitu Ustadz Samsul Huda selaku Dewan Syariah Lazismu Kabupaten Tegal dan Ronny Megas Sukarno yang menjabat sebagai Manajer Lazismu Kabupaten Sragen. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh staf pelaksana Kantor Layanan (KL) Lazismu se-Kabupaten Tegal sebanyak 16 KL Lazismu dan perwakilan dari Lazismu Daerah se-eks Karesidenan Pekalongan Raya.
Ronny Megas Sukarno selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan tentang kinerja seorang amil. Ia juga mendorong agar seorang amil harus profesional dalam bekerja. "Menjadi seorang amil harus profesional dalam hal apapun, karena SK yang kita dapatkan datangnya langsung dari Allah," tegasnya.
Ia juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat membuka pola pikir para amil yang menjadi peserta, agar dapat bekerja maksimal. Hal ini menjadi penting agar amanah yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan maksimal. Selain itu, target yang telah direncanakan pun dapat dicapai.
Para peserta kegiatan terlihat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang aktif untuk bertanya. Beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta juga tidak lepas dari pengalaman serta berbagai kendala yang telah ditemui.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

