

SURAKARTA - Pemberdayaan ekonomi melalui sektor UMKM terus digalakkan oleh Lazismu Solo. Kali ini Lazismu Solo bekerja sama dengan Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan Aisyiyah Kota Surakarta menyalurkan bantuan gerobak usaha kepada Ibu Asih.
Ibu Asih sehari-hari berjualan tahu kupat di depan Pegadaian Gading. Tapi setahun terakhir kondisi gerobak sudah tidak layak, maka inisiatif Pimpinan Aisyiyah untuk mengajukan bantuan kepada Lazismu.
Sinergi berkelanjutan antara Lazismu dan MEK PDA tersebut akhirnya berhasil merealisasikan gerobak ke-6, dari seluruh gerobak yang sudah diberikan kepada penerima manfaat.
Ibu Prawi, perwakilan MEK PDA mengucapkan terima kasih atas sinergi yang terus berlangsung hingga saat ini.
"Terbukti bantuan gerobak ataupun modal usaha selama ini sangat bermanfaat khususnya bagi ibu-ibu jamaah Aisyiyah untuk mengembangkan usahanya,” ujar Prawi.
Ditemui disela-sela serah terima gerobak, Ibu Asih mengatakan bahwa usahanya ini adalah melanjutkan usaha orang tua. Karena selama pandemi usahanya terdampak maka rencana untuk memperbaiki gerobak urung dilaksanakan.
"Alhamdulillah, karena sering mengikuti pengajian Aisyiyah di Ranting ada informasi bantuan gerobak dari Lazismu, saya mengajukan kepada Pimpinan Ranting Aisyiyah,” ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Isnan, bagian Program Lazismu Solo. Ia menyebut bahwa bantuan gerobak usaha merupakan komitmen Lazismu untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
“Menggalakkan dana-dana zakat untuk program yang produktif adalah ikhtiar bersama kita bertahan menghadapi pandemi,” ujar Isnan.
Menurutnya, dana yang diamanahkan oleh muzakki dan donatur kepada Lazismu akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan dan tepat sasaran untuk dibantu. Sehingga tercipta proses kemandirian dan pendayagunaan yang berkelanjutan dan bukan hanya jangka pendek.
Reporter: Yusuf

Adalah Ari Nur Cahyono (22), pemuda dari keluarga tidak mampu dan tidak memiliki pekerjaan. Pemuda lajang ini tinggal di Dusun Kalimundu RT 02, Gadingharjo Sanden, Kabupaten Bantul.
Pemuda seusia Cahyono tidak boleh menganggur. Ia harus diberdayakan agar terus berkreasi. Karena itu, Cahyono satu dari sekian penerima manfaat bantuan Lazismu Kantor Layanan Artha Amanah Sanden. Bantuan diserahkan langsung oleh Lazismu DIY kepada Cahyono (24/3/2018).
Program pemberdayaan kali ini, diwujudkan melalui ekonomi kreatif, dengan membuka usaha ciri kas Yogyakarta berupa angkringan atau warung koboy. Menurut Kepala Kantor Lazismu Artha Amanah, Muhammad Farid Hadiyanto, akringan merupakan usaha ciri kas Yogyakarta, dari segi harga jual juga lebih murah dan usaha yang menghasilkan.
“Angkringan lebih diminati masyarakat karena harganya yang ekonomis. Salain itu juga makanan yang dijual juga beberapa dari setoran atau produksi dari binaan Lazismu juga,” kata Fari menilai.
Angkringan menyediakan berbagai macam menu jajanan tradisonal dan minuman. Dilengkapi jajanan kekinian yang sehat dan hemat. Buka dari siang hingga malam hari sehingga menjadi tempat kuliner sederhana dan memasyarakat.
Lazismu Artha Amanah Sanden berupaya selalu berperan dalam mengentaskan kemiskinan dengan pendekatan ekonomi kreatif dan produktif serta diharapkan dapat meningkatkan penghasilan penerima manfaat (fh).

Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, di dalamnya terdapat energi positif untuk meningkatkan spiritual umat dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan ibadah, sehingga menjadi momen bagi siapapun untuk berlomba mendapat keberkahan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Keberkahan Ramadhan digunakan oleh mayoritas kaum muslimin untuk berbondong-bondong menunaikan zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) agar mendapatkan kesucian yang sempurna. Dengan demikian momentum Ramadhan menjadi penting bagi Lazismu untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana program ZIS kepada yang berhak menerimanya dalam rangka peningkatan pemberdayaan umat yang berkelanjutan.
Pada momen Ramadhan 1442 H inilah saatnya memaksimalkan penghimpunan zakat, infak, dan shadaqah untuk pemberdayaan umat agar masyarakat bangkit dari berbagai keterpurukan yang sedang melanda Indonesia. Hal ini selaras dengan tema Ramadhan kali ini yaitu “Zakat Bangkitkan Indonesia”. Zakat yang memiliki dimensi ekonomi, sosial dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan lingkungan sangat strategis perannya untuk mengisi ruang kosong yang belum terisi oleh program-program pemerintah dalam rangka untuk membangkitkan semangat umat keluar dari belenggu pandemi yang mengakibatkan melemahnya sektor strategis.
Ketua Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. menyebut bahwa salah satu latar belakang diambilnya tema tersebut adalah kondisi psikologi, sosial, dan ekonomi bangsa Indonesia. Menurutnya, satu tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan akibat pandemi dengan dampaknya yang begitu luas.
Ia melihat bahwa pada Ramadhan tahun lalu, hampir semua kalangan diliputi oleh rasa ketakutan dan kekhawatiran. Hilman berharap pada bulan Ramadhan tahun ini, masyarakat bisa bangkit dan menghadapi pandemi dengan rasa optimis. Selain itu, ia juga berharap dampak sosial ekonomi akibat pandemi bisa diatasi melalui bulan Ramadhan.
"Kita gelorakan infak, kita bantu kelompok-kelompok masyarakat yang terdampak. Dan mudah-mudahan dengan semangat baru itu kita bisa bangkitkan Indonesia. Kita tunjukkan pada dunia bahwa umat Islam melalui Ramadhan bisa membangun kebersamaan yang kuat," ujar Hilman. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk membangun rasa solidaritas yang kuat, rasa gotong royong, ekspresi taawun yang bisa dilakukan secara kolektif. Zakat tidak hanya merupakan ekspresi kesalehan individual, namun juga bentuk kepedulian sosial.
Sementara itu, menurut Edi Muktiono, Direktur Penghimpunan Lazismu Pusat, Lazismu di Bulan Ramadhan memiliki 3 program utama. Yaitu Kado Ramadhan, Back to Masjid, dan Pemberdayaan Ekonomi. Kado Ramadhan memiliki beberapa kegiatan turunan, antara lain Sebar Takjil, Santunan Yatim, Santunan Lansia, Santunan Muallaf, Bakti Guru, Lebaran Mengabdi, Da'i Mengabdi, Paket Sembako, serta penyaluran zakat fitrah dan fidyah.
Program karitas di atas bertujuan untuk memberikan semangat kepada para penerima manfaat agar tetap optimis dalam menatap masa depan. Edi berharap kegiatan di atas bisa memberikan rasa optimisme dalam menyambut Bulan Ramadhan.
"Back to Masjid memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu bersih-bersih masjid, memberikan bantuan kepada masjid, pengeras suara, dan perbaikan minor. Itu adalah upaya meningkatkan peran strategis masjid," papar Edi. Edi berharap program Pemberdayaan Ekonomi dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha dan menggerakkan roda ekonomi keluarga. Menurutnya, banyak keluarga yang terdampak pandemi. Oleh karena itu, Lazismu berusaha untuk memberikan bantuan modal usaha. "Mudah-mudahan program ini dapat bermanfaat untuk banyak orang," harapnya.
Lazismu juga membuka kerjasama kemitraan dalam program Ramadhan 1442 H kali ini. Kerjasama yang ditawarkan dengan pihak mitra berupa pembiayaan kegiatan ataupun bantuan produk, serta mengkampanyekan program ini kepada masyarakat luas melalui berbagai macam media, baik yang dimiliki oleh Lazismu maupun pihak mitra.
Target penerima manfaat yang utama adalah masyarakat yang terdampak Covid 19. Hal ini sejalan dengan tujuan program Ramadhan 1442 H, yaitu menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum perwujudan akhlak mulia dengan berzakat, infak, dan shadaqah yang dapat memberdayakan serta mengangkat harkat martabat saudara kita yang masih dalam garis kemiskinan/tidak mampu.
Reporter: Yusuf

JAKARTA - Lazismu PP Muhammadiyah bersama Alfamart melakukan distribusi dana bantuan program kemitraan Lazismu bersama Alfamart kepada penyandang disabilitas, Senin (12/4).
Bantuan tersebut diterima oleh Erwin Zufriansyah selaku Ketua Fortufis (Forum Komunikasi Tunanetra Fisabilillah Indonesia) di Jl. H. Adam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan Erwin, dana ini akan disalurkan kepada penyandang disabilitas tunanetra yang ada di Jabodetabek. Erwin mengatakan, selama pandemi banyak penyandang tunanetra yang beralih profesi dari jasa pijat menjadi pengemis dan pengamen.
Merespons situasi itu, kata Erwin, dia bersama anggota lainnya memberikan alternatif dengan berjualan kerupuk.
"Tujuannya supaya tunanetra tidak menjadi pengemis," ungkapnya.
Erwin berharap dengan segala keterbatasan dirinya dan kawan-kawannya tetap berjuang bertahan hidup salah satunya dengan berjualan kerupuk. Di samping modalnya yang ringan, akses untuk memperoleh kerupuk lebih mudah didapat.
Sejak berdiri tahun 2019, keberadaan Fortufis selain sebagai wadah organisasi tunanetra, juga sebagai respons tunanetra terhadap diskrimininasi yang dialaminya.
Misalnya diskriminasi terhadap perlakuan untuk memenuhi identitas diri maupun diskriminasi dari keluarga mereka yang tidak mengakui anggota keluarganya terlahir sebagai penyandang disabilitas.
Erwin mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan Alfamart yang telah memberikan bantuan ini.
"Semoga para donatur mendapat keberkahan, dan Lazismu dapat berkembang dengan program-programnya yang peduli terhadap keberadaan penyandang disabilitas," paparnya.
Nazhori Author selaku Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan mengatakan, ada banyak komunitas penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian lembaga amil zakat, salah satunya adalah Fortufis ini.
Di tengah pandemi ini, seperti diceritakan Erwin, nasib penyandang disabilitas sangat tidak menentu. Apalagi keperluan hidupnya harus terus terpenuhi termasuk bagaimana membayar kontrakan tempat tinggal mereka.
Selain itu, Lazismu dalam rangka program Ramadhan dengan tema Zakat Bangkitkan Indonesia juga menyalurkan Rendangmu untuk para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Fortufis.
Lazismu mengucapkan terima kasih kepada konsumen Alfamart yang memberikan sebagian rejekinya untuk mereka para penerima manfaat. Sebagai mitra strategis Lazismu, Author berharap program ini dapat menjangkau penerima manfaat yang lebih luas lagi.

LAMONGAN - Para Tunanetra melalui kelompok Pertuni seringkali melakukan berbagai aktivitas untuk saling membantu satu sama lainnya, termasuk dalam hal memahami Islam dan belajar Al-Qur’an.
Tunanetra di pelosok Indonesia masih kesulitan dalam mempelajari Al-Qur’an. Hal tersebut disebabkan oleh mahalnya biaya pengadaan Al-Qur’an Braille. Selain itu, wilayah yang masih sulit untuk dijangkau menyebabkan mereka tidak mendapatkan fasilitas yang memadai.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah disabilitas dan tunanetra yang ada di Lamongan Jawa Timur yakni sebanyak 738 orang.
Lazismu kabupaten Lamongan pada tahun 2021 ini memberikan porsi yang lebih untuk peduli dan memperhatikan kebutuhan hidup warga difabel. Salah satunya adalah menyediakan Griya al-Qur’an bagi Difabel Tuna Netra. Di rumah ini warga Tuna Netra dapat mengaji dan mempelajari al-Qur’an dan hidup berislam secara kaffah, dengan dibimbing oleh seorang ustadz.
Griya al-Qur’an bagi Difabel Tuna Netra yang berlokasi di Graha Kusuma Bangsa (GKB) kota Lamongan diresmikan pada hari Ahad, 4 April 2021. Peresmian tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Pimpinan Cabang Muhammadiyah kota Lamongan, RT-RW, Pembina Keagamaan warga Tuna Netra, Pimpinan Lazismu Jawa Timur dan Lamongan, dan lain sebagainya. Drh Zainul Muslimin Ketua Lazismu Jatim hadir bersama Sekretaris Aditio Yudono guna meresmikan Griya al-Qur’an yang diinisiasi oleh Lazismu Kabupaten Lamongan.
Dilansir dari Suara Muhammadiyah, sebuah rumah yang terletak persis di depan pintu masuk perumahan Graha Kusuma Bangsa (GKB) Lamongan milik dr Era Catur Prasetya ditempati sebagai rumah pembelajaran al-Qur’an bagi warga tuna Netra. Rumah tersebut dipinjamkan oleh pemiliknya sebagai wahana untuk pembinaan keagamaan bagi warga difabel. Pembelajaran dilakukan menggunakan kitab al-Qur’an huruf Braille.
“Puji syukur kehadirat Allah SWT, bahwa Lazismu di berbagai Daerah terus berupaya menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama. Kali ini di Lamongan kita meresmikan Griya Qur’an bagi Difabel khususnya Tuna Netra. Lazismu ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi sesama tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisik. Kita ingin warga Tuna Netra yang beragama Muslim lebih mencintai al-Qur’an dan tentu berbagai sarana harus disediakan, baik tempat maupun perlengkapan pembelajarannya,” kata Zainul Muslimin ketika memberikan sambutan.
Sementara itu Sujudna, Ketua Lazismu Kabupaten Lamongan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada dr Era Catur yang telah meminjamkan rumahnya sebagai ajang untuk pembinaan al-Qur’an bagi warga Tuna Netra.
"Terima kasih kepada dr Catur atas kebaikannya meminjamkan salah satu rumahnya bagi warga Tuna Netra belajar al-Qur’an dengan aman dan nyaman. InsyaAllah bermanfaat dan bisa istiqomah. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan penjenengan,” ucap Sujudna.
Untuk teknisnya, Irvan Syaifullah, Manager Lazismu Lamongan, menjelaskan bahwa griya al-Qur’an ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat. Griya ini akan dipakai untuk kegiatan mengaji dan membaca al-Qur’an berhuruf Braille bagi warga Tuna Netra yang ada di Lamongan.
“Griya Qur’an ini sebagai tempat mengaji dan belajar al-Qur’an khususnya bagi para pelajar SLB di Lamongan. Kami menyediakan tempat ini karena kondisi ruangan di sekolah dan asrama SLB yang overload. Para pelajar Tuna Netra ini membutuhkan tempat untuk bisa mengaji dan membaca al-Qur’an yang tenang, nyaman dan dibimbing oleh ustadz berpengalaman yang bisa mengajarkan kitab Qur’an berhuruf Braille," jelas Irvan.
“Untuk pengajarnya sudah ada, yaitu ustadz Khoirun Nidhom. Beliau juga seorang Tuna Netra dan akan menjadi guru di Griya Qur’an ini. Untuk kitab al-Qur’an berhuruf Braille juga sudah kita sediakan dan akan terus bertambah dengan dukungan Lazismu Jatim. Semoga upaya ini menjadikan mereka betah dan bergairah untuk belajar dan mendalami al-Qur’an. Semoga pula upaya pemahaman dan penguatan agama Islam bagi mereka bisa dirasakan dan memberi semangat hidup layaknya warga normal,” ungkap Irvan.

PALANGKARAYA - Bertempat di aula Gedung Dakwah Pimpinan Wilayah Lazismu Kalimantan Tengah melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil), Rabu - Kamis (7-8/4).
Rakerwil yang bertemakan "Perkuat Kelembagaan LAZ Guna Optimalisasi Penggunaan Dana ZISKA Lazismu Kalteng" tersebut berlangsung dari tanggal 7-8 April 2021 dan diikuti oleh Lazismu dari Kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.
Ketua Panitia Pelaksana Muhammad Fitriani, S.HI mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan Lazismu yang ada di daerah-daerah dan Amal Usaha Muhammadiyah di Kalimantan Tengah.
“Rakerwil ini, untuk memperkuat pelaksanaan Lazismu Kalteng dan optimalisasi program-program daerah menyelaraskan program Lazismu Pusat khususnya untuk Ramadhan dan qurban," katanya.
Acara dibuka oleh Dr. Mahli Zainuddin, M.Si, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara daring.
Mahli mengatakan bahwa pelaksanaan rakerwil adalah salah satu indikator bahwa lembaga itu eksis. Oleh karena itu, Lazismu harus perkuat konsolidasi amil, kelembagaan, dan tetapkan target, optimalisasi Kantor Layanan di Kabupaten dan Kota, serta optimalisasi dukungan kebijakan PWM dan PDM dengan melibatkan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk akslerasi digital.
"Selamat melaksanakan Rakerwil sebagai sarana konsolidasi, dengan Rapat kerja semoga semua masalah dapat dibicarakan dan diselesaikan, agar keberadaan organisasi menjadi nyata," ujarnya.
Sementara itu, Drs. H. M. Anshari Sapri, selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kalimantan Tengah mengatakan prioritas dari Rakerwil adalah peningkatan kelembagaan yang ada sehingga dapat meningkat, baik dari segi kualitas maupun dari kuantitas.
“Harapan kita, agar Lazismu di Kalteng dapat meningkatkan partisipasinya dalam mengembangkan Lazismu di Kalteng khususnya bagi kota dan kabupaten-kabupaten di Kalteng,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Ahmad Syar'i berpesan agar optimalisasi fungsi lembaga ini sangat diperlukan. Selain itu, Lazismu harus segera melakukan pembenahan agar kantor layanan yang ada di daerah atau di AUM dapat terkoordinasi dengan baik.
"Kita ingin kelembagaan ini diperkuat. Optimalkan fungsi lembaga dalam penghimpunan agar semakin eksis dan semakin berdaya guna akan menopang persyarikatan," ujarnya.
Rakerwil Lazismu Kalimantan Tengah selain digelar secara tatap muka menggunakan protokol kesehatan covid 19, juga disediakan fasilitas daring menggunakan aplikasi meeting video conference.
Reporter: Bonni Febrian/Yusuf

