

PAREPARE - Pada hari Senin (20/10), Lazismu Parepare menyerahkan dana bantuan operasional masjid kepada 6 masjid di Parepare. Program yang bernama Bantuan Operasional 1000 Masjid ini adalah hasil kerjasama Lazismu dengan BPKH.
6 masjid yang mendapatkan bantuan antara lain Masjid Tarbiyah Lontangnge Kelurahan Kampung Pisang, Masjid Al Istiqamah Kelurahan Ujung Lare, Masjid Baiturrahman Kelurahan Lapadde, Masjid Ta’mirul Ummah Kelurahan Lapadde, Masjid Izzatul Mujahidin Kelurahan Lompoe, dan Masjid Al Amin Perumahan Soreang Permai Kelurahan Wattang Soreang.
Selain di Parepare, bantuan juga diberikan di 10 provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, dan Papua, termasuk Sulawesi Selatan.
Penyerahan Dana Bantuan Operasional Masjid diberikan Saiful Sekretaris Lazismu Parepare didampingi Pengurus Lazismu Parepare.
“Hari ini secara mobile kami menyalurkan bantuan dari Lazismu Pusat dan BPKH berupa bantuan operasional masjid. Nama programnya Bantuan Operasional 1000 Masjid secara nasional dan Alhamdulillah parepare dapat 6 masjid,” ungkap Saiful.
Penyerahan pertama kepada masjid Ta'mirul Ummah diterima oleh Syarifuddin dan didampingi oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Ujung Amir Patintingan dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare Dr. Drs Amaluddin, M.Hum.
Syarif sangat berterma kasih atas bantuan ini. “Ini sangat bermanfaat untuk operasional masjid. Terima kasih Lazismu dan BPKH. Semoga ini memotivasi kami mewujudkan masjid yang ramah jamaah,” jelasnya.
Hal yang sama disampaikan oleh pengurus Masjid Izzatul Mujahidin H. Muh Dahlan, S.Pd, M.Pd.I. ia mengapresiasi Lazismu dan BPKH atas program Bantuan 1000 Masjid. “ini pastinya sangat membantu kami. Atas nama pengurus dan Jamaah Masjid Izzatul Mujahidin mengucapkan terima kasih yang memdalam. Semoga bantuan ini mendorong kami untuk semakin memakmurkan masjid,” jelas Ketua AGPAI Parepare ini.
Hj Erna Rasyid Taufan, SE, M.Pd, ketua Lazismu kota Parepare menyambut baik amanah Lazismu Pusat yang telah bekerjama dengan BPKH dengan membuat program Bantuan Operasional 1000 Masjid. Menurutnya hal ini adalah upaya untuk menggembirakan para takmir masjid khususnya marbot dan petugas kebersihan yang senantiasa ikhlas dan menjaga kenyamanan beribadah di masjid.
Ia menyebut bahwa Lazismu Parepare mendapatkan jatah 7 masjid. Namun yang memenuhi syarat hanya 6 masjid.
“Saya berharap kedepan masjid kita lebih tertib administrasinya, program dakwah dan edukasi lebih bergeliat dengan sistematis, serta masjidnya makmur menjadi wadah pencerah dan pemersatu umat,” ungkap Erna Rasyid.

PEKANBARU – Pada hari Minggu (18/10), Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi S.Si meresmikan program Kelas Tahsin Lazismu Pekanbaru bersama dengan Sekolah Alam Indonesia (SAI) dan Pengurus Masjid Al Anshor pada di Jl Tenayan Raya, Kelurahan Industri Tenayan Raya, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Kelas Tahsin Lazismu ini bertujuan untuk memasifkan kelas tahsin agar pegetahuan masyarakat tentang ilmu baca Al-Qur’an makin bertambah. Program ini tidak hanya teruntuk anak-anak tetapi juga untuk ibu-ibu maupun bapak-bapak.
Ayat Cahyadi ingin agar masyarakat dapat memanfaatkan program ini dengan baik. “Agar anak-anak kita ini, generasi muda dan masyarakat kita ini bagus bacaan Al Qur’annya,” jelasnya.
Lebih lanjut ia juga mengucapkan terimakasih kepada Lazismu Pekanbaru, SAI, dan Majid Al-Anshor yang telah membuat program kelas tahsin.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pekanbaru Hari Siyanto SE memohon dukungan dan partisipasi dari masyarakat. “Kepada masyarakat mohon dukungannya, mohon partisipasinya, mohon kerjasamanya termasuk perusahaan yang ada di Kecamatan Industri Tenayan Raya,” tutupnya.
Kepala Sekolah SAI Debbie Rizka Amelia, Amd. AK, SKM Mengatakan ada 26 anak yang mengikuti kelas tahsin, mereka merupakan anak-anak yang berada di Kelurahan Industri Tenayan dan yang berada di sekitar masjid.
“Program ini semoga bisa mencetak generasi robbani, membumikan Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an adalah pegangan hidup mereka,” ungkapnya.
Selaku pengurus Masjid Al-Anshor Syafari S.Ag menjelaskan bahwa Kelurahan Industri Tenayan Raya merupakan kelurahan baru yang berada di daerah pinggiran, serta mayoritas mayarakat paling tinggi berpendidikan SMA, tentu sangat membutuhkan program-program tahsin Al-Qur’an.
“Dengan adanya program kelas tahsin ini sangat membantu anak-anak kita dan masyarakat disekitar wilayah Kelurahan Industri Tenayan bisa belajar Al-Qur’an,” imbuhnya.

TASIKMALAYA - Pasca diterjang banjir dan longsor beberapa hari yang lalu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Tasikmalaya menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana. Ada dua kecamatan yang menjadi prioritas mengingat hingga saat ini masih ada beberapa lokasi di daerah tersebut yang terisolir.
MDMC terus bergerak dan melakukan pemetaan wilayah. Mereka akan membangun posko kesehatan dan jembatan darurat untuk membantu percepatan penanganan bencana.
Muhammad Ihsan Abdussani, Ketua Poskor Penanganan Dampak Bencana Banjir dan Longsor menyebut bahwa mereka sedang mendata kebutuhan yang diperlukan, membuka donasi, membuka akses jalan, dan melakukan pembersihan rumah warga.
“Adapun rencana operasi yang satu pekan ini yang akan kita lakukan di antaranya distribusi logistik, kemudian membuka akses jalan dengan membuat jembatan, kemudian bersih-bersih fasilitas umum, kemudian membangun klinik darurat di posko layanan,” jelasnya.
Sementara itu, Chairil Anam, Divisi TDRR MDMC PP Muhammadiyah mengatakan bahwa MDMC memprioritaskan warga terdampak. Ada warga yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung karena akses jalan tertutup.
“Kita punya prinsip, pada saat wabah ini belum berakhir Muhammadiyah tetap ambil peran ketika ada bencana alam. Fungsinya adalah Muhammadiyah mensupport pemerintah. Mungkin pemerintah belum sampai titik-titik tertentu, kita support untuk meringankan warga,” imbuhnya. (Yusuf)

PAMEKASAN - Yudura adalah seorang perempuan tuna netra di Kabupaten Pamekasan yang suaminya bekerja sebagai tukang becak. Sepasang suami istri ini adalah sepasang tunawisma yang karena suatu permasalahan keluar dari rumah kontrakan sebelumnya. Sehingga mereka terpaksa menumpang di rumah saudaranya.
Melihat kondisi tersebut, Lazismu Kabupaten Pamekasan bersama MDMC Pamekasan berinisiatif membangunkan mereka rumah di sebuah tanah di bantaran sungai sebesar 4 x 5 m. Beberapa saudaranya juga telah menempati rumah di bantaran sungai tersebut sebelumnya.
Saat ini Lazismu bersama MDMC Pamekasan telah selesai melakukan asesmen awal dan siap untuk memulai pembangunan. Menurut keterangan dari Khairul Jannah, Manajer Lazismu Pamekasan, pembangunan dapat diselesaikan dalam waktu 1 pekan di tanah yang berjarak 2 m dari sungai tersebut.
“Ini akan segera kita bangunkan karena kondisinya tidak memiliki tempat dan masih menumpang, padahal yang perempuan kondisinya tidak bisa melihat dan yang laki-laki menjadi tukang becak. Kita sudah siap, tinggal keramik dan semen saja yang kurang,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (19/10).
Ia menyebut telah menerima dana dari para warga dan donatur lain untuk memulai pembangunan. “Ada hikmah. Awalnya dia ngontrak dengan kondisi seperti ini, karena suatu hal dikeluarkan dari kontrakan. Namun akhirnya akan dibangunkan rumah sendiri. Ia berterimakasih kepada Muhammadiyah,” jelasnya menceritakan kesan penerima manfaat.
Khairul menjelaskan bahwa Lazismu sudah menerima donasi dari warga sekitar dan donatur lain sehingga sudah mencukupi untuk membangun rumah. Dalam waktu dekat, ia akan memulai pembangunan. (Yusuf)

SLEMAN - Pada hari Rabu (21/10), Lazismu bersama Kawan Baik melanjutkan Xpedisi Sehat Bersama Quran di Jogjakarta. Program ini sebelumnya telah dijalankan di Jakarta pada Senin (19/10) dan akan dilanjutkan di Surabaya pada Kamis (22/10).
Program ini adalah penyaluran paket pembelajaran dan kesehatan ke 9 panti asuhan di Jakarta, Jogjakarta, dan Surabaya. Paket yang diberikan berisi hand sanitizer, alat makan pribadi, masker, buku panduan pandemi, botol minum isi ulang, tas serut, Alquran, dan alat tulis.
Selain paket pembelajaran dan kesehatan yang diberikan kepada anak asuh, program ini juga memberikan penyuluhan kesehatan dan sanitasi kepada panti asuhan berupa pemberian thermogun, santunan panti, penyuluhan kesehatan, penyemprotan disinfektan, dan pembuatan wastafel tempat cuci tangan.
Di Jogja, paket bantuan diberikan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah Seyegan, Sleman, Panti Asuhan Muhammadiyah Mekar Melati, Minggir, Sleman, dan Panti Asuhan Abu Dzar Alghifari, Gamping Sleman. Menurut keterangan Ardi Luthfi Kautsar, Manager Divisi Pendidikan, Dakwah, dan Iuranmu Lazismu Pusat, pihak panti menyambut kehadiran Lazismu dan Kawan Baik dengan baik.
“Mereka sangat bahagia dan sangat senang atas program yang dijalankan ini. Terutama dengan diberikannya alat pencuci tangan portable, thermogun, Alquran tulis, hand sanitizer, alat-alat makan, masker, dan alat minum. Sehingga untuk minum mereka tidak saling tukar-menukar agar mengurangi resiko penularan penyakit,” jelasnya.
Selain Lazismu dan Kawan Baik, program ini juga melibatkan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Sleman, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PDM Sleman, dan Majelis Pemberdayaan Sosial (MPS) PWM DIY. (Yusuf)

GUNUNGKIDUL - Pada hari Kamis (22/10), Lazismu Gunungkidul kembali melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan rumah warga Kemorosari II, Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. Lazismu membangunkan rumah untuk Teguh Wiyono, buruh bangunan berusia 51 tahun. Sebelumnya ia menempati rumah yang masih terbuat dari GRC. Satu pekan sebelumnya, Lazismu Gunungkidul baru saja menyelesaikan pembangunan rumah untuk Fajar, Pegawai TU MI Muhammadiyah di Gunungkidul.
Istri Teguh, Nur Wiyasih (48) menderita penyakit pengapuran sendi sehingga tidak bisa berjalan dan harus menggunakan alat bantu kursi roda, sekaligus darah tinggi dan stroke ringan. Pasutri ini memiliki 1 putri bernama Zhidny Mufida, guru PAUD Terpadu Aisyiyah Nur Sa’adah. Zhidny menikah dengan Ahmad Riyadi, driver mobil Ambulan Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul dan dikaruniai 1 orang putra. Teguh tinggal bersama istri, anak, menantu, dan satu cucunya.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh ketua PDM Gunungkidul, Drs. H. Sadmonodadi, MA didampingi oleh Kepala Dukuh, Murwanto, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Gunungkidul, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Gunungkidul, dan pengurus masjid setempat.
Sadmonodadi dalam sambutannya menyebut bahwa Lazismu memiliki tujuan untuk mendekatkan antara donatur, orang yang memiliki kelebihan harta dengan warga atau dhuafa yang kurang mampu. “Maka Lazismu melakukan bedah rumah. Semoga bisa bermanfaat bagi Pak Teguh dan keluarga,” ujarnya.
Pembangunan ini didukung oleh PRM, masjid setempat, dan relawan dari Muhammadiyah seperti MDMC dan KOKAM serta warga masyarakat sekitar. Diperkirakan pembangunan akan selesai lebih dari satu bulan.
Wahyudiyono, Ketua Lazismu Gunungkidul menyebut bahwa luas rumah yang akan dibangun adalah 6 x 6 m sesuai dengan SOP Lazismu dengan anggaran Rp 25.000.000,- “Semoga donatur yang mempercayakan donasinya lewat Lazismu senantiasa mendapatkan balasan pahala yang berlipat,” jelasnya melalui saluran telepon.
Menurutnya, penerima manfaat merasa sangat terbantu, mengingat beberapa waktu sebelumnya penerima manfaat sudah mengajukan ke pemerintah desa setempat, namun belum di respon sampai Lazismu hadir saat ini.
“Kita bangun rumah baru di sebelah rumah yang lama. Karena kebetulan masih ada lahan kosong. Kalau mau bongkar yang lama nanti mau tinggal dimana? Apalagi sekarang sudah musim hujan,” tutupnya. (Yusuf)

