

Belitung – LAZISMU. Di Kecamatan Gantung,
Belitung Timur, Lazismu melaksanakan program khitanan
massal untuk 100 duafa yang dilaksanakan di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Gantung (22/12/2019). Kegiatan
ini bekerja sama dengan pengurus panti asuhan putra Muhammadiyah serta panitia
Milad Muhammadiyah ke-107 di Belitung Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Belitung Timur H. Suyatno Taslim, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Belitung TimurH. Thohardjo BA, Ketua LAZISMU Belitung Timur Ahmad Yani, Pimpinan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Gantung H. Firman Triyono, serta perwakilan organisasi Muhammadiyah lainnya di Belitung Timur juga dihadiri warga sekitar.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga mendapat alat tulis sekolah, kain sarung, peci dan makanan ringan. Ketua Lazismu Belitung Timur,Ahmad Yani menyampaikan, kegiatan ini merupakan program khitanan massal pertama Lazismu Belitung Timur di tahun berdirinya 2019, beberapa waktu lalu juga sudah melaksanakan kegiatan senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Lazismu berupaya akan terus menyalurkan dana zakat, infak dan sedekah dari para muzaki melalui program-program yang telah disusun yang terbagi dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial masyarakat dan ekonomi.
Kegiatan
seperti ini merupakan komitmen Lazismu sebagai wujud aksi Memberi Untuk Negeri. Lazismu mengucapkan
banyak terima kasih kepada
seluruh muzaki yang telah berzakat, berinfak dan bersedekah melalui
Lazismu. Semoga amal jariyah semua
pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini mendapat balasan yang setimpal dengan kebaikan yang lebih baik. (lb)

Jakarta – LAZISMU. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek
menjelang pergantian tahun mengakibatkan sejumlah wilayah di beberapa titik
terendam banjir. Merespons peristiwa banjir tersebut, Muhammadiyah dalam hal
ini melalui Muhammadiyah Disaster
Management Center (MDMC) mengerahkan penuh bantuan sesuai kebutuhan
lapangan.
Respon awal sudah dilakukan sejak Rabu, 1 Januari 2020 oleh potensi wilayah Muhammadiyah di DKI Jakarta dan daerah Bekasi. Tercatat tim dari RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RSIJ Pondok Kopi beserta relawan Muhammadiyah dari berbagai elemen seperti mahasiswa bergerak untuk memberikan bantuan kepada korban yang terdampak banjir.
Dalam keterangannya, yang diterima Lazismu sampai hari ini, tim bantuan dari beberapa daerah dikerahkan untuk membantu operasi tanggap darurat di Jabodetabek. Rabu malam, 4 personil tim asistensi MDMC bergerak dari Yogyakarta dan Bandung untuk beroperasi membantu Pimpinan Muhammadiyah setempat mengelola bantuan darurat.
Dalam kesempatan lain, 20 personil SAR Muhammadiyah digerakkan dari relawan Muhammadiyah DIY dan Jawa Tengah. Satu unit mobil taktis UHAMKA, satu unit mobil taktis dari UMJ, satu unit mobil dapur umum digerakkan untuk mendukung operasi dan pergerakan relawan.
Adapun Induk Pos Koordinasi Tanggap Darurat berada di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jl Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat, dengan Koordinator Operasi Mashuri Masyuda.
“Kami coba dukung optimal operasi tanggap darurat di Jabodetabek ini, mengingat prediksi BMKG yang menyatakan musim hujan pada Januari ini puncaknya bisa terjadi di akhir Januari” kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan pada Rabu (1/1/2020).
Menurutnya, unit bantuan lain juga sudah disiapkan untuk membantu bila diperlukan, seperti tim dari RS Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.
“Fokus perhatian lainnya ditujukan kepada semua daerah yang berpotensi banjir selain Jabodetabek. Seperti banjir di Sumatera Barat dan Bengkulu yang juga terjadi minggu lalu” jelas Budi. Menurutnya dukungan bantuan juga disiagakan dari berbagai elemen seperti Lazismu, KOKAM, ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.
Respons Awal
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris MDMC, Abdul Malik, mengatakan, respons awal yang telah dilakukan pada 1 Januari 2020 dimulai dengan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui pimpinan serta warga Muhammadiyah dengan berkoordinasi kepada Pusdatin BPBD DKI Jakarta.
Selanjutnya, menggerakkan relawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ke di RSIJ Cempaka Putih untuk koordinasi dengan pihak rumah sakit yang sekelilingnya sempat ada genangan banjir. RSIJ Cempaka Putih sendiri tidak memerlukan evakuasi pasien, dan berkas-berkas sudah diamankan.
Tim
Relawan Mahasiswa UHAMKA sudah bergerak
di daerah Klender untuk berkoordinasi dengan pihak kelurahan. Sedangkan Tim Relawan
UMJ sudah ke daerah Ciledug melakukan assessment,
dan anggota
Korps Relawan Muhammdiyah (KawanMU) Majelis Pelayanan Sosial sebanyak 15 orang
juga sudah bergabung. Dilaporkan juga tim dari Lazismu Manggarai sudah
menghimpun bantuan masyarakat. Kebutuhan yang diperlukan warga saat ini adalah
paket makanan, dan paket alat-alat kebersihan. (mu/na)

Lhokseumawe – LAZISMU. Setelah sempat viral beberapa hari yang lalu, seorang gadis tertelan jarum pentol, di daerah Kandang, Lhokseumawe, akhirnya mendapat respons dan bantuan dari Lazismu setempat, Senin 30 Desember 2019. Lazismu menyerahkan donasi pendampingan berupa uang tunai kepada Bunga Adelia melalui Ibunya.
Berdasarkan informasi dari Lazismu Lhokseumawe, orangtua Adelia, dalam hal ini ibunya yang bernama Zainabon, berstatus sebagai orangtua tunggal. Adelia memiliki dua saudara. Zainabon berdoa disamping berusaha agar anaknya bisa sembuh akibat jarum pentol itu.
Demikian disampaikan Farhan Zuhri selaku Ketua Lazismu Lhokseumawe. Pada Juli lalu, musibah itu terjadi, Adelia secara tak sengaja kemasukan jarum pentol melalui mulutnya hingga membuatnya terus dalam keadaan sakit. “Adelia mengeluarkan darah dari hidung dan telinga nya, sehingga dirujuk ke RSUCM untuk penangganan lebih lanjut melalui keterangan Zainabon,” katanya Farhan.

Farhan Zuhri mengatakan,kita mendapatkan informasi dari Ustadz Jafar selaku pengurus panti asuhan Muhammadiyah Gandapura, di mana tempat Bunga menetap dan belajar bersama anak-anak panti lainnya.
Menurut Farhan, selain memberikan donasi Lazismu juga melakukan pendampingan dan memberikan bantuan sebesar Rp 500 ribu. Pendampingan dilakukan untuk berobat jalan kepada Bunga Adelia. Selain itu, ia berobat ke desa dengan pola tradisional, Alhamdulillah, melalui izin Allah ibunya Adelia menyampaikan bahwa jarum pentol yang berada ditubuh anaknya telah keluar ketika buang air besar, kata Farhan.
Zainabon bersyukur, berkat
pertolongan Allah, tim medis
berhasil mengeluarkan jarum tersebut dari tubuh anaknya. Farhan berkomitmen
nantinya akan memberikan modal usaha kepada Ibu Zainabon. Diketahui selama ini beliau menjemput rezeki
dengan berjualan kue buatannya di kedai-kedai terdekat tempat beliau tinggal. (fr)

Bogor – LAZISMU. Relawan Muhammadiyah yang bertugas dalam respons bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, dikabarkan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia kepada Lazismu (6/1/2020), berhasil menembus Kampung Sarongge, Desa Cisarua, yang merupakan kampung paling terisolir akibat bencana banjir yang terjadi pada Minggu, 5 Januari 2020.
Keberhasilan menembus Kampung Sarongge, berawal dari rangkaian assesment atas situasi di di lokasi-lokasi terdampak banjir longsor yang cukup parah dan terisolir. Lokasi sasarannya selain Kampung Sarongge,ada Kampung Leuwijamang dan Kampung Pojok. Pelaksana assesment yang berhasil masuk ke kampong terisolir itu berjumlah 6 orang yang berasal dari MDMC PP Muhammadiyah 2 orang, MDMC Kabupaten Bogor 3 orang dan 1 orang MDMC DIY.
Untuk menuju Kampung Sarongge tim relawan harus menempuh perjalanan panjang dan sangat berliku sejauh 28 km dari pos pelayanan Muhammadiyah dalam tanggap bencana longsor di Kampung Parigi, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Sebagai gambaran panjang dan berlikunya jalur yang dilalui dari pos layanan Muhammadiyah menuju Balai Desa Harkat Jaya berjarak sekitar 1 kilometer dari pos layanan, itu pun masih bisa ditempuh dengan kendaraan. Beberapa puluh meter dari balai desa itu jalan terputus total sepanjang 2 kilometer.
Itu baru titik pertama tempat terjadinya longsor, masih ada sekitar 27 km jalan untuk sampai Kampung Sarongge. Sepanjang jalan menuju Sarongge,bisa melihat pemandangan banyak punggung bukit yang sudah dan akan longsor (red: ada rekahan-rekahan), jumlahnya mungkin sampai ratusan.
Kampung Sarongge memang tidak terdampak secara langsung terkena longsor namun akses jalan satu-satunya menuju kampung-kampung terdekat di Desa Cisarua terputus total tertutup material longsor berupa lumpur dan pepohonan. Areal yang tertutup material longsor sepanjang sekitar 500 meter yang tersebar di beberapa bagian.
Untuk bisa keluar dari kampungnya warga membuat jalur darurat disela-sela material longsor yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Meskipun masih bisa dilalui, tapi risiko melewati jalur sangat tinggi karena kontur medan mempunyai kemiringan lebih dari 70 derajat dan berada di bibir jurang yang dalam.

Kondisi Kampung Leuwijamang
Sementara itu Kampung Leuwijamang adalah kampung yang terdampak paling parah di Desa Cisarua, letaknya sebelum Kampung Sarongge. Di kampung ini ada 20 rumah terkena banjir dan longsor. Dari 20 rumah tersebut 17 rumah hilang tak berbekas, sementara untuk korban baik luka maupun meninggal dunia tidak ada.
Lokasi hilangnya ke-17 rumah tersebut,merupakan kawasan relokasi warga Leuwijamang dari lokasi tinggal sebelumnya masih di kampung yang sama namun berpotensi longsor. Siapa sangka di tempat relokasi yang baru ditempati 3 tahun tersebut, warga justru tertimpa banjir dan longsor yang sebelumnya dihindari.
Untuk mencapai Kampung Leuwijamang membutuhkan perjuangan berat karena jalur jalan menuju ke sana terputus di tiga titik akibat longsor. Di titik pertama tebing di samping kanan jalan longsor menimpa bahu jalan sehingga menyebabkan bahu jalan tersebut ikut longsor dan hanya tersisa sedikit bagian saja yang bisa dilalui.
Di titik longsor kedua lebih parah lagi karena bahu jalan tertimpa longsor dari tebing di samping kanan dan amblas longsor semua, tanpa menyisakan sedikitpun bahu jalan. Untuk bisa menuju Leuwijamang dan Sarongge melalui jalur tersebut, warga terpaksa harus menuruni tebing dengan kemiringan sekitar 80 derajat dengan kondisi penuh lumpur.
Sedangkan titik longsor ketiga bahu jalan hanya tersisa kurang dari satu meter dan amblas ke jurang yang dalamnya puluhan meter serta sangat curam. Bahu jalan tersisa itu berlumpur dengan kedalaman bervariasi 5-50 cm.
Saat
ini kebutuhan mendesak warga adalah bahan makanan pokok seperti beras, minyak
goreng, ikan, roti, telur, daging, mie dan bumbu dapur. Bahan hunian seperti
tenda terpal ukuran 4x6 maupun yang rol. Sarana penerangan berupa mesin pembangkit (genset) untuk
lampu emergency yang bisa diisi tenaganya dan peralatan masak seperti tabung
gas, kompor, panci, wajan dan dandang. (Sapari-MDMC)

Jakarta – LAZISMU. Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya saat menjelang pergantian
tahun direspons Gubernur DKI Jakarta dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah
lembaga amil zakat, NGO dan organisasi perusahaan. Di balai kota, Jum’at, 3
Januari 2020, Anies Baswedan mengundangnya untuk melakukan penandatanganan
kerja sama (MoU) menanggulangi bencana banjir yang terjadi di beberapa titik Ibu Kota.
Sebelum melakukan penandatanganan, dalam sambutannya, Anies menyampaikan izin mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada semua pihak yang hadir untuk memilih turun tangan, bukan sekadar turun angan. Anies menilai, mengapa kita kumpul semua, karena mengajak bersama-sama untuk melakukan kebaikan. Di Jakarta banyak orang baik karena orang-orang baik di sini memilih untuk kebaikan.
Tanggung jawab kami bukan sekadar pemerintah melaksanakan kewajiban menyelamatkan warga negara. Tanggung jawabnya memfasilitasi saudara-saudara kita untuk berbuat baik. “Jika pemerintah tidak memfasiltasi itu karena yang memiliki informasi, data adalah pemerintah,” katanya.
Kita memilih memfasilitasi dengan harapan bisa menjadi manfaat. Yang hari ini sedang menjadi korban, siapa mengerjakan apa dan kapan, di mana semua dikumpulkan di sini, kata Anies. Anies melanjutkan, untuk itu kita berkomunikasi agar tidak ada friksi.
Setelah sambutan, penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan satu-persatu oleh masing-masing utusan lembaga dan organisasi yang disaksikan oleh Kepala BPBD DKI Jakarta, Subejo. Isi perjanjian ini dalam pelaksanaannya berisi komitmen penanganan tanggap darurat bencana banjir mulai dari evakuasi, logistik, layanan kesehatan, komunikasi teknologi informasi, sampai dengan laporan penggunaan dana, monitoring dan evaluasi.
Perjanjian kerja sama berlaku untuk jangka waktu 6 bulan terhitung sejak waktu penandatanganan. Anies berharap, dengan kolaborasi kita bisa bekerja dengan cepat, efisien, dan masyarakat merasakan manfaatnya.
Adapun 21 lembaga, organisasi dan perusahaan yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, sebagai berikut:
1. Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta
2. Rumah Zakat
3. Yayasan Wahana Visi Indonesia
4. Yayasan Kita Bisa
5. Palang Merah Indonesia
6. PT Grab Teknologi Indonesia
7. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa
8. PT Virtual Online Exchange
9. Yayasan Jakarta Amanah Mulia
10. Mandiri Amal Insani Foundation
11. Lembaga Amil Zakat Al-Azhar
12. Lembaga Amil Zakat Nasional Nurul Hayat
13. Yayasan Pkpu Human Initiative
14. Kamar Dagang dan Industri Indonesia
15. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya
16. DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia DKI Jakarta
17. Yayasan Turun Tangan
18. Hotel Borobudur
19. Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah
20. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

Jakarta – LAZISMU. Januari 2020, diawali dengan musibah banjir. Banjir menggenangi
wilayah yang cukup luas di wilayah Jabodetabek. Demikian disampaikan Agus
Wibowo selaku Kapusdatinkom yang diterima Lazismu dalam pesan elektronik pada
Rabu, 1 Januari 2020.
Dalam pantauan BNPB sebagaimana dalam keterangannya, ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik.
Rinciannya disampaikan bahwa di Provinsi Banten mempunyai 9 dengan cakupan Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik. DKI Jakarta mempunyai 63 titik dengan rincian Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatab 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.
Sedang di Jawa Barat mempuyai 97 titik banjir dengan rincian antara lain, Kabupaten Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik. Menurutnya, dapat disimpulkan, wilayah yang paling terdampak banjir adalah Kota Bekasi (53), Jakarta Selatan (39), Kab. Bekasi (32), dan Jakarta Timur (13).

Kedalaman banjir tertinggi sebesar 2,5 m terjadi di Perum Beta Lestari, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sedang genangan dengan kedalaman 1 - 2 m terdapat 49 titik.
Berdasarkan pantauan Lazismu sendiri, selepas subuh pada 1 Januari 2020, debit air di Kanal Banjir Timur, kawasan Pulogebang, Jakarta Timur meningkat drastis. Pulogebang yang berbatasan dengan daerah Bekasi, ada sejumlah rumah warga yang sudah terendam banjir dengan ketinggian sepaha orang dewasa. Di perumahan Harapan Baru misalnya, ketinggian air juga melebihi lulut orang dewasa termasuk di perumahan Harapan Baru Regency.
Di sepanjang jalur Banjir Kanal Timur terutama yang berdekatan dengan Kelurahan Pulogebang, warga perumahan sekitar mengevakuasi kendaraannya hingga sampai jembatan. Hingga hari ini, debit air di Kanal Banjir Timur masih tinggi meski tak setinggi di hari pertama. (na).

