

KABUPATEN BANTUL -- Bencana gempa bumi yang menimpa Maroko menyentuh kepedulian berbagai pihak. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu melakukan penghimpunan dana untuk membantu warga Maroko yang terdampak. Penghimpunan dana ini memanfaatkan momen penerimaan mahasiswa baru melalui kegiatan Orientasi Studi Dasar Islam atau OSDI. Dana sebesar Rp. 13.939.600,- pun berhasil dihimpun untuk disalurkan kepada melalui Lazismu.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc., LL.M., Ph.D. menyambut baik penghimpunan dana yang dilakukan oleh Lazismu di sela-sela kegiatan ini. OSDO merupakan program wajib bagi para mahasiswa baru dengan tujuan agar mahasiswa baru selalu berpegang teguh pada keyakinan Islam dalam proses pendidikan menuju intelektual muda yang selalu berpikir kritis.
"Sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dari semangat dan antusias mahasiswa dalam membantu saudara-saudara kita yang kesulitan," ujar Khaeruddin.
Sementara itu, Ustadz Talqis Nurdianto, Lc., MA,. Ph.D. M.Si juga memberikan apresiasi atas kegiatan ini dan berharap agar dapat berlanjut pada masa depan. "Kegiatan yang dilakukan ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlanjut pada OSDI tahun depan, agar para mahasiswa baru mengetahui bahwasanya kita mempunyai Lazismu yang insyaAllah dapat dipercaya dalam pengelolaan amal, zakat, infak, dan sedekah," jelasnya.
Sementara itu, Rozikan, S.E.I., M.S.I. selaku Kepala KL Lazismu UMY merupakan respons dari instruksi Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk menghimpun dana kemanusiaan bagi mereka yang terdampak gempa di Maroko dan banjir di Libya. Penggalangan dana ini ditujukan bagi civitas akademika UMY dan umum, serta melibatkan beberapa organisasi mahasiswa UMY untuk membantu penggalangan dana.
"Kemarin ada momentum yang sangat menarik untuk memberikan edukasi dan mengajak kepada mahasiswa baru UMY yang berjumlah lima ribu lebih untuk ikut andil dan berpartisipasi untuk membantu saudara kita yang terkena bencana di Maroko. Donasi ini akan kita kumpulkan dan kita berikan ke Lazismu Wilayah kemudian disalurkan ke Lazismu Pusat sesuai dengan instruksi dan nanti akan menjadi satu kesatuan menjadi One Muhammadiyah One Response," terang Rozikan.
Rozikan menambahkan, mahasiswa cukup antusias dengan aksi ini. Ada yang melakukan pembayaran atau donasi secara langsung dan ada juga yang melalui transfer maupun QRIS. "Tentunya kami sangat mengapresiasi mahasiswa kita dan mahasiswa baru yang mungkin ketika di awal kuliah banyak mengadakan hura-hura atau euforia yang tidak bermanfaat, tapi alhamdulillah untuk mahasiswa baru UMY kita ajak mereka untuk mengawali kegiatan sebagai mahasiswa baru di UMY itu untuk berdonasi dan berbagi kepada masyarakat yang terkena imbas bencana, terutama di Maroko dan Libya," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN SIDOARJO -- Proses penyaluran bantuan melalui program Bakti Guru tahap kedua telah tuntas. Bantuan ini disalurkan dalam kurun waktu bulan Agustus hingga September 2023 yang menyasar 653 guru sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur. 23 kantor Lazismu Daerah se-Jawa Timur menyalurkan bantuan berupa paket RendangMu Qurban Kemasan serta bahan pokok makanan beras yang berasal dari pengelolaan dana zakat.
Daerah penerima manfaat terdiri dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Kabupaten/Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten/Kota Kediri, Kota Blitar, Jombang Madiun, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten/Kota Pasuruan, Jember, Lumajang, Banyuwangi, dan Bondowoso. Bantuan yang diberikan kepada masing-masing penerima manfaat per tahap berupa beras 20 kg dan RendangMu 2 kaleng. Nilai nominal per paket sebesar 320 ribu rupiah.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Aditio Yudono saat memberikan pengarahan di Gedung Kemanusiaan Lazismu pada Selasa (12/09) menyebutkan, program Bakti Guru ini dapat dilaksanakan berkat sinergi yang erat antara Lazismu dengan dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Sasarannya adalah para guru Muhammadiyah di wilayah Jawa Timur yang berpenghasilan minim.
"Tujuan program ini adalah untuk memberikan tambahan penghasilan berupa bahan makanan pokok dan nutrisi bagi guru-guru Muhammadiyah di Jawa Timur yang berpenghasilan sangat minim. Selain itu insyaAllah pada bulan November 2023 nanti akan dilaksanakan Diksuspala Guru Muhammadiyah yang ada di kawasan pelosok Pacitan dan sekitarnya. Adapun pendanaannya akan didukung oleh Lazismu Jawa Timur," tutur Aditio.
Program ini, sambung Aditio, akan berlanjut ke tahap tiga. Dengan menjalin sinergi bersama majelis terkait, program ini juga akan meningkatkan kualitas guru. "Kini kami bersiap untuk melaksanakan Bakti Guru tahap ketiga, bulan Oktober dan November 2023. Harapannya nanti, bersama Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur akan dilaksanakan pula program penguatan kapasitas bagi guru yang menerima Bakti Gurum sehingga tidak hanya diberikan bantuan material saja, melainkan juga akan mendapatkan upgrading bagi pengembangan ilmu dan kapasitas sebagai insan pendidik," imbuhnya.
Terakhir Aditio berharap agar melalui program ini, kesejahteraan para guru dapat ditingkatkan sehingga dapat memicu semangat dalam mengajar. "Semoga dengan program Bakti Guru ini terjadi peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan hidup, loyalitas, lama pengabdian dan profesionalisme kerja. Senyum para Guru akan semakin mengembang dan lebih bersemangat dalam mengajar, melakukan transfer ilmu ke peserta didik," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

TURKI -- Amil Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki mengikuti kegiatan Pelatihan Amil Lazismu Turki 2023 yang berlangsung pada Sabtu-Ahad (09-10/09). Selain dihadiri oleh para amil, pelatihan ini juga diikuti oleh perwakilan dari PCIM Turki, Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Turki, dan Tapak Suci Muhammadiyah Turki dengan total peserta pelatihan sejumlah 25 orang. Konsulat Jenderal Republik Indonesia dan Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga menghadiri kegiatan ini.
Sambutan pertama diberikan oleh Kepala KL Lazismu PCIM Turki, Dhiyaul Haq. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah terlibat dalam persiapan pembentukan acara ini. "Terima kasih pula kepada Ibu Ara selaku perwakilan dari Lazismu Pusat yang bersedia meluangkan waktunya untuk dapat memberikan materi secara langsung kepada Lazismu Turki. Serta terima kasih kepada Bapak Konjen yang rela meluangkan waktunya untuk menyapa rekan-rekan Lazismu Turki," ujarnya.
Senada dengan Dhiyaul, Dinil Abrar Sulthani yang menjadi Ketua PCIM Turki juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang datang. Selain itu, ia juga menceritakan awal mula perjalanan KL Lazismu PCIM Turki selama 2 tahun ke belakang.
Darianto Harsono selaku Konsulat Jenderal Republik Indonesia menyambut baik kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada PCIM Turki dan berharap agar kehadiran Lazismu di Turki dapat menjadi wadah untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah warga Indonesia di Turki.
Materi dalam pelatihan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais dengan judul "Wawasan Dunia Zakat" yang mengupas pengelolaan serta potensi dana zakat. Setelah itu materi dilanjutkan oleh Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Muarawati Nur Malinda mengenai program, kerja sama, dan penghimpunan.
Muarawati Nur Malinda menyampaikan bahwa ada tujuan atau goal yang ditetapkan pada saat Muktamar ke-48 di Surakarta tahun lalu. Semuanya harus diwujudkan dan dipelajari dalam pelatihan amil kali ini. Selain itu, para amil dituntut untuk lebih memahami tata kelola Lazismu.
"Seluruh amil Lazismu Turki untuk terus bertanggung jawab terhadap tugas dan belajar menjadi lebih baik lagi dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah karena lembaga ini adalah lembaga filantropi yang akan diaudit. Jadi pencatatan harus rapi serta harus dapat mempertanggungjawabkan seluruh hasil pekerjaan semuanya," ujarnya.
Akdav yang merupakan sebuah lembaga berlatar belakang pendidikan di Turki juga turut berhadir. Feder Ramadhan selaku Müdür atau pengelola Akdav menyampaikan rasa senang karena bisa bertemu dan berbincang dengan para amil KL Lazismu PCIM Turki dan mendukung kegiatan belajar yang positif melalui pelatihan yang diadakan ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN GUNUNGKIDUL -- Upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil terus dilakukan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Salah satunya melalui program Bedah Sekolah yang merupakan turunan dari program Save Our School. Program ini menyasar Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngasem, Kabupaten Gunungkidul.
Pada Selasa (05/09), KL Lazismu UMY melakukan peletakan batu pertama program Bedah Sekolah secara simbolis oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menelusuri amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan yang memang sangat membutuhkan bantuan. "Kami telah memasuki daerah-daerah yang sulit, mendatangi ratusan sekolah Muhammadiyah dan TK 'Aisyiyah yang menghadapi tantangan serius. Seperti kondisi gedung yang memprihatinkan, ketidakmampuan anak-anak membayar SPP, dan kesulitan guru-guru untuk mendapatkan gaji," ujarnya.
Gunawan pun berharap agar program Bedah Sekolah ini menjadi penyemangat bagi peserta didik untuk bisa mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik. "Semoga program Bedah Sekolah ini dapat memberikan semangat dan kegembiraan bagi adik-adik dengan adanya tiga kelas baru," harapnya.
Kepala KL Lazismu UMY, Rozikan menegaskan komitmen pihaknya untuk menyediakan sekolah darurat sebelum perobohan gedung dimulai. "Kami tidak memberikan waktu lama, maksimal dalam enam bulan. Tahap pertama pembangunan harus selesai, termasuk tiga ruangan kelas, sehingga anak-anak didik kita tidak harus terlalu lama berada dalam ruang kelas darurat," ujar dia.
Rozikan juga menegaskan bahwa KL Lazismu UMY berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan unsur-unsur persyarikatan, baik dengan pimpinan ranting, cabang, maupun daerah di Playen. Bentuk jalinan kolaborasi ini adalah melalui program Save Our School atau Bedah Sekolah dengan MIM Ngasem sebagai salah satu penerima manfaatnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, Sadmonodadi menerangkan bahwa gedung yang diperbaiki ini akan menjadi aset berharga dalam memberikan pelayanan yang unggul kepada siswa dan masyarakat Ngasem. Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan kualitas dan kompetensi kepala madrasah dan guru yang ada di MIM Ngasem. "Mari bersama-sama kita membesarkan MIM Ngasem dan mendidik anak-anak menjadi individu yang lebih baik, yang sholeh, cerdas, dan berani," ajaknya.
Gedung ini, tambah Sadmonodadi, akan menjadi modal untuk memberikan pelayanan yang baik kepada anak didik dan masyarakat Ngasem. Namun hal ini juga bergantung pada kepala sekolah MIM Ngasem dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. "Kalau gedungnya bagus tapi tidak diimbangi dengan kerja keras, tentu akan mengurangi manfaatnya. Maka, mari bersama-sama kita membesarkan MIM Ngasem dan mendidik anak-anak menjadi individu yang lebih baik, yang sholeh, cerdas, dan berani," pungkasnya.
70 persen dari dana yang digunakan untuk perbaikan sekolah ini berasal dari UMY dan selalu dipertanggungjawabkan di depan pimpinan dan para donatur. KL Lazismu UMY juga siap untuk mendampingi KL Lazismu Playen dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dana zakat, infak, dan pendidikan di wilayah tersebut.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN BANTUL -- Keseriusan Kantor Layanan (KL) Lazismu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam dunia pendidikan kembali ditunjukkan melalui penyaluran beasiswa. Dana sebesar Rp. 672.859.500,- pun digelentorkan kepada para penerima manfaat yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Penyerahan dana bantuan pendidikan dalam program Beasiswa Sang Surya Lazismu ini diserahkan langsung oleh Rektor UMY secara simbolis di Gedung AR Fakhruddin A Lantai 5 UMY.
70 orang mahasiswa dari 6 perguruan tinggi menjadi penerima manfaat beasiswa yang diserahkan pada Sabtu (26/08) tersebut. Di antaranya berasal dari UMY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Negeri Yogyakarta. 60 orang merupakan mahasiswa program sarjana, 1 mahasiswa program magister, 5 mahasiswa program vokasi, dan 4 mahasiswa program profesi.
Dalam sambutannya, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. mengajak para mahasiswa penerima beasiswa untuk selalu bersyukur dan memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih tinggi. Belajar menjadi orang yang bersyukur dalam setiap aspek kehidupan adalah hal yang sangat penting.
"Jangan pernah berpikir dengan matematika bumi, berpikirlah dengan matematika langit. Menjadi orang kaya atau orang pintar itu mudah, tetapi menjadi orang yang selalu bersyukur itu yang sulit," tegas Gunawan.
KL Lazismu UMY juga diharapkan dapat menjangkau lebih luas dalam menjalankan program-programnya. "Kami berharap agar jangkauan LazisMu UMY bisa semakin luas, sehingga semua orang dapat membuktikan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam," tambah Gunawan.
Sementara itu, mewakili KL Lazismu UMY, Dr. Muhammad Syamsudin, M.Pd. menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang telah terpilih sebagai penerima manfaat program Beasiswa Sang Surya. Bantuan beasiswa ini diyakini tepat sasaran dan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan akademis para mahasiswa. Ia juga memberikan pesan tentang pentingnya menjaga komunikasi antar sesama mahasiswa penerima beasiswa tersebut.
"Apapun yang Anda pelajari, dan di mana pun Anda belajar, jangan lupakan nilai-nilai Muhammadiyah yang telah menjadi landasan kita. Dengan semangat dan tekad yang kuat, segala rintangan dapat diatasi. Istiqomah dan menjaga amanah adalah kunci," pungkas Samsuddin.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA YOGYAKARTA -- Melalui program Muhammadiyah Aid, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Lazismu merespons kejadian gempabumi di Maroko yang berdampak sangat parah. Tim asistensi pun diturunkan ke lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, koordinasi, dan membuka layanan bagi para penyintas.
Tim yang berangkat pada Rabu (13/09) malam ini terdiri dari 2 orang, yaitu Wahyu Pristiawan Buntoro dan Al Afik yang berasal dari bidang Diklat MDMC dan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah. Keduanya akan mendampingi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko yang menjadi Management Support Assistance Team dan bertugas selama 14 hari.
Pemberangkatan tim ini mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Maroko, Hilal Ahmar, dan media lokal Maroko. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Kerjasama Internasional, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, M.A. menyampaikan bahwa keberangkatan tim asistensi ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Muhammadiyah untuk membuka layanan respons yang lebih besar lagi.
"Tadi saya bersama MDMC ikut berdiskusi dengan Kedutaan Besar Maroko di Jakarta. Mereka sangat mengapresiasi usaha Muhammadiyah untuk memberikan bantuan ini," terang Syafiq.
Syafiq menambahkan, akan ada banyak kebutuhan penyintas yang harus dipenuhi. "Selama tidak ada resistensi dari masyarakat lokal di sana dan pemerintah yang punya otoritas di negara tersebut tidak menjadi masalah. Karena tentu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, tidak hanya logistik dan kesehatan tapi juga psikososial," imbuhnya.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T. menegaskan bahwa nilai kemanusiaan sangat dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah Aid. Oleh karena itu, Muhammadiyah akan terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan pemerintah sehingga dapat mengukur sejauh mana Muhammadiyah dapat membantu warga Maroko yang terdampak bencana tersebut.
"Kami berharap Muhammadiyah dapat mengajak banyak lembaga untuk bersama-bersama saling bahu-membahu merespons bencana Maroko ini dengan mengutamakan semangat kemanusiaan. Karena saat ini korban sudah mencapai 2.400 jiwa meninggal dunia," ungkap Budi.
Mewakili Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edi Suryanto selaku Direktur Utama menjelaskan bahwa pihaknya memberikan dukungan bagi aksi kemanusiaan ini. Lazismu pun akan melakukan penggalangan dana pada berbagai tingkatan, mulai dari Kantor Layanan, Daerah, Wilayah, hingga Pusat. Dana yang dihimpun akan digunakan untuk mendukung gerak langkah Muhammadiyah Aid dalam membantu penyintas gempa Maroko.
"Muhammadiyah Aid, sebagai koordinator bidang kemanusiaan luar negeri telah melakukan koordinasi bersama lembaga-lembaga kemanusiaan global dan pemerintah Indonesia dalam menyusun langkah-langkah bantuan yang tepat sasaran. Demikian pula PCIM Maroko yang telah bertemu dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Hilal Ahmar setempat telah mendapatkan akses dalam menyampaikan bantuan dari Muhammadiyah kepada para penyintas," papar Edi.
Lazismu terus menghimpun bantuan guna mendukung aksi kemanusiaan internasional ini. Bantuan dapat disalurkan melalui tautan https://lazismu.org/gempamaroko untuk membantu mereka yang terdampak. Mari bantu Maroko!
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

