

Para peserta kegiatan ini terdiri dari 20 balita stunting dengan indikator tinggi badan/umur yang tercatat di data pengukuran posyandu tahun 2021 dan berada di garis merah. Kehadiran mereka dalam acara tersebut didampingi dengan ibunya masing-masing. Mengutip dari Buletin Stunting Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Pada sambutannya, Desi Ratnasari selaku Ketua PDNA Lamongan menyampaikan bahwa agenda pembagian paket makanan dan edukasi gizi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh KL Lazismu PDNA Lamongan untuk mencapai tujuan peningkatan gizi seimbang pada balita. "Kami mengajak Tim Kesehatan Pashmina Kembangbahu dan Ahli Gizi dari Puskesmas Kembangbahu untuk bermain sekaligus belajar bersama ibu-ibu semua," jelas Desi. Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Nasyiatul Aisyiyah sebagai bentuk pengabdian masyarakat berupa pemahaman serta edukasi mengenai kesehatan terutama untuk perempuan dan anak.
Tim Pashmina Kembangbahu menggunakan metode permainan Emosional Demonstrasing (Emo-Demo) pada permainan tersebut. Peserta diajak bermain bersama dengan peraturan tertentu, tujuannya adalah untuk mendapatkan pesan kunci terkait gizi seimbang. Sebelum memulai permainan, fasilitator mengajak enam orang yang terdiri dari tiga pasang ibu balita untuk saling berhadapan dengan perannya masing-masing. Seorang ibu memegang kartu cita-cita yang merupakan gambaran cita-cita anak, sementara ibu lainnya memegang balok enam sisi dengan setiap sisi berisi gambar makanan dengan tanda hijau (terdiri dari hati ayam, telur, dan ikan), serta tanda merah (terdiri dari kerupuk, gorengan, minuman sachet).
Permainan ini mengajarkan kepada ibu-ibu peserta bahwa makanan yang dimakan saat anak masih balita sangat berpengaruh terhadap masa depannya. Oleh karena itu balita harus makan makanan yang sehat dan bergizi setiap hari, seperti hati ayam, telur, dan ikan yang dicontohkan dalam permainan tersebut. Mereka pun harus menghindari makanan yang tidak sehat untuk tumbuh kembang, seperti kerupuk, gorengan, dan minuman sachet.
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian 20 paket makanan kepada balita stunting yang hadir, dilakukan secara simbolis oleh Ketua PDNA Lamongan, Ketua PCNA Kembangbahu serta KL Lazismu PDNA Lamongan. Di samping kegiatan ini juga dilakukan kegiatan yang serupa oleh PDNA Lamongan, yaitu pembagian 25 paket makanan untuk balita stunting di Ngimbang (24/10) dan pembagian 25 paket makanan untuk balita stunting di Babat (26/10), sehingga total paket makanan untuk balita stunting yang disalurkan sebanyak 70 paket. Harapannya, kualitas gizi balita dapat terus ditingkatkan agar mereka terbebas dari stunting.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Mengetahui hal tersebut, Lazismu Kabupaten Demak pun menggalang penghimpunan donasi untuk membantu biaya pengobatan Irsyad. Warga Muhammadiyah maupun Aisyiyah di wilayah Kabupaten Demak dengan cepat merespon. Tidak lebih dari dua minggu, dana berhasil dihimpun senilai Rp. 27.500.000,- dan langsung disalurkan untuk membantu keluarga Irsyad. Bantuan ini diserahkan oleh Lazismu Kabupaten Demak pada Kamis (29/10) di tempat tinggal Irsyad yang berada di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak.
Ayahanda Irsyad, Rusnomo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para donatur yang telah membantu melalui Lazismu Kabupaten Demak untuk membayar biaya pengobatan anaknya. "Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya ke Lazismu Demak beserta donatur. Semoga amal kebaikannya menjadi berkah," ungkap Rusnomo.
Penghimpunan dana ini juga disambut baik oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Demak, Hamdanah Ahmad. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warga Muhammadiyah dan Aisyiyah dan mendoakan agar Irsyad segera sembuh. "Terima kasih pada warga, khususnya Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah ikhlas menyisihkan sedikit hartanya untuk membantu pengobatan dik Irsyad. Semoga dik Irsyad segera sembuh, aamiin," harapnya.
Sementara itu, Gufhron selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Demak menegaskan bahwa dana yang dihimpun ini merupakan amanah dari para donatur yang harus segera disampaikan. "Alhamdullilah pada hari ini kita bisa mentasyarufkan bantuan biaya pengobatan dari Lazismu Demak sebesar 27,5 juta. Ini adalah amanah yang harus ditunaikan atau disampaikan kepada Irsyad dari para munfiq. Semoga ini bisa menjadi keberkahan dan amal untuk para donatur," tegas Gufhron.
Orang tua Irsyad merupakan buruh bangunan yang berpenghasilan sekitar satu juta rupiah setiap bulan. Jumlah ini sangat pas-pasan untuk menghidupi empat orang anggota keluarga. Ditambah lagi pada waku itu Irsyad juga belum memiliki BPJS sehingga harus membayar biaya pengobatan secara penuh dengan total senilai 35 juta rupiah.
Lazismu Kabupaten Demak masih membuka kesempatan kepada para donatur untuk beramal jariyah dengan membantu Irsyad melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 7178297079 atas nama Lazismu Demak. Semoga dengan sedikit rezeki yang disisihkan untuk membantu melunasi biaya pengobatan Irsyad, kita pun diberikan kesehatan oleh Allah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Hening Wulandari]

Anggito Abimanyu selaku Kepala Badan Pelaksana BPKH mengungkapkan bahwa untuk tahap pertama beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa terbaik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. 62 orang mahasiswa yang lulus seleksi sesuai kriteria dan ketentuan menjadi penerima manfaat beasiswa tersebut. "Fakultas calon penerima berasal dari Fakultas Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah. Selain berprestasi dengan IPK Minimal 3,25 pemberian beasiswa ini diutamakan berasal dari keluarga tidak mampu seperti fakir, miskin, mualaf, gharimin, dan sabilillah dengan bukti surat keterangan tidak mampu dari pihak terkait," tegas Anggito.
Anggito kemudian melanjutkan, beasiswa yang diberikan berupa bantuan SPP Semester ini merupakan bantuan kemaslahatan yang bersumber dari nilai manfaat hasil pengelolaan Dana Abadi Umat yang dikelola oleh BPKH. Pendistribusiannya mencakup enam asnaf antara lain prasarana ibadah, kesehatan, pelayanan ibadah haji, ekonomi umat, pendidikan dan dakwah, serta sosial keagamaan yang disalurkan secara langsung dan tidak langsung yang bermanfaat untuk kebaikan umat sesuai dengan asas prinsip syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel.
"Terobosan program kemaslahatan BPKH ini untuk dapat memberikan bantuan yang dapat dirasakan langsung manfaatnya. Ke depannya program serupa dapat terus dikembangkan dengan menggandeng mitra kerjasama yang lain," imbuhnya. Anggito juga berharap, dengan adanya program ini dapat membantu mahasiswa yang memiliki potesi akademik yang bagus namun terkendala dalam hal biaya perkuliahan.
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago mengatakan bahwa pada tahap pertama ini akan disalurkan beasiswa senilai delapan juta rupiah untuk setiap mahasiswa penerima beasiswa. Bantuan ini akan berlangsung selama satu tahun dan kemudian segera dilaksanakan tahap kedua dengan jumlah penerima manfaat lebih banyak lagi dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah. "Yang menentukan mahasiswa penerima beasiswa dari perguruan tinggi masing-masing. Di sana telah ada daftar mahasiswa yang berhak menerima beasiswa, Lazismu bertugas menyalurkam program dari BPKH tersebut," jelas Mahli.
Pada program ini, BPKH bertindak sebagai pihak penyedia pendanaan yang bersumber dari Alokasi Dana Kemaslahatan BPKH, sementara Lazismu bertindak sebagai koordinator program yang menyiapkan panduan mulai dari teknis pelaksanaan, kelengkapan formulir, serta monitoring dan evaluasi program Beasiswa Sang Surya BPKH-Lazismu. Selain itu, Fakultas yang ditunjuk di Perguruan Tinggi Muhammadiyah bertindak sebagai pelaksana program meliputi seleksi, menetapkan, menyalurkan, memonitor, mengevaluasi, dan melaporkan perkembangan akademik mahasiswa penerima beasiswa.
Selain peluncuran Beasiswa Sang Surya, sesuai dengan Rencana Investasi Tahunan BPKH tahun 2021, salah satu sasaran investasi langsung dan lainnya BPKH adalah pada sektor kesehatan dan pendidikan yang dikelola oleh ormas Islam. BPKH berencana melakukan investasi pada Rumah Sakit dan Kampus yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan kaidah investasi BPKH. Sebagai langkah awal, akan mulai dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. BPKH berharap dapat melakukan Impact Investment (investasi berdampak) yang tidak hanya menghasilkan imbal hasil, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan serta menjadi bagian dari solusi pembangunan bangsa dan umat.
Dalam rangkaian kegiatan di Yogyakarta, Program Kemaslahatan BPKH juga melakukan serah terima dan peresmian bantuan pembangunan masjid. Tercatat ada beberapa masjid yang mendapatkan bantuan, yaitu Masjid Al Ittihad Ngemplak Sleman, Masjid Yayasan Darussalam Dongkiron, dan Pembangunan Penyempurnaan Gedung Madrasah Mualimin Sedayu Bantul.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Melalui program Tani Bangkit, Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah mencoba menjawab persoalan tersebut. Bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karatau, ekonomi warga melalui pertanian kembali ditingkatkan. Program Tani Bangkit tersebut berangkat dari ajuan dari kelompok tani kepada Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk ditindaklanjuti dengan memberikan bantuan modal kepada kelompok tani dan pekebun di lingkunagan PCM Karatau guna meningkatkan kesejahteraan warga persyarikatan di Desa Karatau.
Fuad Rahman, Staf Fundraising Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyampaikan bahwa bantuan diberikan secara bertahap. "Bantuan yang kami berikan berupa modal secara bertahap. Tercatat hingga saat ini telah dua kali pemberian bantuan yang kami lakukan," terangnya. Program ini pun telah menuai hasil dengan panen pada pertengahan bulan Oktober.
Fuad kemudian menjelaskan, tanaman yang dikelola oleh para petani bisa dibilang sebagai varietas "sampingan". Gunanya adalah sebagai penghasilan tambahan bagi petani di samping komoditas utama yang ditanam. Pengelolaan pun dilakukan sejak pembukaan lahan hingga proses panen. "Akhirnya sembari menunggu garapan komoditas utama berupa cabai rawit, varietas 'sampingan' berupa jenis tanaman kembang kol sudah selesai dilakukan pemanenan beberapa waktu lalu," jelasnya.
Fuad menambahkan, kali ini panen dari varietas "sampingan" itu menghasilkan panen senilai dua belas juta rupiah dari penjualan. Lebih kurang tiga persen hasil penjualan diinfakkan para petani untuk kemaslahatan masjid. Sementara sebagian dari hasil panen dibelikan bahan kimia untuk menunjang proses pembuahan tanaman cabai dan sisanya dibagi untuk para penggarap kebun secara adil dan merata.
Senada dengan itu, Manajer Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ali Rahman menyampaikan bahwa terlaksananya program tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap persyarikatan Muhammadiyah. "Pelaksanaan program tersebut merupakan bentuk kepedulian Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan seluruh amal usaha Cabang dan Ranting di Hulu Sungai Tengah agar tumbuh dan berkembang," ucapnya.
Dengan adanya program Tani Bangkit ini, Ali juga berharap agar para penerima manfaat khususnya dari PCM Karatau dapat terus meningkatkan perekonomiannya. "Semoga dengan adanya bantuan tersebut mampu memajukan ekonomi sehingga kesejahteraan para petani akan mampu membantu operasional kegiatan Cabang di sana," harapnya.
Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus berkomitmen dalam menjalankan tugasnya yaitu memberi untuk negeri. Berbagai program terus dijalankan yang bersumber dari infak donatur yang memercayakan sebagian hartanya di Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Bagi yang ingin bergabung dengan aksi kebaikan tersebut dapat menyalurkan infak terbaik melalui rekening Bank Muamalat 620 0888 999 atau menghubungi 081240902091.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Hal ini dibuktikan dengan penyerahan bantuan biaya pendidikan melalui program Beasiswa Sang Surya Lazismu pada Jum'at (22/10) di Kantor Lazismu Wilayah Kalimantan yang beralamat di Jalan Perdagangan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Bantuan ini diberikan kepada Muhammad Nashir, mahasiswa asal Kalimantan Selatan yang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa jurusan Dirasat Islamiah Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.
Muhammad Nashir sebagai penerima manfaat program ini menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan kepadanya. "Terima kasih banyak kepada Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan. Saya benar-benar terbantu dengan bantuan ini, yang pasti jadi bisa meringankan beban orang tua serta mempermudah dalam menggapai cita-cita untuk belajar ke Universitas Al Azhar Cairo, Mesir," ucapnya.
Nashir kemudian menjelaskan, proses agar dapat terpilih menjadi mahasiswa di Universitas Al Azhar Cairo harus melalui perjalanan yang panjang. "Untuk terpilih menjadi mahasiswa di sana saya sudah melalui proses seleksi yang panjang dan tentunya perlu dana yang tidak sedikit. Alhamdulillah setelah beberapa waktu lalu mengajukan permohonan bantuan ke Lazismu saat ini dikabulkan," jelasnya.
Sementara itu Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Abdullah Sani menyampaikan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan bentuk kepedulian terhadap warga kita yang akan menempuh pendidikan. Bantuan semacam ini pada akhirnya juga akan membesarkan Muhammadiyah. "Melalui program Beasiswa Sang Surya ini kami meyakini pendidikan para warga Muhammadiyah harus diperjuangkan," imbuhnya.
Sani juga menambahkan dengan banyaknya program penyaluran Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) oleh Lazismu tentunya harus didukung oleh seluruh pihak, terutama oleh warga persyarikatan sendiri. "Kami tentunya terus mengajak masyarakat umum untuk terus mendukung Lazismu, terkhusus warga persyarikatan sendiri karena bagaimanapun Lazismu ini akan bisa menjadi Lembaga Amil Zakat yang besar jika didukung dan memiliki kepercayaan banyak pihak," tambahnya.
Terakhir Sani menegaskan bahwa Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan terus berkomitmen dalam menyalurkan ZIS sesuai prinsip syariat serta pedoman yang ada. "Penyaluran dengan menggunakan pedoman di internal lembaga serta didukung dengan syariat itulah komitmen kami dalam menyalurkan dana ZIS yang terhimpun," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Untuk membantu menguatkan perekonomian pelaku UMKM, Lazismu Kota Banjarbaru bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi Borong Berbagi yang dilakukan pada Rabu (27/10) di kawasan Kota Banjarbaru. Aksi Borong Berbagi ini melibatkan tiga Pimpinan Komisariat (PK) IMM, yaitu PK IMM Universitas Lambung Mangkurat (ULM), PK IMM Teknik, serta PK IMM Gawi Sabarataan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan memborong jualan para pelaku UMKM yang terdampak pandemi untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
Manajer Lazismu Kota Banjarbaru, Tito Dwi Wirawan menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih banyak pelaku UMKM yang terdampak. "Keprihatinan kami terhadap banyaknya pelaku UMKM yang terdampak pandemi sehingga memaksa mereka untuk lebih ekstra lagi turun ke jalan, berkeliling menjajakan dagangannya," jelas Tito.
Tito kemudian menjelaskan, agenda yang direncanakan jauh-jauh hari ini dilaksanakan sejak pekan ketiga bulan Oktober hingga akhir Oktober, dengan menyasar target sepuluh orang penerima manfaat. "Kami telah memulai sejak pekan ketiga Oktober hingga akhir Oktober, ditargetkan sepuluh penerima manfaat untuk bulan ini saja," ungkapnya.
Terakhir Tito menerangkan bahwa aksi ini mendapatkan dukungan dari kader-kader muda yang tergabung dalam IMM. "Untuk pelaksanaan di lapangan kami di dukung IMM Kota Banjarbaru melalui PK yang ada. Merekalah yang bertugas dalam mencari UMKM yang akan diborong serta membagikan dagangannya," tutupnya.
Senada dengan itu, Muhammad Rijhal Renaldi selaku Ketua Umum PK IMM ULM menyambut baik kolaborasi IMM bersama Lazismu. "Tentunya kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Lazismu dalam melaksanakan agenda borong berbagi ini. Bagaimanapun IMM sebagai gerakan mahasiswa sekaligus gerakan Islam di bawah persyarikatan Muhammadiyah harus mendukung program yang ada di Muhammadiyah, dalam hal ini Lazismu. Selain itu perlu juga mengaktualisasikan diri melalui berbagai aksi nyata, salah satunya yang dilaksanakan kali ini," tegasnya.
Rijhal Renaldi yang saat ini aktif menjadi mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi ini menjelaskan bahwa mereka telah melaksanakan aksi tersebut sejak beberapa hari yang lalu. "Kebetulan dari PK ULM mendapatkan tugas mencari lima penerima manfaat. Pada Ahad (24/10) lalu telah kami borong satu pedagang kerupuk di Jalan Karang Anyar, Balitan. Beliau menyampaikan bahwa sehari-sehari dagangannya tidak begitu banyak mendapatkan untung, terlebih di masa pandemi saat ini. Maka kami bersama teman-teman memutuskan untuk memborong dagangannya," jelasnya.
Lazismu Kota Banjarbaru sejak awal pandemi Covid-19 telah banyak melaksanakan berbagai macam program penanggulangan Covid-19 yang bekerjasama dengan banyak pihak. Bahkan beberapa bulan lalu saat Kota Banjabaru mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Lazismu bersama Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) melakukan aksi kepedulian dengan membagikan paket untuk isolasi mandiri serta menyelenggarakan program telemedisin.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

