

Jajaran pengurus yang turut hadir dalam penyerahan bantuan antara lain Ketua Badan Pengawas Ir. Said Mahjali, M.M., Sekretaris Badan Pengurus Mukhtaruddin, S.P., Wakil Ketua Bidang Penghimpunan dan Pendistribusian Lazismu Ir. H. Abdul Hadi dan Dra. Masyithah. Selain itu, Keuchik Gampong Suak Indra Puri Drs. Syakban Lubis turut menyaksikan langsung penyerahan bantuan yang berlangsung di kediaman Rita Rumere selaku penerima manfaat, di Gampong Suak Indra Puri, Kecamatan Johan Pahlawan.
Ketua Badan Pengawas Lazismu Kabupaten Aceh Barat, Ir. Said Mahjali, M.M. menjelaskan, sesuai hukum zakat, para mualaf memiliki hak atas zakat. Bantuan dari Lazismu ini diharapkan dapat memberikan semangat dan dukungan kepada keluarga mualaf tersebut. Warga mualaf pun dapat terus menekuni tuntunan dalam agama Islam.
"Penyaluran tersebut merupakan zakat maal Lazismu Aceh Barat yang diperuntukkan untuk mualaf, yaitu dari senif (asnaf) mualaf sesuai hukum zakat. Dengan disalurkannya zakat maal dari senif mualaf tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan dan semangat keislamannya, agar mualaf terus antusias dalam menekuni tuntunan Islam. Dengan semangat fastabikul khairat memberikan dukungan untuk sesama muslim yang sudah memeluk agama Islam," terang Said.
Sementara itu, Keuchik Gampong Suak Indra Puri, Drs. Syakban Lubis menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Kabupaten Aceh Barat yang telah menyalurkan zakat maalnya dari asnaf mualaf kepada Rita Rumere. Ia pun berharap bantuan tersebut dapat mendatangkan keberkahan dan kemaslahatan. "Semoga berkah dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat, khususnya untuk mualaf yang sudah masuk agama Islam," ujarnya
Bantuan sebesar satu juta rupiah diterima oleh Rita Rumere beserta kedua anaknya. Perantau dari Papua ini telah memeluk agama Islam dan membutuhkan bimbingan, salah satunya melalui dana zakat yang berasal dari asnaf mualaf. Satu keluarga ini memeluk agama Islam beberapa bulan yang lalu. Kedua anak dari Rita Rumere sudah bersekolah di salah satu SD di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Mukhtaruddin]

Penyerahan secara simbolis program ini dihadiri oleh perwakilan tim AiKite yaitu Risti Zahroh selaku Project Manager dan Hasni Thufailah selaku Technical Designer Rain Water Harvesting. Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diwakili oleh Badan Pengurus Lazismu Wilayah Bali, Miftah Nurahman selaku Ketua dan Elly selaku Sekretaris. Acara ini berlangsung pada Rabu (09/11) di gedung laboratorium SMP 6 Nusa Penida yang dihadiri juga oleh Kepala Sekolah SMP 6 Nusa Penida serta para guru.

Project Manager AiKite, Risti Zahroh menjelaskan, program "Rain Water Harvesting" ini merupakan salah satu program "Clean Water for Nusa Penida" yang telah dilaksanakan mulai dari 23 hingga 27 September 2022. Program "Clean Water for Nusa Penida" melibatkan berbagai pihak, seperti Pemerintah Desa Batumadeg, SMP 6 Nusa Penida, Help4Penida, dan seluruh lapisan masyarakat Batumadeg. Program ini juga diikuti oleh relawan nasional dari seluruh Indonesia. Tim AiKite bersama dengan relawan mengadakan edukasi kepada warga dan siswa-siswi SMP 6 Nusa Penida mengenai air bersih dan sanitasi.
"Kami juga melakukan survei masyarakat terkait akses air bersih di Batumadeg, pembersihan wilayah pantai (Beach Clean Up) dan kunjungan kawasan konservasi Jalak Bali. Daerah Batumadeg termasuk daerah yang akses air bersihnya masih sulit. Air PDAM hanya 2-3 hari sekali mengalir, membuat warga kesusahan untuk mendapatkan akses air bersih sehingga masyarakat Batumadeg sangat mengandalkan air hujan," jelas Risti.
Risti kemudian berharap agar dengan adanya program "Rain Water Harvesting" yang juga sejalan dengan program Pelihara DaratMu Lazismu ini dapat menjadi solusi bagi penyediaan air bersih guna memenuhi kebutuhan warga. "Oleh karena itu, harapannya, "Rain Water Harvesting" ini mampu menyediakan air bersih dengan menampung air hujan dan kemudian difilter dengan filter dari AiKite yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Batumadeg dan siswa-siswi SMP 6 Nusa Penida," pungkasnya.
Miftah Nurahman selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Bali menyambut baik kerja sama antara pihaknya dengan AiKite dalam mengatasi masalah air bersih di Bali. Ia pun berharap agar program yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. "Program ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan semoga mampu meng-cover kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi masalah," ujarnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Pada penandatanganan MoU antara KL Lazismu PCIM Sudan dengan Rowahil Sudan, pihak Lazismu dihadiri oleh Waznin Allief selaku pengelola program wakaf, Koordinator Lapangan Achmad Helmi Fuadi, dan Staf Keuangan Syahrul Abdi. Dari pihak Rowahil Sudan diwakili oleh Direktur Syaikh Utsman dan Koordinator Lapangan Syaikh Musa dan Muhammad. Dalam kesepakatan yang dijalin, Lazismu berperan sebagai penyandang dana dan menjadi pengawas kerja, sementara pihak Rowahil bertugas mengerjakan proyek, mencari bahan-bahan terbaik dan juga mencari tempat yang cocok dalam pembangunan sumur.
Waznin Allief selaku pengelola program wakaf KL Lazismu PCIM Sudan menyampaikan, amanah yang diberikan ini harus disikapi secara profesional. Oleh karena itu, kerja sama ini harus bisa menjadi penghubung agar dana umat dapat terdistribusi dengan baik sesuai syariah. Hal ini bertujuan agar para donatur dan mereka yang terlibat dalam program ini akan mendapatkan pahala jariyah.
"Pengalaman pertama jadi takut. Diberi amanah jadi harus belajar profesionalitas, menghubungkan dana umat agar dana tersebut terdistribusi dengan baik dan sesuai syariah. Semoga menjadi amal jariyah yang terus menerus," terang Waznin.
Mewakili Rowahil Sudan, Syaikh Utsman berharap agar kerja sama ini dapat membawa Rowahil menjadi lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ia pun berharap agar kolaborasi serupa dapat terus dijalin dengan Muhammadiyah. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Lazismu yang sudah membantu masyarakat Sudan melalui program yang digagas bersama ini.
"Rowahil bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Indonesia dan juga bisa berkolaborasi lagi dengan Muhammadiyah di bidang-bidang lainnya. Terima kasih dengan Lazismu yang sudah membantu meringankan beban masyarakat Sudan di Desa Umkati. Semoga pahala terus mengalir kepada siapa saja yang berperan dalam proyek ini," ungkap Syaikh Utsman.
Program wakaf sumur ini merupakan salah satu bentuk kepedulian KL Lazismu PCIM Sudan dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih yang kerap mendera warga Sudan, sementara mereka harus bertahan hidup di tengah suhu 40 derajat Celcius dengan iklim gurun. Selain itu, program ini sekaligus menjadi langkah KL Lazismu PCIM Sudan dalam memperluas manfaat kepada penduduk internasional, sehingga tak terbatas hanya untuk masyarakat Indonesia yang berada di Sudan.
Kerjasama yang melibatkan dua lembaga antar negara pada program wakaf sumur untuk penduduk Sudan ini mendapat respon positif dari pihak Rowahil Sudan. KL Lazismu PCIM Sudan merupakan lembaga asing yang menjadi inisiator gerakan kebaikan bagi masyarakat Sudan. Harapannya, kerja sama ini akan membuka pintu kerja sama lainnya di masa mendatang dalam program kebaikan serta menjadi syiar internasional.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Faradilla Awwaluna]

Pengeboran yang berlangsung pada Selasa (08/11) ini dihadiri oleh para pengurus KL Lazismu PCIM Sudan, seperti Kepala Kantor Wahidin Mayar Daroji, pengelola program wakaf Waznin Allief, Staf Administrasi Sidiq Beni, dan Staf Keuangan Syahrul Abdi. Sementara tim yang mengawasi di lapangan adalah Helmi, Khusna, Nakhwah, dan Shiha. Selain itu, pihak Rowahil Sudan bertugas untuk mengerjakan proyek pengeboran.
Pengelola program wakaf KL Lazismu PCIM Sudan, Waznin Allief mengungkapkan kegembiraannya karena dapat menyaksikan langsung proses pengeboran. Ia pun menuturkan, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan ini. Warga di Desa Umkatti pun menyambut baik upaya untuk pengeboran sumur guna mengatasi krisis air bersih di tempat tersebut.
"Alhamdulillah bisa mengikuti langsung pengeboran sumur hari pertama. Banyak pelajaran yang dapat diambil, dari bagaimana cara mengebor, mencari tempat yang pas atau banyak air, kemudian juga sangat senang bisa melihat senyum kebahagiaan dari saudara-saudara Sudan. Kata-kata syukron mereka membuat hati dan raga menjadi bahagia dan penuh syukur," ungkap Waznin.
Senada dengan Waznin, Ahmad mewakili penduduk Desa Umkatti juga berharap agar kehadiran sumur tersebut dapat menjadi solusi bagi mereka. "Semoga dengan adanya sumur air ini, kita bisa lebih mudah untuk mendapatkan akses air bersih untuk kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Pengeboran ini adalah realisasi program wakaf sumur untuk mengatasi krisis air bersih penduduk Sudan, khususnya warga Desa Umkatti agar dapat menjalani kehidupan di tengah kondisi gersang negara tersebut. Kegiatan ini juga sebagai wahana syiar KL Lazismu PCIM Sudan yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah dalam memperluas manfaat hingga lintas negara. Hal ini sejalan dengan semangat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan dilaksanakan di Surakarta, yaitu mencerahkan semesta yang diimplementasikan oleh KL Lazismu PCIM Sudan melalui program wakaf sumur ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Faradilla Awwaluna]

Berlangsung secara daring, kegiatan tasji' pun diselenggarakan untuk amil KL Lazismu PCIM Sudan. Kegiatan ini diisi oleh Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag. selaku pemateri yang berasal dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Acara ini berlangsung pada Senin, 24 Oktober 2022 dan diikuti oleh para amil penggiat Lazismu di Sudan.
Dalam sambutannya, Kepala KL Lazismu PCIM Sudan, Wahidin memberikan apresiasi kepada para amil atas berbagai keberhasilan yang telah dicapai, terutama dalam tugas utama menyalurkan dana zakat, infak, sedekah, dan sosial keagamaan lainnya atau ziska. Tak hanya itu, kerja keras dan perjuangan para amil juga mendapatkan perhatian dari Wahidin, karena dengan kerja keras tersebut keberadaan Lazismu di Sudan terus diperhitungkan.
"Dalam perjalanannya, alhamdulillah Lazismu Sudan sudah berhasil memberikan penyaluran ziska, tidak hanya untuk warga Indonesia yang ada di Sudan, namun juga untuk warga Sudannya sendiri. Alhamdulillah juga antusias teman-teman amil Lazismu untuk terus berjuang juga sangat tinggi, sehingga dengan izin Allah Lazismu Sudan masih bisa terus eksis hingga saat ini," sambut Wahidin.
Dalam paparannya, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menekankan, sebagai umat Islam kita tidak diperkenankan untuk menjadi peminta. Sebaliknya, umat Islam harus senantiasa memberi. Ia pun mengingatkan kepada para amil Lazismu di Sudan untuk terus memanfaatkan usianya dengan mengasah kemampuan dan menambah pengalaman. Hal ini penting dalam rangka melanjutkan tongkat kepemimpinan.
"Kita sebagai umat Islam jangan menjadi mental-mental peminta. Justru kita harus terus menjadi umat Islam yang kuat, yang senantiasa memberi apa yang kita punya, karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan juga sembari masih muda, mari terus mengasah kemampuan dan pengalaman, karena nantinya kita yang akan meneruskan estafet kepemimpinan," ajak Anwar Abbas.
Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan terkait program Wakaf Sumur yang sedang digagas oleh KL Lazismu PCIM Sudan. Anwar Abbas pun mendukung program ini dan memberikan semangat kepada para amil. "Beberapa waktu lalu saya juga ada program kemanusiaan di Uganda, alhamdulillah bisa selesai. InsyaAllah kita usahakan semoga bisa membantu program Wakaf Sumur di Sudan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas Muhammad Hanif Arkaan]

Penderitaan yang dialami oleh warga Kabupaten Aceh Tamiang menyentuh simpati dari berbagai pihak. Tak terkecuali Az-Zahra, anak kecil berusia 4 tahun yang turut merasakan kepedihan bagi para korban banjir. Dek Zahra, panggilan akrab bocah yang berasal dari Kabupaten Lhokseumawe ini tergerak untuk berbagi kepada warga terdampak. Ia pun memberikan uang hasil tabungannya melalui Lazismu Kota Lhokseumawe.
Yuanna, ibu dari Az-Zahra menuturkan, anaknya tergerak untuk berbagi setelah menyaksikan video yang ia dapatkan melalui kanal Youtube. Dalam video tersebut jelas digambarkan situasi para korban banjir termasuk anak-anak. Az-Zahra pun kemudian dengan ikhlas menyerahkan uang yang telah ia tabung melalui celengan Filantropi Cilik yang didapatkan dari Lazismu Kota Lhokseumawe. "Ia merasa bahagia infaknya telah diserahkan ke pihak Lazismu untuk selanjutnya diserahkan ke korban banjir di Tamiang," ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Lhokseumawe, Farhan Zuhri Baihaqi yang menerima infak celengan Filantropi Cilik secara langsung dari Dek Zahra pada Senin (07/11) menyatakan bahwa dirinya sangat terharu dengan perhatian yang diberikan oleh anak sekecil ini kepada mereka yang mengalami musibah. Hal ini pun menurutnya menjadi inspirasi bagi semua pihak. "Dengan kepekaan sosial membuat anak usia dini pun ikut serta dalam membantu musibah banjir yang melanda Aceh," sebutnya.
Farhan pun kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan Dek Zahra yang telah menyalurkan infak celengannya melalui Lazismu Kota Lhokseumawe. Ia juga mengungkapkan bahwa dana yang telah dihimpun bagi warga terdampak banjir Kabupaten Aceh Tamiang telah mencapai sepuluh juta rupiah. Rencananya, dana ini akan diserahkan pada Rabu (09/11) kepada mereka yang berhak menerimanya.
"Terima kasih Zahra yang telah menyalurkan donasi terbaiknya melalui Lazismu Lhokseumawe. InsyaAllah, Rabu pagi kita akan bertolak ke Aceh Tamiang dengan membawa bantuan dari donasi yang telah terhimpun selama 3 hari terakhir. Hingga saat ini donasi yang sudah terkumpul mencapai Rp. 10 juta," tutup Farhan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Farhan Zuhri Baihaqi]

