

"Kami atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada korban bencana alam yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Untuk itu kami segera mengirimkan beberapa personil relawan yang akan turun membantu dalam respons bencana tersebut," terang Tafsir.
Tafsir menyebutkan, pada Selasa (22/11) malam, PWM Jawa Tengah mengirimkan 17 orang personil relawan ke daerah yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Bantuan berupa personil relawan tersebut menurutnya adalah wujud kepedulian Muhammadiyah dalam penanganan bencana. Ia pun berharap agar bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang terdampak bencana.
"Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Muhammadiyah dalam penanganan tanggap bencana, yang kami sering sebut dengan OMOR atau One Muhammadiyah One Response. Selamat bertugas para relawan Muhammadiyah Jawa Tengah. Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban para korban bencana di Cianjur," harap Tafsir.
Koordinator Lapangan Tim MDMC Jawa Tengah untuk Respons Gempa Cianjur, Donny Halim Mutiasa menjelaskan, relawan yang berangkat pada gelombang pertama ini begitu sampai di lokasi bencana akan melakukan pengkajian atau assessment untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada respons berikutnya. "Di samping itu juga akan langsung melakukan pembagian kebutuhan mendesak seperti RendangMu, air mineral, selimut, kantong jenazah, terpal, serta tenda hunian sementara (huntara)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Koordinator Lapangan Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Nasrul Fauzi memaparkan jumlah bantuan yang akan dikirimkan. Bantuan tersebut selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan setelah dilakukan pengkajian. "Sementara, pada gelombang pertama kali ini akan membawa 10 karton Rendangmu, 20 dus air mineral, 200 selimut, 20 kantong jenazah, 24 terpal, serta 24 tenda huntara," paparnya.
17 personil yang dikirimkan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah terdiri dari 5 tenaga kesehatan, 10 anggota MDMC, dan 2 staf Lazismu. Rencananya tim ini akan bertugas selama 14 hari di lokasi bencana. Penggalangan bantuan berupa hygiene kit, family kit, school kit, dan sembako terus dilakukan untuk disalurkan kepada warga terdampak bencana.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Muhammadiyah Jawa Barat sebagai daerah yang terdampak bencana turut proaktif dalam penanganan bencana. Bergerak dalam bingkai One Muhammadiyah One Response (OMOR), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dibantu Lazismu Wilayah Jawa Barat bergerak menyalurkan bantuan. Aksi yang dilakukan antara lain melakukan kaji cepat, pendataan, membuka Pos Koordinasi (Poskor), distribusi bantuan, mendirikan Dapur Umum (DU), dan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah yang terdekat dengan lokasi terparah.
Sani Sonjaya selaku Manajer Regional Lazismu Wilayah Jawa Barat menyebutkan, MDMC dengan dukungan Lazismu mulai mendistribusikan berbagai paket bantuan. Tak hanya untuk orang dewasa, bantuan ini juga diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak. Selain itu, distribusi logistik untuk menjalankan Poskor di Cianjur juga menjadi perhatian utama. Ia berharap agar semua bantuan tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan para penyintas gempa Cianjur sampai saat kondisi sudah lebih baik.
"Mudah-mudahan apa yang sudah disalurkan bermanfaat, terutama bagi seluruh penyintas yang ada di wilayah Cianjur. Mudah-mudahan musibah ini bisa kita lalui bersama," ujar Sani.
Salah satu penyintas gempa, Yusuf mengungkapkan bahwa daerahnya tempat tinggalnya yaitu Jamaras saat ini sangat membutuhkan banyak bantuan, terutama untuk para ibu hamil. "Yang dibutuhkan ya seperti tenda, makanan, obat-obatan, alas tikar, selimut, dan masih banyak lagi. Apalagi di sini banyak ibu hamil," ungkapnya.
Menurut Laporan Situasi/Situation Report (Sitrep) MDMC Jawa Barat, tercatat ratusan relawan Muhammadiyah di bawah koordinasi MDMC bergerak untuk membantu mereka yang terdampak. Relawan ini datang dari berbagai daerah dan memiliki beragam kompetensi. Poskor Muhammadiyah berada di Jalan dr. Muwardi, Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Saat mengunjungi Poskor Muhammadiyah yang berada di Kantor Muhammadiyah Kabupaten Cianjur, Bojongherang ini, Muhadjir meninjau gudang logistik untuk medis, permakanan, dan kebutuhan penyintas lainnya. Selain itu, Muhadjir juga melakukan ramah tamah bersama Tim Asistensi MDMC PP Muhammadiyah yang diwakili Chairil Anam selaku Incident Commander, Koordinator Tim Medis Muhammadiyah, dr. Iin Inayah, serta Dokter Spesialis Orthopedi MDMC, dr. Meiky Fredianto, Sp.OT (K) yang bertugas pada fase tanggap darurat ini, serta relawan Muhammadiyah yang ada di Poskor Muhammadiyah.
Muhadjir menyampaikan ucapan terima kasih atas nama pemerintah kepada Muhammadiyah, karena melalui aksi One Muhammadiyah One Response (OMOR) telah berhasil menggerakkan sekurangnya 207 relawan tim medis dan relawan lainnya sejak hari Senin Malam untuk menunaikan misi kemanusiaan ini. "Muhammadiyah tidak lelah membantu semua pihak. MDMC merupakan salah satu simpul relawan tanggap darurat bencana dari unsur ormas yang paling siap dan lengkap pelayanannya," ujarnya.
Koordinasi kepada pemerintah, menurut Muhadjir, juga penting untuk dilakukan oleh MDMC guna membantu pemerintah sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Di antaranya adalah dengan menerjunkan tim kesehatan dan dokter spesialis bedah maupun orthopedi. "MDMC perlu memperhatikan dengan seksama pendampingan penyintas di lokasi-lokasi yang masih rawan bencana susulan. Jangan membuat hunian sementara di titik-titik rawan, lakukan kajian dengan seksama untuk menghindari kondisi emergency susulan," tegasnya.
Selain itu, Muhadjir meminta agar pendataan kepada warga yang telah meninggal maupun terluka untuk dilakukan, khususnya di lokasi yang telah mendapatkan pelayanan dari Muhammadiyah. Tak hanya itu, pendataan terhadap warga jamaah Muhammadiyah dan pengurus maupun karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) juga perlu dilakukan oleh pihak MDMC. "Segera di koordinasikan dengan kemensos untuk bisa mendapatkan hak santunan dari negara," imbuhnya.
Muhadjir juga menyampaikan komitmennya dalam membantu Poskor Muhammadiyah. Segala kebutuhan yang bersifat darurat untuk menyelamatkan nyawa orang lain akan diusahakan, sementara penyediaan tenda keluarga, terpal, dan lain-lain agar dikoordinasikan dengan pihaknya.
Sementara itu, dr. Meiky Fredianto, Sp.OT (K) menyampaikan kepada Muhadjir Effendy, tim medis memiliki keterbatasan saat harus melayani para penyintas luka berat, khususnya cedera patah tulang dan harus dioperasi saat respons tanggap darurat. Fasilitas alat bantu operasi seperti plat yang digunakan untuk operasi cedera pada tulang sangat dibutuhkan. Atas informasi ini, Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar ada stok logistik medis yang tersedia di gudang MDMC.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Arif Jamali Muis]

Wakil Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda menyebutkan, keberadaan tenaga medis berupa dokter spesialis bedah dan ortopedi sangat dibutuhkan pada situasi saat ini. Menurutnya, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter ortopedi.
"Permintaan itu disampaikan Muhadjir, usai dirinya mendapatkan laporan kebutuhan dokter spesialis bedah dan Ortopedi yang masih sangat terbatas," terang Mashuri.
MDMC pun ujar Mashuri langsung berkoordinasi terutama pemetaan respon tim medis usai mendapatkan permintaan tersebut. "MDMC mengumpulkan relawan tenaga kesehatan yang sudah sampai di Cianjur dan bergabung di Pos Koordinasi Muhammadiyah," sebutnya.
Terkait tenaga dokter ortopedi, MDMC menugaskan dokter dari RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan kompetensi tersebut. "Untuk dokter ortopedi RS PKU Muhammadiyah Gamping secara khusus menugaskan dr. Meiky Fredianto, Sp.OT (K)," ungkapnya.
Tim medis yang sudah bergabung pasca gempa bumi terjadi sejak Senin (21/11) malam terdiri dari dokter dan perawat dari RSIJ Pondok Kopi, RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, RS Muhammadiyah Bandung, dan tim dokter dari Sumedang. Kemudian pada Rabu (23/11) turut bergabung dari RSUM Metro Lampung, RS PKU Wonosobo, tim kesehatan Unisa Bandung, ditambah relawan dari Mahasiswa UMI Sukabumi.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyikapi kejadian ini dengan mengerahkan potensi relawan yang ada di sekitar lokasi untuk melakukan respons cepat. Selain itu, tim asistensi juga diterjunkan untuk melakukan respons tanggap darurat. Hal ini dikemukakan oleh Ketua MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan.
"Hari ini Allah memberikan satu cobaan kita bersama dengan adanya gempa di Cianjur. Untuk itu saya Budi Setiawan, Ketua MDMC, meminta kepada relawan di Cianjur dan Jawa Barat untuk segera berkoordinasi untuk melakukan respon cepat. MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan segera menuju ke lokasi untuk melakukan pengembangan, kegiatan dan respon. Sehingga kemudian semuanya berlangsung dengan seksama," terang Budi.
Instruksi tersebut disampaikan oleh MDMC PP Muhammadiyah segera pasca gempa bumi terjadi. Budi juga mengajak kepada warga Muhammadiyah untuk membantu mereka yang terdampak bencana, terutama masih dalam suasana semangat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Hal ini akan menunjukkan bahwa keluarga besar Muhammadiyah tetap sabar dan semangat membantu sesama meski sedang melaksanakan kegiatan. "Kepada semua keluarga besar Muhammadiyah dengan semangat sukses muktamar marilah kita membantu saudara-saudara kita di Cianjur," ajaknya.
Aksi kemanusiaan ini juga didukung oleh Lazismu, sesuai dengan semangat One Muhammadiyah One Response (OMOR). Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Suryanto menekankan, semangat OMOR menjadi landasan dalam bergerak bersama membantu warga yang terdampak gempa. Hal ini juga untuk menghindari tumpang tindih tupoksi agar upaya respons dalam dilakukan secara cepat, efektif, efisien, dan tepat sasaran.
"Lazismu dalam hal ini berperan sebagai penghimpun dana yang akan disalurkan melalui program Indonesia Siaga yang bekerja sama dengan MDMC dalam respons tanggap darurat. Kita akan memberikan dukungan agar respons ini dapat berjalan dengan cepat, efektif, efisien, dan tepat sasaran. Karena itulah, dalam bekerja kita menjunjung semangat OMOR," tegas Edi.
Edi juga menghimbau kepada Lazismu di semua tingkatan untuk menghimpun dana kebencanaan. Selain dengan adanya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Lazismu harus siap siaga mendukung MDMC jika terjadi bencana lain, meski hal ini bukanlah yang diharapkan oleh semua pihak. "Kepada semua Lazismu agar menyiapkan diri, dalam hal ini dukungan untuk respons kebencanaan. Meski kita tidak mengharapkan terjadi bencana, kita tetap harus bersiap, terutama dalam hal pendanaan," ujarnya.
Kedermawanan, menurut Edi, adalah modal utama Lazismu dalam menghimpun dana untuk kebencanaan. Ia pun mengajak para muzakki untuk mengulurkan tangan guna membantu mereka yang terdampak bencana ini. Lazismu sudah menyiapkan kemudahan untuk berbagi melalui beragam kanal donasi.
"Kita buktikan hasil riset, bahwa negara indonesia menjadi negara dengan penduduk paling dermawan melalui penggalangan dana secara masif yang dilakukan oleh seluruh kantor, baik daalam maupun luar negeri. Untuk itu kepada masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat dimudahkan melalui kantor Lazismu yg tersebar disegala penjuru tanah air dan berbagai kanal donasi yang sudah disiapkan," jelas Edi.
Selain mendapatkan dukungan dari relawan Muhammadiyah yang ada di sekitar lokasi terdampak gempa bumi, MDMC Jawa Barat juga mengerahkan para personilnya untuk mendukung aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh relawan Muhammadiyah Kabupaten Cianjur. Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha menyebutkan bahwa tercatat tiga personil dari MDMC Jawa Barat, delapan dari Kabupaten Bogor, dan lima dari Kota Bandung turut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini. "Relawan Muhammadiyah Cianjur sudah bergerak, Pos Koordinasi (Poskor) di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cianjur," ungkapnya.
Guna melengkapi tim respon yang dikerahkan ke Cianjur, MDMC PP Muhammadiyah juga mengerahkan tim medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur. Setiap rumah sakit mengirimkan lima personil, terdiri dari satu orang dokter, dua orang perawat, satu tenaga farmasi dan satu orang logistik guna mendukung tim asistensi yang telah diterjunkan ke lokasi terdampak. Pos Pelayanan (Posyan) juga didirikan di Islamic Centre Muhammadiyah yang beralamat di Jalan Cilengsar No. 10 Cipanas.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Lazismu sebagai lembaga yang bernaung di bawah Muhammadiyah pun menyimpan harapan untuk kepemimpinan berikutnya. Hal ini disampaikan oleh Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. selaku Penasihat Ahli Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah seusai acara peluncuran buku berjudul "Jejak Kebajikan, Cerita Aksi Layanan Lazismu" pada Jumat (18/11). Menurutnya, Lazismu saat ini telah banyak berkembang, meskipun diakui juga memiliki kekurangan.
"Saat ini sudah banyak perkembangan, banyak kekurangan juga. Tapi kita harapkan Lazismu ke depan bisa lebih solid, lebih mapan secara struktur, secara paradigmanya, dan secara capaiannya," ujar Hilman yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama.
Hilman pun berharap, keputusan-keputusan yang dihasilkan melalui Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 ini dapat dijalankan oleh Lazismu pada periode mendatang. InsyaAllah tahun ini, pada muktamar ini akan ada keputusan-keputusan baru yang terkait dengan rekomendasi isu-isu strategis, itu yang akan jadi bahan pertimbangan Lazismu, tentunya di masa periode berikutnya," ungkapnya.
Hilman Latief sebelumnya didaulat sebagai Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah. Saat diangkat menjadi Direktur Jenderal PHU Kementerian Agama, posisi pria kelahiran Tasikmalaya 47 tahun yang lalu ini digantikan oleh Dr. Mahli Zainuddin Tago, M.Si. yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah. Pada gelaran Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Hilman mengemban amanah sebagai bagian dari 13 orang anggota PP Muhammadiyah terpilih untuk periode 2022-2027.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Fathin Robbani Sukmana]

