Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Derita Kakek Halawi, Huni Gubuk Puluhan Tahun

Parepare – LAZISMU. Setiap orang ingin hidup berkecukupan memenuhi kebutuhannya. Termasuk Kakek Halawi, ia ingin hidup yang serba cukup tidak lebih. Kakek berusia 80 tahun ini, malang nasibnya. Hidup dan tidur dalam gubuk reot berukuran 2 x 3 meter. Nestapa seorang diri, tanpa sanak saudara dan anak-anaknya.

Lebih menyedihkan lagi, ia tinggal tanpa tetangga karena gubuk deritanya terletak di tengah sawah sekitar dua kilometer dari perkampungan warga, Kampung Kanni, Desa Mattiro Ade, perbatasan dengan kecamatan Palleteang dengan Sawitto Pinrang.

Pada Jum’at, 16 Februari 2018, kondisinya memantik rasa kemanusiaan Lazismu Kota Parepare.  Informasi diperoleh dari grup pesan daring IMM Kabupaten Pinrang. IMM langsung turun dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan sang Kakek.

Kendaraan roda empat tiba di ujung kampung, dengan berjalan kaki melewati pematang sawah bersama para pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Pinrang. Setiba di lokasi, rombongan yang dipimpin oleh Saiful Amir selaku Sekretaris Lazismu Kota Parepare menemui Kakek Halawi yang duduk termangu menanti uluran tangan orang lain yang peduli.

“Assalamu’alaikum Kek, kami dari Lazismu Parepare, ungkap Saiful memperkenalkan diri. Lalu memulai percakapan, mencoba mendalami penderitaan yang dialami Kakek sebatang kara ini. Dengan suara lirih, diruang yang pengap, Kakek Halawi berbicara terbata-bata menceritakan asal usul dirinya. Mengapa dia ada ditempat dengan hidup memprihatinkan?

”Saya nak, saat masih kecil, orangtuaku meninggal, begitu pula saudara-saudaraku. Dari kecil hanya jadi kuli tani, saat muda ikut membantu warga panen padinya, dari situlah dapat upah untuk makan. Setelah tua renta dan sakit-sakitan, tak mampu berbuat banyak. Apalagi penglihatan mulai rabun sebelah, tidak kuat kerja, nak tinggalma di gubuk ini. Hanya numpang ditanah milik Pak Imam Masjid Lalla,” ungkapnya.

”Sedih, saya sudah 20 tahun hidup seperti ini. Hidup dari belas kasihan orang lain. Sebenarnya masiri-siri ka (malu) nak, tapi apa boleh buat hanya ini yang bisa saya lakukan, pasrah,” lanjutnya.

“Miris, masih ada ironi kata Alimuddin pengurus IMM Kabupaten Pinrang yang turut mendampingi. Di tengah hiruk-pikuk para elit menjual program pengentasan kemiskinan di musim Pilkada ini ternyata kita temui realitas di depan mata.

Warga Pinrang ini hidup sangat tidak layak. Apalagi kita kenal Pinrang sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua setelah Sidrap di Sulsel. Penyangga stabilitas pangan bahkan dikenal sebagai lumbung beras, tapi di tengah hamparan sawah yang membentang luas ini hidup orang melarat seperti kakek Halawi ini,” pungkas Ali tak kuasa menahan emosi.

Ibarat “tikus mati di lumbung padi” semoga ini menjadi tamparan keras buat kita semua untuk lebih peka dan peduli dengan lingkungan sekitar kita. Lazismu Pinrang harus segera mampu menjangkau realiatas sosial yang semakin akut.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pinrang, Drs. H. Sakri Condeng saat ditemui di rumahnya merasa kaget mendengar informasi itu.” Ini kita kecolongan dan kita akan bicarakan untuk segera merelokasi Kakek tersebut. Majelis Pelayanan Sosial PDM akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi.

Semoga tidak ada lagi kasus serupa di sini. Kongkretnya kita mau Kakek Halawi ini bisa hidup layak, kita akan bawa ke Panti Jompo di Parepare karena kita belum punya di sini, “ paparnya (sa)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

POROZ Apresiasi Pemerintah Peduli Potensi Zakat di Indonesia

Jakarta – LAZISMU. Wacana zakat bagi aparatur sipil negara (ASN) terus bergulir dan menjadi polemik. Pertama kali wacana itu diungkapkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (5/2/2018) rencananya melalui peraturan presiden (Perpres).

Meski masih berupa imbauan, wacana ini terlanjur diperdebatkan. Menteri Agama mengatakan, potensi zakat di Indonesia sangat besar. Karena itu, optimalisasi penggunaan zakat perlu dimaksimalkan, pemerintah berupaya menyorot sektor zakat yang nantinya dikelola dan dimanfaatkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Dengan demikian, melalui potensi yang besar itu, akan ada penerima manfaat yang lebih banyak dari masyarakat, kata Lukman. Teknisnya masih didalami, pemerintah sedang berupaya membantu umat Islam untuk menyalurkan zakatnya yang dicanangkan oleh Kementerian Agama.

Hentikan Polemik

Perihal itu, lembaga amil zakat (LAZ) nasional dari ormas Islam merespons wacana tersebut. LAZ berbasis ormas Islam ini telah terdaftar dalam Kementerian Agama. Di antaranya Lazismu, NU-CARE-Lazisnu, Pusat Zakat Umat Persis, LAZ BMH, LAZ DDII, dan LAZ Wahdah Islamiyah.

Dalam jumpa pers-nya seluruh LAZ ormas Islam ini membentuk Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) yang langsung diresmikan, Jumat (9/2/2018) setelah rapat bersama untuk menyatakan beberapa hal berkenaan dengan polemik yang mengemuka.

POROZ mengapresiasi langkah pemerintah atas kepeduliannya dalam perkembangan zakat di Indonesia, kata Angga Nugraha, dari LAZ Persis ketika membaca pernyataan sikap yang disampaikan kepada media, di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta.

Selain itu, POROZ juga mendorong pemerintah agar melibatkan masyarakat (LAZ Ormas) dalam merumuskan peta jalan (roadmap) dan regulasi zakat di Indonesia, seperti munculnya wacana pemotongan zakat ASN,” jelasnya.

Pada prinsipnya, peran pemerintah dalam sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya berzakat juga perlu ditingkatkan. POROZ menilai langkah edukasi zakat kepada umat Islam merupakan langkah nyata. Namun, POROZ meminta pemerintah segera menghentikan sementara wacana dan polemik zakat ASN.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama NU-CARE Lazisnu, Syamsul Huda menuturkan wacana tentang pemotongan gaji ASN untuk zakat segera dihentikan. “Demi menghindari munculnya polemik di masyarakat,” paparnya. Sebagai langkah lain, pemerintah perlu mengajak diskusi lembaga zakat nasional yang juga berperan penting dalam penyaluran zakat.

Sementara itu, Badan Pengurus Lazismu, Rizaludin Kurniawan mengatakan, pemerintah seharusnya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sebelum menyosialisasikan tentang Zakat ASN. Dalam penilaiannya, zakat merupakan ibadah maka perlu dihindari wacana yang belum jelas kepastiannya yang menimbulkan polemik.

Sebelumnya, pada 2016, Lazismu – NU-CARE Lazisnu, pernah meminta pemerintah melakukan penataan tata kelola zakat, yang tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2011, terutama pasal 22 dan 23. Dikarenakan umat Islam Indonesia masih memiliki dua beban, zakat dan pajak. Dua LAZ ormas Islam ini mendorong pemerintah untuk merevisi agar zakat itu sebagai pengurang pajak. (na)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Mustahik Berdaya Bisa Naik Level Jadi Muzaki

Banjabaru – LAZISMU. Siang itu, sebelum waktu dzuhur, (6/3/2018), Anna Dharta baru sampai ke rumahnya di Perum Griya Caraka, Loktabat Utara, Kota Banjarbaru. Dari pagi sampai siang dia mengantar pesanan kue serta cemilan di beberapa sekolah di sekitaran Kota Banjarbaru.
Anna merupakan mualaf binaan Lazismu Banjarbaru berkolaborasi dengan Mualaf Center Regional Kalsel. Terhitung setelah 3 bulan bantuan itu disalurkan, sekarang dia sudah menjadi donatur tetap, baru 2 bulan berjalan.
“Saat ini di Lazismu Banjarbaru telah hadir mustahik yang berdaya menjadi donatur,” ujar Ginanjar, Divisi Pengembangan Program & fundraising Lazismu Banjarbaru. Dalam 2 bulan ini infak bulanan dan donasi dari keuntungan yang terjual, rata-rata sebesar Rp 200 ribu.
“Usaha kami dibantu Lazismu Banjarbaru, sekarang giliran kami yang berbuat untuk Lazismu,” ungkap Anna, mualaf berdarah Indo-Pakistan itu. Dia mengharapkan ke depannya bisa membantu saudara-saudara mualaf yang lain untuk bersama-sama mengembangkan usahanya.
Selain usaha produksi brownies varian rasa, Anna sekarang mengembangkan usaha nasi kotak dan aneka kue kemasan kotak. Bahkan selain pangsa pasar sekolahan dan individu sekitar rumah, sebagian pelanggan dari perusahaan BUMN.
Pada bulan ini, ia berhasil mengumpulkan infak sebesar Rp 234.100,-. Ia juga mengatakan akan memotivasi teman-teman mualaf yang lain untuk berinfaq melalui Lazismu Banjarbaru. (lb)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Geliat UMKM, Cara Berkah Hidup Melimpah

Semarang – LAZISMU. Geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Semarang semakin terasa. Hari Minggu (18/2/2018) bertempat di rumah makan Soto Sedeep Banyumanik, 85 orang pelaku UMKM menghadiri pelatihan kewirausahaan dengan tajuk “Cara Berkah Hidup Melimpah.” Acara diselenggarakan oleh Lazismu Kota Semarang, Kantor Layanan Banyumanik bersama BPR Syariah Asaba, menghadirkan dua narasumber, dosen dan motivator dari UNNES , Rohani, SPd, MA, dan wirausahawan Raja Keripik Semarang, Nur Sodiq.

Dalam paparannya, Rohani yang juga pembina Lembaga Pendidikan Kampung Inggris, Semarang menyampaikan, dalam mencapai hidup melimpah dengan cara yang berkah, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni meluruskan keyakinan, menata diri, melakukan usaha bumi, dan melakukan usaha langit.

Keyakinan yang keliru bisa mengakibatkan orang tidak bersemangat dalam menjalankan usaha. Misalnya, orang yang meyakini menjadi miskin atau kaya itu tergantung dari garis keturunan, dia cenderung akan lemah dalam berusaha. Keyakinan semacam itu harus diluruskan. Menata diri  membangun sifat yang baik. Salah satu sifat baik yang harus dimiliki wirausahawan adalah sifat bisa dipercaya. Usaha bumi adalah tindakan profesional yang mendatangkan manfaat bagi orang lain (customer). Sedangkan usaha langit adalah perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT Maha Pemberi Rizki.

Sementara itu, Nur Sodiq menguraikan perjuangannya membangun bisnis di bidang makanan ringan dari nol. Di balik keberhasilannya, banyak suka duka yang harus dilewati. Mendatangkan bahan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, harus dilakukan semuanya. Dalam perjalanan waktu, Ia berhasil menjadi pemasok keripik terpercaya di salah satu koperasi institusi militer. Ia mendapat kehormatan diundang saat RAT koperasi tersebut.

Pimpinan koperasi menyerahkan surat kepada Cak Nur, sapaan akrab dia, “Titip surat undangan RAT untuk bosmu mas,” katanya tanpa menyadari kalau bos yang dimaksud adalah orang yang dia titipi surat itu. Itulah wujud pelayanan total yang dicontohkan oleh Cak Nur, sehingga pelanggan pun tidak sempat mengenali pribadi dia.

Seluruh peserta antusias mengikuti acara sampai paripurna. Heru Rusdiana, seorang wirausahawan warung makan dari Pudak Payung mengungkapkan kesannya, “Saya termotivasi untuk memperbaharui dan membenahi sistem manajemen dan cara kerja warung makan saya.”

Salah satu kiat yang diberikan Cak Nur, usaha adalah melatih kesabaran. Banyak pengusaha pemula yang bimbang menghadapi permasalahan, seperti yang pernah dia hadapi di masa lalu. Kunci suksesnya kesabaran, tidak goyah karena rintangan, terus bersemangat dan tidak berhenti belajar. Cak Nur menyadari hal itu tidak mudah bagi pemula, untuk itu dia bersama wirausahawan muslim di Semarang giat membantu pelaku UMKM untuk maju melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, bersama LAZISMU & Asaba. (hz)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Babak Baru Kolaborasi Baznas dan LAZ Berbasis Ormas Islam

Jakarta – LAZISMU. Bertempat di kantor MUI Pusat, hari ini ditandatangani kerjasama antara Baznas dengan lima lembaga zakat berbasis ormas Islam (19/2/2018). Inilah babak baru kolaborasi antara Baznas dengan organisasi pengelola zakat yang bergabung dalam Poroz.

Prof Bambang Sudibyo, ketua Baznas, menyampaikan rasa gembiranya bisa menjalin kerjasama dengan lembaga zakat berbasis ormas Islam.

“Semangat undang-undang perzakatan adalah mengutamakan LAZ milik ormas Islam,” kata Bambang.

LAZ berbasis ormas Islam, lanjut Bambang, merupakan partner strategis bagi Baznas. Sebab, LAZ inilah yang memiliki jaringan sampai desa-desa. Dengan jaringan yang sangat luas, program penghimpunan dan pendistribusian bisa dilakukan dengan efektif.

“Baznas tidak mungkin bisa menyalurkan zakat, infak dan sedekah sendirian. Baznas harus menggandeng banyak pihak. Di situlah peran penting LAZ berbasis ormas Islam,” papar Bambang.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Makruf Amin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terkait kerjasama tersebut. “MUI ingin agar kelembagaan zakat bisa diatur dengan baik. Jangan ada benturan,” kata Makruf.

Lima lembaga zakat berbasis ormas Islam yang bekerjasama dengan Baznas adalah: Lazisnu (Nahdlatul Ulama), Lazismu (Muhammadiyah), Laz Dewan Dakwah (DDII), BMH (Hidayatullah), Laz Wahdah Islamiyah (Wahdah Islamiyah). (jt)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Sekolah Amil, Jalan Menuju Amil Profesional

Yogyakarta – LAZISMU. Dalam rangka meningkatkan kualitas, kapabilitas dan pelayanan yang baik sehingga menjadikan Amil profesional maka Lazismu DIY dalam mendorong dan memfasilitasi untuk menjadikan Amil profesional mengadakan Sekolah Amil ke 2.
Sekolah amil tersebut merupakan tindak lanjut dari sekolah amil ke 1 yang diadakan oleh lazismu Kantor Layanan Piyungan. Dalam sekolah amil ke 2 ini (Sabtu 17 Februari 2018) akan membahas standarisasi kantor layanan dan sistem keuangan yang disampaikan oleh Sabar Waluyo, S.E Manager Lazismu Banyumas.
Adanya sekolah amil ke 2 ini juga melihat kebutuhan dari lazismu khususnya di DIY yang semakin berkembang, dimana juga merupakan inisiasi dari beberpa kantor layanan untuk membuat standarisasi kantor layanan dan sistem keuangan yang memang belum dimiliki oleh lazismu di DIY.
Menurut Jefree Fahana, S.T. M.Kom selaku sekretaris lazismu wilayah DIY setelah adanya sekolah amil  ini selanjutnya akan membentuk tim yang juga melibatkan beberapa kantor layanan untuk merumuskan Standarisasi operasional Kantor layanan untuk lazismu se- DIY.
Selain itu, Cahyono S.Ag ketua Lazismu Wilayah DIY menambahkan, selanjutnya akan membentuk 30 kantor layanan model yang akan mewakili disetiap kabupaten atau kota. “Nanti akan membentuk kantor layanan model dari setiap kabupaten atau kota masing-masing 5 perwakilan kantor layanan,” kata Cahyono.
Cahyono juga mengatakan 30 kantor layanan tersebut akan mengikuti sekolah amil selanjutnya yang yang bertujuan untuk mematangkan semua materi yang telah didpat di sekolah amil sebelum sebelumnya. Sehingga 30 kantor layanan tersebut bisa jadi model di kabupaten atau kota masing-masing.
 Adapun jadwal sekolah amil selanjutnya sebagai berikut:
 Sekolah Amil 3 Bersama Dwi Santosa Pambudi, S.H.I., M.Hum
Materi Dalil Al-Qur’an dan Hadist Tentang ZIS, Sejarah Kewajiban Berzakat, dan Hukum positif di Indonesia pada rabu-kamis/ 21-22 februari 2018 Pukul 12.30-16.00 WIB tempat Aula PWM DIY
Sekolah Amil 4 Bersama Farid Ma’ruf, S.T.,  M.eng

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross