

TAPAKTUAN - Lazismu Tapaktuan mendapatkan kepercayaan dari dua Dokter Spesialis yang bertugas di RSUD Yuliddin Away. Mereka berdua adalah Dr. Mauyana, Sp.A dan Dr. Safrian, Sp.Pd. Dengan total zakat sebesar Rp. 26 juta rupiah, Kamis (25/2).
Kedua muzakki tersebut berpesan agar zakat mereka dapat disalurkan secara produktif sehingga dapat meningkatkan ekonomi berkelanjutan bagi para mustahiq. Bukan sekedar diberikan lalu langsung hilang seperti pemberian konsumtif. Namun, lebih menekankan kualitas manfaat yang terus berkelanjutan.
Lazismu Tapaktuan merasa senang sekaligus terharu mendapatkan kepercayaan ini. Walaupun Lazismu baru terbentuk sejak bulan September 2020, namun sudah mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan dokter. Hal ini tidak terlepas dari peran Ust Rusdi Kurnia, S.Pd, M.Pd yang selalu mempromosikan Lazismu kepada para dokter yang bertugas di Tapaktuan.
Diakhir acara Ust Dedy Sastra, S.Ag mendoakan para muzakki dengan lafad "Ajarakallahu fima a’thoita wabaraka fiima abqaita waja’alallahu laka tahura" (Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yang telah engkau berikan dan semoga Allah memberkahgi harta yang masih tersisa padamu. Serta semoga Allah menjadikan dirimu suci bersih).
Penyerahan zakat ini turut disaksikan dari Unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) H. Rusli, BA, Direktur Marqaz Studi Qur'an (Masqur) Ust. Rusdi Kurnia, M.Pd, Sekretaris dan Staf Lazismu Taufik Hidayat Harahap, M.Ag, Fakrur Mubarak, SE, Hasballah dan Iswanil.

LAZISMU.ORG - Potensi ZIS umat Islam menyentuh angka puluhan triliun. Namun, yang bisa dihimpun tidak bisa mencapai angka puluhan triliun. Ada kesenjangan antara potensi laten dengan potensi manifes.
Hal ini disampaikan oleh Prof. Haedar Nashir dalam Public Expose Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah yang digelar oleh Lazismu, Sabtu (27/2). Menurut Haedar, kesenjangan seperti ini sering terjadi. Tidak hanya dalam dunia ZIS, namun juga dalam perilaku umat Islam sehari-hari dalam hal keberagamaan.
Dalam hal ini diperlukan muhasabah tentang kondisi umat Islam. Padahal, dalam Islam, hati, ucapan, dan perbuatan harus berbanding lurus. Termasuk ketika memperjuangkan amar ma'ruf nahi munkar.
"Ada pepatah yang berbunyi "lisanul hal afsahu min lisanil maqol." Perbuatan nyata lebih valid, lebih sahih, dan lebih mudah dilihat daripada kata-kata, retorika, dan klaim narasi. Sesuatu yang terjadi dan nyata itu tidak bisa dimanipulasi," ujar Haedar.
Umat Islam, secara kuantitas mayoritas. Namun, umat Islam yang mayoritas, di dalam realitas kehidupan belum menunjukkan kesesuaian antara kuantitas dan kualitas. Haedar mengaku bahwa di bidang politik kebangsaan, sosial budaya, kehidupan keagamaan, dan ekonomi umat Islam justru tertinggal.
"Kualitas ekonomi umat Islam mayoritas masih menengah ke bawah. 100 orang kaya, yang kaya dari umat Islam itu paling hanya 10. Tetapi kalo bicara 100 orang miskin, insyaAllah 90 di antaranya adalah umat Islam," imbuhnya.
Faktanya, imbuh Haedar, realisasi ZIS selalu tidak bisa sesuai dengan potensi yang ada. Misalnya ketika pemerintah meluncurkan program wakaf tunai, asumsinya bisa ratusan triliun. Tetapi, yang betul-betul bisa dihimpun masih sangat sedikit.
Menurut Haedar, kondisi ini menjadi faktor utama dengan lemahnya ekosistem ZIS. Bahwa jumlah kuantitas tidak sama dengan kualitas. Kemampuan ekonomi yang lemah akan mempengaruhi kemampuan politik umat. Di negara yang masyarakatnya berpenghasilan tinggi, negaranya menjadi negara maju.
Di sisi lain, Haedar menambahkan bahwa masih ada kemungkinan agar umat bersatu untuk bersama-sama memperkuat ekonomi.
Haedar juga berpesan agar pendekatan yang dilakukan oleh Lazismu kepada masing-masing kelompok dibedakan. Misalnya, untuk masyarakat menengah yang ingin melakukan aktualisasi diri, perlakuannya berbeda dengan masyarakat bawah yang masih berkutat pada basic need.
"Jangan sampai kita menjadi orang marjinal yang membenci orang-orang yang kaya dan berkuasa. Di masyarakat banyak yang tidak suka terhadap orang kaya atau berkuasa. Selalu berpikir bahwa mereka kaya karena ini dan itu. Ini cermin kegagalan kita," ujar Haedar.

HULU SUNGAI TENGAH - Banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan pada 15 Januari 2021 lalu masih menyisakan penderitaan bagi sebagian warga yang terdampak paling parah akibat banjir tersebut. Seperti yang terjadi di Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah. Di desa ini ada 7 KK dengan jumlah jiwa 32 orang yang rumahnya rusak berat dan hilang akibat banjir tersebut.
Menyikapi hal tersebut, MDMC Hulu Sungai Tengah bersama Lazismu mulai membangun hunian tetap untuk ke-7 KK tersebut. Yang menarik dari 32 jiwa yang dibantu tersebut, 21 orang di antaranya adalah non muslim pemeluk agama Hindu, Kaharingan (agama pagan warga di kawasan Pegunungan Meratus) dan Kristen.
Selain mereka ada 3 KK lagi yang akan menerima bantuan rehab, namun bersifat ringan. Di 3 KK itu ada 17 jiwa, yang terdiri dari 5 orang muslim dan 12 non muslim beragama Kaharingan serta Hindu.
Koordinator lapangan MDMC Hulu Sungai Tengah, Fuad mengatakan bahwa pembangunan hunian tetap yang mayoritas diperuntukkan bagi warga non muslim tersebut karena alasan kemanusiaan.
“Sedari awal kami membantu semua warga disini karena kami pilih sebagai desa dampingan, meskipun tidak sedikit warga non muslim. Mereka sudah cukup menderita karena bencana ini, sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk membantu mereka tanpa memandang perbedaan agama,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman resmi PWM Jateng.
Fuad menambahkan, hunian tetap tersebut diharapkan akan selesai dikerjakan dalam waktu 7 hari ke depan.
“Kami dibantu 3 orang tenaga profesional ditambah relawan MDMC HST sendiri ada yang setiap hari ikut menggarap. Karena kerangka bangunan menggunakan baja ringan, diharapkan pekerjaan bisa cepat selesai asal cuaca juga mendukung,” imbuhnya.
Menurut keterangan Fuad, salah satu penerima bantuan hunian tetap ini adalah Pang Agan, (45) seorang penganut agama Kaharingan. Pang Agan kehilangan rumah yang baru ditempati sekitar empat bulan bersama 5 anggota keluarganya yang lain.
“Longsor yang datang tiba-tiba, membuat rumah Pang Agan tak tersisa. Padahal rumah tersebut baru ditempati belum genap 5 bulan dan dulu Pang Agan terpaksa berhutang untuk membangun rumah tersebut yang hingga kini belum lunas. Semoga bantuan hunian ini bisa meringankan beban berat Pang Agan,” imbuh Fuad.
Selain membangun hunian tetap untuk warga, MDMC HST juga akan melaksanakan kegiatan pendampingan psikososial bagi warga. Delapan belas orang relawan MDMC HST secara bergiliran ditugaskan untuk mendampingi warga dengan tinggal di Desa Patikalain. Mereka direncanakan tinggal selama satu bulan penuh dengan melaksanakan berbagai kegiatan psikososial di sana.
Sebelumnya, MDMC Lazismu Hulu Sungai Tengah telah membangun jembatan yang roboh dan memberikan bantuan-bantuan lain kepada korban banjir.

TANGERANG - Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menerima bantuan mobil ambulans dari Alfamart bersama Lazismu di Kantor Walikota Tangerang, Minggu (28/2).
Serah terima tersebut dilakukan di Kantor Walikota Tangerang dan diserahkan oleh Regional Corporate Communication Manager Alfamart Muhammad Afran dan Manajer Ekonomi dan Kesehatan Lazismu PP Muhammadiyah Falhan Nian Akbar.
Arief mengucapkan terima kasih atas dukungan Alfamart dan Lazismu.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang, saya mengucapkan terima kasih kepada Alfamart dan Lazismu. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Kota Tangerang," ujarnya.
Afran menyebut bahwa mobil ambulans tersebut dibeli dengan dana donasi kembalian konsumen Alfamart di seluruh Indonesia. Mobil ambulans ini adalah mobil ambulans kelima yang telah diserahkan oleh Alfamart ke berbagai pihak.
Ia berharap mobil ambulans tersebut dapat membantu kebutuhan masyarakat Kota Tangerang yang membutuhkan.
"Pemberian ambulans ini kami berikan di masa pandemi karena saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Baik untuk penjemputan pasien, pengantaran pasien, dan lain-lain," ujarnya kepada tim media Lazismu.
Falhan menyebut mobil ambulans tersebut akan digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang. Ia berharap mobil ambulans tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh BPBD Kota Tangerang.
"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan donasinya melalui Alfamart. Terima kasih juga telah mempercayai Lazismu dalam penyaluran donasi," ujar Falhan.
Sebagaimana diketahui, Alfamart telah bekerja sama dengan Lazismu dalam penyaluran donasi kembalian konsumen Alfamart selama bulan November & Desember 2020. Selama dua bulan tersebut, Alfamart berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 3,21 miliar.
Donasi tersebut disalurkan oleh Lazismu dan Alfamart kepada para penerima manfaat melalui berbagai program utama yang dimiliki Lazismu di bidang ekonomi, pendidikan, dakwah, kesehatan dan sosial kemanusiaan.
Antara lain, pemberdayaan warung binaan UMKM, bakti guru, program save our school, sembako, wastafel portable di area publik, penyediaan makanan siap saji, alat sekolah, renovasi rumah ibadah, pengadaan kursi roda untuk penyandang disabilitas, termasuk pemberian mobil ambulans.
Reporter: Yusuf

MAMUJU - Memasuki masa pemulihan setelah tanggap darurat berakhir di Sulawesi Barat tanggal 4 Februari 2021 silam, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerjasama dengan Lazismu masih terus hadir mendampingi warga terdampak dengan menyiapkan berbagai program.
Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah mengatakan bahwa saat ini Muhammadiyah terus mematangkan rencana-rencana program lanjutan di Sulawesi Barat dengan dukungan Lazismu dan pihak eksternal.
“MDMC didukung oleh Lazismu akan meneruskan pendampingan terhadap penyintas gempa di Sulawesi Barat. Program-program yang kami siapkan yaitu pembangunan huntara, penerjunan KKN mahasiswa STIE Muhammadiyah Mamuju dan pendampingan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat. Termasuk, Kami juga jalankan program bersama NGO asal Swiss, Solidar Suisse,” katanya.
Indrayanto menambahkan untuk jangka menengah dan panjang juga akan terus dimatangkan program pemulihan aset kesehatan milik PWM Sulawesi Barat. Rehab dan optimalisasi fungsi Klinik Muhammadiyah Mamuju membutuhkan perhatian serius karena menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk layanan kesehatan bagi warga.
"Terkait pelaksanaan program-program di masa pandemi Covid-19, kami berkomitmen untuk terus menegakkan protokol kesehatan dengan ketat. Kami akan membatasi jumlah relawan yang diturunkan di Sulawasi Barat dan tentu selalu menekankan pelaksanaan protokol kesehatan kepada mereka,” pungkasnya.
Kabupaten Majene menjadi daerah yang terdampak paling parah dari gempa yang terjadi pada tanggal 15 Januari 2021 silam di Sulawesi Barat. Oleh karena itu, MDMC memilihnya menjadi daerah dampingan dalam masa pemulihan bekerja sama Solidar Suisse dengan melaksanakan program Earthquake Response West Sulawesi (ERWES).
Dony Halim Mutiasa selaku koordinator program ERWES dari MDMC menyampaikan setelah menetapkan kriteria daerah dampingan, dari banyak kawasan terdampak gempa di Sulawesi Barat, MDMC bersama Solidar Suisse memilih 13 desa dari 2 kecamatan di Majene sebagai daerah layanan pendampingan.
“Desa-desa tersebut adalah Maliaya, Bambangan, Kayuangin, Lamungang Batu, Lombang, Lombang Timur, Lombong, Lombong Timur, Malunda, Mekatta, Salutahongan di Kecamatan Malunda dan Kabiraan serta Sulai di Kecamatan Ulumanda,” katanya.
Menurut Dony, di 13 desa tersebut, ERWES akan berjalan selama dua bulan.
“Program ini bertujuan menyediakan Hunian Darurat (hundar) yang layak bagi penyintas dan pendampingan kepada masyarakat desa terkait pola hidup sehat sesuai protokol kesehatan dalam kondisi darurat bencana,” imbuhnya
Dony menyebut bahwa program ERWES terdiri dari empat tahap yaitu verifikasi data, distribusi barang, pendampingan pembuatan Hundar dan monitoring.
“Dalam program ini akan dibagi shelter kit, hygine kit, dan Covid-19 kit masing-masing sebanyak 1250 unit serta ditambah dengan air bersih (galon). Sedangkan untuk proses pembangunan shelter saat ini sudah mencapai progres 30% yaitu pemasangan kerangka dan terpal dalam proses distribusi,” ujarnya.
Dony berharap warga akan mendapat hunian darurat yang layak dan juga hunian yang sesuai dengan protokol kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurangi risiko lanjutan dari dampak bencana yang sudah terjadi.

LAZISMU.ORG - Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah adalah upaya untuk membangun ekosistem zakat, infaq, dan sodaqoh (ZIS) dan wakaf di dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini penting untuk mengetahui peta dan pemahaman ZIS di dalam persyarikatan Muhammadiyah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Prof. Hilman Latief dalam Public Expose Hasil Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah yang digelar oleh Lazismu secara daring, Sabtu (27/2).
Menurut Hilman, hasil survei akan dapat menjadi pertimbangan bagi Lazismu dan Majelis, Lembaga, dan Ortom ketika akan melakukan kerja sama dengan Lazismu. Baik dalam konteks pusat, wilayah, maupun daerah.
"Peran Lazismu sebagai unsur pembantu pimpinan yang punya tugas untuk menghimpun dana masih strategis untuk kita kembangkan dan kita proyeksikan secara lebih kuat ke depan. Kita memiliki rancangan rencana dan strategi hingga tahun 2030." ujar Hilman.
Ia menyebut ekosistem ZIS di internal Muhammadiyah masih relatif lemah. Ada banyak kekurangan dalam mobilisasi ZIS di dalam persyarikatan. Hal ini perlu ditinjau ulang dan disistematisasi ulang.
Setelah Majelis, Lembaga, dan Ortom mengetahui hasil survei, Lazismu akan membagikan renstra Lazismu kepada Majelis, Lembaga, dan Ortom agar semakin terang pola interaksi Lazismu dengan MLO lain.
"Ini penting agar kita bisa bekerja sama dalam menghimpun dana," imbuhnya.
Menurutnya, literasi zakat di Muhammadiyah relatif tinggi. Bahkan, lebih tinggi dari masyarakat umum. Namun, Lazismu di beberapa daerah memiliki daya dongkrak atau tingkat kepercayaan yang rendah.
"Ada gap yang harus kita selesaikan. Bagaimana bisa indeks literasi warga Muhammadiyah cukup bagus namun tingkat kepercayaan kepada Lazismu masih kurang tinggi," tutup Hilman.
Reporter: Yusuf

