Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

900 VOUCHER PEDULI GURU SAMBUT AWAL RAMADHAN

KABUPATEN PONOROGO -- Menyambut datangnya Ramadhan 1443 H, Lazismu Kabupaten Ponorogo menyalurkan bantuan 300 paket program Peduli Guru. Bantuan ini berupa voucher belanja. Kegiatan ini menggandeng Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Majelis Dikdasmen, dan PT DSS Swalayan Surya Ponorogo.

Penyaluran paket program Peduli Guru ini dilaksanakan di Aula PDM Ponorogo pada Jumat (01/04) yang dihadiri oleh 50 Kepala Sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Ponorogo. Paket program Peduli Guru kemudian disalurkan kepada guru SD/SMP/SMK (sederajat) yang berada di bawah Majelis Dikdasmen PDM Ponorogo. Penyaluran akan dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali selama periode penerimaan enam bulan, dengan total penyaluran sejumlah 135 juta rupiah.

Kriteria penerima manfaat program ini di antaranya adalah guru non sertifikasi, dengan lama masa pengabdian dan guru pra sejahtera yang dianggap layak menerima bantuan. Voucher belanja yang disalurkan dapat ditukarkan di seluruh Swalayan Surya di bawah naungan PT DSS Ponorogo untuk dibelanjakan kebutuhan pokok dengan nilai tukar 150.000 rupiah per paket.

Zulkarnain Asyahifa, M.Hum. selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Ponorogo dalam sambutannya mengungkapkan alur program Peduli Guru tersebut. "Program Peduli Guru merupakan breakdown dari Lazismu Pusat yang sifatnya mengikat dan dijalankan di seluruh Lazismu Daerah di setiap Kabupaten. Sebelumnya Lazismu Ponorogo menyalurkan paket Peduli Guru secara parsial, namun di tahun ini sengaja kami lakukan secara kolektif dengan bekerja sama dengan PDM, DIKDASMEN dan PT DSS Ponorogo," ujarnya.

Sementara itu, Drs. Muhammad Syafrudin, M.A. selaku Ketua PDM Ponorogo juga menyampaikan pentingnya sinergi agar dapat menumbuhkan manfaat. "Kita harus selalu bersinergi antar bagian satu dengan yang lain sehingga tercipta kolaborasi yang menumbuhkan kebermanfaatan bagi sesama. Untuk para guru di lingkup Muhammadiyah diharapkan untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam mendidik para siswa disekolahnya," pungkasnya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Rahmat Fandi Yusup]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

KAMAWAKAN, LAZISMU KALSEL, DAN SURGA KECIL DI KAKI MERATUS

JAKARTA -- Martapura-Kalimantan Selatan, Kamis 25 Maret 2022. Hari makin malam ketika kami mulai meninggalkan rumah makan Kairo. Perut tentu sudah kenyang. Kami baru saja menyantap sop, sate, dan kambing goreng. Dengan tiga mobil Lazismu Kalsel kami melaju kencang di jalan Trans Kalimantan. Tujuan kami Desa Kamakawan di kaki pegunungan Meratus. Satu mobil dengan sirine kadang meraung membuka jalan. Lalu lintas lumayan padat. Untungnya truk batubara tidak lagi lewat. Setelah melewati kota Tapin, tepat tengah malam kami masuk kota Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu  Sungai Selatan (HSS). Kami berpencar. Bang Sani, amil Lazismu kalsel dan kawan-kawan menginap di Masjid Istiqamah Kompleks Muhammadiyah yang sejuk. Aku bersama Edi Surya, Direktur Lazismu diantar masuk hotel. Hanya butuh beberapa menit dan kami pun terlelap.

Menjelang subuh kami kembali ke Masjid Istiqamah. Aku harus kuliah subuh. Meskipun lumayan jauh dari kota propinsi, jamaah masjid Muhammadiyah Kandangan ini sangat meng-Indonesia. Baru saja turun mimbar aku didekati Pak Sugiarto yang berasal dari Jogja. Kamipun akrab berbicara dalam bahasa Jawa. Beliau pensiunan guru PNS alumni PGSLP Jogja era 1970-an. Lalu ada Bang Ucok kelahiran Brandan Sumut tetapi masih berdarah Banjar. Setamat SMA di Brandan beliau diterima di Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin. Kini beliau pegawai Pemda di Kandangan. Lalu ada Uda Syafrul yang berasal dari Muara Labuh-Sumbar, tetangga Kerinci kampungku. Setamat dari UNP Padang beliau menjadi guru PNS di SMK Kandangan. Tentu saja ada dokter Didi, orang Cirebon yang banyak berkiprah membesarkan Lazismu HSS.

Didi Kurniadi alumni FK Unisula Semarang. Saat ikut program PTT enam bulan di daerah sangat terpencil beliau memilih Martapura Kalimantan Selatan. Pada bulan keempat beliau ikut pelatihan di kota propinsi dan bertemu dokter putri alumni FK Maranata Bandung. Maka bujang dan gadis sesama orang Sunda ini pun berjodoh. Dokter Didi kemudian pindah ke Kandangan tempat istrinya bertugas. Di sini Didi bergabung dengan komunitas Muhammadiyah setempat. Beliau rajin keliling ke berbagai pelosok di pegunungan Meratus menjalankan misi kemanusiaan. Kegigihannya berbuah sebuah masjid di Bumbuyanin, Desa Kamakawan, Kecamatan Loksado, HSS. Ada belasan muslim muallaf disini. Mereka hidup damai bersama penganut Kaharingan, Hindu, dan Kristen setempat. Sayangnya kini Didi harus kembali ke Bandung. Orang tuanya membutuhkan perawatan lebih intensif disana.

Hari masih pagi ketika kami bersiap menuju Kamakawan. Di antara rombongan ternyata ada Bang Zain. Lengkapnya Zainuddin MD, kakak kelasku di Pondok Shabran UMS. Dua tahun setelah wisuda pada 1994, Bang Zain mengajak istrinya orang Klaten hijrah ke Barabai, Hulu Sungai Tengah kampung halamannya. Beliau tekun membina masyarakat dengan menjadi muballigh dan guru di sana. Beliau sempat menjadi ketua parpol, anggota DPRD, dan akhirnya memutuskan fokus di dunia pendidikan dan dakwah. Dia menjadi dai pembina banyak muallaf di Pegunungan Meratus. Dua puluh tahun lebih kami tidak bertemu. Maka sepanjang perjalanan Kandangan-Loksado kami satu mobil. Melepas rindu dengan saling berbagi banyak cerita. Semoga nanti aku bisa berkunjung ke Barabai. Menuliskan kisah kiprah Bang Zain yang sangat menarik. Di sisi lain Pegunungan Meratus. 

Sekitar pukul 09.00 kami meninggalkan Masjid Istiqamah Kandangan. Kami menuju Desa Kamakawan dengan lebih lima mobil beriringan. Ketika perjalanan mendekati kaki Meratus aku segera terpikat keindahan alamnya. Jalan naik turun dengan kelokan-kelokan tajam. Ini mengingatkan aku pada kampung halaman di Kerinci Hilir. Satu jam kemudian kami sampai di Loksado, ibukota kecamatan. Loksado terkenal dengan wisata rakit rafting. Sayangnya tidak ada cukup waktu untuk menikmatinya. Di depan SDN Loklahung rombongan berhenti. Perjalanan harus diteruskan dengan naik sepeda motor. Di sini sudah menunggu Wakil Bupati dan rombongan Kemenag. Maka beriringan puluhan sepeda motor kami mulai naik dan masuk lebih dalam ke Pegunungan Meratus.

Perjalanan menuju Kamakawan tidak kalah menariknya. Jalan semen selebar dua meter naik turun. Tikungan-tikungannya tajam. Di kiri kanan banyak tebing tinggi, dan jurang yang dalam. Beberapa bahu jalan hilang karena longsor. Dari bagian belakang sepeda motor aku melirik. Jurang yang dalam terlihat menganga dan air yang deras mengalir nampak di bawah sana. Di kejauhan nampak beberapa puncak Meratus nan berlapis-lapis. Gagah memangku kawasan ini. Kami melewati beberapa desa. Sebagian berpenduduk muslim, sebagian Kristen, dan sebagian lagi Kaharingan. Terdapat satu dua masjid dan juga gereja di sepanjang perjalanan. Setelah lebih lima kilometer rally kami pun memasuki Dusun Bumbuyanin, Desa Kamakawan. Sebuah spanduk terpampang jelas di atas jalan masuk desa menyambut kedatangan kami.

Aku terpukau oleh dusun kecil di pedalaman Kalimatan ini. Udaranya sejuk karena lingkungan masih hijau. Pohon-pohon besar dan kecil melingkungi dusun. Kicau burung mengiringi gemericik air. Sungainya jernih dan ikan-ikan berenang terlihat di dalamnya. Sekalipun ketika hujan turun. Alurnya berkelok-kelok dengan aliran yang tidak terlalu deras. Betapa ingin aku mandi di dalamnya. Meski berada di pedalaman dusun ini tidak terbelakang. Rumah-rumah penduduk terlihat bersih. Umumnya berdinding tembok. Satu dua bertiang dan berdinding kayu. Di dekat sebuah jembatan sebuah masjid baru berdiri. Masjid ini berada di kelokan sungai yang jernih tadi. Masjid ini cantik sekali. Menggunakan arsitektur dengan kearifan lokal. Bertiang dan berdinding kayu. Masjid diberi nama Istiqamah, nama yang sama dengan Masjid Muhammadiyah di kota Kandangan.

Sekitar pukul sepuluh diselenggarakan peresmian masjid. Hadir Ketua PDM dan keluarga besar Muhammadiyah. Juga Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, KUA setempat, dan Kades Kamakawan yang kebetulan non Muslim. Untuk itu sebuah prasasti disiapkan. Seumur hidup baru sekali ini aku menandatangani prasasti. Suasana makin gembira dengan makan bersama. Ibu-ibu Aisyiah HSS sungguh pandai memasak. Beberapa menu tradisonal terlihat unik dan sangat lezat. Selanjutnya aku ditodong menjadi khatib dan mengimami shalat Jumat perdana. Tema khutbahku adalah keutamaan Al-Qur’an dan meningkatkan kecintaan padanya menyongsong datangnya Ramadhan. Ketika mengimami shalat rasa syahdu mengiringiku. Pengimaman masjid ini berdinding kaca tembus pandang. Di depannya terhampar sungai yang airnya mengalir jernih. Pepohonan dan dedaunan menghijau di kedua dan sisinya. Membuat aku merasa di jannaatun tajri min tahtihal anhaar.

Masjid Istiqamah Kamakawan menjadi bukti sukses dakwah di Hulu Sungai Selatan. Model yang digunakan adalah dakwah bil haal yang melibatkan banyak pihak. Tentu saja ada dokter Didi dan para penekun Lazismu HSS lainnya. Lalu ada program yang fokus pada kesehatan ibu dan anak. Untuk ini ada Bening, Ketua PW NA Kalsel, seorang bidan dan dosen Prodi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Bersama teman-teman dia berulang kali mengunjungi Kamakawan dan sekitarnya. Gerakan dakwah di sini juga tidak melupakan pengkaderan. Untuk itu mereka dibantu Lazismu Wilayah dan Lazismu Daerah lainnya. Tujuh remaja Kamakawan dikirim ke sekolah favorit Muhammadiyah Boarding School di Banjarbaru. Pembiayaan mereka sepenuhnya ditanggung Lazismu Daerah Banjarbaru.

Menjelang jam dua siang kami bersiap kembali ke Banjarmasin. Tetapi satu kejadian menarik perhatianku. Pak Enjang, pelanjut dokter Didi sebagai Ketua Lazismu HSS, menginisiasi rapat bersama jamaah, para muallaf. Mereka nampak antusias. Bang Saiful tokoh setempat akhirnya terpilih menjadi Ketua Takmir Masjid. Dalam kepengurusan semua muallaf terlibat. Mereka menargetkan masjid harus hidup dengan azan lima waktu. Selama Ramadhan tarawih dan buka bersama diadakan. Aku pun mencuri kesempatan. Aku mendekati seorang ibu yang duduk bersama cucunya di barisan belakang. Tempat aku mengintip rapat ini sambil tiduran. Sambil mengulurkan sejumlah uang aku berbisik, "Untuk buka puasa hari pertama." Inisiatifku segera memancing jamaah lainnya. Mereka juga mendonasikan sejumlah dana. Termasuk beberapa muallaf. Alhamdulillaah.

Sebelum sore kami kembali ke Banjarmasin. Tentu diawali dengan naik sepeda motor menuju Losksado. Dari Loksado kami kembali naik mobil Fortuner Lazismu Kalsel yang gagah yang disopiri Bang Sani yang tidak kalah gagahnya. Ada keinginan untuk sebentar saja menikmati jernih dan sejuknya sungai-sungai di seputar lokasi ini. Sayangnya tidak ada waktu untuk ini. Rakerwil Lazismu Kalsel menunggu kami di Banjarmasin. Di Loksado aku harus berpisah dengan Bang Zain. Beliau bersama rombongan kembali ke Barabai, di sisi lain Pegunungan Meratus. Karena perjalanan pulang ini siang hari aku bisa melihat lebih jelas pemandangan di kiri kanan jalan trans Kalimantan. Selepas dari HSS rupanya dataran Kalsel ini emang lebih banyak didominasi rawa dan sungai.

Bakda Isya kami memasuki sebuah rumah makan, di tepi sungai Martapura yang mengaliri sisi kota Banjarmasin. Ternyata kami sudah ditunggu tuan rumah Ketua Lazismu Kalimantan Selatan, Bapak Haji Nurdin Yusuf. Meski sudah berumur 82 tahun beliau nampak masih sehat dan bersemangat. Tidak ada pantangan makanan baginya. Maka malam ini kami bisa makan enak sambil menikmati suasana malam di tepi sungai. Pagi harinya ketika Rakerwil Lazismu Kalsel berlangsung, aku bertemu Haji Nurdin yang lain. Beliau Ketua Lazismu Kota Banjarmasin. Kebetulan juga beliau berumur 82 tahun. Lazismu di Kalsel rupanya dibesarkan oleh lintas generasi. Generasi kolonial berkolaborasi apik dengan generasi milenial. 

Acara Rakerwil Lazismu Kalsel berlangsung sangat bergairah. Pada kesempatan ini aku menyampaikan tiga poin. Pertama tentu mengapresiasi terlaksananya Rakerwil ini. Kedua tentang betapa pentingnya terus memelihara semangat memberi untuk negeri. Ketiga, tentang pentingnya program-program inovatif terutama dalam fundraising dengan memperkuat digital fundrising. Poin-poin itu aku ringkas dalam pantun berikut.

Bunga Sedap malam dan bunga melati
Yang satu mekar malam yang satu mekar pagi
Ke Kalimantan Selatan aku kini
Bertemu amil hebat profesional dalam berorganisasi

Dari Kandangan jalan ke Binuang
Kembali ke belakang menuju Kasarahan
Dengan Lazismu kita nyatakan iman
Tradisi memberi merupakan pembuktian

Dari Pelaihari hendak ke Pematang Durian
Jalan berlanjut sampai Melayu Bangkalan
Dengan inovasi Lazismu makin tajam
Manfaat gerakan terasa makin dalam

Jalan tol Semarang-Solo, Ahad, 3 April 2022. Aku dalam perjalanan kembali ke Jogja dari mengunjungi keluarga di Jepara. Sebuah video pendek dari Dindo Doddy Kalsel muncul di hapeku. Foto Masjid Istiqamah dan kaum muslimin yang siap berbuka puasa terlihat jelas. Suasana Ramadhan sangat terasa. Beberapa kalimat pembuka bertuliskan "Sabtu 2 April 2022. Buka puasa Ramadhan 1443 H perdana di Masjid Istiqamah, Desa Kamawakan, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Terima kasih atas donasi untuk berbuka puasa dari ayahanda… 🙏🏻." Aku kehabisan kata-kata. Anganku segera terbang menuju masjid indah di tepi sungai kecil nan jernih. Saudara-saudaraku di Kamakawan sedang bergembira berbuka puasa bersama. Di surga kecil di kaki pegunungan Meratus, Kalimantan. Alhamdulillaah.

Menara 62 Jakarta, 07 April 2022
Mahli Zainuddin Tago

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Mahli Zainuddin Tago]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

JELANG RAMADHAN, LAZISMU SALURKAN BANTUAN BAKTI GURU DI TAPIN

KABUPATEN TAPIN -- Program Bakti Guru menjadi salah satu andalan Lazismu Kabupaten Tapin dalam membantu para pahlawan tanpa tanda jasa di daerah tersebut. Program yang berada di bawah Pilar Pendidikan Lazismu ditandai dengan penyerahan bantuan kepada para guru pada Selasa (29/03) di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Rantau.

Program Bakti Guru merupakan agenda rutin tahunan menjelang bulan suci Ramadhan, menyasar para guru honor mulai dari jenjang PAUD hingga SMP yang mengabdi pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di lingkungan Muhammadiyah Kabupaten Tapin. Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan silaturahmi para pendidik dan kependidikan.

Mahyudin Noor, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tapin dalam sambutannya menjelaskan, kerjasama yang terjalin dengan baik ini tentunya dapat terus melahirkan kebaikan di Muhammadiyah Tapin. "Kerjasama di Muhammadiyah Tapin baik itu PDM, Aisyiyah, serta Lazismu tentu menghasilkan banyak kebaikan, misalnya kegiatan Bakti Guru kali ini," ujarnya.

Selain itu, Mahyudin juga mengharapkan agar melalui penyerahan bantuan ini mampu meningkatan semangat pengabdian para pejuang pendidikan. Tak hanya untuk guru-guru, semangat tenaga pendidikan lainnya pun diharapkan dapat terus meningkat.

Senada dengan itu, Noor Halis Majid, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Tapin menyampaikan rasa syukur karena Lazismu dapat terus mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Muhammadiyah. "Kami tentunya patut bersyukur terus bisa mendukung kegiatan Muhammadiyah. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, seperti donatur yang memercayakan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu," imbuhnya.

Noor Halis menjelaskan, bantuan yang diserahkan kali ini berupa paket sembako dan uang tunai. "Dari Lazismu menyiapkan uang tunai senilai tiga ratus ribu rupiah untuk diserahkan ke penerima manfaat yang merupakan guru honor di AUM pendidikan Muhammadiyah dengan jumlah total 60 orang. Selain itu bersama Aisyiyah ada paket sembako yang berjumlah 12 buah untuk guru non-honorer," terangnya.

Kegiatan penyerahan bantuan ini juga diisi dengan tausyiah agama oleh Dewan Syariah Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Ustadz Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad, M.Sc. yang memberikan motivasi dalam menghadapi bulan suci Ramadhan. Di antaranya adalah memelihara hati dan perbuatan, memperbanyak zikir, infak, sedekah dan membaca ayat suci Al-Qur’an.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

DIDUKUNG LAZISMU, PDA DEMAK GELAR PEREMPUAN MENGAJI EDISI KE-27 SECARA VIRTUAL

KABUPATEN DEMAK -- Majelis Tabligh Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Kabupaten Demak menggelar Perempuan Mengaji Edisi ke-27 secara virtual pada Rabu (30/03). Kegiatan yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting ini mengangkat tema "Kedalaman Makna Kepribadian Muhammadiyah". Kegiatan yang didukung oleh Lazismu Kabupaten Demak ini dilaksanakan mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 17.15 WIB dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Ketua Majelis Tabligh PDA Demak, Nur Junaidah, S.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. "Terima kasih kepada Majelis Tabligh PWA (Pimpinan Wilayah Aisyiyah) Jawa Tengah yang telah memberikan bimbingan dan arahan, tim IT (Information and Technology), PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Demak juga lepada Lazismu Demak, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga pelaksanaan zoom meeting ini bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.

Hadir selaku narasumber, Ketua PDM Kabupaten Demak, Drs. H. Suali MS menjelaskan secara rinci tentang pengertian dan sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah. Suali berharap agar para penggiat persyarikatan terus mendalami kepribadian Muhammadiyah dalam berbagai bidang kehidupan.

"Untuk pimpinan, kader, dan anggota Muhammadiyah hendaklah dalam berbagai kegiatan dan forum Muhammadiyah dengan tulus dan penuh tanggung jawab untuk mempelajari, mendalami, dan memaknai kepribadian Muhammadiyah, memiliki dan mengamalkan keribadian Muhammadiyah, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, berorganisasi, mengelola AUM (Asset Under Management), bermasyarakat, dan bernegara," harapnya.

Ketua PDA Kabupaten Demak, Dra. Hamdanah Ahmad, M.Si. yang turut menghadiri acara ini merasa sangat terharu dan turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Perempuan Mengaji Edisi ke-27. "Saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang sudah ikut berpartisipasi dalam 'Perempuan Mengaji'. Semoga bermanfaat ilmunya, terutama untuk Aisyiyah Berkemajuan, dan mendapat ridho Allah SWT," pungkasnya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Hening Wulandari]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

SAMBUT RAMADHAN, LAZISMU SERAHKAN SATU UNIT AMBULANS

KOTA BANJARMASIN -- Ramadhan ditandai sebagai bulan untuk berbagi. Dalam menyambutnya, Lazismu Kota Banjarmasin melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu Al Muhajirin melaksanakan dua agenda penyerahan bantuan pada Sabtu (27/03) di TK ABA 42 Banjarmasin. Agenda penyaluran bantuan ini berupa penyerahan satu unit ambulans dan penyaluran paket sembako.

Bantuan satu unit mobil ambulans tersebut diserahkan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banjarmasin 13. Selanjutnya, mobil ambulans ini akan dikelola oleh tim yang telah dibentuk oleh PCM 13. Ambulans ini berasal dari donasi yang dihimpun oleh KL Lazismu Al Muhajirin yang telah menggalangnya sejak bulan September tahun lalu.

Muhammad Nurdin Yusuf selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarmasin yang berkesempatan melakukan penyerahan mobil ambulans secara simbolis menyampaikan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. "Sebagai seorang hamba sudah selayaknya selalu dan terus bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, termasuk kita semua bisa berhadir dalam kegiatan ini dalam keadaan sehat," ujarnya.

Sementara itu, Drs. Slamet Rosyadi, Ketua PCM Banjarmasin 13 menyampaikan bahwa dengan keberadaan mobil ambulance di lingkungan PCM 13 ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. "Dengan adanya mobil ambulans yang baru ini mudah-mudahan bisa membantu masyrakat. Kami tidak akan mengenakan tarif karena ini merupakan sumbangan dari para jamaah dan warga sekitar yang merupakan amal jariyah bagi para penyumbang," ungkapnya.

Proses penggalangan dana hingga bisa mewujudkan satu unit mobil ambulans ini dijelaskan oleh Anwar Salihen, Kepala KL Lazismu Al Muhajirin. Ia menyampaikan, mobil ambulans ini bernilai Rp.156.500.000.- dan penghimpunan donasinya telah dilakukan sejak September 2021. "Satu unit mobil ambulans yang penghimpunan donasinya kami lakukan selama enam bulan sejak September 2021 hingga Februari 2022, alhamdulillah hari ini bisa diserah terimakan," terangnya.

Anwar Salihen juga menambahkan terkait program Ramadhan Ceria berupa penyaluran paket sembako ini. Menurutnya, paket sembako yang diserahkan sejumlah 50 paket dan diberikan kepada warga lingkungan Masjid Al Muhajirin. "Paket yang kami siapkan sejumlah 50 paket diserahkan ke karyawan Masjid Al Muhajirin, relawan, serta dhuafa sekitar masjid dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan nama program Ramadhan Ceria 1443 H," tutupnya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

RATUSAN ANAK YATIM CIREBON SANTAP EMPAL GENTONG BERSAMA LAZISMU

KABUPATEN CIREBON -- Berbagai cara dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah Lazismu Kabupaten Cirebon. Pada Rabu (30/03), sekitar seratus anak yatim mendapatkan jamuan makan bersama di rumah makan ikonik Cirebon, yaitu Empal Gentong H. Apud. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian program Ramadhan Ceria Lazismu Kabupaten Cirebon.

Sebelumnya, anak-anak yatim ini telah mendapatkan santunan yang diserahkan di Masjid Tejasuar, Jalan Tuparev No. 70 Kedawung, Cirebon. Lazismu Kabupaten Cirebon menargetkan untuk menyalurkan 1000 paket program Ramadhan Ceria. Program ini berupa bantuan sembako untuk anak-anak yatim, kaum dhuafa, serta penyandang disabilitas.

Chafid Seffriyadi, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Cirebon menjelaskan, satu paket Ramadhan Ceria yang akan disalurkan bernilai seratus ribu rupiah. Ia pun berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi motivasi dalam mencapat target hingga seribu paket. "Lazismu Kabupaten Cirebon menargetkan seribu paket Ramadhan Ceria yang satu paketnya seratus ribu rupiah. Agenda kali ini merupakan seratus paket pertama. Semoga kegiatan santunan menyambut Ramadhan ini menjadi motivasi kita semua sehingga terkumpul 900 paket lainnya," harapnya.

Seratus anak-anak yatim ini berasal dari tingkat SMP, SMA, dan SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Cirebon yang didata oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabuparen Cirebon. Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Cirebon, Drs. H. Abdul Mukti Usman saat menyampaikan sambutannya mengapresiasi dengan baik program Lazismu ini.

"Kami (Dikdasmen) sangat mengapresiasi kerja keras Lazismu yang telah mengadakan kegitan ini. Mudah-mudahan menjadi titik awal menyambut bulan Ramadhan bagi Amal Usaha Muhammadiyah di Persyarikatan Muhammadiyah untuk terus berbagi," sambutnya.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Prof. Dr. H. Ahmad Dahlan, M.Ag. Ia mengungkapkan bahwa anak-anak yang kehilangan orang tuanya harus didampingi karena kehilangan seorang figur ayah atau ibu. Anak-anak ini pun harus mendapatkan bantuan dalam hal pendidikan.

"Anak yatim adalah milik Allah. Jadi kami menjadi kepanjangan tangan Allah untuk melaksanakan apa yang ditentukan oleh-Nya, dalam hal ini memberikan problem solving dalam dunia pendidikan. Di antaranya memberikan bantuan santunan anak yatim di sekolah," tegasnya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Ari]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross