

Melalui program Ramadhan ini, diharapkan Lazismu di seluruh Indonesia dapat memerhatikan masjid yang memang secara kondisi layak untuk dibantu untuk memperkuat peran strategis masjid.
Koordinator program Back to Masjid Lazismu Nazhori Author mengatakan bahwa umat muslim untuk kedua kalinya melaksanakan Ramadhan dalam situasi Covid-19. Kondisi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana syiar masjid melalui kegiatan dakwah lebih semarak. Kini sebagian masjid sepi karena harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Salah satu komitmen Lazismu, imbuh Author adalah peduli dengan masjid yang sarana dan prasarananya masih belum layak. Perhatian ini tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan tanpa dukungan masyarakat, khususnya umat muslim yang telah mengamanahkan zakat, infak dan sedekahnya melalui Lazismu.
Di gerakan Back to Masjid, Lazismu berupaya untuk konsisten melibatkan banyak pihak baik di internal dan eksternal Muhammadiyah dalam melaksanakan pendistribusian paket bantuan untuk masjid dan mushola.
"Untuk Jabodetabek dan Yogyakarta ada 50 paket yang disalurkan ke 50 masjid dan mushola sehingga marbot atau takmir dan masyarakat sekitarnya," ujar Author.
Paket bantuan itu terdiri dari bantuan kelengkapan pengeras suara masjid, karpet, perbaikan minor, sarung dan mukena, serta perlengkapan penunjang kebersihan berupa cairan pembersih, hand sanitizer dan masker untuk takmir masjid.
Reporter: Yusuf

Parsel tersebut dibagikan di dua wilayah, yaitu Kecamatan Tawangsari sebanyak 30 paket dan Kecamatan Nguter 25 paket dengan penerima total 55 orang.
Program Back to Masjid yang diwujudkan dalam bentuk pemberian parsel lebaran tersebut menjadi langkah kepedulian Lazismu terhadap marbot masjid yang setiap hari bertugas menjaga kebersihan masjid. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Divisi Program Lazismu Kabupaten Sukoharjo Mushlih Nur.
"Pada kesempatan Ramadhan tahun ini, alhamdulillah Lazismu bisa menyalurkan program Back to Masjid dalam bentuk pemberian parsel lebaran bagi marbot masjid. Semoga para pemakmur masjid ini bisa terus menjaga masjid dan memakurkannya," ungkapnya.
Penyerahan parsel dilakukan di MTs Muhammadiyah Tawangsari. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PCM Tawangsari Muhammad Subekti dan Ketua PDM Sukoharjo Muhammad Saleh.
Ketua PCM Tawangsari dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Lazismu yang sudah memberikan kepedulian terhadap marbot masjid. "Terima kasih kami sampaikan kepada Lazismu yang mberikan kepedulian terhadap marbot masjid. Mungkin bukan dari seberapa nilainya tapi harapan kami ini bisa menjadi media silaturahmi dari berbagai masjid khususnya di Tawangsari," ujar beliau saat sambutan.
Acara diakhiri dengan sambutan serta mauidzoh hasanah dari ketua PDM Sukoharjo yang diwakili oleh Muhammad Saleh. Dalam penyampaiannya ia mengutarakan bahwa masjid menjadi peran utama dalam membangun umat. Melalui masjid pula Rasulullah membentuk strategi dakwah. Maka sudah selayaknya masjid harus dijaga dan dimakmurkan.
"Masjid menjadi penopang utama dalam peradaban Islam. Maka sudah selayaknya dimakmurkan dan dijaga agar nyaman dan tenteram dalam beribadah," tegas beliau.
Reporter: Yusuf


Penyerahan simbolis zakat perusahaan tersebut dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh Komisaris Utama Bank Mega Syariah Prof. Muhammad Nuh, jajaran Direksi Bank Mega Syariah, Lazismu, dan Lazisnu.
Lazismu dihadiri oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu, Prof. Hilman Latief, Direktur Utama Sabeth Abilawa, Direktur Fundraising Edi Muktiyono, dan Direktur Operasional dan Kelembagaan Edi Surya. Selain itu juga dihadiri oleh sebagian Lazismu Wilayah dan Daerah.
Menurut keterangan Edi Muktiyono, dana yang berasal dari zakat perusahaan tadi akan digunakan untuk membiayai program-program yang sudah direncanakan oleh lembaga penyalur, yang dalam hal ini diwakili oleh Lazismu dan Lazisnu.
Untuk Lazismu, imbuh Edi, sebagian dana akan digunakan untuk membiayai program pendidikan berkemajuan yang disebut dengan EduTab-Mu Akselerasi Sekolah Berkemajuan. EduTab-Mu Akselerasi Sekolah Berkemajuan adalah bantuan media pembelajaran untuk pelajar di daerah terpencil, sehingga para siswa dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar di masa pandemi.
"Selain itu juga akan kita gunakan untuk program-program pemberdayaan ekonomi umat seperti UMKM dan lain-lain. Agar dampak zakat ini bisa dirasakan oleh masyarakat secara umum. Tidak selalu pemberian karitatif, tapi lebih kepada pemberdayaan agar dampak zakat terhadap peningkatan ekonomi ini ada," ujar Edi kepada lazismu.org.
Ia menyebut bahwa kerja sama Bank Mega Syariah bersama Lazismu sudah terjalin sejak tujuh tahun lalu. Setiap tahun, Bank Mega Syariah selalu menyalurkan zakatnya melalui Lazismu dengan jumlah yang selalu meningkat.
Edi berharap kerja sama tersebut dapat terus berjalan dengan erat dan terus-menerus sehingga program-program Lazismu bisa berjalan dengan baik.
Reporter: Yusuf

Acara tersebut dihadiri secara daring oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari, Direktur Utama Lazismu Muhammad Sabeth Abilawa, Direktur Bank Permata Syariah, Founder PT Paragon Innovation and Technology Nurhayati Subakat, dan ada sekitar 500 peserta yang hadir secara daring melalui YouTube resmi Lazismu.
Dalam sambutannya, M Sabeth Abilawa menyebut bahwa acara tersebut sangat unik karena digelar secara hybrid dari dua kota, yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Selain itu, hal yang unik menurut Sabeth adalah produknya, yaitu ecoprint.
Ia menceritakan perjalanan Lazismu yang sudah mendampingi para pelaku ecoprint selama 2 tahun di 10 kota di Indonesia yang melibatkan hampir 300 orang. Hal ini ditujukan untuk mengembangkan UMKM di Indonesia.
"Produknya ramah lingkungan, tidak merusak alam, memanfaatkan bahan alami, dan punya nilai jual. Ini bisa meningkatkan ekonomi terutama di masa pandemi," ujar Sabeth.
Fashion yang dipamerkan dalam kegiatan dengan tema Ecoprint Back to Nature tersebut diambil dari berbagai wilayah termasuk Kulonprogo, Bantul, Jogja, Klaten dan Magelang. Selain itu juga ada ecoprint yang terinsipirasi dari model fashion Korea.
Tema fashionnya adalah sustainable fashion, yaitu fashion yang tidak menggunakan kancing plastik, resleting, menggunakan kain serat alami, dan pewarna alami sehingga ramah lingkungan.
Pupung Pursita, salah satu pelatih ecoprint binaan Lazismu Pusat menyebut bahwa hasil karya ibu-ibu di berbagai daerah telah terbukti berhasil. "Ternyata ketika dijadikan baju, bisa sangat bervariasi," ujar Pupung.
Bahkan, tidak hanya baju, kain ecoprint juga bisa digunakan menjadi tas, mukena, dan lain-lain. Pupung berharap semakin banyak perempuan yang percaya diri, bisa berkarya, dan bisa berinovasi.
Reporter: Yusuf

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Sulsel, Dr. Rahim Razak mengatakan, melalui penyaluran paket kado Ramadhan ketahanan pangan ini, ia berharap akan lebih mendekatkan Lazismu Sulawesi Selatan kepada masyarakat. Ini diharapkan dapat mengedukasi terkait pentingnya kepedulian kepada sesama.

