

Hj. Nurhayati pada kesempatan serah terima armada menyampaikan harapannya agar infak ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk umat. "Infak ini dari almarhum Ustadz Arifin Ilham dan semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk umat. Ada pula Masjid Adz-Dzikra di Mandingin Barabai yang merupakan salah satu amanah almarhum yang sudah lama meniatkan akan membangun masjid di Barabai karena pada dasarnya almarhum juga orang Barabai," jelasnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Aridansyah Effendi, yang turut menerima bantuan tersebut menjelaskan bahwa pihaknya menyambut baik dan siap merawat armada baru ini. Menurutnya, keberadaan armada baru ini dapat membantu berbagai kegiatan dan program Lazismu. Ia pun berharap dukungan akan terus diberikan oleh Ummi kepada Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"InsyaAllah Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan menggunakan dan merawat armada ini sebaik-baiknya sesuai dengan pesan Ummi. Dengan tambahan armada ini tentu sangat membantu sekali mendukung kegiatan maupun program Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Harapannya dukungan akan terus diberikan oleh Ummi dan keluarga ke depannya untuk menjalankan program Lazismu," ujarnya.
Sementara itu, Fuad Rahman, Staf Fundraising Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengungkapkan, pembelian armada baru ini sendiri bisa dikatakan telah sesuai dengan amanah yang diberikan. "Sesuai amanah, uang infak yang beliau berikan kami manfaatkan untuk membeli armada penunjang demi kemaslahatan umat. Demikianlah niaga yang beliau lakukan, dan seiring perputaran roda maka sebanyak itu pulalah pahala untuk beliau dan keluarga juga akan mengalir," ungkapnya.
Fuad menambahkan, meski bantuan ini terbilang sudah cukup lama diberikan, namun baru kali ini diserahterimakan secara resmi. "Meski donasi ini sudah lama, namun baru hari ini, Sabtu (05/02) bisa diserahterimakan secara resmi kepada Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kehadiran Ummi yang secara khusus langsung datang ke Hulu Sungai Tengah menyerahkan armada ini tentu merupakan kehormatan bagi Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena sudah dipercaya untuk menerima amanah besar dari keluarga almarhum Ustadz Arifin Ilham," tambahnya.
Kehadiran armada ini menambah jumlah armada yang dimiliki oleh Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Berada di daerah yang kerap diterjang banjir dalam beberapa waktu terakhir, Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah membutuhkan armada angkut yang tangguh dalam menyalurkan bantuan saat bencana. Selain itu, program dakwah di Pegunungan Meratus untuk para mualaf juga erat kaitannya dengan mobilitas tinggi, sehingga keberadaan armada baru ini sangat penting untuk salah satu program unggulan Lazismu Kabupaten Hulu Sungai tengah tersebut.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Peresmian KL Lazismu Donorejo dihadiri oleh H. Imron Rosidi (Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Magelang), H. Yusuf (Ketua Pimpinan Muhammadiyah Secang), Ivanna Ulul Azmi (Kepala KL Lazismu Secang), Isrofi (Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Secang), Miftahuridwan (Kepala Desa Donorejo), serta Lovita Ivan Hidayatullah (Kepala KL Lazismu Donorejo). Selain itu juga dilaksanakan agenda Raker KL Lazismu Secang yang membahas tentang Indikator Kinerja Aksi Layanan (IKAL) Lazismu di Kecamatan Secang pada tahun 2022. Pada rangkaian kegiatan peresmian juga dilakukan penyerahan Santunan Dhuafa kepada 13 warga lansia serta Beasiswa Mentari untuk 16 anak yatim yang ada di Desa Donorejo.
Kepala KL Lazismu Donorejo, Lovita Ivan Hidayatullah menceritakan, KL Lazismu Donorejo diawali dengan bahasa memberi manfaat dari level terkecil yaitu desa. Hadirnya KL Lazismu Donorejo bermula dengan nama "Lembaga ZIS Fastabiq" pada tahun 2018, di bawah naungan Angkatan Muda Muhammadiyah Donorejo. Seiring berkembangnya waktu, pada tahun 2019 sebagai fungsi syiar dan dakwah, nama KL Lazismu Donorejo lahir.
"Dalam pelaksanaannya, Lazismu Donorejo bermula dari semangat membantu masyarakat Donorejo, khususnya simbah sepuh, dhuafa, anak yatim, serta perkembangan pendidikan yang semakin kompleks dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Sebagai contoh, saat ini kami diberi amanah oleh PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) Donorejo untuk mendirikan Ponpes Al Hilal serta memperhatikan kesejahteraan guru," ujarnya.
Lovita pun berharap agar keberadaan KL Lazismu Donorejo ini bisa meningkatkan amanah umat untuk terus memberi serta menebar manfaat dan menjadi jawaban atas problematika yang telah disebutkan. Akselarasi melalui program kerja serta sinergi lintas struktur juga diharapkan bisa menjadi langkah positif bagi KL Lazismu Donorejo untuk mengudara. "Mohon arahan, petunjuk, serta bimbingannya selalu, dan selamat melaksanakan Rapat Kerja bagi KL Lazismu Secang, semoga IKAL tahun ini, kita akan tercapai," tutupnya.
Ketua PCM Secang, H. Yusuf juga menyampaikan harapannya agar keberadaan KL Lazismu Donorejo ini bisa membangkitkan masyarakat khususnya Donorejo untuk menyalurkan dan menunaikan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu. "Ingat bahwa zakat dan Lazismu itu lebih dahulu ada bahasa zakat. Sehingga tugas kita adalah menyadarkan orang-orang untuk budaya zakat, infak, dan sedekah. Kita dorong anak-anak muda kita ini untuk terus bermanfaat tanpa harus kita intervensi. Hanya saja anak muda itu butuh kontrol, butuh motivasi, dan itu adalah tugas kita sebagai orang tua," harapnya.
Di akhir rangkaian sambutan, H. Imron Rosidi selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Magelang menegaskan, ada dua hal yang menjadi semangat Lazismu, yaitu manajemen teruji dan akhlak terpuji. "Dengan dua hal itu, semoga Lazismu bisa membuktikan untuk menjadi lembaga amil terpercaya, akuntabel, dan transparan," tegasnya.
Selain dua hal tersebut, menurut Imron, ada kepercayaan masyarakat, manajemen profesional, serta amanah. Ia pun menambahkan, tugas amil merupakan tugas yang mulia dan langsung dari Allah, salah satu pegawai yang disebutkan juga dalam Al-Qur'an. "Khudz min amwa lihim, kita mengambil, bukan menunggu. Kalau ada orang kaya, kita datangi, kita ingatkan, dan kita bantu untuk mentasyarufkan kepada orang yang berhak menerimanya," terangnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Dika]

Kegiatan ini dihadiri oleh para pengelola Lazismu Daerah Kota Semarang, baik jajaran Badan Pengurus, Badan Pengawas dan Eksekutif Lazismu Kota Semarang, serta Kantor Layanan (KL) Lazismu Daerah se-Kota Semarang. Turut berhadir pula H. Fachrur Rozi selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang.
Kegiatan yang berlangsung secara khidmat dan lancar ini dibuka oleh Ketua PDM Kota Semarang, H. Fachrur Rozi. Dalam sambutannya, ia meminta agar dalam penyusunan SOP memperhatikan fleksibilitas sepanjang tidak menyimpang dari prinsip-prinsip yang harus diikuti. "Kalau Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah dibukukan lalu dibakukan, ada keseragaman gerak dan langkah dalam pengelolaan Lazismu," pintanya.
Menurut H. Fachrur Rozi, peningkatan target penghimpunan donasi dapat dicapai dengan melakukan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi antara Lazismu Daerah Kota Semarang dengan KL Lazismu di bawahnya. Ia juga menekankan, pengelolaan keuangan dengan mengikuti petunjuk dari Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Lazismu Wilayah Jawa Tengah, dan pemerintah juga harus dilakukan.
"Target penghimpunan donasi tahun 2022 Lazismu Kota Semarang ditingkatkan minimal menjadi 10 miliar rupiah dari target yang sudah disusun sebesar 6,5 miliar rupiah. Hal ini sangat mungkin dicapai jika koordinasi antara Lazismu Kota Semarang dengan Kantor Layanan dilakukan kolaborasi dan sinergi dengan baik, termasuk di dalamnya tentang pengelolaan keuangan dengan sistem yang mengikuti petunjuk dari Lazismu Pimpinan Pusat, Lazismu Wilayah dan pemerintah," tegasnya.
Ia juga menambahkan, penggunaan satu atau dua rekening dalam pengelolaan Lazismu Daerah Kota Semarang mungkin akan diterapkan pada waktu yang akan datang, guna meningkatkan produktivitas, baik dalam penghimpunan maupun pelaksanaan program. "Sangat mungkin ke depan hanya ada satu atau dua rekening untuk seluruh Lazismu Kota Semarang dan semuanya dilakukan di Lazismu Kota Semarang, sehingga nanti Kantor Layanan akan menjadi semakin produktif dan masif dalam penghimpunan dan pelaksanaan program karena tidak direpotkan dengan pengelolaan keuangan," imbuhnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Yazidi Indar, Kepala KL Lazismu Al Furqan dalam sambutannya menyampaikan sejarah awal pendirian Kantor Layanan Lazismu Al Furqan. "Bisa dikatakan pendirian Lazismu Al Furqan ini penuh perjuangan, diinisiasi pada akhir tahun 2019 dan akhirnya diresmikan oleh Lazismu Kota Banjarmasin pada awal tahun 2020. Di awal kami belum terlalu banyak menjalankan program namun seiring berjalannya waktu mulai menjalankan berbagai penghimpunan dan penyaluran dana. Tidak jarang kami juga turut dalam menyalurkan bantuan, apalagi kita tahu April 2020 pandemi Covid-19 sudah masuk kala itu," tuturnya.
Yazidi kemudian menjelaskan, pihaknya akan mencanangkan beberapa program kerja, di antaranya mengadakan kerjasama dengan beberapa sekolah-sekolah, mulai dari PAUD, TK, hingga SD untuk belajar menabung bersama. Nantinya KL Lazismu Al Furqan akan membagikan kaleng tabungan yang akan ditinjau sekali dalam sepekan. Ini untuk menghimpun dana yang hasilnya akan dibagi dengan perbandingan 70 persen untuk pihak sekolah, sedangkan 30 persen sisanya akan disumbangkan untuk KL Lazismu Al Furqan.
"Ke depan kami berencana untuk bekerjasama ke beberapa sekolah, baik itu tingkat TK, PAUD dan SD untuk menggalakkan Filantropis Cilik dengan menitipkan tabungan berbentuk kaleng yang nanti dikumpulkan setiap 7 sampai 10 hari. Hal tersebut guna membiasakan memberi atau berinfak sejak dini," jelas Yazidi.
Terakhir, Yazidi melalui Resepsi Milad ke-2 KL Lazismu Al Furqan kali ini juga berterima kasih pada seluruh donatur yang telah mendukung berbagai program Lazismu. "Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang selalu mendukung berbagai program yang kami jalankan," tutupnya.
Dalam Resepsi Milad ke-2 KL Lazismu Al Furqan yang mengangkat tema "Zakat Itu Hebat Bangkitkan Umat" tersebut juga dilakukan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah melalui beberapa program, seperti penyerahan 40 paket sembako, Beasiswa Mentari dan Sang Surya masing-masing kepada satu orang penerima manfaat, serta penyerahan bantuan untuk UMKM berupa gerobak kepada tiga orang penerima manfaat.
Masriah, penjual kue yang merupakan penerima manfaat bantuan untuk UMKM menyampaikan rasa syukur atas bantuan gerobak yang telah diterimanya. Bantuan UMKM ini diberikan untuk menunjang pelaku UMKM yang ada di Kota Banjarmasin dalam meningkatkan pendapatannya. "Sudah 25 tahun saya berjualan, bersyukur sekali sekarang bisa berjualan kue dengan gerobak yang diberikan Lazismu Al Furqan," ucapnya.
Pada akhir acara, selain penyampaian sambutan dan penyerahan bantuan, KL Lazismu Al Furqan juga meresmikan armada baru berupa mobil operasional KL Lazismu Al Furqan yang akan dimanfaatkan untuk menunjang dalam kegiatan Lazismu ke depan. Mobil ini rencananya akan dipergunakan sebagai sarana dakwah, penyaluran donasi, mengantar warga berobat, transportasi santri tahfidz dan panti asuhan, serta keperluan aksi sosial dan kemanusiaan lainnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Riyanto, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan budidaya klanceng tersebut. Riyanto pun berharap sinergi antara Lazismu dan BAZNAS selaku lembaga filantropi bisa terus dilakukan dalam melakukan pemberdayaan umat.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS Kabupaten Pekalongan, Ir. Ahmad Musa, MM., mengajak masyarakat serta Lazismu untuk dapat memanfaatkan program-program BAZNAS. "Dana BAZNAS 60% banyak diarahkan untuk pemberdayaan usaha produktif umat. Oleh karena itu silakan dimanfaatkan. Bapak-bapak yang ingin berwirausaha seperti berjualan ayam chicken khas Pekalongan dan sebagainya bisa memanfaatkan program BAZNAS," tutur Musa.
Musa kemudian menjelaskan bahwa terdapat lima program BAZNAS yang ditawarkan, yaitu Kajen Taqwa, Kajen Pintar, Kajen Sehat, Kajen Makmur, dan Kajen Peduli. Program Kajen Taqwa adalah bantuan kepada masyarakat yang menyelenggarakan pengajian ketaqwaan; program Kajen Pintar adalah bantuan beasiswa untuk tingkat SMP hingga kuliah; Kajen Sehat adalah bantuan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan; Kajen Makmur adalah bantuan untuk pemberdayaan usaha produktif umat, dan Kajen Peduli adalah program kepedulian bencana alam.
Ketua PDM Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Mulyono, dalam sambutan saat membuka acara menyampaikan harapannya agar para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan. Mulyono berharap, warga Muhammadiyah, takmir masjid, dan sebagainya dapat memanfaatkan budidaya klanceng tersebut dengan optimal karena tidak membutuhkan banyak tempat. Mulyono mengaku sudah dua tahun lalu merencanakan kegiatan budidaya klanceng tersebut. Namun karena pandemi Covid-19 muncul, keinginan tersebut tertunda. "Wilayah Pekalongan selatan cukup potensial untuk mengembangkan budidaya klanceng karena vegetasi di wilayah Pekalongan bagian selatan masih bagus," jelasnya.
Founder HIBTAKI, Khafid Siratuddin, dalam paparannya menyampaikan, budidaya klanceng sangat mudah dilakukan karena bisa diterapkan di pekarangan rumah. Khafid menceritakan bahwa ia sudah dua tahun lebih menekuni budidaya klanceng di pekarangan rumahnya dan memproduksi madunya dengan label KlancengMu. Sementara itu, tim ahli HIBTAKI, Aqib Ossa, S. Farm, Apt., dalam paparannya menyampaikan manfaat dan khasiat madu, serta perbedaan madu asli, sirupan, oplosan, atau sintesis.
Pada pelatihan tersebut, semua peserta dibagikan masing-masing satu sendok madu klanceng untuk ikut merasakan, mencium aroma, dan meminumnya. Para peserta juga diberikan pengetahuan tentang tanaman-tanaman yang dapat mendukung budidaya klanceng. Selain pengetahuan, pada sesi terakhir para peserta diberi kesempatan praktik memindahkan koloni klanceng. Setelah selesai praktik, peserta mendapatkan masing-masing empat koloni klanceng untuk dibudidayakan di tempat masing-masing. Pelatihan Dasar Budidaya Klanceng ini digelar dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat bagi para takmir masjid, pondok pesantren, panti asuhan, dan masyarakat umum di Kabupaten Pekalongan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Fakhrudin]

Selain para peserta, Rakerwil Lazismu Wilayah Jawa Barat juga dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Ir. Suhada, dan Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Barat Zaini Abdul Malik, MA. Rakerwil ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu yang diselenggarakan akhir tahun lalu.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM. mengatakan bahwa inovasi sosial merupakan kolaborasi dengan banyak aktor (amil) untuk mendorong inovasi kewirausahaan sosial di berbagai daerah guna melakukan perubahan kolektif berbasis komunitas. "Harus ada kolaborasi antara amil yang mengelola penghimpunan, pendayagunaan, dan pendistribusian," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Barat, Ir. Suhada menyebutkan bahwa Rakerwil merupakan koordinasi dengan daerah-daerah agar berjalan lebih baik terutama untuk pencapaian SDG's yang menjadi acuan dunia untuk mengukur kesejahteraan rakyat. "3 komponen SDG’s yang pernah dijalankan K.H. Ahmad Dahlan, yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi," terangnya.
Suhada yang juga membuka secara resmi pelaksanaan Rakerwil tersebut menambahkan bahwa program ekonomi ini harus ditingkatkan lagi apalagi potensi besar Indonesia yang memilik sumber daya alam yang besar. Selain itu ia juga berharap agar Rakerwil ini menjadi ajang koordinasi Lazismu se-Jawa Barat dalam mencapai SDG's demi terukurnya kesejahteraan rakyat.
Pada hari pertama Rakerwil diisi dengan kegiatan Sosialisasi Hasil Rakernas & Arahan Lazismu Pusat oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Forum Badan Pengawas, Forum Dewan Pengawas Syariah, serta Laporan Lazismu Daerah dan Kantor Layanan se-Jawa Barat. Sementara itu pada hari kedua diisi dengan materi Arah dan Kebijakan Lazismu Jawa Barat, Pembahasan dan Penjabaran KPI, Rencana Tindak Lanjut (Kesepakatan Program dan Penghimpunan), serta ditutup oleh Award Lazismu Jawa Barat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Ari]

