

Kondisi ini membuat Muhammadiyah Kabupaten Bireuen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Utara bergerak untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir melalui Lazismu. Pada Kamis (06/01), bantuan disalurkan melalui Lazismu Kabupaten Bireuen berupa makanan siap santap dan sembako.
Ketua Lazismu Kabupaten Bireuen, Fajar Ardiansyah, menyalurkan bantuan tersebut langsung kepada penerima manfaat. Fajar mengatakan bahwa bantuan ini disalurkan hingga Jum’at (07/01). Ada dua titik penyaluran bantuan, yaitu Lhoksukon dan Matangkuli. "Bantuan yang disalurkan kepada warga korban banjir dilakukan pada dua tempat, yakni Lhoksukon dan Matangkuli, berupa kornet RendangMu dan sembako,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bireuen, dr. Athaillah A. Latief, Sp.OG mengajak semua amal usaha Muhammadiyah untuk mengumpulkan donasinya melalui Lazismu Kabupaten Bireuen. Hal ini dirasakan penting agar lebih terorganisir dan terarah sehingga dapat menjadi besar dalam menyalurkan bantuan.
Menurut Athaillah, Lazismu Kabupaten Bireuen sudah menyalurkan bantuan pada tahap pertama. Ia pun berharap agar bantuan yang diberikan ini dapat membantu warga terdampak banjir. "Semoga bantuan ini bisa membantu masyarakat yang terkena dampak musibah banjir. Melalui musibah itu kita lebih mendekatkan diri kepada Allah, serta memperbanyak doa," ujarnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Fajar Ardiansyah]

Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu Nagara dan KL Lazismu Paharangan bersama-sama menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir di daerah tersebut pada Sabtu (01/01). Bantuan ini adalah amanah dari Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Al-Furqan Banjarmasin untuk warga yang terdampak banjir. Bantuan berupa sembako tersebut disalurkan kepada warga desa yang berada di lingkungan KL Lazismu Nagara dan KL Lazismu Paharangan, yaitu di Desa Panggandingan dan Desa Paharangan.
dr. Didi Kurniadi selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan menyampaikan bahwa penyerahan bantuan tersebut untuk meneruskan amanah dari Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Al-Furqan Banjarmasin yang beberapa waktu lalu diterima dan untuk penyalurannya dibantu oleh KL Lazismu yang berdekatan dengan lokasi terdampak banjir. "Alhamdulillah kami dapat meneruskan amanah dari kawan-kawan Pondok Pesantren Al Furqon untuk bantuan bencana banjir di beberapa desa di Hulu Sungai Selatan. Selanjutnya kami dibantu oleh dua KL Lazismu untuk penyerahan ke warga secara langsung," terangnya.
Senada dengan itu Kepala KL Lazismu Nagara, Muhammad Natsir, menyampaikan bahwa untuk di Desa Panggadingan terdapat 38 paket bantuan yang telah diserahkan. "Untuk KL Lazismu kami (KL Lazismu Nagara) turut menyalurkan bantuan dari Lazismu Hulu Sungai Selatan dan Pondok Pesantren Al Furqon dengan menyerahkan secara langsung paket bantuan berupa sembako dan makanan cepat saji ke 38 keluarga yang saat ini masih merasakan banjir," jelasnya.
Natsir menambahkan, kondisi banjir telah merendam desa tersebut hampir sebulan lamanya. "Banjir di sini kurang lebih telah dirasakan warga selama satu bulan lamanya, namun sudah mulai surut," tambahnya.
Roni Sanjaya, Kepala KL Lazismu Paharangan juga menyampaikan, di Desa Paharangan terdapat 17 paket bantuan yang telah disalurkan. "Di Paharangan kami menyalurkan bantuan ke 17 rumah yang masih terdampak banjir. Saat ini banjir sudah berangsur surut dan sebagian warga telah mulai membersihkan rumahnya," sebut Roni.
Penyerahan bantuan pasca banjir ini merupakan respon dari Muhammadiyah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sebelumnya telah melakukan kaji cepat ke dua desa tersebut. Proses kaji cepat dan survei dilakukan oleh relawan Muhammadiyah dibantu amil Lazismu, untuk menentukan kelayakan dan bantuan yang akan diberikan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Kegiatan Muhammadiyah Ponorogo ke Kabupaten Lumajang ini adalah yang ketiga kalinya dari serangkaian agenda, yaitu pengiriman relawan, distribusi logistik, pengiriman motor trail dan terakhir mobil logistik Muhammadiyah yang akan digunakan untuk keperluan penunjang dapur umum di pengungsian Lumajang. Bantuan dan relawan tahap pertama telah diberangkatkan dari kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo pada Selasa (07/12) lalu.
Agenda pertama adalah menuju ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Lumajang untuk silaturahmi sekaligus koordinasi perihal penanganan kebencanaan dari dampak erupsi Gunung Semeru. Selanjutnya rombongan berangkat menuju ke Sekolah Darurat yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak pengungsi. Di tempat ini, tim dari Aisyiyah juga melakukan pendekatan kepada anak-anak didik agar selalu semangat dan terus berprestasi.
Selepas dari Sekolah Darurat, agenda kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Dapur Umum yang didirikan oleh Muhammadiyah Lumajang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di lokasi pengungsian. Beberapa relawan Muhammadiyah juga ditempatkan di tempat ini untuk membantu memasak dan mendistribusikan makanan siap santap kepada pengungsi.
Wakil Ketua Pos Koordinator Pembantu Lumajang, Radheteryan Firdiansyah menyampaikan bahwa dalam sehari, Dapur Umum ini mampu menyiapkan 700 porsi makanan untuk para pengungsi. Ia juga menyebut bahwa pihaknya akan terus memberikan berbagai layanan kepada para pengungsi erupsi Gunung Semeru.
"Dapur Umum MDMC Lazismu ini setiap hari membuat makanan untuk pengungsi sebanyak 700 porsi dan dibagikan kepada pengungsi yang berada di area tersebut. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada PDM Ponorogo dan yang tergabung dalam tim Relawan Muhammadiyah Ponorogo yang ikut berpartisipasi sejak awal dalam penanggulangan dampak erupsi Gunung Semeru ini. Kami terus melakukan pendampingan melalui Dapur Umum, Psikososial, Layanan Kesehatan, Layanan pendidikan dan lain-lain," ucap Radheteryan Firdiansyah.
Sementara itu, Tooricg Agfa Putra Wicaksono selaku perwakilan dari Lazismu Kabupaten Ponorogo menceritakan, kedatangan rombongan Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian agenda sebelumnya. Ia pun turut mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan pihak-pihak yang telah menunjukkan kepedulian dalam aksi kemanusiaan ini.
"Agenda ini merupakan tahap ketiga dari pengiriman Relawan Muhammadiyah Ponorogo. Per kemarin kami sudah mengirimkan enam orang relawan ke Desa Condro, Pasirian, Lumajang beserta kendaraan mobil logistik lengkap dengan peralatan penunjang dan kitchen set yang akan digunakan di Dapur Umum. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada donatur dan seluruh pihak terlibat yang telah ikut serta dalam aksi kemanusiaan peduli Erupsi Gunung Semeru," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Rahmat Fandi Yusup]

Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam keterangannya Senin (03/01) menyebutkan, bantuan ini akan diberikan kepada warga terdampak gempa yang rumahnya masuk dalam kategori rusak berat dan tidak mungkin ditinggali lagi di dua kecamatan terdampak, yaitu Pasimaranu di Pulau Bonerato dan Pasilambena di Pulau Kalaotoa. "Dari total kebutuhan 380 unit, Muhammadiyah akan membantu 250, sisanya akan difasilitasi oleh pemerintah. Total logistik untuk pembangunan hunian darurat tersebut mencapai 7,5 ton dan posisi sudah ada di Kota Benteng, Selayar," jelasnya.
Ahad (2/01) malam, Indrayanto bersama relawan Muhammadiyah lainnya bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif pada Ahad (02/01). Dalam pertemuan tersebut, menurut Indrayanto, Saiful Arif menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja-kerja relawan Muhammadiyah. "Wakil Bupati berpesan, koordinasi menjadi bagian yang penting dilakukan bersama seluruh stakeholder untuk mempermudah kerja-kerja kemanusiaan, khususnya data dan prioritas bantuan agar tepat sasaran," terangnya.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Ahmad Ansar pada Senin (03/01), Indrayanto menyampaikan bahwa Muhammadiyah juga memberikan paket bantuan family kit dan akan menerjunkan personil untuk validasi data penerima manfaat bantuan dalam masa transisi ini. Bantuan family kit yang diberikan satu paket dengan hunian darurat tersebut terdiri dari 16 macam barang peralatan rumah tangga seperti peralatan masak, kelambu, selimut, sajadah, sarung, dan perlengkapan mandi berupa sabun mandi, sabun pakaian, sikat, serta pasta gigi.
Dibicarakan juga tantangan dalam distribusi bantuan yaitu transportasi yang harus melalui jalur laut. “Tantangan jalur tol laut inilah yang tentunya menjadi bahan utama diskusi bagaimana mencari solusi-solusi agar akses transportasi ini bisa efektif karena transportasi bergantung dengan cuaca di mana cuaca saat ini sedang dalam kondisi yang ekstrim,” ujarnya.
Pada pertemuan ini, Indrayanto juga menyampaikan program Muhammadiyah selama masa transisi 90 hari ke depan pasca masa tanggap darurat yang telah berakhir pada 27 Desember 2021 lalu. Ia menyebut, Ahmad Ansar juga berpesan kepada para relawan Muhammadiyah untuk beradaptasi dengan masyarakat lokal dengan beberapa etnis yang ada. "Ini menjadi catatan bagaimana nanti relawan yang ditempatkan bisa mengadaptasikan diri dengan situasi bermacam-macam etnis yang ada," tutur Indrayanto.
Dalam keterangan terpisah, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago menegaskan bahwa aksi kemanusiaan ini didukung oleh Lazismu. Menurutnya, bantuan yang diberikan di Kabupaten Kepulauan Selayar ini juga berkesinambungan dengan respon yang dilakukan Muhammadiyah pada erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. "Seluruh kegiatan MDMC itu dibiayai oleh Lazismu, baik Pusat maupun Wilayah. Dana dihimpun dengan beberapa kegiatan fundraising, baik reguler maupun digital. Kegiatan ini juga berkesinambungan dengan program respon bencana yang masih berlangsung di Semeru," jelasnya.
Pembangunan hunian darurat tersebut akan dilaksanakan oleh para relawan MDMC yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 10 orang. Para relawan ini sudah tiba di Kabupaten Kepulauan Selayar sejak Senin (03/01). Jumlah tersebut akan ditambah tiga orang relawan MDMC Sulawesi Selatan yang akan bertugas di Pasimaranu dan Pasilambena hingga akhir Januari mendatang.
Para Relawan Muhammadiyah Sulawesi Selatan juga telah melaksanakan pendampingan psikososial berupa pembelajaran dan bermain bagi anak-anak serta pendampingan rohani berupa kegiatan keislaman seperti shalat berjamaah dan pembinaan mental spiritual kepada warga penyintas dewasa. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak pekan ketiga bulan Desember tahun 2021 dengan pelaksana pendampingan psikososial kepada anak-anak dari relawan Muhammadiyah Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Sementara itu pendampingan rohani dilaksanakan oleh mubaligh Muhammadiyah yaitu ustadz Amirudin Bakri di Pasilambena, Pulau Kalaotoa.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Wakil Wali Kota Pekanbaru, H. Ayat Cahyadi, S.Si yang turut hadir mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Kota Pekanbaru dan para muzakki yang telah mendukung kegiatan tersebut. "Alhamdulillah saya dapat hadir dalam kegiatan Lazismu Pekanbaru Ta'awun Akhir Tahun, banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Saya atas nama Pemerintah Kota Pekanbaru mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pengurus Muhammadiyah Kota Pekanbaru dan juga Lazismu Kota Pekanbaru, juga para muzakki yang sudah melaksanakan kegiatan ini. Kita doakan harta para muzakki, sponsor, dan para amil Lazismu selalu diberikan keberkahan oleh Allah," ucapnya.
Ia juga mengajak Lazismu Kota Pekanbaru untuk berkolaborasi membangun Kota Pekanbaru. "Tentu memang kita harus bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun Kota Pekanbaru yang kita cintai ini. Sebagai ibu kota provinsi yang tentu kalau kami saja dari Pemerintah Kota tentu tidak bisa melayani seluruh masyarakat Kota Pekanbaru," ajaknya.
Total dana yang disalurkan dalam kegiatan tersebut sebanyak Rp. 212.625.000,- dengan rincian kegiatan Bantuan Pendidikan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah sebesar Rp. 10.000.000,-, Khitanan Massal untuk 25 anak sebesar Rp. 16.125.000,-, Bakti Guru untuk 70 guru sebesar Rp. 70.000.000,-, Beasiswa Dhuafa untuk 169 anak sebesar Rp 84.500.000,-, dan Beasiswa Tahfidz untuk 3 Pondok Tahfiz sebesar Rp. 30.000.000,-.
Manajer Lazismu Kota Pekanbaru, Agung Pramuryantyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada kegiatan akhir tahun ini, Lazismu Kota Pekanbaru memberikan penyaluran kepada mereka yang membutuhkan. "Kegiatan ini sebagai salah satu gerakan kita dalam mengoptimalkan dana yang telah dihimpun dan diamanahkan oleh para donatur dan mustahik kepada kita," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga bekerjasama dengan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Klinik Aisyiyah, Tiki, Dashnet, dan Pramita Lab. "Kegiatan ini juga didukung oleh Panti Asuhan Putra Muhammadiyah yang menyediakan tempat, Klinik Aisyiyah sebagai penyedia dokter, dan Pramita Lab yang menyediakan sembako, serta Tiki dan Dashnet yang berdonasi uang untuk membantu kegiatan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pekanbaru sekaligus mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Dede Firmansyah, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar Lazismu Kota Pekanbaru untuk memulihkan perekonomian masyarakat khususnya di Kota Pekanbaru. "Dalam kegiatan ini pendistribusian zakat, infak, dan sedekah dibagi dalam tiga kategori, yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan," imbuhnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

Sebelum menuju lereng Semeru, kami singgah di dua titik. Titik pertama rumah makan. Sepiring nasi rawon, segelas kopi susu, dan suasana hangat rombongan menguatkan kembali jasmani dan ruhaniku. Titik kedua rumah dr. Sri Sunarti, Sp.PD pengurus Aisyiyah Kabupaten Malang. Beberapa kamar bersih ber-AC lengkap dengan kamar mandi siap menjadi tempat transit tokoh Muhammadiyah yang berkunjung di kawasan Malang Selatan. Aku kembali segar setelah mandi dan berganti baju dinas Lazismu. Kesegaranku berkembang menjadi haru ketika berkeliling ke bagian belakang rumah. Rumah ini seperti botol, besar ke dalam. Ada gedung asrama bertingkat, ruang-ruang kelas, dan kantor. Lalu ada 90 santri penghuni yang sedang menyambut pagi dengan gembira. Mereka bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris. Rumah keluarga ini ternyata sudah diwakafkan dan menjadi Panti Asuhan dan MBS Al Amin Putri. Orang-orang seperti keluarga Bu Dokter inilah yang banyak membesarkan Muhammadiyah dimana-mana. Orang-orang yang suka berbagi.
Selanjutnya kesegaran dan keharuanku bertambah dengan sebuah kebanggaan. Aku disinggahkan di SMK Muhammadiyah Gondang Legi. Sekolah ini sangat menarik. Gedung utamanya berlantai lima. Laboratoriumnya yang bernama Samsung Tech Institute dan arsitektur yang futuristik membuat aku merasa seakan sedang berada di Korea. SMKM ini telah menginspirasi banyak SMK Muhammadiyah lainnya. Salah satunya SMKM Adiwerna Tegal. Menurut Kang Amir, teman SMA-ku yang menjadi PCM Adiwerna, SMKM Adiwerna mulai bangkit dua tahun terakhir ini. Sebelumnya nyaris kehabisan murid. Tahun ini mereka harus menambah ruang baru seiring dengan peningkatan berlipat jumlah siswa baru. Ini semua berkat sentuhan dan inspirasi dari SMKM Gondanglegi. Pagi ini di SMKM Gondanglegi kami mengunjungi KL Lazismu yang sudah berdiri lama. Kami diantar Ustadz Anis, amil Lazismu sekaligus dai LDK untuk kawasan Malang Selatan. Kami menikmati kebanggaan ber-Lazismu dan ber-AUM di lembaga pendidikan yang hebat ini.
Kesegaran, keharuan, dan kebanggan, mengantarkan aku melanjutkan perjalanan bersama rombongan menuju lereng Gunung Semeru di Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Jarak Kepanjen-Pronojiwo tidak jauh. Hanya 57 km. Tetapi kondisi jalan berbelok-belok membuat perjalanan tidak bisa terlalu laju. Aku menikmati perjalanan ini karena serasa perjalanan menuju kampung halamanku di Kerinci di tengah Bukit Barisan Sumatera Tengah. Beberapa bukit dengan hutan primer yang masih terpelihara membuat kesan pulang kampung menjadi makin terasa. Udara juga terasa sangat sejuk. Seandainya rumah-rumah penduduk beratapkan seng maka suasana pegunungan di lereng Semeru ini persis sama seperti di kawasan bukit barisan di Sumatera. Aku memang sudah lama rindu kampung halaman. Sejak pandemi Covid-19 melanda dan aktivitas di Lazismu meningkat pesat, dua tahun sudah aku menahan rindu pada kampung halamanku. Dasar orang kampung.
Sekitar jam 10.00 pagi kami sampai di titik pertama pengungsian di Pronojiwo. Pronojiwo berubah menjadi kota relawan. Dimana-mana berdiri posko dengan bendera dan atribut masing-masing lembaga kemanusiaan. Nasional maupun lokal. Beberapa posko sudah menarik diri. Salah satu yang masih bertahan adalah pos koordinasi (Poskor) MDMC-Lazismu. Ketika kami tiba suasana Poskor ini sangat hidup. Puluhan anak muda berseragam Relawan Muhammadiyah sibuk melaksanakan tugas masing-masing. Menariknya ada banyak ibu-ibu yang tidak kalah sibuknya. Juga ada rombongan demi rombongan yang datang menyerahkan langsung bantuan untuk penyintas. Aku diminta teman-teman sebagai orang pusat mewakili mereka menerima bantuan demi bantuan itu secara simbolis. Tercatat ibu-ibu dari PCA DAU Malang datang dengan nilai bantuan sebesar Rp. 8.500.000,-. Mereka mereka juga menyerahkan beberapa kardus berisi berbagai barang keperluan para pengungsi.
Sekitar seratus meter di arah belakang Poskor sebuah rumah milik salah satu pengurus PCM Pronojiwo bertambah fungsi menjadi dapur umum. Di sini bersama rombongan aku menemui beberapa ibu. Mereka ternyata berasal dari Cabang-cabang Aisyiah di seputar Gunung Semeru. Atas izin suami mereka berjihad meninggalkan keluarga. Mereka menjadi juru masak selama beberapa minggu di dapur umum untuk keperluan para pengungsi korban letusan Gunung Semeru. Menariknya lagi di dapur umum ini juga terlihat aktif beberapa remaja Angkatan Muda Muhammadiyah, putra maupun putri. Sebagian dari mereka adalah anggota Tapak Suci. Mereka dengan gembira mengambil peran membantu ibu-ibu Aisyiah memasak di dapur umum. Kepada adik-adik ini dengan sedikit bergurau aku berpesan, "Adik-adik jaga kesahatan ya. Relawan tidak boleh sakit. Kalau ada takdir, kalian juga boleh menemukan jodoh disini. Orang baik tentu akan bertemu dengan orang baik juga."
Titik kunjungan kami berikutnya adalah lokasi psikososial. Lokasi ini berada di halaman rumah penduduk dimana penyintas mengungsi. Di atas bentangan terpal relawan memandu anak-anak yang duduk melingkar. Mereka melakukan permainan edukatif. Pada setiap bencana alam anak-anak sebagaimana orang dewasa juga menjadi korban. Bagi anak-anak bencana sering membuat trauma berkepanjangan. Maka kepada mereka diperlukan pendampingan psikososial. Pendampingan ini dilakukan oleh relawan yang umumnya adalah mahasiswa fakultas psikologi atau jurusan pendidikan. Di Pronojiwo ini mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah di Jatim. Kegembiraan anak-anak ini membuat aku tidak tahan untuk tidak bergabung. Demikian juga dengan Arif Jamali Muis Wakil Ketua MDMC. Kami masuk ke dalam lingkaran anak-anak dan terlibat permainan yang menyenangkan ini. Penutup dari kebahagiaan bersama kami disini adalah penyerahan simbolis family kit yang berisi kebutuhan sehari-hari sebanyak 50 paket kepada para keluarga penyintas.
Selanjutnya kami meninjau lokasi terdampak langsung erupsi Semeru. Dengan tiga mobil lapangan triton milik Muhammadiyah yang selalu siap di lokasi kami menuju dusun terdekat. Mobil-mobil dobel gardan ini sudah dikenal masyarakat di sekitar bencana karena sering bolak-balik mengantar berbagai keperluan terkait kebencanaan. Bahkan Bupati Lumajang pun suka menaiki mobil ini ketika meninjau lokasi bencana. Sekitar lima kilometer perjalanan dari Poskor kami memasuki dusun Supiturang Desa Oro-oro Ombo. Dari sebelah timur dusun ini kami bisa melihat langsung sungai Curah Kobokan jalur aliran awan panas dan lahar dingin. Tiga minggu setelah kejadian (04/12/21) dampak letusan masih sangat terlihat nyata. Seluruh sisi-sisi sungai yang lebarnya ratusan meter dengan ketinggian tebing tidak kurang sepuluh meter seakan melepuh karena terjangan awan panas dan lahar dingin. Beberapa bangkai alat berat penambang pasir nampak di tengah sungai. Kepulan asap masih terlihat di tengah sungai yang tertutup lahar dingin. Puluhan rumah penduduk hancur berantakan.
Sepulang dari Oro-oro Ombo kami langsung menuju Pos Emergency Medical Team (EMT). Pos ini berada di tepi jalan raya Malang-Lumajang. Di jalur ini kami tidak bisa melihat jembatan yang putus diterjang lahar dingin di jalur ini. Kawasannya ditutup pihak berwajib dengan alasan keamanan. Di jalur ini selain Poskor MDMC, Muhammadiyah memiliki Pos EMT dan Pos PCM Pronojiwo. Pos EMT adalah pos kesehatan yang dibentuk oleh Majelis PKU Muhammadiyah. Tim Kesehatannya terdiri dari para dokter dan paramedis. Mereka berasal dari gabungan rumah sakit Muhammadiyah terdekat. Di Pronojiwo EMT memanfaatkan sebuah gedung pemerintah milik Dinas Pertanian. Dari titik ini layanan kesehatan untuk para pengungsi dikoordinasikan sejak hari-hari pertama gunung meletus. Sebagaimana di berbagai lokasi bencana lainnya layanan EMT Muhammadiyah ini sangat dibutuhkan masyarakat. Di Pronojiwo layanan EMT akan terus dipertahankan sampai beberapa bulan ke depan.
Terakhir kami singgah di Posyan milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pronojiwo. PCM Pronojiwo ini sebelumnya lama vakum dan baru saja dilantik oleh PDM Lumajang. Meletusnya gunung Semeru membuat banyak kader Muhamadiyah di kawasan ini kembali kompak. Umumnya mereka adalah para anggota Tapak Suci yang sudah lama berdiri disini. Untuk itu mereka mendirikan Posko PCM. Karena lama tidak aktif mereka tidak tahu bahwa MDMC maupun EMT adalah bagian dari Persyarikatan. Sedangkan tim MDMC ketika datang pertama kali tidak menemukan aset Persyarikatan yang bisa dijadikan Poskor. Akhirnya disepakati posko PCM ini menjadi Pos Layanan di bawah koordinasi Poskor MDMC. Di Posyan PCM ini terlihat kesibukan yang tinggi warga Muhammadiyah Pronojiwo. Logisitik melimpah dan suasana guyub sangat terasa. Kemudian kami mengakhiri peninjauan lapangan hari ini dengan makan bersama di rumah Pak Gunawan, ketua PCM Pronojiwo. Suasana kebersamaan, rumah Pak Gun yang asri, dan sajian makan siang yang enak dari tuan rumah membuat aku malas meninggaalkan Pronojiwo. (BERSAMBUNG)
Menteng Raya 62 Jakarta, 06 Januari 2022
Mahli Zainuddin Tago
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Mahli Zainuddin Tago]

