

Bandung – LAZISMU. Waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi, cuaca saat itu masih cerah. Di daerah Jati Mulya, Kota Bandung, seorang perempuan telah bersiap di depan roda dagangannya. Ketangguhannya menghadapi tantangan hidup, menjadi alasan baginya bertahan untuk terus mencari rejeki dengan berdagang.
Dialah Ibu Tini, seorang ibu rumah tangga beranak tiga yang sudah memulai usaha jualan Mie Kocok dan Mie Bakso di depan Kantor RW tempat tinggalnya. Dalam berdagang susah dan sedih menjadi hal biasa. Suatu waktu, ia pernah mendapat cobaan. Barang dagangan yang dijajakan dan dititip di berbagai tempat tak berwujud sama sekali. Naas baginya, barang yang dititipkan itu macet pembayarannya yang berimbas pada aktivitas dagangnya menjadi bangkrut.
Agar tetap bisa bertahan mengais rejeki, sekuat tenaga ia berupaya hingga akhirnya ada saran seorang kerabat supaya Ibu Tini mengajukan permohonan bantuan. Setelah mendapat kepastian informasi, Ibu Tini mengajukan surat permohonan ke Lazismu. Isteri dari bapak Mohammad Jabal ini biasa berjualan makanan ringan yang dijajakan secara langsung.
Dalam permohonan yang diajukannya, Ibu tini memohon permodalan melalui Program Pemberdayaan UMKM yang ada di Lazismu. Karena dia tinggal di Bandung, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Lazismu Jawa Barat. Melalui berbagai tahapan dan proses, akhirnya bantuan modal yang ditunggu pun bisa cair.
Bantuan yang diterima Ibu Tini dalam bentuk sarana berjualan seperti roda dan perlengkapannya. Ibu Tini sudah punya lokasi jualan yang dianggapnya strategis. Dia meyakini dengan jualan Mie Kocok dan Mie Bakso bisa berkembang dengan baik. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu yang telah membantu permodalan usaha, semoga dengan bantuan ini, usaha saya semakin lancar dan penuh berkah,” katanya.
Ibu Tini pun berharap ke depan dirinya bisa dan mampu untuk menyisihkan sebagian harta dari usahanya. “Cita-citanya sih, ingin sekali menjadi muzaki. Hingga bisa membantu orang yang membutuhkan seperti saya sekarang ini,” pungkasnya.
.jpeg?access_token=0ae8552d-1926-49df-b1c2-c87727021e84)
Sebagai tindak lanjut dari Program Pemberdayaan UMKM ini, Lazismu berharap Ibu Tini dan keluarga bisa lebih sejahtera dan ke depannya akan menjadi muzaki. Akhirnya di pagi hari yang cerah itu, Ibu yang selalu ceria mencatatkan sejarah mengawali usaha Mie Kocoknya dengan berbagi 50 kupon makan gratis untuk para tetangga terdekatnya (14/1/2020).
Sementara itu, Lazismu Jawa Barat melalui Staf Program, Yosis Salman menyampaikan Lazismu juga akan terus memberikan bantuan hibah modal usaha dan bantuan peralatan usaha berupa gerobak dan perlengkapan usaha. Semoga dengan bantuan modal, ditambah pelatihan keterampilan dan pendampingan yang diberikan Lazismu kepada UMKM diharapkan para penerima manfaat bisa mandiri dan sejahtera.
“Jika
tak ada aral, untuk tahun ini Lazismu Kantor Perwakilan Jawa Barat menargetkan
10 UMKM binaan bisa eksis dan merubah statusnya dari mustahik menjadi muzaki,”
terang Yosis dalam acara peluncuran Mie Kocok Ibu Tini. (bs/na)

Sudan – LAZISMU. Lazismu Sudan mengucapkan terima kasih atas kerjasama, dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan yang telah memercayakan serta mengamanahkan hasil galang dana untuk korban banjir Jabodetabek melalui Lazismu.
Bantuan sebesar 8013 SDG (sudan pound) atau sebesar Rp 1.201.950, diserahkan langsung oleh Ketua PPI Sudan Ali Faiz beserta jajaran pengurus PPI Sudan kepada Ketua Umum PCIM Sudan didampingi Sekretaris Umum dan Bendahara Umum Lazismu Sudan pada Kamis, 16 Januari 2020. Penyerahan donasi bertempat di Kantor Layanan LazisMu Sudan (IUA, Faculty Of Medicine Area, Mujahdeen, Khartoum, Sudan).
Donasi bantuan yang diberikan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan kepada Lazismu Sudan adalah suatu bentuk aktivitas kepedulian. Lazismu Sudan bekerja sama dengan Lazismu Pusat dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia dalam penyaluran dana bantuan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena dampak musibah banjir dan longsor yang terjadi di Jabodetabek.
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan, Muflihun Abdul Majid, berharap agar kerjasama antara Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan dengan lazismu Sudan maupun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan dapat bersinergi menjadi bagian dari kebaikan.
Sejauh
ini Muhammadiyah melalui MDMC dengan dukungan Lazismu telah menyalurkan bantuan
kepada 13.156 jiwa penerima manfaat berupa bantuan logistik kepada 7.336 jiwa,
layanan kesehatan kepada 2.905 jiwa, layanan psikososial kepada 243 jiwa,
bantuan makanan untuk 2.572 jiwa, dan menerjunkan 178 relawan dalam respon
banjir Banten, DKI, dan Jawa Barat.
Sebelumnya para pelajar Indonesia yang berada di Sudan, mengikuti perkembangan musibah banjir dan longsor yang terjadi di Indonesia, terutama di Jabodetabek, Bogor, dan Banten, Alhamdulillah, Lazismu Sudan, melakukan aksi galang dana pada 6 - 7 Januari 2020. Aksi galang dana melibatkan para pengurus dan relawan Lazismu Sudan yang dilakukan di asrama-asrama mahasiswa Universitas Internasional Afrika Sudan.
Kegiatan
ini mendapat respons positif, kata Rif'an Ali Hafidz selaku Sekretaris Lazismu
Sudan saat menghubungi tim media Lazismu secara online (17/1/2020). Dukungan
juga hadir dari para mahasiswa baik Indonesia maupun mahasiswa dari negara-negara
lain. Semoga kepercayaan dan amanah ini menjadi kebaikan bagi kita semua, serta
bantuan yang disalurkan dapat memberi manfaat bagi orang banyak. (na)

Sidoarjo – LAZISMU. Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (HIMA PTI) bersinergi dengan Lazismu serahkan dana untuk korban banjir Jabodetabek pada Senin, 13 Januari 2020.
Ketua Pelaksana Fitri Nur Azizah, mengatakan,penggalangan dana ini telah dilakukan pada 8 Januari 2020. Penyalurannya diserahkan kepada Lazismu atas saran dari Kaprodi PTI. “Dana yang terkumpul sebesar Rp. 1.443 .000-, dan kami salurkan melalui Lazismu Umsida,” katanya.
Adanya kerjasama dengan lembaga yang sudah terjamin di kampus ini, memudahkan bagi kami dalam penyaluran dana kemanusian. Ini salah satu program kerja kami dalam divisi Humas di Organisasi HIMA PTI. Selanjutnya kami akan lebih sering mengadakan kegiatan posistif semacam ini, tambahnya.
Fitri juga mengajak kepada seluruh mahasiswa Umsida jika mendengar kabar mengenai bencana alam atau kegiatan sosial lainnya dapat menginformasikan berita tersebut agar HIMA PTI dapat turut ambil bagian dan membantu kegiatan sosial kemanusiaan.
“Kami sangat senang jika ada teman-teman mahasiswa Umsida yang memberikan informasi berita perihal bencana alam melalui pesan online group ataupun di sosial media, agar kami berserta kawan-kawan lainnya dapat ikut memberikan bantuan pikiran, tenaga, maupun sedikit uang operasional yang kami miliki,” paparnya.
Diakhir pertemuan dengan Lazismu Umsida, Fitri memberikan apresiasi dan ucapan banyak terima kasih kepada seluruh mahasiswa Umsida dan warga sidoarjo dan sekitarnya yang telah menyumbangkan sebagian rejekinya untuk peduli kemanusian.
“Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh mahasiswa Umsida, warga masyarakat
Sidoarjo dan juga rekan-rekan yang ikut menyukseskan kegiatan ini,” ungkapnya
bangga. (mam)

Lampung Tengah - LAZISMU. Intensitas hujan
yang tinggi menyebabkan banjir dan longsor di Tanggamus, Lampung. Tanah longsor terjadi di wilayah Sedayu
dan banjir bandang di wilayah Waykerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Hujan yang mengguyur Kecamatan Semaka sejak sore, pada 9 Januari 2020, menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik. Berdasarkan data yang dihimpun Lazismu, musibah alam tersebut meliputi Desa Way Kerap, Tanjung Jati dan Desa Sedayu di Kecamatan Semaka.
Mohammad Hasan Basri selaku Ketua Lasizmu Lampung Tengah, mengabarkan, daerah yang terjadi musibah longsor di Jalan Lintas Barat Pekon Sedayu meliputi Simpang Sedayu dan Simpang Pemancingan. Akibat longsor dan banjir menyebabkan arus kendaraan lalu lintas lumpuh total.
MDMC dan Lazismu Lampung Tengah telah meninjau ke lokasi pada Sabtu – Ahad, 11-12 Januari 2020 di dusun Way Kerap Kecamatan Semaka, Tanggamus. Karena MDMC dan Lazismu Tanggamus telah memiliki Posko, maka tim MDMC dan Lazismu Lampung tengah langsung menuju posko tersebut.

Tim Relawan Muhammadiyah dalam kesempatan itu menyerahkan donasi dan melakukan assesment bersama-sama dengan MDMC Tanggamus. “Donasi ini dari donatur yang telah dihimpun tahap awal, kami ke lokasi karena ingin tau kondisi sebenarnya. Donasi terus akan kami galang,” kata Hasan Basri.
Sementara itu, Widodo selaku Ketua MDMC Lampung Tengah, mengatakan, MDMC Lampung Tengah didirikan baru hitungan hari, belum lama didirikan kami dapat kabar ada bencana di Tanggamus. Selanjutnya kami ajak Lazismu untuk meninjau lokasi.
“Merasa terpanggil dengan kejadian bencana ini kami akan terus bantu semampu kami dan berharap teman-teman yang lain ikut bergabung,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil koordinasi bersama, lanjut
Widodo kepada tim media Lazismu hari ini (15/1/2020), dengan mempertimbangkan
kekuatan yang ada, maka kami memilih Dusun Way Kerap,
karena dusun ini belum tersentuh sama
seklai. “Di sana masih perlu bantuan karena dampak bencana tersebut,
sementara pemerintah baru fokus pada sarana umum karena jalan utama sempat
lumpuh total,” tutupnya. (na)

Tolitoli – LAZISMU. Sore hari Tim Lazismu Tolitoli mengunjungi Pasar Susumbolan (17/1/2020), pasar ini terletak di tepi pantai dan merupakan pasar terbesar di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Tujuan Lazismu datang di pasar itu, mendata para pedagang yang akan mendapat bantuan modal usaha dari program Lazismu dan Alfamart.
Salah satu pedagang yang kami temui, Ibu Sulama (66), yang setiap hari berjualan kue tradisonal dan kopi untuk para pengunjung dan pedagang di pasar. Usianya tidak muda lagi, Ibu Sulama tetap berjualan karena masih harus menghidupi keempat anaknya. Setiap hari dengan berdagang di pasar penghasilannya sekitar Rp 200 ribu. Tentu masih jauh dengan kebutuhan sehari-hari Ibu Sulama dan keluarganya.
Ibu Sulama mengatakan tinggal bersama suaminya yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Dadakitan. Perlu waktu tempuh satu jam dari pasar tempat Ibu Sulama berjualan, meski tergolong keluarga tidak mampu Ibu Sulama bukan termasuk keluarga penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dari permerintah.
Karena faktor usia, bila Ibu Sulama merasa letih harus pulang ke rumah dan juga kondisi keuangan terbatas Ibu Sulama memutuskan bermalam di Pasar memanfaatkan lapak pedagang di pasar untuk istirahat dan kemudian berjualan kembali esoknya.
Ibu Sulama berharap bisa mendapat bantuan modal usaha untuk membeli perlengkapan dapur seperti kompor gas untuk membantu usaha jualannya dan juga meja untuk lapak jualannya agar lebih baik untuk berjualan sehingga dapat meningkatkan penghasilannya.
Fadel Muhammad selaku Sekretaris Lazismu
Tolitoli, mengonfirmasi kepada pedagang sekitar dan petugas pasar bahwa informasi
yang diterima dari Ibu Sulama memang benar adanya dan mereka berharap ada pihak
yang tergerak membantu Ibu Sulama. (na)

Banyumas – LAZISMU. Suasana di desa santri Pondok Pesantren Modern Zam-zam Muhammadiyah Cilongok telah banyak berubah sejak berdiri beberapa tahun silam. Seiring dengan inovasi tata kelola dan bangunan fisik pondok, kini Ponpes Zam-zam banyak diminati masyarakat dari dalam dan luar Jawa.
Ponpes Zam-zam berdiri sebagai pusat ilmu pengetahuan dan agama berbasis pesantren modern Muhammadiyah yang telah mencetak generasi yang islami dan unggul. Tercatat 1.358 santriwan dan santriwati saat ini tengah mondok dan belajar di ponpes ini.
Dalam
upaya membangun masyarakat desa di sekitar pondok, Ponpes ini memiliki program
di bidang keagamaan salah satunya para santri diterjunkan ke masyarakat untuk
mengajar TPQ dan membimbing generasi muda supaya lebih kuat dalam ilmu agama.
Setiap sore beberapa santri berkeliling ke masjid dan musala di sekitar pondok untuk mengajarkan anak-anak supaya bisa baca tulis Al-Qur'an, dan menguatkan ilmu agama. Derap langkah kaki para santri setiap harinya dapat meninggalkan jejak ilmu bermanfat dalam jalan-jalan desa menuju tempat pendidikan Al-Qur'an.
Dengan keterbatasan fasilitas, Ponpes Zam-zam bersinergi bersama Lazismu Banyumas dalam menjalankan kegiatan program TPQ tersebut. Lazismu Banyumas memiliki program bernama Dai Mandiri dengan salah satu kegiatannya adalah penguatan guru TPQ serta Dai Pedesaan.
Program ini sebelumnya telah dijajaki sebagai penilaian. Selanjutnya, Lazismu Banyumas telah menyerahkan 10 unit sepeda untuk para santri pengajar TPQ. Sepeda tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ) Banyumas, Ibnu Hasan dalam acara peresmian gedung kantor PDM Ahad lalu. Sehari setelahnya sebanyak 10 unit sepeda dikirim dan diserahkan langsung kepada santri pengajar TPQ oleh divisi program Lazismu Banyumas, Habib Amrillah.
Habib menyampaikan tujuan program ini untuk memfasilitasi dan menguatkan para santri dalam mengajar TPQ, karena tanpa guru TPQ mustahil anak-anak bisa baca tulis Al-Qur'an selain di sekolah dan lingkungan keluarga. “Para santri masih remaja maka mereka lebih senang bersepeda berkeliling bersama teman-temannya,” tandasnya.
Sepeda-sepeda
itu kini telah berada di tangan para santri yang siap mereka kayuh di jalan
dakwah. Dalam rangka menggembirakan dakwah di desa-desa dan mencetak anak-anak
yang pandai baca tulis Al-Qur'an dan berjiwa Qur’ani. (hb)

