

Kesenjangan sektor pendidikan Provinsi Papua Barat jika dibandingkan dengan sejumlah daerah di luar Indonesia Timur begitu nyata. Pemerintah sampai saat ini turut pula memerhatikan kebijakannya di Papua Barat.
Berdirinya Lazismu di Papua Barat adalah fakta bahwa gerakan filantropi dampaknya harus memiliki nilai manfaat untuk semua orang. Di sektor pendidikan ini pula kalangan muda di Papua Barat mendapat prioritas pemberdayaan pendidikan oleh Lazismu melalui Beasiswa Sang Surya.
Untuk mewujudkannya, pada 13 Januari 2018, di Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) Lazismu menyerahkan beasiswa tersebut kepada 18 orang penerima manfaat. Bantuan beasiswa se-Papua Barat diserahkan oleh Gubernur & Wakil Gubernu Papua Barat Bapak Drs. Dominggus, M.Si & H. Muhamad Lakotani, SH, M.Si & Ketua Lazismu Papua Barat H. Kamaluddin, SS. MM, disela-sela acara Tanwir IMM ke 27 di Kota Sorong.
Hadir pula dalam acara penyerahan beasiswa Ketua PP Muhammadiyah, Marpuji Ali, Kemendikbud RI, Muhadjir Effendy, civitas akademik STKIP Sorong dan Universitas Muhammadiyah Sorong serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat. Dalam sambutannya, Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus, M.Si, mengatakan nilai manfaat beasiswa ini untuk meningkatkan kapasitas SDM, terutama mahasiswa dan mahasiswi.
“Program ini adalah contoh bagaimana pemberdayaan melalui pendidikan bisa terwujud di sini,” katanya. Jika Lazismu mampu, maka Provinsi Papua Barat tentu juga bisa melakukannya, tambahnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lazismu, PP Muhammadiyah yang telah memberikan beasiswa kepada putra-putri asli Papua Barat. Ia juga menyadari bila keberadaan Muhammadiyah dengan amal usahanya di bidang pendidikan di Papua Barat turut memberikan peran yang besar dalam mencerdaskan anak bangsa, paparnya.
Lazismu Papua Barat, yang diwakili oleh Kamaluddin, menilai 18 orang penerima beasiswa ini ke depan sebagai duta Lazismu untuk program pemberdayaan. Dari penerima beasiswa tersebut, 7 diantaranya adalah perempuan.
Kamal merinci untuk daerahnya terdiri dari Teluk Bintuni sebanyak 3 orang, Manokwari sebanyak 4 orang, Kabupaten Sorong sebanyak 5 orang dan Kota Sorong sebanyak 6 orang. Tiga orang diantaranya non-muslim memeroleh beasiswa ini, semuanya sebagai generasi bangsa untuk masa depan. “Keempat kawasan itu jaraknya sangat berjauhan, selain melalui transportasi udara, jalur laut bisa digunakan untuk munuju ke sana,” ungkapnya. (na)

“Karena itu, pendataan harus dimulai dari sekarang meskipun menggunakan software pengolah data yang sederhana sekalipun,” pungkasnya.
Hal ini terungkap dalam bincang-bincang Lazismu di ruang kerjanya saat kunjungan pada Kamis kemarin (3/1/2017) sekaligus penyerahan piagam NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat).
NPWZ adalah salah satu program LAZISMU Kota Semarang, yang sudah dicanangkan sejak 2017. Program ini berangkat dari rapat pleno PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Semarang. Selanjutnya, dibuktikan dengan melaksanakan ZIS di Lazismu sebagai lembaga amil zakat milik Muhammadiyah.
Tercatat sejumlah 113 orang muzaki (terdaftar NPWZ) dari total 696 orang. Muzaki menyalurkan zakatnya melalui Lazismu. Sementara mustahik sebagai penerima manfaat sejumlah 3.626 orang. Capaian ini belum sesuai dengan target yang dicanangkan sejumlah 1000 muzaki di 2017.
Anggota Pleno PDM Bidang ZIS, Yusuf Hidayat, mengatakan perlunya kesadaran semua komponen persyarikatan untuk melaksanakan ZIS. Mulai dari PDM, PCM, PRM, AUM, Ortom dan semua anggota serta simpatisan Muhammadiyah, sehingga program persyarikatan bisa tercapai dengan baik.
Tahun 2018 ini menjadi kewajiban bagi semua komponen persyarikatan mendukung secara nyata, berzakat, infak dan sedekah melalui Lazismu, agar kegiatan dakwah lancar. Dana zakat ini bisa mengurangi kemiskinan, bisa memberdayakan duafa, dan menjadikan mustahik menjadi muzaki, demikian Yusuf menjelaskan. (cs)

Petani kian terpinggirkan, lemah tak berdaya menghadapi kebijakan politik negara. Misalnya harga jual beras yang dibatasi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah, sementara harga pupuk dan kebutuhan lain terus merangkak naik tanpa terkendali. Merespon posisi petani yang terpuruk, Lembaga Amil Zakat Nasional, dalam hal ini Lazismu hadir di tengah-tengah para petani untuk mendorong kemajuan sektor pangan dan kesejahteraan para petani.
Melalui dukungan pimpinan Muhammadiyah pusat dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PDM Klaten, pada 14 Januari 2018, mengaktivasi pilot project Gerakan Tani Bangkit sebagai bentuk pemihakan kepada petani. Berdasarkan rencana pilot project itu berlangsung selama 3 tahun yang lokasinya di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Gerakan Tani Bangkit ini juga bersinergi dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Dewi Sri Makmur, yang sekaligus diresmikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari. Hajriyanto yang meresmikan tanam perdana itu, mengatakan Muhammadiyah melalui gerakan ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kebangkitan petani.
“Dengan gerakan tani bangkit, Muhammadiyah tetap konsisten menunjukkan kepada masyarakat bahwa dakwah memiliki makna yang luas. Tidak hanya sekadar ritual dan bersifat personal, namun dakwah harus memiliki dampak yang bermanfaat sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Gerakan semacam ini, akrab dikenal sebagai gerakan pembebasan, tambahnya. Sehingga dapat membebaskan masyarakat, terutama umat Islam dari keterbelakangan dan kemiskinan.
Dalam maknanya yang lain, gerakan tani bangkit merupakan gerakan emansipasi. Upaya pemberdayaan yang dilakukan Muhammadiyah berikhtiar mengangkat harkat dan martabat masyarakat, khususnya petani. “Dengan demkikian petani memiliki kedudukan yang terhormat di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MEK PDM Klaten, Wahyudi Nasution mengatakan, pilot project Gerakan Tani Bangkit ini di Klaten akan membantu dan mendampingi Gapoktan Dewi Sri Makmur dalam memperluas lahan pertanian organik yang sudah ada saat ini yang luasnya 12 hektar.
Dalam jangka waktu 3 tahun (Januari 2018 – Desember 2020), nantinya akan ada penambahan lahan minimal 16 hektar. Wahyudi menilai dengan melibatkan minimal 80 orang petani sebagai sasaran program, maka melalui pendekatan kelompok, petani akan memeroleh modal bertani.
“Pemberian modal menggunakan skema pembiayaan Qardhul-Hasan, para petani tidak dikenai beban bagi hasil dan angsuran, namun mereka akan didampingi untuk menunaikan zakat pertanian produktif,” bebernya. Zakat pertanian ini sebesar 5% dari hasil panen bersih yang akan dikelola melalui Lazismu di daerah Klaten.
Hasil yang dihimpun dari zakat pertanian itu, akan dipergunakan kembali untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan dan perluasan lahan pertanian organik di Desa Gempol dan sekitarnya yang berada di kecamatan berbeda, ungkap Wahyudi. “Mudah-mudahan Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2020 di Solo nanti, Gempol akan menjadi destinasi kunjungan studi banding para Muktamirin dan penggembira,” sambungnya.
Kepala Desa Gempol, Nusanto Herlambang, menyambut baik agenda tersebut. “Kegiatan yang ada di wilayah kerjan saya sampai dengan 2020 merupakan terobosan dakwah. Layak didukung oleh siapapun yang peduli nasib petani,” paparnya. Nusanto optimis, program ini akan memiliki efek berantai bagi warga Gempol. Paling tidak, di sini akan hidup pokja-pokja khusus pembibitan, pembuatan pupuk organik, pembuatan obat-obatan organik, dan pembuat aneka makanan olahan organik, harapnya.
Peresmian itu ditandai dengan tanam perdana benih padi Rojo Lele, satu jenis padi khas Klaten yang legendaris. Benih ini telah mengalami tahap-tahap pemuliaan sebagai benih padi unggulan di Kabupaten Klaten.
Adapun peresmian dilaksanakan di Pusat Penelitian, Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Terpadu (P4T) Desa Gempol yang dihadiri oleh para petani Gempol dan sekitarnya, para aktivis Muhammadiyah dari Pusat, Wilayah, Daerah, hingga Ranting Gempol, serta para pelajar Muhammadiyah yang tergabung dalam Kepanduan Hizbul Wathan yang ikut terjun sambil belajar menanam padi.
Gerakan Tani Bangkit tersebut dimeriahkan Drum Band SMK Muhammadiyah 2 Jatinom dengan atraksi-atraksinya. (na)

Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah Enrekang, Lazismu menyambangi rumah kediaman Saharuddin.
Adapun Saharuddin warga Dusun Penja berusia 53 tahun sejak dari kecil mengalami masalah dengan penglihatanya yang mengakibatkan dia tidak bisa melihat lagi. Setiap harinya Caha panggilan akrab Saharruddin bekerja sebagai tukang panjat kelapa dengan upah sekitar Rp. 7.500,- per pohon.
Bapak empat anak ini sehari-harinya selain bekerja sebagai tukang panjat pohon juga bekerja sebagai tukang urut. Pekerjaan ini semuanya dilakukan untuk menghidupi keluarganya.
Maka dari itu Lazismu Enrekang melalui program paket donasi untuk kaum duafa. Membantu meringankan beban hidup Pak Caha dengan memberikan bantuan berupa paket sembako secara cuma-cuma yang terdiri atas beras, susu, teh dan minyak goreng.
Melalui program ini Lazismu Enrekang mengajak kepada seluruh masyarakat Enrekang untuk peduli dengan sesama dengan cara menjadi donatur tetap atau muzakki yang nantinya dana zakat, infak dan sedekah ini akan disalurkan pada program-program unggulan Memberi Untuk Negeri Lazismu. (ik)

Salah satu dampak dari bencana erupsi Gunung Agung ini tentu saja berkaitan dengan meningkatnya jumlah pengungsi di berbagai daerah di Bali yang perlu asupan nutrisi dan gizi. Karena itu, lembaga amil zakat nasional, Lazismu bersama MDMC tergerak untuk memberikan bantuan hasil donasi yang dimanatkan muzaki kepada Lazismu. Bantuan itu berupa pakaian, trauma healing, shelter, bus sekolah, pelayanan kesehatan hingga makanan.
Sebelumnya Lazismu melakukan test food (tes makanan) pada Rendang Kambing sebelum didistribusikan kepada para pengungsi dampak erupsi Gunung Agung. Tes makanan ini dilakukan Lazismu bersama ibu-ibu Aisiyah Bali. Rendang kambing ini dalam bentuk rendang kemasan yang dihimpun saat hari raya kurban.
Saat tes rendang kambing, setelah dimasak oleh ibu-ibu Aisiyah Bali, yang disaksikan juga oleh wakil ketua PWM Bali. Rendang kemasan produksi Lazismu tersebut dites mengenai rasa dan tekstur apakah sudah cocok untuk warga terdampak bencana.
”Tes rendang kambing ini layak dilakukan sebelum didistribusikan kepada para warga yang terdampak erupsi gunung agung” kata Khumsun Imtihan, Wakil Ketua PWM Bali, di gedung dakwah Muhammadiyah, jalan Imam Bonjol, Sabtu (6/1/2017).
Rendang merupakan kuliner khas Nusantara yang menjadi masakan terlezat di jagat raya. Begitu pula Lazismu berharap agar program ini menjadi sumbangsih umat Islam Indonesia untuk persaudaraan dan kemanusiaan. (teropongmetro/rb)

Kendal – LAZISMU. Peristiwa kebakaran yang terjadi Jum’at (12/1/2018) pukul 05.30 WIB masih menyisakan duka untuk fani. Musibah itu terjadi di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, yang telah menghanguskan rumah beserta isinya. Kejadian tersebut diduga disebabkan karena hubungan arus pendek didalam rumah.
Lazismu Kendal, PCM Kaliwungu, PCM Kasela, dan Segenap AMM telah mengunjungi rumah kediaman Saudari Fani. Saat ini, Fani tinggal bersama nenek, paman, bibi, dan kakaknya. Berdasarkan informasi itu, pihak Lazismu Kendal baru mengetahui adanya kejadian pada pukul 16.00 WIB.
Sejurus kemudian, Lazismu langsung mencari informasi mengenai kronologis kejadiannya dan mencoba untuk membuka donasi kebakaran untuk keluarga Fani.
Donasi kebakaran pun dibuka, masyarakat berdatangan memberikan donasinya. Dalam waktu satu kali dua puluh empat jam donasi sudah terkumpul sebanyak Rp. 13.445.000.
Donasi dikumpulkan melalui kantor layanan Lazismu Kaliwungu dan Lazismu Kendal. Lazismu Kendal dan Lazismu Kaliwungu bahu-membahu menyebarkan informasi kejadian kebakaran ke masyarakat dan langsung menghimpun donasi bersama.
Setelah donasi terkumpul, Lazismu Kendal mengajak Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu Selatan, dan Angkatan Muda Muhammadiyah, untuk memberikan donasi kebakaran kepada keluarga Fani.
Bapak Machsus, selaku Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu Selatan menyampaikan (14/1/2018). “Kebakaran yang terjadi sudah menjadi kehendak-Nya dan pasti akan ada hikmah didalamnya”. Harapannya donasi tersebut dapat meringankan musibah yang telah dialami keluarga Fani . (ag)

