Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Nyaris Roboh, Lazismu Limpung Bedah Rumah Warga Banyuputih

Batang - Lazismu Limpung terpaksa merobohkan rumah Pak Agus Dwi Priyono ( 43 ), warga Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Sebab, rumah tersebut dalam kondisi sudah miring dan keropos, Kamis (24/9/2020).

Senyum haru mengembang dari wajah Pak Agus (43), matanya berkaca-kaca saat tim Lazis Muhammadiyah Limpung mendatanginya. Untuk survei bantuan bedah rumah bagi keluarga Dhuafa.

Agus yang sehari-hari hanya hidup sebatangkara yang bekerja sebagai buruh serabutan ini juga sudah sering mengalami sakit sakitan. Apalagi, keadaan rumahnya sudah tidak layak huni. Rumah yang tidak terlalu besar ini masih memakai kayu lempeng yang bahkan sudah mulai usang termakan waktu. 

Lantainya berdebu karena masih beralaskan lantai sekadarnya dari semen. Atap rumahnya sudah terlihat lubang-lubang yang membuat air menerobos masuk dengan mudahnya saat hujan tiba dan juga tiang tiangnya sudah pada rapuh yang bisa roboh setiap waktu.

Penghasilannya yang pas-pasan dan penyakit yang sedang di deritanya membuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masih terasa sangat kurang.

“saya sangat berterimakasih mendapat bantuan dari Lazismu Limpung. Bantuan ini sangat berarti untuk saya,” ujar Agus.

Bedah rumah Pak Agus sebab rumahnya kecil, dari bahan kayu-kayunya sudah keropos dan kondisinya sudah Rusak 90%. 

"Alhamdulillah, sekarang rumah Pak Agus sudah berdiri kokoh, layak huni, aman, nyaman, dan sehat. Semoga manfaat," kata wahab, Kepala Kantor Lazismu Limpung.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung dalam hal ini di wakilkan Ketua Majelis Wakaf dan ZIS, H. Imam Santoso mengatakan Lazismu akan membangun rumah yang layak.

“Melihat kondisinya, tim Lazismu Limpung membantu Pak Agus memiliki rumah layak huni dan memenuhi standar kesehatan. Rumah ini kami sudah di bangun dengan proses pengerjaan selama empat hari,” ujarnya.

Menurutnya, memiliki rumah yang sehat sangat penting, selain nyaman dihuni dengan keadaan yang baik juga untuk mencegah dari penyakit. Ia berharap dengan adanya program bedah rumah tersebut, keluarga miskin yang ada di Limpung dan sekitarnya khususnya bisa merasakan nikmatnya berkumpul dengan keluarga di rumah yang nyaman.

“Mari kita bantu saudara-saudara kita yang memiliki kesulitan dengan zakat infaq dan shodaqah mampu membantu saudara kita.” katanya. (Wahab)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Lazismu Kota Parepare Serahkan Donasi Pembebasan Lahan untuk Kantor PDM

PAREPARE - Lazismu Kota Parepare menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerak dakwah Persyarikatan. Pada hari Jumat, 25 September 2020 usai menunaikan Shalat Jumat, Pengurus Lazismu Kota Parepare menyerahkan donasi sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk mendukung pembebasan Lahan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare.

Serah terima donasi tersebut dilakukan di Masjid Istiqamah kampus satu Jalan Muhammadiyah, Kelurahan Ujung Lare Kecamatan Soreang Kota Parepare dan diterima lansung oleh Bendahara PDM Drs H. Hisbullah. Perwakilan Lazismu yang menyerahkan donasi antara lain Sekretaris Lazismu, Saiful Amir; staf keuangan Amanda, SE; anggota devisi Program, Cahaya Anita; dan Devisi Media dan Publikasi, Hijratul Nur Muslim

Usai serah terima, Saiful Amir menyampaikan bahwa ini adalah kontribusi dan komitmen Lembaga Zakat Muhammadiyah. “Semoga ini berkah, kami menyampaikan amanah donatur untuk projek amal Jariyah. Semoga Keluarga besar Muhammadiyah dan simpatisan bergerak secara massif untuk menyelesaikan proyek kebajikan ini sehingga pembelian lahan dan pembangunan gedung ini bisa menjadi sarana dakwah untuk kebangkitan dan kemajuan Islam khusunya di Parepare,” ungkap Saiful yang juga merupakan kepala SDIT KH Ahmad Dahlan.

Hisbullah, Bendahakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare mengucapkan terima kasih kepada para donatur Lazismu. “Semoga Menjadi Amal Jariyah, Insya Allah akan diterusan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai peruntukannya,” ungkap aktivis koperasi ini.

Menanggapi hal tersebut, ketua Lazismu Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan, SE, MPd via daring menyampaikan bahwa Lazismu sebagai bagian yang yang tak terpisahkan dari Muhammadiyah menjadi kewajiban untuk mendukung setiap gerak dakwah Muhammadiyah, termasuk Majelis Lembaga dan ortomnya. Karena tujuan Lazismu adalah menghimpun dana zakat, infak, dan sedekah serta dana keagamaan lainnya.

“Semoga kesadaran waga Muhammadiah untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah semakin terbangun melalui Lazismu. Lazismu adalah satu-satunya lembaga resmi yang di bentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Rekomendasi Baznas. Sehingga proyek dakwah dan amal jariyah bisa diwujudkan dangan baik Insya Allah,” ujar Erna.

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

RUMAH SANG HW

 Rumah Sudiyat

Bangunan rumah selebar 4x7 meter, dengan rangka utama dan dinding
kayu. Rangka atap cukup menggunakan bambu dengan atap dari genteng.
Bangunan itu sudah cukup wah bagi Sudiyat saat itu. Lantai
menggunakan tanah liat yang di padatkan. Itulah gambaran awal saat
rumah Sudiyat di Banjardowo RT 6/VI, Genuk, Kota Semarang, yang
dibangun tahun 1992.

Ketika tahun 1998 TK ABA 57 yang sudah berdiri tidak punya tempat
belajar. Sudiyat secara pribadi meminjam dana Simapan untuk membangun
rumahnya. Dindingnya dibangun tembok, Lantainya dari keramik warna
putih. Meski atapnya tidak berubah. “Keramik kok warna putih kaya
sekolahan saja” komentar isterinya. “Memang betul bu, rumah ini
saya bangun untuk sekolah TK, mereka kan belum punya gedung,
sementara muridnya bertambah terus” kata Sudiyat kala itu.
Isterinya terdiam, dia sadar akan niat baik suaminya.

21 tahun sudah berlalu, sekolah TK ABA 57 telah lama mendapatkan
gedungnya, namun rumah Sudiyat masih beretahan sebagaimana semula.
Atap gentengnya sudah pada pecah, rangka bambu yang dulu kokoh
sekarang banyak lapuk dan mengkhawatirkan.

“Kalau hujan datang air masuk, bocor di sana sini” ujar Sudiyat.

Meskipun hidup dalam keterbatasan Sudiyat tidak pernah mengeluh, dia
jalani profesinya sebagai guru SD dengan tekun. Selain itu dia adalah
aktivis Hizbul Wathan, pramukanya Muhammadiyah. Semua aktifis
persyarikatan mengenal dirinya seorang militan HW, kemanapun acara
persyarikatan dia tampil dengan seragam HW. Kebiasaan itu dia lakukan
sejak tahun 1999 hingga sekarang menjabat wakil
ketua bidang organesasi kwarda HW kota Semarang. Serta pelatih
nasional HW, dan juga sebagai pengurus HW
Jateng.

“Nggak nyangka mas, semua teman membantu proses renovasi rumah
saya, Saya ucapkan terimakasih kepada Lazismu, dan semua muzaki.. “
ucap Sudiyat terharu saat dilakukan pembongkaran rumahnya (13/09/20).

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

penyandang disabilitas bertahan di masa pandemi covid 19

Banjarmasin. Hanafi adalah seorang penjual voucher handphone yg membuka lapaknya di depan rumahnya, tepatnya di Jalan Mutiara Raya Sei Andai Banjarmasin. Setiap hari, penyandang disabilitas yang hidup di rumah sewa bersama isteri dan dua anaknya ini beradu dengan waktu, mengadu nasib menunggu pembeli datang ke kiosnya. Beberapa waktu belakangan, rutinitasnya sebagai penjual voucher handphone tergangggu akibat wabah Corona. Nasib dan penghasilnya pun menurun drastis akibat warga tidak bepergian untuk berbelanja di kiosnya.

“Pemerintah larang jangan keluar rumah, kerja dari rumah, tetapi mau
bagaimana, jualan di depan rumah juga sepi," ungkap pria berusia 32 tahun
ini, kepada Lazis kota Banjarmasin, Sabtu (13/9/2020).

Meskipun penghasilannya dari menjual kartu perdana dan voucher tak
seberapa, namun setiap hari penyandang
disabilitas ini selalu bersemangat dan gigih bekerja walaupun hanya dengan
satu tangan dan tidak memiliki kedua kaki. Ia tak mengenal lelah dan berkeluh
kesah menjalani hidup.

Di balik perjuangannya, Hanafi merupakan kepala keluarga. Ia memiliki dua anak yang masih kecil. Selain membiayai hidup keluarganya, hasil penjualannya juga harus disisihkan untuk membayar sewa rumah sederhana yang ditempati di wilayah kelurahan Sei Andai, Kota Banjarmasin.

Sebelum wabah Covid-19 meluas di Indonesia, dalam sehari ia bisa mendapatkan
laba bersih hingga Rp100 ribu. Namun, kini pendapatannya merosot, bahkan terkadang dalam sehari
ia hanya mendapatkan hasil Rp15 ribu atau bisa tidak sama sekali.

Pasalnya, selain warga enggan keluar rumah, warga juga takut melakukan
kontak fisik. Belum lagi di era yang serba online, setiap orang bisa dengan
mudahnya mengakses informasi dari ponselnya.

Dari penghasilannya yang tak seberapa di tengah covid-19, ia harus mengajukan bantuan modal ke Lazismu kota Banjarmasin Agar dapat terus berjualan voucher handphone meskipun daya beli orang berkurang.

Walaupun persaingan berjualan voucher semakin ketat, bukan menjadi
penghalang buat Hanafi untuk tetap berdagang vocher di kiosnya. Sebab, hanya
inilah pekerjaan yang membuat ia bisa bertahan menghidupi keluarganya.

Selama wabah corona, penyandang disabilitas ini mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Selama ini Saya dapat bantuan sembako dari KL Lazismu Al Ummah dan sekarang di bantu pihak Lazismu Kota Banjarmasin untuk tambahan modal  kalau pemerintah sama sekali belum dapat. Mereka hanya datang mengambil kartu keluarga tetapi sempai sekarang, bantuan tak pernah ada," tutupnya.

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Lazismu Kota Magelang Bangun Rumah untuk Guru Ngaji

MAGELANG - Pak Bambang, seorang warga Magelang mendatangi Kantor Lazismu Kota Magelang. Kepada amil Lazismu ia menceritakan kejadian saat reuni bersama teman-teman SMA nya puluhan tahun lalu. Setelah penutupan kegiatan reuni, ada temannya yang meminta banner bekas kegiatan. Orang tersebut adalah Sarjono, peserta reuni yang berprofesi sebagai tukang jahit dan guru ngaji. Pak Sarjono mengatakan bahwa banner tersebut akan ia gunakan untuk menutupi atap rumahnya yang bocor.

Karena penasaran, Pak Bambang mengajak beberapa orang untuk silaturahmi ke rumah Pak Sarjono. Ternyata, apa yang ada di benak Pak Bambang dan teman-temannya benar. Rumah Sarjono jauh dari kata layak. Atapnya banyak yang bocor, dinding kayunya penuh tambalan banner bekas. Selain itu, ia juga dikagetkan dengan fakta bahwa rumah itu bukan milik Pak Sarjono, namun rumah kontrakan.

"Saya kira itu rumah miliknya. Ternyata masih ngontrak," ceritanya kepada amil Lazismu Kota Magelang.

Hal itu membuat hati Pak Bambang menangis. Sang guru ngaji ini bercerita dan menyampaikan keinginan yang sudah menjadi mimpinya bertahun-tahun.

"Saya pengen punya rumah sendiri. Tapi apalah daya, saya hanya tukang jahit dan guru ngaji", ucapnya dengan wajah berkaca-kaca kepada Pak Bambang.

Memiliki tempat tinggal sendiri dan layak menjadi mimpi setiap orang. Pun sama seperti salah satu guru ngaji yang selama ini menempati rumah kontrakan bersama keluarganya. Selain sebagai tempat tinggal, rumah yang selama ini bertahun-tahun dikontraknya menjadi tempat belajar ilmu ngaji bagi anak-anak dilingkungan sekitarnya. Orang disekitarnya akrab memanggil dengan sapaan pak Sarjono. 

Lelaki yang kemana-mana menggunakan sepeda ontel ini adalah salah satu orang yang mewakafkan jiwanya sebagai guru ngaji dikampung Paten Rejowinangun Selatan Magelang Selatan Kota Magelang.

Tidak lama kemudian, Abdul Qodir, amil Lazismu, diundang oleh Kiai Abu Ubaidah, Tokoh Muhammadiyah Kota Magelang yang setiap warga persyarikatan pasti mengenalnya. Kiai Abu Ubaidah menceritakan kiprah pak Sarjono yang dulu pernah menjadi guru wiyata disalah satu sekolah swasta di Kota Magelang.

Setelah melakukan survey dan persiapan lain, akhirnya Lazismu bersama Pak Bambang dan teman-teman SMA Pak Sarjono bertekad untuk membangun rumah untuk Pak Sarjono.

Pak Sarjono seakan tak percaya, pasalnya mimpinya memiliki tempat tinggal sendiri yang selama ini menjadi doa telah terwujud. Salah satu teman seangkatan SMA dulu telah memberikan hadiah tanah agar dibangun rumah untuknya. 

"Kami bantingan dan gotong royong untuk sahabat saya. Selain itu, Lazismu juga membantu", ujar Bambang sebagaimana dikutip dari pwmjateng.com.

Kebahagiaan keluarga pak Sarjono seakan tak terbendung. Dirinya merasa mimpi. Padahal ini adalah kenyataan.

"Terimakasih Lazismu yang telah turut membantu mewujudkan rumah sebagai tempat tinggal keluarga saya. Semoga kebaikan yang Lazismu berikan menjadi berkah dan Insya Allah sangat bermanfaat," ucap Pak Sarjono penuh haru.

Abdul Qodir mengatakan bahwa pembangunan rumah guru ngaji ini ditopang oleh Lazismu dan para donatur teman sejawatnya.

"Terimakasih para muzakki yang sudah selalu mensupport dan mengamanahkan zakat, infaq, dan shodaqoh melalui Lazismu. Semoga menjadi jariyah yang mengalir tanpa henti," pungkasnya.

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Wardah Bersama Lazismu Bangun Sanitasi Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok, Tapanuli Selatan

TAPANULI SELATAN - Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara didirikan sebagai hasil Tanwir PP Muhammadiyah pada tahun 1961. Pondok Pesantren ini mulai eksis berdiri pada tahun 1962, kemudian diserahkan pendiriannya kepada Pimpinan Muhammadiyah Tapanuli pada saat itu dan dilaksanakan oleh Muhammadiyah Cabang Sipirok.

Dengan usia yang cukup panjang, Pondok Pesantren Ahmad Dahlan mengalami pasang surut sehingga upaya untuk pengembangan fasilitas menjadi terkendala. Maka banyak gedung dan fasilitas lain yang perlu untuk diperbaiki.

Lazismu bersama dengan Wardah mengadakan program pembangunan sanitasi di Pondok Pesantren ini. Program ini mulai dilaksanakan pada Jumat (2/10) dan dibuka dengan kegiatan Peletakan Batu Pertama secara daring. Dalam kegiatan ini hadir secara daring Nurhayati Subakat, owner Wardah; Hilman Latief, Ketua Lazismu Pusat; Agus Sani, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara; Zulfahmi, Ketua PDM Tapanuli Selatan; dan Tamrin Hasibuan, Pimpinan Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok.

Tamrin Hasibuan, Pimpinan Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok mengucapkan terimakasih karena telah mengadakan program yang cukup tepat. Ia berharap semoga seluruh jerih payah berbagai pihak dalam kegiatan ini dicatat sebagai kebaikan.

Zulfahmi, Ketua PDM Tapanuli Selatan menyampaikan bahwa selama ini ada beberapa keluhan orang tua atau wali murid. “Namun, kami selalu berusaha agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Kami juga akan mengawal pembangunan secara langsung. Selama ini, rasanya kami tidak diperhatikan, ternyata sangat diperhatikan,” ujarnya dalam sambutan secara daring.

Ia menyebut bahwa perkaderan yang efektif salah satunya berada di pesantren. Alumni-alumni Pondok Pesantren ini diharapkan agar mampu menjadi kader-kader amar ma’ruf nahi munkar di seluruh wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Yaumil Fauzi, tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menunjukkan kondisi kamar mandi dari Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok. Kamar mandi yang dindingnya terbuat dari papan kayu sudah banyak lepas, ditambah lagi dengan atap yang juga bocor di berbagai tempat. Selain itu, aliran air juga tidak terlalu lancar. Sehingga bak banyak yang kosong.

Yaumil Fauzi mengatakan bahwa timnya akan membangun total 41 kamar mandi, tempat mencuci pakaian dengan 30 kran, dan bak air yang dapat menampung 36000 liter air. Mereka juga akan membuat tembok penahan tanah agar tidak terjadi longsor.

Agus Sani, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berharap bahwa program awal ini bisa berjalan dengan baik. Ia akan berusaha untuk membangun jejaring sehingga mampu memberikan kebermanfaatan khususnya kepada Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Sipirok.

Nurhayati Subakat, Owner Wardah mengatakan bahwa program ini sangat tepat sasaran. Ia berharap kedepannya akan membuat santri menjadi lebih semangat sehingga menghasilkan santri yang baik dan bermanfaat. 

“Ada 5 karakter yang mendukung kesuksesan Wardah. Antara lain karakter ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. 5 karakter itu mengantarkan Wardah menjadi korporasi kosmetik terbesar di Indonesia,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, Hilman Latief mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan di akhir kegiatan. Dalam sambutannya ia menyebut bahwa ini adalah perjalanan panjang sejak tahun lalu.

“Akhirnya kita mengambil kesimpulan bahwa ada beberapa program yang bisa dilaksanakan dan itu masuk ke program prioritas. Upaya kami menggandeng perguruan tinggi sudah dilakukan beberapa kali karena kaitannya dengan pelaksanaan program secara professional. Kami sudah melakukan di Palu dan Surabaya yang pelaksanaannya bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” ujarnya.

Lazismu memiliki program khusus sanitasi yang dikaitkan dengan SDG’s. Misalnya program sanitation and clean water. Pada tahun 2020, program Lazismu dengan Wardah antara lain Beasiswa Sang Surya dan Beasiswa Mentari untuk 250 orang, bantuan untuk guru honorer 250 orang senilai 750 juta. (Yusuf)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross