

PAREPARE – Kobaran api melahap sejumlah rumah di jalan menara, Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Peristiwa kebakaran terjadi pada Senin, pekan lalu. Warga korban kebakaran masih membutuhkan bantuan. Harta bendanya hangus terbakar karena api menyambar cepat.
Kepedulian atas peristiwa itu, datang dari SD Utama Muhammadiyah 5 Kota Parepare dengan menyerahkan bantuan kepada warga korban kebakaran. Bantuan dalam bentuk uang tunai tersebut disalurkan melalui Lazismu Kota Parepare, pada Senin, 29 September 2025.
Penggalangan dana ini merupakan hasil kolaborasi antara siswa, guru, karyawan, dan orang tua murid SD Utama Muhammadiyah 5 Kota Parepare. Kepala SD Utama Muhammadiyah 5 Kota Parepare, Andi Hasniar Jufri, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah.
"Kami ingin menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial kepada siswa-siswi kami sejak dini. Musibah kebakaran ini ujian bagi kita semua untuk saling membantu dan meringankan beban saudara-saudara kita," ujarnya.
Perwakilan Lazismu Kota Parepare, Yusdiawan, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh SD Utama Muhammadiyah 5. "Lazismu sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menyalurkan bantuan ini. Amanah tersebut akan kami sampaikan kepada para warga korban kebakaran di Jalan Menara secepatnya," tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, SD Utama Muhammadiyah 5 Kota Parepare berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meringankan beban para warga korban kebakaran. Bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka bangkit kembali.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/ali]

JAKARTA -- Penyaluran nilai manfaat dana abadi umat sebagai bentuk komitmen Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui program kemaslahatan menggandeng Lazismu bersiap merealisasikan pembangunan masjid Siti Walidah yang berlokasi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Direktur Utama Lazismu Pusat, Ibnu Tsani, mengatakan pihaknya bersama BPKH dan Ponpes Muhammadiyah Al-Furqon sebagai penerima manfaat, dalam agendanya akan segera membangun masjid dalam rangka menunjang aktvitas dakwah dan pendidikan di lingkungan pondok pesantren.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Masjid Siti Walidah telah dilakukan dengan pihak Ponpes Muhammadiyah Al-Furqon, pelaksana pembangunan PT. Karya Mitra Construction, dan pengawas pembangunan PT. Koda Abisatya Jagaddhita, di kantor Lazismu, kelurahan Kenari, Senen, Jakarta, pada Senin, (29/9/2025).
Ibnu Tsani menyampaikan terima kasih, khususnya kepada BPKH atas amanah ini, dan semua pihak yang terlibat yaitu penerima manfaat, tim pelaksana dan tim pengawas sampai penandatanganan ini berlangsung untuk diteken bersama.
“Fokus perhatian bersama ada di tahap awal dalam kegiatan pembangunan ini sesuai tata kelola yang berlaku di BPKH. Prosesnya dilakukan sesuai regulasi yang ada,” katanya.
Pada prinsipnya semua pihak berkomitmen untuk meminimalisir risiko sebagai mitigasi dalam proses pembangunan masjid ini. Ia mengatakan, semua harus terdokumentasi dan diharapkan bisa tepat waktu dalam pelaksanaannya.
Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, Uum Syarif Usman, juga menyampaikan terima kasih kepada BPKH dan Lazismu yang telah menjadi jembatan atas bantuan pembangunan Masjid Siti Walidah. “Pertemuan ini menjadi sesuatu yang berharga dan kita bisa mencapai suatu kesepakatan tentang pembangunan masjid ini. Semuanya berkontribusi dalam proses ini dan mudah-mudahan berjalan dengan lancar”, pungkasnya.
Mewakili Koda Abisatya Jagaddhita, Direktur Utama Muhammad Iqbal, menyambut hangat agenda tersebut. Ia mengungkapkan Koda Abisatya selaku pengawas telah berpengalaman dalam proyek pembangunan yang bermitra dengan BPKH.
“Pengalaman itu diawali tahun 2020, sudah ada banyak proyek yang sudah berjalan dan dituntaskan. Dengan sistem yang kami buat, ada standardisasi yang nantinya akan kami laksanakan”, jelasnya. Mulai dari sisi tanggung jawab administratif dan dokumen jika ada persoalan di lapangan baik secara manajemen dan fisik. Kami berupaya memastikan apa yang telah direncanakan masih relevan sehingga kami bisa melakukan monitoring untuk meminimalisir risiko di lapangan.
Merespons hal itu, Joko Suharno dari Karya Mitra Construction, mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang masih dikoordinasikan terkait keberadaan masjid yang sedang dibangun struktur dasarnya. “Pertimbangan biaya, waktu dan pekerjaan tentu menjadi catatan dalam proses pembangunan ini ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Manager Program Kemitraan Lazismu Pusat Upik Rahmawati, mengatakan ini bukan kali pertama Lazismu dan BPKH berkolaborasi dalam program kemaslahatan seperti pembangunan masjid dan fasilitas umum lainnya.
Ada pembelajaran berharga bahwa kegiatan tersebut meliputi pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanis elektrik yang integral untuk mendukung operasional pembangunan masjid. Adapun penandatanganan kerjasama ini di atas, merupakan tindak lanjut dari rangkaian program kemaslahatan bersama BPKH sebelumnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

MAKASSAR -- Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujaddid Rais, menegaskan pentingnya efisiensi dan pemanfaatan teknologi digital dalam mengelola dana zakat. Teknologi informasi digital, berupa sistem jika dimanfaatkan dengan strategis akan memperkuat sistem manajemen dan administrasi.
Hal itu disampaikan Mujadid Rais, dalam Bimbingan Teknis Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang berlangsung pada, Senin–Selasa, (29–30/9/2025), di Gedung Serbaguna Aisyiyah, Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurutnya, setiap program harus memberikan dampak nyata. “Program yang tidak berdampak akan kami hapus agar anggaran benar-benar memiliki nilai manfaat dan kemaslahatan,” jelasnya.
Ia menilai digitalisasi keuangan merupakan langkah strategis untuk memperkuat kepercayaan publik sekaligus menjaga amanah umat. “Ayat-ayat dalam Al-Qur’an hanya bisa terlaksana bila ada yang menjalankan. Eksekutif Lazismu setiap hari berkantor untuk memastikan amanah ini berjalan,” ujarnya.
Mujaddid Rais juga menekankan bahwa DNA filantropi Muhammadiyah harus terus disebarluaskan. Amil Lazismu harus menggelorakannya hingga puncak peradaban dengan memanfaatkan teknologi digital. Muhammadiyah harus maju dari segi manajemen dan administrasinya.
Pelatihan dua hari ini diikuti sekitar 70 persen peserta dari seluruh kantor Lazismu daerah dan layanan kampus. Dengan sistem informasi terintegrasi dari daerah hingga pusat, Lazismu berupaya meningkatkan akuntabilitas melalui audit internal, audit Kantor Akuntan Publik, dan audit syariah.
Menutup sambutan itu, Ia kembali mengajak dan membangun ekosistem kelembagaan yang solid. “Majelis dan lembaga Muhammadiyah harus kita bangun bersama, agar dana umat dapat dikelola lebih efektif dan memberi keberkahan bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/hunain]

SAMARINDA – Dukungan terhadap Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah diwujudkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Lazismu melalui program kemaslahatan agar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin sigap dalam merespons bantuan darurat pasca-bencana.
Satu unit ambulans persembahan BPKH melalui Lazismu diberikan kepada Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Kaltim, yang secara simbolis penyerahannya dilakukan di Gedung Balai Lansia Aisyiyah Kaltim, Samarinda pada Minggu, (28/9/2025).
Hadir dalam penyerahan tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko dan Kadiv Monev Pel BPKH Dyah Rahayu hadir secara virtual, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Muarawati Nur Malinda, Ketua PWM Kaltim Siswanto Sunandar, Ketua Lazismu Kaltim Rusfauzi Hamdi, serta Ketua LRB-MDMC Kaltim Ns. Maridi M. Dirdjo serta tamu undangan lainnya yang menyemarakkan acara itu.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengatakan bahwa ambulans adalah simbol kepedulian dan kesiapan dalam melayani masyarakat saat kondisi darurat. “Kendaraan ini wujud nyata komitmen bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Kalimantan Timur,” tandasnya.
Dyah Rahayu dalam keseempatan itu menjelaskan, tujuan program kemaslahatan BPKH, memperluas nilai manfaat dana haji untuk umat. Oleh karena itu, Dyah berharap ambulans ini menjadi bermanfaat bagi MDMC dalam melaksanakan perannya, terutama dalam layanan kebencanaan dan kesehatan.
Ketua PWM Kaltim, Siswanto Sunandar, menyatakan apresiasinya kepada BPKH dan Lazismu yang telah memberikan kepercayaan ini. Di wilayah Kalimantan Timur, menurutnya termasuk yang rawan bencana sehingga sangat membutuhkan dukungan seperti ini. “Kolaborasi ini akan memperkuat peran MDMC untuk lebih sigap bergerak membantu masyarakat dalam merespons darurat bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua LRB-MDMC Kaltim, Ns. Maridi, menilai bahwa kebutuhan ambulans di situasi darurat bencana sangat mendesak. “Keberadaan kendaraan ini di lapangan mampu meningkatkan kecepatan evakuasi serta kualitas pertolongan pertama ketika bencana maupun keadaan darurat kesehatan terjadi,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Muarawati Nurmalinda mengungkapkan Lazismu dalam program Indonesia Siaga, khususnya dalam situasi merespons bantuan darurat yang berkolaborasi dengan MDMC tidak hanya membutuhkan relawan kemanusiaan.
Di medan yang sulit dan jauh, moda transportasi ambulans mumpuni untuk menjangkau dan menolong masyarakat yang membutuhkan di saat bencana melanda. “Peran dan tugas Lazismu menuntaskan amanah BPKH dalam rangka pengadaan mobil ambulans untuk MDMC di Kalimantan Timur,” imbuhnya.
Di penghujung acara serah terima, selanjutnya ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat kolaborasi dalam pelayanan kemanusiaan. Dukungan armada ambulans dalam misi kemanusiaan program Indonesia Siaga, diharapkan masyarakat di Kaltim semakin terlindungi dan mendapatkan layanan cepat saat menghadapi situasi darurat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SUMATERA BARAT - Peran strategis Lazismu Pusat dalam meningkatkan kualitas majanemen lembaga amil zakat di wilayah untuk mendorong partisipasi aktif para amil dalam peningkatan kapasitas dan komitmennya menerapkan visi dan misi secara kelembagaan.
Pendampingan dan pelatihan ini fokus pada orientasi tata kelola di aspek kelembagaan, sumber daya amil, pendistribusian dan pendayagunaan serta manajemen keuangan. Agenda ini berlangsung pada, Senin - Jumat, (22 – 26/9/2025) di Whiz Prime Hotel Padang, Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) Apris, mengakui bahwa kondisi Lazismu di awal periode kepemimpinan ini membutuhkan dukungan manajemen kelembagaan sehingga tata kelola yang ada dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pendampingan dan pelatihan bagi para amil.
“Melihat kondisi yang ada, mendesak untuk segera dilakukan pendampingan dan pelatihan, karena itu, PWM memberikan perhatian serius dan melakukan penempatan anggota kepengurusan secara selektif dengan harapan terbentuk tim yang solid dan mampu bekerja maksimal,” paparnya.
Selama lima hari, PWM Sumbar bersama Lazismu Pusat menghadirkan narasumber untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan para amil. Melalui agenda ini, Ia menilai dapat membangun sistem manajemen yang kokoh dengan capaian penghimpunan yang menggembirakan.
Sebagai gambaran, sambung Apris, salah satu Lazismu dari wilayah percontohan dihadirkan karena mampu mendongkrak penghimpunan hingga Rp2,2 miliar dalam kurun waktu 9 bulan. Capaian itu menjadi bukti pembelajaran bahwa dengan manajemen yang profesional dapat memaksimalkan potensi filantropi umat.
“Dukungan dari Lazismu Pusat telah membangkitkan semangat pengurus di Sumbar, dan inisiatif Lazismu daerah tetap menjadi factor kunci. Ia menekankan, Lazismu adalah program prioritas PWM yang menuntut kesungguhan dan komitmen penuh dari para pengurus,” jelasnya seperti dilansir dari laman resmi http://pwmsumbar.or.id pada Selasa (24/9/2025).

Apris menggarisbawahi dalam tata kelola Lazismu dibutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran. Untuk merawat gerakan filantropi ini, perlu ada pertemuan rutin untuk membahas perkembangan, sekaligus memastikan setiap keputusan berjalan sesuai aturan. Kami optimis Lazismu di seluruh Sumatera Barat segera bergerak aktif sebagai motor penggerak yang memberikan kontribusi nyata bagi pemberdayaan umat.
Manajer Area Lazismu Sumbar, Amirul Ramli, mengemukakan bahwa pendampingan intensif yang dilakukan telah memberikan hasil positif. Ia melaporkan, Lazismu Sumbar menunjukkan perkembangan signifikan dan berhasil mencapai target kinerja yang diharapkan.
“Alhamdulillah target telah tercapai, berdasarkan arahan Lazismu Pusat, kami berkomitmen melakukan pendampingan untuk memastikan kemajuan Lazismu di wilayah Sumbar berjalan aktif”, ungkapnya.
Merespons laporan itu, Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, mengapresiasi langkah Lazismu Sumbar. Ini menjadi energi positif dan bisa menjadi model percontohan bagi Lazismu di tingkat daerah lainnya di Sumatera Barat.
Bakhtiar juga berpesan agar Lazismu Sumbar tidak cepat berpuas diri. Kreativitas dan inovasi program, lanjutnya, harus terus ditingkatkan agar dampaknya dapat dirasakan Masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Muarawati Nurmalinda, mengatakan bahwa kegiatan pedampingan dan pelatihan ini merupakan amanat rakernas pada 2024, kali ini merupakan pendampingan dan pelatihan tahap kedua.
“Ada beberapa daerah yang ditunjuk sebagai pendamping dan yang didampingi dari awal hingga akhir,” ujarnya. Kami mencatat dengan baik perkembangannya untuk kita duplikat ke daerah lain untuk pendampingan selanjutnya.

Sejauh ini perkembangan capaian yang signifikan terpantau selama 9 bulan. Semoga capaian diakhir tahun bisa tembus Rp 3 miliar, kata Muarawati. Kendati masih ada pekerjaan rumah dan Lazismu di daerah terutama kantor layanan di tingkat cabang untuk konsolidasi keuangan agar terus memberikan kepercayaan kepada masyarakat dari apa yang telah dilakukan Lazismu di Sumbar melalui penghimpunan dan pendistribusian.
Dalam kesempatan itu, Lazismu DIY yang diwakili oleh Eka Yuhendri dan Marzuki memaparkan praktik baik Lazismu yang selama ini dilakukan. Konsep dasar pendistribusian dan pendayagunaan penting sebagai materi pokok untuk berbagi pengalaman. “Inovasi sosial dalam program pendistribusian dan pendayagunaan menjadi ruh bagaimana program menarik dikemas untuk memberikan stimulant kepada muzaki untuk berdonasi,” katanya.
Paparan tentang bagaimana tahapan pelaksanaan program tidak luput disajikan sebagai informasi tak terpisahkan dalam pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial kemanusiaan lainnya. Marzuki menekankan bagaimana tahapan pelaksanaan program ini betul-betul didesain agar menarik dan tepat sasaran.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

CILACAP – Harapan warga Dusun Wanadadi, Desa Karanggedang, Kecamatan Sidareja untuk mendapatkan akses air bersih akhirnya terwujud. Krisis air yang selama ini dikeluhkan telah ada solusinya. Satu titik sumur bor yang dilengkapi instalasi pipa ke rumah warga airnya mengalir jernih.
Keberadaan sumur yang manfaatnya dirasakan warga merupakan hasil kolaborasi Lazismu Cilacap dan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap yang didukung MDMC setempat. Pertamina Patra Niaga menyalurkan bantuan yang diamanahkan kepada Lazismu Lazismu berupa sumur bor, pada Selasa, (23/9/2025).
Acara peresmian penyerahan bantuan ini dihadiri oleh Ari Gunawan selaku Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap, Sugeng Budhi Handoyo Ketua Badan Pengurus Lazismu Cilacap, Dwi Kusworo Sekretaris Desa Karanggedang, Iswanto Kepala UPTD BPBD Sidareja, serta perwakilan MDMC Cilacap, Tatu Harahap dan Wien Santosa.
Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Karanggedang, Dwi Kusworo, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pertamina Patra Niaga dan Lazismu. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga Dusun Wanadadi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lazismu Cilacap, Sugeng Budhi Handoyo, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus sinergi antara perusahaan, lembaga filantropi, dan masyarakat. “Ini langkah nyata bahwa kolaborasi bisa menghadirkan solusi bagi persoalan mendasar warga, yakni ketersediaan air bersih,” katanya.
Dengan adanya sumur bor ini, kata Gunawan, warga Dusun Wanadadi kini memiliki sumber air bersih yang lebih layak dan berkelanjutan. Bantuan ini bukan hanya menghadirkan ketersediaan air, tetapi juga harapan baru bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat
Sumur bor yang dibangun dilengkapi dengan toren berkapasitas 1.000 liter. Air dari toren tersebut akan dialirkan kepada sekitar 150 penerima manfaat di Dusun Wanadadi. Selama ini ketika kekeringan, warga hanya mengandalkan droping air bersih dari pihak BPBD maupun penyedia swasta, yang tentu tidak selalu mencukupi kebutuhan mereka.
Ari Gunawan dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada Lazismu dan MDMC Cilacap yang telah mendukung proses program, mulai dari asesmen hingga pembangunan. “Semoga sumur bor ini benar-benar membantu warga dalam mendapatkan air bersih. Kami berharap masyarakat dapat menjaga fasilitas ini bersama-sama agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Cilacap]

