

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah, Moh. Hidayat Lamakarate secara resmi meluncurkan pembangunan hunian sementara (huntara), untuk korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, yang dibangun oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), di Pos Pelayanan MDMC Kelurahan Pantoloan, Sabtu (10/11/2018).
Secara khusus, Hidayat yang juga ditunjuk Gubernur menjadi Ketua Tim Percepatan Penanganan Bencana Sulteng, menyampaikan apresiasinya kepada MDMC yang telah membantu pemerintah dalam penanganan bencana di Sulteng, sejak masa tanggap darurat hingga masa transisi saat ini.
Di antara waktu di saat sebagian yang lain sudah pulang, saudara-saudara MDMC masih berada di tengah-tengah kita. Pada tahapan ini kebutuhan-kebutuhan masyarakat bukan lagi sembako, tapi juga hunian, MDMC kembali lagi berpartisipasi menyiapkan seribu tempat untuk masyarakat kita,” kata Hidayat.
Ia mengingatkan, pembangunan huntara untuk masyarakat sebagaimana yang disepakati antara pemerintah dan beberapa NGO, walaupun sifatnya sementara namun harus memenuhi unsur kelayakan serta dilengkapi dengan beberapa fasilitas, di antaranya MCK dan instalasi air bersih yang memadai.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, yang hadir langsung pada launching tersebut menegaskan, pihaknya menginginkan huntara yang dibangun menjadi rumah sehat dan dapat dihuni dengan baik oleh masyarakat.
Sebelumnya, kata Budi, pada penanganan bencana di Lombok MDMC memprogramkan pembangunan sebanyak 694 huntara sekaligus sekolah TK permanen. Di Sulteng, MDMC memprogramkan pembangunan 1.000 huntara bagi para penyintas bencana, yang tersebar di beberapa titik Pos Pelayanan MDMC di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
“Terima kasih kepada pihak-pihak terkait, PW Muhammadiyah, pemilik lahan, dan utamanya dukungan dari pemerintah,” ujar Budi. (sumber: paluekspres)


Kairo – LAZISMU. Calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dari Indonesia, Fahmi Miftah Muwaffaq memegang spanduk berukuran 80 cm x 50 cm, pada Jum’at 14 November 2018 di Masjid Al-Azhar setelah salat Jum’at. Spanduk itu bertuliskan “Terima kasih Lazismu Sragen dan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.” Fahmi adalah salah satu penerima beasiswa Lazismu Sragen yang diterima sebagai mahasiswa Universitas Al- Azhar Mesir.”Hari Jum’at, 7 Desember 2018 kemarin saya sudah sampai di bandara. Setelah itu langsung diarahkan ke asrama,” ujar Fahmi. Ia menambahkan di hari Senin, 24 Desember 2018, Fahmi akan menjalani Tahdid Mustawa yakni ujian penentuan level berbahasa Arab bagi calon mahasiswa baru non-Arab.
Tahdid Mustawa tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat bahasa Arab calon mahasiswa baru sebelum dinyatakan secara resmi menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar.
Ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Mesir, Fahmi mengaku dirinya akan terus bersemangat dan bersyukur. Ia menjelaskan Fahmi meski sedikit nerveous karena belum ada bayangan nanti di Mesir bagaimana, dan ia juga belum tahu lingkungan di Mesir seperti apa.
Sehingga ia akan berusaha lebih adaptif di lingkungannya saat ini. “Selain nerveous saya juga bersyukur kepada Allah Ta’ala. Karena telah diantarkan ke negerinya para nabi,” terangnya. (ls)

Sragen – LAZISMU. Badan Pengurus Lazismu Serui, Mundzir, menulis buku tamu Lazismu Sragen. Mundzir merupakan salah satu amil Lazismu yang magang di Lazismu Sragen, (10/12/2018). Ronny Megas Sukarno, Manajer Fundraising Lazismu Sragen mengatakan hari Senin ini Lazismu Sragen menerima 7 orang amil Lazismu yang magang di Lazismu Sragen. Satu orang dari Papua, tiga orang dari Mojokerto, Jawa Timur dan tiga orang dari Sulawesi Selatan.
Mundzir menjelaskan awalnya ia tidak berniat untuk magang di Lazismu Sragen. Ia ke Pulau Jawa hanya ingin menghadiri Amil Camp Lazismu se-Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta. ” Ketika Amil Camp saya bersebelahan dengang Pak Padmono, Sekertaris Badan Pengurus Lazismu Sragen.
Kami pun banyak mengobrol dan beliau juga menawarkan saya untuk magang di Lazismu Sragen,” ujar Mundzir. Medapat tawaran itu, ia pun langsung bersedia menerima tawaran untuk magang selama sehari di Lazismu Sragen. Ia menjelaskan selain waktu sebelum pemberangkatan pesawat pulang ke Papua masih longgar sehari ia juga ingin magang di Lazismu terbaik se Indonesia yakni Lazismu Sragen.
Selama satu hari Mundzir memperoleh materi mengenai Lazismu dan keamilan yang disampaikan oleh Badan Pengurus Lazismu Sragen dan Ronny. Ia mengatakan dirinya banyak mengambil pelajaran dari materi yang telah disampaikan.
Salah satu pelajaran yang dapat ia ambil yakni ketika mengurus lazismu harus fokus. Kita harus memaksimalkan waktu tenaga, pikiran dan berkhidmat untuk lazismu. Sebagaimana lazismu Sragen yang serius mengabdikan dirinya untuk Lazismu. (ls)

Lhokseumawe – LAZISMU. Selasa Sore, (31/10/2017) selepas bekerja mencuci di rumah tetangga, Maimunah (55) terkejut bukan main menyaksikan api berkobar di atas atap rumahnya.
Maimunah bergegas meminta pertolongan pada warga setempat. Kobaran api dengan cepat membesar dan merambat ke rumah milik saudaranya yang letaknya bersebelahan.
Enam unit pemadam kebakaran dan dibantu warga mulai berupaya memadamkan api. Sekitar pukul 18.00 WIB, api berhasil dipadamkan. Harta benda tak berhasil diselamatkan dari dalam rumah.
Kebakaran itu menghanguskan dua rumah di Gang Panti Asuhan, Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Diduga api dipicu dari hubungan arus pendek listrik.
Tim media Lazismu Pusat, Rabu siang menghubungi Lazismu Lhokseumawe yang tengah menyalurkan bantuan kepada 5 kepala keluarga (KK) terdampak kebakaran.
Bantuan berupa sembako, peralatan mandi, handuk, selimut serta santunan senilai Rp 500 ribu per KK.
“Kami juga menyerahkan bantuan berupa kompor gas dua unit,” kata Ramzi, Sekretaris Eksekutif Lazismu Lhokseumawe.
Sementara itu Geuchik (Kepala Kampung) Hagu Selatan Masykur, SH menyampaikan. “Musibah ini telah menghanguskan tiga rumah dengan jumlah penghuni 16 Orang dari 5 KK, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.”
“Terima kasih kepada Lazismu Lhokseumawe yang telah membantu warga kami, semoga ke depan Lazismu Lhokseumawe terus menjadi lembaga zakat terbaik di kota ini dengan program-programnya,” tutupnya. (nd)


