Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

216.000 Liter Air Bersih Didistribusikan MDMC – Lazismu ke Warga Bumi Sukowati

Sragen – LAZISMU. Kekeringan yang melanda Jawa Timur dan Jawa Tengah akibat musim kemarau panjang menyisakan persoalan bagi warga yang terdampak. Jaminan akan kebutuhan air bersih membutuhkan solusi dari para pemangku kepentingan agar pasokan air ke daerah yang terdampak dapat memadai.

Di Sragen Jawa Tengah, kekeringan berlangsung sejak 24 Agustus 2019 hingga 22 September 2019. Sumur-sumur rumah warga tak lagi mengeluarkan air. Untuk mendapatkan air, warga mencari ke daerah yang masih ada sumber-sumber mata air. Jauhnya jarak untuk mendapatkan air dirasakan warga karena belum tentu memperoleh air yang diharapkannya.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Lazismu turun ke beberapa titik mendata daerah-daerah yang dianggap tidak ada air sama sekali. Dengan mengerahkan relawan dari IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Perguruan Seni Beladiri TS (Tapak Suci), PII (Pelajar Islam Indonesia), Faris (Forum Komunikasi Rohis Sragen), HW (Hizbul Wathan) dan berbagai komunitas lainnya bergerak memberikan bantuan pasokan air bersih.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Sragen, Ikhwanushoffa, mengatakan, kegiatan pendistribusian air bersih di Kabupaten Sragen, menurunkan 126 relawan. Para relawan disebar ke 6 kecamatan, 12 Desa dan 18 Dusun. “Penerima manfaat pendistribusian air bersih diperkirakan mencapai 1556 KK atau 3244 jiwa. Total volume air bersih yang telah dipasok sebanyak 216.000 liter,” katanya.

Direktur Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengungkapkan, air bersih yang didistribusikan kepada korban terdampak kekeringan di Bumi Sukowati berasal dari para donatur yang telah menyisihkan sebagian  hartanya untuk membantu saudara kita yang dilanda kekeringan.

“Terima kasih donatur yang telah berdonasi melalui Lazismu Sragen. Kami masih membuka donasi untuk bencana kekeringan di Sragen. Setetes air menghidupi mereka,” ucapnya. (na)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PP Muhammadiyah Resmikan Peletakan Batu Pertama ‘Sport Center’ Trensains

Sragen – LAZISMU. Peresmian peletakan
batu pertama pembangunan Sport Center
Trensains
oleh PP Muhammadiyah, yang diwakili H. Drs. Marpuji Ali, M.Si, berlangsung
pada Ahad pagi bersamaan dengan pengajian wali santri (22/9/2019).

Pusat sarana olah raga (Sport Center) ini akan dibangun secara bertahap. Pembangunan tahap pertama berupa lapangan berukuran 30 m2 x 15 m2. Lapangan serbaguna yang berfungsi untuk olah raga seperti futsal, basket dan voli. Rencananya akan dibiayai dari program wakaf tunai senilai Rp. 150 juta. Alhamdulillah, Lazismu Sragen melalui amil Ikhwanu Shofa berkenan membantu Rp. 50 juta. Sisanya akan dilelang melalui program wakaf tunai.

 

Agenda
selanjutnya, sport center ini dirancang semi indoor dengan rangka baja minimalis. Berukuran 47 m2 x
30 m2 dengan anggaran lebih dari Rp.500 juta dan bisa lebih dari
itu.

 

Tanahnya
sendiri dibebaskan akhir tahun 2018 dengan luas 3500 m2, yang
seluruhnya berasal dari program wakaf tunai.

 

Trensains
mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah yang diwakili Bapak Marpuji Ali
semoga menjadi jariyah Bapak sekeluarga dan memberi manfaat abadi untuk santri
dan umat. Terima kasih juga kepada Lazismu Sragen, para santri Trensains, wali
santri, dan kaum muslimin yang ikut berpartisipasi pada gerakan wakaf ini.

 

Sebagaimana
diketahui, Trensains yang merupakan pesantren sains pertama di Indonesia ini
kelak akan berdiri di atas tanah 4 hektar. Saat ini baru memiliki tanah 1.7
hektar. (hz/trensains)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Janda ini Hanya Bisa Merangkak, Lazismu Berikan Bantuan Kursi Roda untuk Beraktivitas

Pasuruan – LAZISMU. Wanita paruh
baya itu bernama Karsini. Usianya 57 tahun, tinggal di Jl. Banda, Gadingrejo, Kota
Pasuruan, yang sehari harinya menghabiskan waktunya dengan duduk di pintu depan
rumahnya.

Di ruangan yang luasnya 2 x 4 meter, ibu malang ini tinggal sebatang kara tanpa ada yang menemani. Karsini adalah janda yang sejak lama ditinggal mati suaminya. Untuk makan sehari- hari, dia dapatkan dari cucunya yang bekerja menjadi tukang las di bengkel sebelah rumahnya.

 

Sesekali
Ibu Karsini menghilangkan kesepiannyanya dengan berkunjung ke rumah tetangga.
Karsini tidak bisa berjalan normal. Agar bisa bersosialisasi dengan orang-orang
sekitarnya, dia bergerak semampu tenaganya dengan cara merangkak agar dapat
bercanda menghilangkan rasa bosannya.

 

Keinginannya
agar bisa berjalan seperti orang sehat pada umumnya sangatlah besar. Namun apa
bisa dikata, ujian berat dialami sehingga kedua kakinya tidak dapat bertumpu untuk
berdiri apalagi berjalan.

 

Berangkat
dari kondisi Karsini itu, Lazismu Lazismu Kota Pasuruan memberikan bantuan
kepada beliau berupa kursi roda. Kursi roda ini, kata Ketua Lazismu Kota
Pasuruan, Agus Salim, untuk meringankan kesulitan Ibu Karsini dalam
beraktivitas.

 

Saat
Lazismu mengunjunginya (25/9/2019), raut wajahnya sangat bahagia. Penuh rasa
syukur, Karsini dan cucunya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Lazismu. Semoga keberadaan Lazismu dapat memberikan manfaat kepada orang
lain selain dirinya juga, pungkasnya. (na)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

KL Lazismu Ngaliyan Mudahkan Jama’ah Berinfak, Kaleng Infak Boleh Dibawa Pulang

Semarang – LAZISMU. Rumah bergaya
khas tradisional Jawa Tengah, dengan halaman cukup luas sekilas mirip dengan
tempat tinggal pribadi. Kayu pernis dan batu merah begitu dominan menghiasi
dinding. Tak ada yang menduga jika bangunan itu Taman Kanak-kanak Aisyiyah
Bustanul Atfal (TK ABA).  

Tepatnya, TK ABA 54 Ngaliyan, Kota Semarang, diresmikan setahun lalu. Di sebelah kanan berdiri gedung berlantai dua yang dipisahkan oleh halaman. Gedung ini dipergunakan sebagai kantor PCM serta PCA Ngaliyan.

 

Di
rumah tradisional inilah pertama kalinya dilaksanakan tabligh Ahad pagi PCM
Ngaliyan (22/09/19). Sebelumnya, tabligh dipusatkan di Masjid Ulul Albab, di
komplek Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah. Atas pertimbangan jangkauan
syiar dakwah agar lebih luas, pelaksanaannya mulai ahad kemarin dipindahkan ke lokasi
itu.

 

Kegiatan
yang luwes harus representatif. Di sini, bisa menampung jumlah jamaah lebih
banyak dengan fasilitas parkir yang memadai. Tantangannya, untuk ke lokasi ini
harus berjalan kaki karena berada di dalam kampung.

 

Kebetulan
pemateri tabligh diasuh ustadz Danusiri, yang juga pengajar di UIN Walisongo.
Berbalut tema amanah jamaah pengajian dengan khidmat mengikuti dengan seksama.
Barulah kemudian, Kantor Layanan (KL) Lazismu Ngaliyan, memberikan santunan
kepada 20 orang siswa TK ABA 31, TK Pembina ABA 54, MI Muhammadiyah Wonosari
dan anak-anak duafa sekitar kampung.

 

Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaliyan, Anas Hamzah, berpesan, agar
anak-anak mempunyai cita-cita yang tinggi dan belajar dengan sunguh-sungguh agar
cita-citanya tercapai. “Bantuan yang diterimakan adalah hasil pengumpulan infak
dan sedekah dari jamaah dibawah koordinasi Kantor Layanan Lazismu PCM Ngaliyan,”
katanya.

 

Mewakili
PCM Ngaliyan, dirinya menyampaikan terimakasih atas kepercayaan muzaki yang
mengamanahkan infak dan zakatnya melalui KL Lazismu Ngaliyan.

 

Anas
menambahkan, PCM Ngaliyan sangat mendukung terhadap operasional KL Lazismu Ngaliyan.
Di angkatnya seorang eksekutif, Agung Arifianto, agar siap melayani muzaki di
seluruh wilayah teritori Kecamatan Ngaliyan. Dana yang dihimpun sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan dakwah di masyarakat.

 

Pada
kesempatan itu, KL Lazismu Ngaliyan, melaksanakan penggalangan dana kemanusiaan
untuk membantu korban kebakaran hutan dan lahan yang melanda Sumatera dan
Kalimantan. Agung menuturkan, dari penggalangan pagi ini dana yang terhimpun sebesar
Rp 2 juta.

 

“Penggalangan
dana masih akan berlanjut hingga 4 Oktober 2019. Lazismu membuka kesempatan kepada
jamaah untuk berpartisipasi dengan membagikan kaleng infak untuk dibawa pulang
kerumah, agar memudahkan jamaah dalam berinfak,” paparnya.

KL
Lazismu Ngaliyan, dalam acara tabligh memfasilitasi layanan chek-up kesehatan dan pengobatan dengan tim
medis dari Rumah Sakit Roemani Semarang. Kolaborasi ini untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa dipungut biaya. Pelayanan kesehatan
untuk jama’ah, lanjut Anas akan selalu diadakan setiap acara tabligh sekaligus
bakti sosial. (cs)

 

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

94 Pelajar Terima Beasiswa Mentari Lazismu Kota Pekalongan

Pekalongan – LAZISMU.
Peningkatkan pemberian beasiswa kepada peserta didik adalah satu dari sekian
cara bagaimana investasi jangka panjang dalam dunia pendidikan berjalan. Lazimnya
negera-negara di dunia, Indonesia termasuk negara yang memberikan perhatian
penuh pada ilmu pengetahuan. Beasiswa dari pemerintah maupun sektor swasta menganggarkan
beasiswa pendidikan untuk membiayai kebutuhan peraih beasiswa.

Dalam gerakan filantropi Islam, yang termanifestasi di lembaga amil zakat nasional, beasiswa disalurkan sebagai bentuk penstasarufan. Lazismu Kota Pekalongan, Senin kemarin, melakukan pentasarufan zakat kepada 100 pelajar yang terdiri dari SD, SMP, MTs dan SMK (23/9/2019).

 

Penyerahan
beasiswa secara simbolis dilakukan oleh Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan,
Pasrum Affandi di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Hadir dalam acara
itu sejumlah pengurus PDM, Hasan Bisri, Ketua Majelis Dikdasmen PDM, Suparto
dan Manajer Program Lazismu, Sugeng Sutikno.

 

Ketua
PDM Pekalongan, Pasrum Affandi, mengatakan, dalam pentasarufan beasiswa kali
ini, ada peningkatan baik dari jumlah siswa penerima maupun nominal yang diberikan.
Bagi siswa SD beasiswa yang diterima sebesar Rp 500 ribu per anak, siswa SMP
dan MTs sebesar Rp 800 ribu per anak dan siswa SMK sebesar Rp1,3 juta per anak.

 

“Harapannya
beasiswa yang diperoleh siswa dapat membantu para siswa yang kurang mampu.
Paling tidak dapat menggantikan biaya SPP. Selama ini, meski ada dana BOS dari
sekolah, namun tetap tak menghilangkan substansinya, intinya beban mereka akan
semakin ringan,” ucapnya.

 

Dalam
keterangannya, Manajer Program Lazismu, Sugeng Sutikno, menyampaikan awalnya
target yang diprogramkan ada 100 peserta didik, dalam pelaksanaannya yang
ditasarufkan bagi penerima mencampai 94 peserta didik.  

 

“Siswa
yang menerima beasiswa, mereka yang sudah terverifikasi melalui bukti dokumen
pendukung sebagai penerima beasiswa mentari atau penerima beasiswa pendidikan dasar.
Hal itu dibuktikan dengan KK yang dinilai dari kelaurga miskin (duafa),” paparnya.

 

Bagi
PDM, meski ada penambahan jumlah dan kenaikan nilai, di sisi lain beberapa
sekolah tidak dapat memenuhi jumlah penerima sebanyak sepuluh orang.
Selanjutnya akan dievaluasi apakah sasarannya memang sudah berkurang atau ada faktor
lain.

 

Lazismu
Kota Pekalongan, merilis, ada 8 sekolah yang menerima beasiswa mentari antara
lain, SD Muhammadiyah 02 Noyontaan, SD Muhammadiyah 01 Kuripan Kidul, SD
Muhammadiyah 01 Kandang Panjang, SD Muhammadiyah 01 Kramatsari, SD Aisyiyah
Qurrota Ayun, SMP Muhammadiyah Kota Pekalongan, MTs Muhammadiyah Kota Pekalongan
dan SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan. Berdasarkan keterangan itu, Lazismu
memperkirakan total beasiswa yang ditasarufkan sebesar Rp 77 juta. (na)

 

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Luncurkan "Kapal Pendidikan", Solusi Moda Transportasi ke Sekolah dan Pemberdayaan Perkampungan Baru

Sorong – LAZISMU. Seiring dengan perkembangan gerakan filantropi Islam, program pemberdayaan terus mencari bentuknya yang relevan sebagai bagian dari inovasi programnya. Tantangannya bagi filantropi Islam bukan terletak pada persoalan bagaimana pendanaannya, tapi tentang model kerjasama dan cara pandang membaca kesenjangan di suatu wilayah. Lazismu sebagai lembaga amil zakat memerlukan hal tersebut termasuk memastikan mitra kolaborasi yang dapat berjalan bersama menuju hal yang dimaksud.

Salah satu isu yang bergulir dan mendapat perhatian Muhammadiyah pada hasil Muktamar 2015 di Makassar adalah tentang kesenjangan wilayah. Pada kesempatan kali ini program yang dilaksanakan Lazismu bersama mitranya, MPM (Majelis Pemberdayaan Masyarakat) dan beberapa PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) berada di Sorong, Papua Barat.

Papua Barat dalam gerakan dakwah sosial Muhammadiyah, bukanlah kawasan yang asing. Di Indonesia bagian Timur ini, malah berdiri Universitas Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) yang cukup representatif, dan salah satu kampus terbesar di Papua Barat. Lahan yang dimilikinya, lebih dari 50 hektar.

Sebetulnya Papua Barat telah menjadi medan gerakan filantropi sebelum muktamar Makassar, bagi Lazismu yang bermitra dengan MPM. Kemitraan yang solid ini dibuktikan dengan beberapa program yang pernah dilakukan di sana yakni pemberdayaan masyarakat, khususnya warga Kampung Warmon, Kokoda.

Dalam catatan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan di Papua Barat, diketahui dari total jumlah mahasiswa di UNIMUDA, 60 persennya penganut Kristen. Artinya, keberadaan UNIMUDA sudah diterima dengan baik oleh warga dan pemerintah setempat.

Dalam kesempatan kali ini, Lazismu kembali berkunjung. Kunjungan yang melibatkan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, bersama rombongan yang terdiri dari  Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Lazismu, Majelis Pemberdayaan Masyrakat (MPM) PP Muhammadiyah, LP3M UMY, Rektor dan LP3M Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke lokasi dampingan MPM PP Muhammadiyah dan KKN Tematik di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Kampung Warmon, Kokoda, TK Paud Aisyiyah, SMP serta SMA Muhammadiyah Pulau Arar, Sorong, Papua Barat, pada Sabtu - Senin, 21 - 23 September 2019.

Dalam kunjungannya, beberapa kelompok masyarakat binaan Muhammadiyah di Sorong yang ada di pesisir, pulau-pulau dan sebagian di daratan menjadi perhatian penting. Pulau Arar dipilih sebagai sasaran kunjungan tim tersebut antara lain, MPM, Lazismu, UMY, UMS, UMP dan tentu saja UNIMUDA sebagai "local host".

Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief, mengatakan, salah satu masalah yang dihadapi lembaga pendidikan di Pulau Arar adalah transportasi untuk para guru menuju sekolah yang ada di seberang pulau. “Ketersediaan perahu motor menjadi prioritas,” katanya.

Menurut pengakuan kepala suku di Pulau Arar, guru sering terlambat datang karena terbatasnya fasilitas moda transportasi menuju pulau. Akhirnya, jam belajar-mengajar guru dan siswa sering tidak termanfaatkan secara efektif.

 

Realitas itu mengusik Muhammmadiyah, beberapa lembaga di bawah
naungannya inisitiaf ikut berpartisipasi. Sebagai solusi permasalahan
pendidikan di Pulau Arar, maka diluncurkan dan diresmikan tiga buah
perahu yang pembuatannya dibiayai Lazismu, UMS dan UMP. Ketiga perahu
ini merupakan ”Kapal Pendidikan” untuk memfasilitasi guru menuju sekolah
agar tidak terlambat lagi.    

Hilman mengaku, baru pertama kali
menaiki perahu,  yang sudah lama hanya dilihat dalam design kertas.
Hari ini menjadi kenyataan, perahu yang sesunguhnya. Perahu itu akan
digunakan juga untuk meningkatkan pendapatan pengelolanya melalui
kegiatan ekonomi dengan cara sewa-menyewa. “Dengan begitu pengelolaannya
dapat berkelanjutan,” pungkasnya.

Dalam suatu kesempatan diskusi, pulau ini juga bisa dipoles jadi kawasan destinasi wisata. Di tengah laut, rombongan singgah ke sebuah badan usaha milik desa (Bumdes), yakni sebuah perahu penangkapan ikan yang dikelola warga dari suku Kokoda dan suku lainnya.

Perjalanan ke Pulau Arar kembali dilanjutkan, sambutan warganya begitu meriah. Kelompok seni hadrah setempat yang terdiri dari para remaja menyambut dengan bersemangat. Di lokasi terpencil ini, seorang warga Papua mewakafkan tanahnya untuk ruang belajar sebuah taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Romobongan juga sekaligus melakukan peletakan batu pertama TK. Tak hanya itu, pimpinan PTM yang hadir juga mengundang beberapa remaja untuk melanjutkan kuliah di PTM dengan beasiswa penuh.

Perjalanan berlanjut ke kawasan daratan. Rombongan datang menuju sebuah perkampungan agak dalam yang dihuni oleh sebuah suku dan kemudian dilakukan penanaman pohon buah-buahan yang produktif dan bernilai ekonomi.

Dalam agenda ketiga, rombongan menuju ke suatau tempat,
Distrik Warmon namanya, di sini Muhammadiyah membeli lahan seluas tiga
hektar yang dimanfaatkan warga dari Suku Kokoda.

Lahan itu
diibeli oleh Muhammadiyah dengan dana dari UMS dan UMM.  Tempat ini
menurut Lazismu sudah lama menjadi aktivitas pemberdayaan Muhammadiyah.
Beberapa PTM, termasuk Lazismu dan MPM mengirimkan mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) 3T ke distrik ini.

Dulu hanya tanah kosong.
Selanjutnya dibangun rumah-rumah kayu. Berdasarkan hasil komunikasi
dengan Pemda setempat, akhirnya kementerian membanguan sekitar 60 rumah
baru. Meski jumlahnya masih kurang dari kebutuhan, tapi sudah sangat
membantu. Dalam kesempatan itu, UMY turut berpartisipasi dengan
membangun rumah baca, sedangkan Lazismu membangun kelas, sementara. MPM
melakulan pemberdayaan pertanian.

Pendekatannya menurut Hilman
cukup komprehensif dari Muhammadiyah. Meskipun tidak sedikit dana yang
dibutuhkan masyarakat untuk tidak terus menjadi warga yang
berpindah-pindah (nomaden). Pendidikan juga menjadi kunci. Perkembangan
kampung-kampung baru di Papua dengan fasilitas yang lebih lengkap memang
sangat dibutuhkan.

Partisipasi Muhammadiyah di sini tentu
penting untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar masyarakat Papua dalam
menatap masa depan. Dalam bingkai Indonesia Berkemajuan, setidaknya
warga masyarakat binaan mendapat kesempatan untuk menikmati akses
pendidikan.

Tak lupa rombongan berkesempatan mengunjungi kantor
Lazismu Kabupaten Sorong yang sangat sederhana namun penuh dengan
semangat untuk melakukan perubahan. Makna penting dalam kunjungan ini
persahabatan dan kekeluargaan. Dari Anda untuk Indonesia. Mewakili
Lazismu, Hilman Latief mengucapkan terima kasih dari pada para donatur
di seluruh Indonesia yang mendukung program-program Lazismu di kawasan
terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Anjar Nugroho, mengatakan, program ini merupakan kontribusi nyata Muhammadiyah untuk bangsa. “Papua adalah bagian NKRI yang harus dirawat. Seluruh elemen bangsa harus terlibat dalam perawatan itu, termasuk Muhammadiyah yang di dalamnya ada perguruan tinggi Muhammadiyah,” katanya.

Pendampingan dengan pendekatan pemberdayaan di segala bidang bagi warga Suku Kokoda, lanjut Anjar telah dilakukan oleh Muhammadiyah dan berjalan sukses. Pemberdayaan yang sampai hari ini masih berlangsung di Sorong bisa menjadi percontohan bagi pendampingan suku-suku yang lain di Papua Barat.

Dalam kolaborasi program kali ini, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya berkomitmen untuk bersama-bersama elemen bangsa lain merawat dan menjaga NKRI secara kongkrit dan nyata, karena kampus Muhammadiyah ini ada untuk Indonesia. (na)
.  

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross