

YOGYAKARTA – Salah satu masalah yang dihadapi di keseharian kita adalah limbah plastik sekali pakai. Sampah non-organik yang sulit diurai karena plastik mengandung zat berbahaya jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kantong “kresek” selama ini seperti tidak tergantikan. Padahal masih ada alternatif selain penggunaan kantong kresek yang ramah lingkungan.
“Bayangkan, setiap hari kita belanja dan membawa pulang lima plastik sekali pakai, maka dalam seminggu sudah 35 plastik yang menjadi sampah. Jika itu bisa dikurangi hanya dengan membawa dua kotak kecil dan satu tas kain maka kita telah menyelamatkan lingkungan sekitar kita”.
Demikian Hening Parlan, Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mengungkapkan dalam acara ‘Sosialisasi Program Peningkatan Kesadaran untuk Menciptakan Pelestarian Lingkungan melalui Pendekatan Keagamaan di Pasar Tradisional’ yang digelar di Aula SD Muhammadiyah Demangan, Yogyakarta, pada 14 Juli 2025, pekan lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif “Pasar Bebas Plastik” yang telah dijalankan LLHPB ‘Aisyiyah sejak tahun 2022 di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil Diet Plastik Indonesia. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan praktik penggunaan kantong belanja ulang pakai di kalangan konsumen, terutama ibu-ibu kader ‘Aisyiyah.
Melalui kolaborasi antara LLHPB PP ‘Aisyiyah dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah (LAZISMU) PP Muhammadiyah, serta dukungan LLHPB PWA DIY dan PDA Kota Yogyakarta, inisiatif ini diperluas ke wilayah Yogyakarta, di Pasar Demangan.
Pelaksanaan program ini dikemas dengan pendekatan keagamaan sebagai strategi kunci dalam mendorong perubahan perilaku konsumen dan pedagang pasar tradisional agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Praktik sederhana seperti membawa wadah guna ulang saat berbelanja menjadi kunci utama dalam program kelestarian lingkungan ini.
Hening Parlan menceritakan, di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, pada 2022, LLHPB ‘Aisyiyah melakukan simulasi dengan mengajak ibu-ibu berbelanja sambil membawa tas kain dan kotak atau wadah guna ulang untuk menaruh bahan dapur seperti bawang, cabai, dan bumbu-bumbu lainnya. Hasilnya, penggunaan plastik sekali pakai menjadi berkurang drastis.
Di pintu masuk pasar tersebut, ungkap Hening, terpampang tulisan “Masuk ke dalam Pasar Bebas Plastik” sebagai tanda pengingat bagi pengunjung untuk membawa tas belanja ramah lingkungan. Selama berbulan-bulan, pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah daerah menemukan bahwa pengunjung yang tidak sadar membawa plastik biasanya warga pendatang, mengingat pasar Tebet yang besar juga dikunjungi warga dari luar daerah.
Merespons hal itu, sebagai solusinya di pasar Tebet Barat, disediakan fasilitas wadah khusus (dropbox) untuk peminjaman, pengembalian, dan donasi tas guna ulang.
Sejalan dengan edukasi itu, sambung Hening, Pasar Tebet Barat juga mengintegrasikan pola edukasi lingkungan lewat musala yang biasa digunakan untuk salat Jum’at. Di sana, khutbah Jum’at dan mading informasi tentang pengurangan sampah plastik rutin disampaikan, dan digelar pertemuan serta kajian tafsir setiap Selasa oleh ibu-ibu bersama ranting setempat.
“Kami berharap praktik baik ini bisa diterapkan di Pasar Demangan, agar menjadi pasar yang ramah lingkungan, bebas plastik, dan tempat edukasi yang hidup. Aktivitas berbelanja pun bisa menjadi bagian dari ladang dakwah,” pungkasnya.
Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta, Rowiyah, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari ketakwaan umat Islam. “Masalah lingkungan bukan hanya persoalan kebersihan, tapi bagian dari ketakwaan. Program ini mengajak kita semua untuk menjadi agen perubahan, mulai dari rumah, pasar, hingga komunitas yang lebih luas,” ujarnya.
Ia mendorong para ibu dan komunitas sekitar pasar untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil. “Mari kita buktikan perempuan berkemajuan mampu menjadi pelopor gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Kita jadikan pasar, ranting, dan cabang kita sebagai teladan,” ajaknya. Mulailah dari rumah, ajak tetangga, manfaatkan sarana pengelolaan sampah yang sudah ada, tanamkan pada anak-anak bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah, tegasnya.
Rowiyah berharap program ini dapat direplikasi ke ranting dan cabang lain sehingga ‘Aisyiyah dapat bergerak bersama menjadi agen atau duta perubahan untuk lingkungan, mengingat daerah Jogja darurat sampah masih belum selesai.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, sebanyak 56 peserta yang terdiri dari kader ‘Aisyiyah, Anggota Pimpinan LLHPB PWA Daerah Istimewa Yogyakarta, LLHPB PDA Kota Yogyakarta, dan anggota Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Gondokusuman yang menjadi peserta utama program ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/LLPHB PP Aisyiyah]

JAKARTA – Meningkatkan kualitas hidup yang sehat dan cerdas bagi masyarakat pesisir adalah tanggung jawab elemen bangsa. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk menegaskan pentingnya nilai – nilai sinergisitas sebagai komitmen melalui pendekatan sosial, edukasi dan kesehatan.
Langkah kolaborasi tersebut, diwujudkan TNI Angkatan Laut (TNI AL), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) dan beberapa lembaga filantropi salah satunya Lazismu melalui kegiatan Serbuan Maritim Tahun 2025, yang digelar di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Senin, (21/7/2025).
Panglima Koarmada (Komando Armada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata yang diwakili Kepala Staf Koarmada RI Laksda TNI Eko Wahjono, menjelaskan bahwa sinergi membangun masyarakat pesisir sehat dan cerdas melalui Serbuan Maritim merupakan kelanjutan kegiatan bersih pantai dan pesisir Muara Angke.
“Hari ini kita hadir untuk membangun masyarakat pesisir yang lebih sehat. Bersama semua pihak (stakeholders) berkolaborasi menunjukkan kepedulian sosial. Masyarakat pesisir garda terdepan dalam membina lingkungan pesisir dan pertahanan laut,” pungkasnya.
Kolaborasi ini bertujuan membangun masyarakat miskin di pesisir agar tangguh dan sehat. Karena itu, sambungnya, sinergi bersama pemangku kepentingan berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di Muara Angke.
Ada program bakti sosial, di antaranya santunan yatim, penyediaan makanan bergizi gratis, bersih – bersih dan penyuluhan serta layanan kesehatan seperti pengobatan umum, khitan massal, donor darah dan pemeriksaan mata bagi 200 orang penerima manfaat.
Lazismu yang menjadi salah satu bagian dari kegiatan ini bersama dengan Baznas, CT Arsa, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Bodhgaya Indonesian Temple, Cakra Daya, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, dan SHA Solo bersinergi saling melengkapi tingkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Manager Program dan Pendistribusian Lazismu Pusat, Shofia Khoerunisa mengucapkan terima kasih atas kolaborasi program ini bersama Koarmada RI dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
Sebelumnya, kata Shofia, Lazismu bersama Kemendukbangga telah melakukan kolaborasi melalui program pilar kesehatan, yaitu program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stanting dengan memberikan bantuan bedah rumah kepada penerima manfaat keluarga berisiko stunting.
“Hari ini kolaborasi bersama TNI AL, BKKBN dan mitra strategis lainnya, di sini Lazismu berkontribusi pada program peduli kesehatan dengan memberikan 200 kacamata plus dan makanan siap saji berupa Rendangmu sebanyak 2.400 kaleng atau 100 kardus bagi para lansia yang merupakan masyarakat nelayan di Muara Angke,” ungkapnya.
Ini merupakan kolaborasi program yang strategis, berbagai elemen ikut serta dalam pelaksanaannya. Harapannya masyarakat nelayan yang memang jarang tersentuh oleh program-program kesehatan bisa merasakan langsung nilai manfaatnya.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menyambut baik kegiatan ini, kata Sukaryo Teguh Santoso Deputi V Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyrakat mewakili Mendukbangga. Menurutnya, BKKBN telah bertransformasi menjadi kementerian. “Tugasnya melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga,” jelasnya.
Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan kemaslahatan bagi kita semua. Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi ini bersama Lazismu dan Baznas. Sekecil apa pun ini bisa bermanfaat untuk keluarga Indonesia.
Nurhayati salah seorang penerima manfaat mengatakan bahwa kedatangannya dalam kegiatan ini untuk bisa mendapatkan kacamata plus dari Lazismu. Ia mengatakan usianya sudah lanjut, sangat membutuhkan kacamata untuk bisa membaca. “Terima kasih Lazismu atas bantuan kacamata ini yang insyaallah bermanfaat,” katanya seraya menunjukkan satu kaleng Rendangmu yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

TANGSEL -- Kemunculan kantor layanan Lazismu di kawasan Bintaro tidak bisa dilepaskan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat. Keberadaan PRM Bintaro sendiri, berdiri sejak 2016, setelah muktamar Muhammadiyah di Makassar, pada tahun 2015. Cikal bakal kehadirannya berawal dari kegiatan rutin pengajian bulanan.
Kantor Layanan Lazismu resmi diluncurkan pada Ahad, 20 Juli 2025, di lobi Trans Park Bintaro, yang dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Turut hadir, dalam peluncuran ini antara lain Ketua PDM Tangerang Selatan, Muhtarom, Ketua PCM Pondok Aren, Azaz, Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, dan para tokoh masyarakat di daerah Bintaro dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie memberikan gambaran penduduk Kota Tangerang Selatan yang diperkirakan berjumlah 1,4 juta jiwa. Sekitar 2,2 persen di antaranya adalah masyarakat miskin. “Kehadiran Lazismu Bintaro diharapkan bisa menjadi jembatan antara masyarakat yang mampu dan masyarakat yang memerlukan penanganan,” katanya sekaligus secara resmi membuka beroperasinya Lazismu Bintaro.
Selain sebagai sarana ibadah, zakat dan infak, sambungnya, dapat menjadi instrumen penanganan kemiskinan melalui sinergi yang baik antara Lazismu dan Pemkot Tangerang Selatan serta para pemangku kepentingan.
Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, juga mengungkapkan bahwa peluncuran Kantor Layanan Lazismu Bintaro ini sekaligus menjadi penanda penting kebermanfaatan nyata dari kehadiran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bintaro di tengah masyarakat.
“Dengan adanya Kantor Layanan Lazismu ini, PRM Bintaro mengambil langkah strategis pertama untuk memberikan kontribusi sosial yang lebih luas dan terstruktur,” imbuhnya. Lazismu telah lama dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai salah satu lembaga filantropi terkemuka, terutama dalam menjalankan amanah pengelolaan dan penyaluran dananya.
Dengan rekam jejak yang solid, lanjut Najib Burhani, kehadiran kantor layanan Lazismu di Bintaro ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para muzaki dan donatur untuk menyalurkan dana ZIS mereka kepada pihak yang membutuhkan dengan transparans dan terpercaya.
Dalam peluncuran Lazismu Bintaro, dilakukan simulasi donasi zakat dan infak baik oleh Walikota Tangerang Selatan maupun para tokoh Muhammadiyah dan masyarakat yang hadir di lokasi, baik melalui penyetoran tunai maupun pemindaian QRIS yang terpampang di panggung.
Bersamaan dengan itu, terkumpul dana zakat sebanyak Rp 10.460.000 dan infak sebanyak Rp 12.360.000 yang diperoleh selama kegiatan berlangsung. Dana yang terkumpul, menurut Ketua Kantor Layanan Lazismu Bintaro, Abdul Hofir, direncanakan akan dimanfaatkan untuk program antara lain, pemberian beasiswa dan bantuan pemberdayaan bagi kelompok disabilitas.
“Bantuan itu untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup mereka serta layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu dan memastikan akses terhadap perawatan yang layak,” paparnya.
Wilayah Bintaro, dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi filantropi umat Islam yang sangat tinggi, dihuni oleh banyak kalangan menengah ke atas. Dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah, mereka tentu mencari lembaga filantropi yang tidak hanya terpercaya dan amanah, tapi juga mampu menyalurkan dananya sesuai dengan konsep dan harapan dari filantropi itu sendiri.
Besarnya potensi ini harus ditunjang dengan pengelolaan yang tepercaya dan pemanfaatan yang efektif agar dana yang terkumpul dapat mencapai tujuan mulia filantropi. “Kehadiran kantor layanan Lazismu Bintaro diharapkan dapat menjadi motor penggerak filantropi yang lebih masif dan terarah di wilayah ini. Mewujudkan semangat kedermawanan dalam aksi nyata demi kesejahteraan umat,” tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/PRM Bintaro]

BANDUNG – Keluarga Berisiko Stunting adalah bagian dari program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Salah satu fokus programnya bedah rumah tidak layak huni yang dimiliki keluarga berisiko tersebut. Rumah layak huni menjadi perhatian agar keluarga yang menempati dapat hidup layak.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji setelah menggelar agenda Retreat dan Jambore pada, 10-12 Juli 2025 di Ciwidey, Kabupaten Bandung, mengunjungi rumah tidak layak huni bersama Lazismu di Desa patengan, kecamatan Rancabali yang bakal mendapat program bantuan bedah rumah.
Kedatangan Wihaji di desa itu untuk memastikan bahwa rumah tersebut betul-betul dimiliki oleh keluarga berisiko stunting. Wihaji mengatakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk menurunkan stunting, Jawa Barat merupakan kekuatan utama percepatan penurunan stunting di Indonesia.
“Kenaikan prevalensi stunting Jawa Barat sangat menentukan pada kenaikan stunting secara nasional begitu pun sebaliknya”, jelasnya. Tim BKBBN juga telah melakukan asesmen untuk 2 kepala keluarga warga sebagai sampel untuk pencegahan stunting dengan membantu perbaikan gizi keluarga. Kali ini, sambung Wihaji, Kemendukbangga berkolaborasi dengan Lazismu.
Adapun bakal rumah tidak layak huni yang akan dibedah sebanyak 2 unit ini, berlokasi di Desa Alamendah RT.02 RW.06, kecamatan Rancabali dan Desa Patengan kecamatan Rancabali di RT.02 RW.01 Kabupaten Bandung.
Dalam kesempatan itu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu Pusat, Ardi Luthfi Kautsar, menjelaskan bahwa kondisi rumah yang kumuh sangat berpengaruh pada peningkatan stunting, mulai dari tempat tidur hingga kamar mandi.
Karena melalui kolaborasi ini, Lazismu turut berkontribusi untuk pencegahan stunting dengan program Bedah Rumah. “Oleh karena itu, peran serta Lazismu untuk ikut berkontribusi pada prinsipnya bertujuan memberikan nilai manfaat kepada keluarga yang membutuhkan lewat pembangunan kedua rumah itu”, tandasnya.
“Lazismu menyalurkan bantuan sebesar Rp 25 juta untuk masing-masing rumah melalui dana zakat”, pungkasnya. Ardi merinci, bantuan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk bantuan dan pengerjaan bangunan. Nantinya kedua rumah itu akan dirobohkan dan dibangun kembali oleh Lazismu yang bekerjasama dengan para pemangku kepentingan setempat khususnya di Kabupaten Bandung.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

BOJONEGORO – Hari kelahiran Lazismu yang jatuh pada Rabu, 4 Juli 2025, memberikan spirit bagi gerakan filantropi di persyarikatan muhammadiyah, terutama Lazismu di kabupaten Bojonegoro. Kelahirannya sebagai cikal bakal gerakan zakat menginspirasi melakukan napak tilas selama ini.
Menandai milad Lazismu ke-23, perhelatan dimulai dengan menghadirkan sejarah Lazismu yang kemudian resepsinya itu dikemas dengan informasi kemajuan program bersama mitra-mitra internal Lazismu di persyarikatan Muhammadiyah.
Bertempat di halaman kantor Lazismu Bojonegoro pada Sabtu, (12/7/2025) para undangan hadir memadati acara resepsi itu. Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-kabupaten tersebut menyaksikan acara yang diawali dengan potong tumpeng, yang dipimpin pembawa acara Denis Prameswari.
Masuk ke acara inti, Denis menyampaikan pengumuman mitra-mitra terbaik dalam program dan penghimpunan. Tiga penghargaan kepada Lembaga dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang selama ini telah mendukung penghimpunan dana ZISKA dan Kurban tahun 2025.
Kategori 1 penghimpun ZIS Ramadhan 1446 H terbanyak diberikan kepada PCM Kepohbaru, Kategori pengimpunan Kurban konvensional terbanyak diraih oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukosewu dan katergori terakhir penghimpunan kurban dalam kemasan Rendangmu terbanyak diterima oleh SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro.
Badan Pengurus Lazismu Bojonegoro, M. Ansorul Hakim, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dengan Lazismu Bojonegoro. Ia menjelaskan, pada awal berdirinya secara historis, penghimpunan zakat, infak dan sedekah hanya dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Dihimpun melalui koordinator Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Bojonegoro. Dana yang dihimpun saat itu berkisar Rp 200 juta hingga Rp 400 juta. Ansorul Hakim selanjutnya menceritakan, di era kepemimpinan Khoirul Anam bahkan bertekad untuk menghimpun dana ZIS secara rutin 1 bulan sekali dengan merekrut tenaga fundraiser, salah satu penggeraknya adalah Rudi Suparno pada tahun 2016.
“Langkah yang ditempuh membuahkan hasil yang signifikan, penghimpunan ZIS setiap bulannya terus bertumbuh dengan baik,” ungkap menceritakan dengan penuh semangat. Berikutnya, tahun 2017 dana ZIS yang terhimpun mencapai di atas Rp 900 juta.
Seiring berjalannya waktu, sambungnya, Lazismu Bojonegoro terus berbenah, dalam rangka memberikan rasa kepercayaan kepada muzaki dan munfik. Lazismu Bojonegoro mengikuti audit keuangan eksternal oleh KAP mulai dari tahun 2019 – 2023. Hasilnya memperoleh sertifikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Selanjutnya, audit laporan keuangan tahun buku 2024 baru saja dilaksanakan pada 9 Juli 2025, oleh KAP Jojo Sunarjo dan rekan. Ia berharap tetap mendapatkan opini WTP.
Dari cerita singkat itu, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran program unggulan pemberdayaan UMKM di bidang pertanian yakni Tani Bangkit, secara simbolik penyerahan bibit tanaman Okra diberikan kepada Retno Wibowo Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasiman, Wakil Ketua Lazismu Bojonegoro Agus Salim.

“Semoga tanaman okra bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan okra yang melimpah, sehingga bisa membantu perekonomian warga setempat dan bisa mendukung kegiatan dakwah persarikatan di cabang dan ranting,” paparnya.
Peluncuran program unggulan Tani Bangkit ini bersamaan dengan resepsi milad Lazismu yang ke -23. Dibalut dengan suasana kebersamaan yang sederhana Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro Soewito, memberikan potongan tumpeng kepada Ketua Lazismu Bojonegoro, Agus Salim.
Agus Salim selaku Wakil Ketua Lazismu Bojonegoro, menyampaikan bahwa Lazismu semakin memantapkan langkah, selalu berkhidmat untuk umat, menjadi jembatan antara muzaki dan mustahik. Pengantar kebaikan untuk membantu sesama dan senantiasa melaksanakan 6 pilar programnya: Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial Dakwah, Kemanusiaan dan Lingkungan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro, Soewito, mengucapkan Selamat Milad Lazismu yang ke-23, semoga semakin banyak membawa kebermanfaatan untuk umat, menjaga amanah dana zakat, infak dan sedekah dengan baik, jujur, dan transparan.
Hadir dalam kegiatan resepsi Milad Lazismu Bojonegoro perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kab. Bojonegoro M. Abdulloh Hafith, selaku PLT Penzawa. Beliau menjelaskan kandungan surat Al-Maun 1-7 yang mengandung hikmah untuk saling tolong menolong dan membantu sesama. Alhamdulillah rangkaian kegiatan resepsi Milad Lazismu ke -23 ditutup dengan doa oleh Masehat staf fundraising Lazismu Bojonegoro.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Bojonegoro]

BOJONEGORO – Donor darah merupakan tindakan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan harapan hidup. Manfaat dari donor darah juga berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental pendonornya.
Berbagi manfaat donor darah diimplementasikan Lazismu dan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Bojonegoro. Bertempat di musala Al-Hikmah, Jl Sawunggaling 37, Kelurahan Kadipaten, kecamatan Bojonegoro, kedua lembaga ini menggelar kegiatan donor darah pada, Sabtu (12/7/2025) yang dimulai sejak pagi, pukul 09.00 waktu setempat yang bertepatan dengan memperingati milad Lazismu ke-23.
Empat anggota tim Dari PMI Bojonegoro sudah bersiap menerima kedatangan peserta Donor. Dalam kegiatan ini, Lazismu Bojonegoro menyiapkan peserta donor, tercatat yang mendaftar sebanyak 46 orang. Setelah dilakukan pengecekan (screening) awal peserta yang layak dan sehat untuk berdonor sebanyak 37 orang.
Koordinator dari PMI Bojonegoro, Vika Dwi Oktavia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada peserta donor dan Lazismu Bojonegoro yang sudah memprakarsai kegiatan bakti sosial dengan berdonor-darah. “Melalui kegiatan tersebut, semoga bisa terjalin silaturahimnya dengan baik dan rutin melakukan donor darah,” katanya.
Kepala Kantor Lazismu Bojonegoro, Sartono, juga menghaturkan terima kasih yang terdalam. Mewakili Lazismu Bojonegoro, Sartono mengatakan kerja sama yang baik ini semoga terus berlanjut. “Dengan kolaborasi kami saling menebar manfaat kebaikan untuk sesama yang membutuhkan”, pungkasnya.
Setelah berdonor darah, kata Sartono, peserta donor darah juga mendapat nilai manfaat dari makanan bakso yang disediakan Lazismu. Bakso ini berisi daging kurban sapi yang berasal dari masjid-masjid Muhammadiyah yang tersebar di wilayah Bojonegoro.
Daging kurban diolah dan diawetkan menjadi bakso yang diperoleh dari pimpinan cabang muhammadiyah Sukosewu, Balen dan Kanor. Biasanya bakso tersebut hadir dalam kegiatan Lazismu yang ada dilingkungan masyarakat dan warga persyarikatan.
Selain bakso dan konsumsi, peserta juga mendapatkan kenang-kenangan berupa tumbler untuk tempat minum. Kegiatan yang ada di program-program Lazismu bersama penerima manfaat sesekali disediakan bakso untuk pelengkap agar daging kurban bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Didik salah seorang peserta donor darah merasa senang bisa mengikuti kegiatan bakti sosial ini bersama Lazismu dan PMI. Manfaat donor darah, kata dia, selain untuk kesehatan juga untuk membantu orang lain yang membutuhkan darah. Ia berharap jika Lazismu Bojonegoro mengadakan kegiatan serupa bisa mengikuti lagi.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Bojonegoro]

