

Akibat bencana alam tersebut, 510 rumah dilaporkan mengalami rusak ringan hingga berat di dua desa tersebut. Selain itu, 10 fasilitas umum rusak dan kurang lebih 1.373 Kepala Keluarga (KK) juga turut terdampak. Hingga saat ini, para warga yang masih tinggal di pengungsian masih menunggu intruksi dari pihak BPBD mengenai kondisi aman agar dapat kembali lagi ke rumah tinggal masing-masing.
Akibatnya, warga yang harus mengungsi mulai merasakan kejenuhan. Hal ini dapat dimaklumi, karena keterbatasan aktivitas merupakan hal yang sering dialami saat mengungsi. "Kami sangat jenuh tinggal di tempat pengungsian. Kami berharap ada kepastian agar dapat menata hidup kembali," ungkap Nurokhim, salah satu warga Desa Dermasuci.
Hingga Jumat (11/03), Lazismu bersama MDMC Kabupaten Tegal dengan semangat One Muhammadiyah One Response (OMOR) terus memberikan bantuan kepada seluruh warga terdampak bencana tanah bergerak dengan membuat layanan dapur umum untuk menyediakan sarapan pagi setiap hari. Selama sekitar 23 hari, 300 nasi bungkus setiap pagi diberikan kepada warga di pengungsian. Layanan ini tentunya juga memperhatikan nilai gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.
Nizar, Amil Lazismu Kabupaten Tegal menyebutkan, "Dengan adanya dapur umum ini diharapkan dapat membantu masyarakat di Dermasuci. Maka dari itu diharapkan kepada para masyarakat untuk dapat bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak, baik dalam bentuk materil maupun moral."
Layanan dapur umum ini dilakukan dalam upaya untuk membantu sesama manusia dan meningkatkan nilai sosial di lingkungan masyarakat Kabupaten Tegal. Selain itu, dengan adanya bantuan ini turut mengajar masyarakat untuk menyalurkan bantuannya melalui Lazismu Kabupaten Tegal. Sementara itu, mengingat intensitas hujan tinggi yang masih terjadi di Kabupaten Tegal, Lazismu terus melakukan penggalangan donasi kebencanaan untuk membantu warga yang terdampak serta mengantisipasi terjadinya bencana alam lainnya di daerah ini.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Deni Fransiska selaku Manajer Area Lazismu Wilayah Lampung mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mempercayakan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu. Dana ini berasal baik dari donasi langsung ke Lazismu maupun melalui kanal penggalangan dana publik seperti kitabisa. Ia pun menegaskan, pihaknya akan terus memberikan yang terbaik kepada para muzakki dan mustahik.
"Terima kasih saya ucapkan kepada para donatur, karena bantuan sumur wakaf ini merupakan amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir. Lazismu selalu berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik untuk para muzakki dan mustahik," ujar Deni.
Melalui salah satu pilar program Lazismu yaitu Pilar Dakwah, Lazismu Wilayah Lampung membantu mengentaskan masalah minimnya air bersih bagi santri-santri yang tinggal di pondok pesantren. Sejak tahun 2021, tercatat 15 pondok pesantren yang telah terbantu dengan adanya program Sumur Wakaf ini. Kekurangan air bersih juga dapat berpengaruh terhadap hafalan dan kesehatan para santri, sehingga permasalahan air bersih ini menjadi hal yang krusial bagi para santri penghafal Al-Qu'ran.
Salah satu santri dari Pondok Pesantren Al-Arqom Way Jepara menceritakan, saat kesulitan air, ia dan teman-temannya bahkan harus ke rawa-rawa agar bisa mandi. "Kami sering tidak mandi karena air tidak cukup, jadi mandinya ke rawa-rawa kalau sedang kesulitan air," ujarnya miris.
Staf Program dan Penghimpunan Lazismu Wilayah Lampung, Jeni Rahmawati, S.I.P. menjelaskan bahwa penyebaran titik bantuan program Sumur Wakaf saat ini adalah Lampung Tengah, Tanggamus, Lampung Selatan, Tulang Bawang, Lampung Timur, dan Metro. Ke depannya, pihaknya akan merambah ke daerah-daerah yang masih belum terbantu.
"Program Lazismu banyak sekali, mencakup 6 pilar yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dakwah, kemanusiaan, dan lingkungan. Dalam proses penyaluran kami juga memiliki aturan yang ketat, seperti harus adanya SOP penyaluran, pelaporan yang jelas dan mengutamakan tepat sasaran, sehingga kepercayaan donatur menjadi fokus utama kami," terangnya.
Pada tahun 2022 ini sudah dianggarkan dana sebesar dua ratus juta rupiah untuk mengatasi masalah air bersih bagi para santri penghafal Al-Qur'an. Selanjutnya, menjelang bulan Ramadhan ini Lazismu Wilayah Lampung juga memiliki banyak program selain bantuan Sumur Wakaf, salah satunya adalah pembagian alat sholat untuk lansia yang ada di pelosok-pelosok Provinsi Lampung.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Jeni Rahmawati]

Bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal pada Selasa (08/03), Lazismu Kabupaten Kendal menggelar acara monitoring dan pembinaan untuk para penerima Beasiswa Sang Surya Lazismu. Kegiatan ini dilakukan mengenalkan berbagai program Lazismu kepada peserta kegiatan, agar kelak dapat membantu mempublikasikan program tersebut kepada masyarakat.
Kegiatan monitoring dan pembinaan ini dihadiri oleh Manajer serta Staf Divisi Program Lazismu Kabupaten Kendal, mulai pukul 13.00 hingga 14.30 WIB. Acara dibuka oleh Agus Wahyudi selaku Staf Divisi Program dan dilanjutkan dengan pengarahan oleh Suprapto selaku Manajer Eksekutif Lazismu Kabupaten Kendal. Setelah itu acara dilanjutkan dengan foto bersama serta penyerahan Beasiswa Sang Surya secara simbolis kepada penerima manfaat.
Suprapto dalam arahannya mengemukakan bahwa Lazismu Kabupaten Kendal memiliki beberapa program unggulan, salah satunya di bidang pendidikan yaitu Beasiswa Sang Surya yang ditujukan untuk jenjang pendidikan S1, S2, hingga S3. Ia berpesan agar para penerima beasiswa dapat menjadi mitra dalam mendukung serta memperkenalkan program-program di Lazismu.
"Misalnya dengan mempublikasikan program Lazismu melalui akun sosial media masing-masing. Diharapkan dari publikasi tersebut, Lazismu dapat memberikan kebermanfaatan yang lebih luas dan menyeluruh melalui program-program yang diselenggarakan," harapnya.
Rahma, mahasiswi program S1 Gizi STIKES Muhammadiyah yang sekarang sudah menginjak semester 4 mengatakan, motivasi belajarnya meningkat setelah mendapatkan beasiswa ini. Ia juga berharap agar manfaat yang dirasakannya melalui beasiswa ini dapat dirasakan pula oleh orang lain.
"Setelah mendapatkan beasiswa ini, saya merasa motivasi belajar saya meningkat. Saya mempunyai target nilai IP lebih dari 3,5. Saya berharap, kebermanfaatan yang saya rasakan ini dapat saya tularkan kepada orang-orang di masa yang akan datang. Terima kasih Lazismu Kendal," ujarnya.
Selain Rahma, Nurul yang berprofesi sebagai guru pada salah satu sekolah milik Muhammadiyah juga menuturkan, profesi sebagai guru mengharuskannya untuk menempuh pendidikan yang linear dengan bidang yang diajarkan. Karena itu ia sangat berterima kasih kepada Lazismu Kabupaten Kendal yang telah memberikan beasiswa ini sehingga pendidikan linier yang ia harapkan dapat segera terlaksana.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Staf Keuangan Lazismu Wilayah Lampung, Nisa Rahmania menjelaskan bahwa Opini Audit terdiri dari empat jenis, yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion), Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion), serta Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion). Oleh karena itu, hasil WTP yang dicapai Lazismu Wilayah Lampung merupakan Opini Audit terbaik dari hasil audit keuangan. "Saat ini Lazismu Lampung sedang proses audit untuk tahun 2021," imbuhnya.
Selain mengikuti Audit Eksternal, Lazismu Wilayah Lampung juga telah mengikut Audit Syariah oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung dengan hasil nilai 96,22 dengan Opini Sesuai Syariah yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 2021 lalu. Deni Fransiska selaku Manajer Area Lazismu Wilayah Lampung juga turut menambahkan, kerja di dalam Lazismu dilakukan dengan sangat ketat dan penuh pengawasan. Semua harus dilakukan sesuai dengan syariat.
"Dalam struktur Lazismu itu ada tiga tingkatan, yang pertama adalah eksekutif, yang bertugas sebagai pelaksana. Kami ini diawasi oleh Badan Pengurus dan Dewan Syariah. Jadi memang dalam pengelolaan dana ZISKA di Lazismu sangat ketat, tidak bisa sembarangan, semua harus sesuai dengan syariat," tegas Deni.
Deni juga menjelaskan, pihaknya selalu melakukan audit keuangan setiap tahun. Penyerahan dana ZISKA pun tercatat dalam kuitansi. "Selain itu, kami selalu mendoakan muzakki yang datang ketika menyerahkan dana zakatnya ke kantor. Pelayanan kami tidak hanya offline tetapi juga online. Walaupun pembayaran zakat dilakukan via online, kuitansi kami krimkan ke muzakki dan doa juga kami kirimkan via online," pungkas Deni.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Jeni Rahmawati]

Pelaksanaan Rakerda Lazismu Kabupaten Ponorogo diikuti oleh 14 perwakilan dari masing-masing KL Lazismu, yaitu dari KL Lazismu Balong, Sawoo, Ngrayun Barat, Ngrayun Timur, PCM Kota, RSUA, RSUM, Al-Manar, Jetis, Mlarak, BMT Hasanah, MUHIPO, Bungkal, dan Sooko. Selain dihadiri oleh para amil Lazismu di Kabupaten Ponorogo, Rakerda ini juga dihadiri oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo.
Sebelumnya pada pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lazismu Wilayah Jawa Timur yang dilaksanakan di Kota Madiun, Lazismu Kabupaten Ponorogo ditargetkan pencapaian perolehan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tahun 2022 sebesar 5 miliar rupiah. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 52% jika dibandingkan dengan target tahun sebelumnya yaitu 3,2 miliar rupiah.
Dalam sambutannya, Drs. H. Imam Fauzan, MM. mewakili PDM Ponorogo mengungkapkan, gelaran Rakerda Lazismu Kabupaten Ponorogo ini diharapkan mampu merumuskan formula yang inovatif sehingga Lazismu di Kabupaten Ponorogo semakin besar dan luas manfaatnya. "Selalu tingkatkan pelayanan agar lebih banyak yang menyalurkan ZIS melalui Lazismu," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Ponorogo, Zulkarnain Asyahifa, M.Hum menyikapi peningkatan target capaian tahun 2022 ini dengan penuh semangat dan keyakinan. Menurutnya, target tersebut akan dapat dicapai dengan strategi yang terukur serta jalinan sinergi bersama dengan KL Lazismu yang ada di Kabupaten Ponorogo.
"Target 5 miliar yang diberikan Lazismu Wilayah (Jawa Timur) ke Lazismu Ponorogo tentunya kita sambut dengan penuh semangat, optimisme Lazismu Ponorogo pada tahun 2022 ini akan mencapai target tersebut. Rencana yang dipadukan dengan strategi terukur telah kita konsep dan tentunya akan disinergikan dengan Kantor Layanan Lazismu yang ada di Ponorogo. Kekuatan bersama adalah alasan terkuat kita bahwa haqul yakin 5 miliar akan tercapai, bahkan bisa lebih, insyaAllah," ujarnya.
Serangkaian materi, gagasan maupun penyelarasan visi dilakukan melalui forum perdana yang berlangsung pada Rakerda Lazismu Kabupaten Ponorogo ini. Selain itu, kenaikan target capaian muncul dari beberapa pertimbangan dan potensi yang ada di Kabupaten Ponorogo, sebuah kabupaten yang memiliki basis warga dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang cukup besar. Dengan sinergi Lazismu Daerah dan semua KL Lazismu, maka tidak mustahil jika target tersebut akan terlampaui dengan mudah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Rahmat Fandi Yusup]

Untuk menerapkan filosofi tersebut, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memandang perlu untuk melakukan pemetaan sumber daya manusia yaitu para amil yang bekerja di Lazismu. Bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Lazismu PP Muhammadiyah menggelar kegiatan Re-Assessment Amil.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran Eksekutif Lazismu PP Muhammadiyah, mulai dari jajaran Manajer hingga Staf yang berjumlah 39 orang. Pelaksanaan Re-Assessment Amil ini dilakukan bekerjasama dengan Assesor Profesional, yang dimaksudkan untuk menjaga objektivitas dalam memberikan penilaian terhadap eksekutif. Rangkaian kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari Senin (07/03) hingga Rabu (09/03).
Direktur Kelembagaan, Operasional, Keuangan, HRD, dan Wakil Manajemen Lazismu PP Muhammadiyah, Edi Suryanto menyebutkan, kegiatan Re-Assessment ini diharapkan dapat memetakan berbagai potensi amil. Hal ini akan berpengaruh dalam penempatan amil di dalam struktur. Muaranya, filosofi "The Right Man on The Right Place" dapat tercapat di Lazismu.
"Dengan mengetahui berbagai potensi amil, maka penempatan dalam mengisi struktur akan lebih tepat. 'The Right Man on The Right Place' semoga dapat tercapai dengan ikhtiar ini," harap Edi.
Pada pelaksanaan Re-Assessment Amil hari pertama dan kedua, pakar HRD memberikan penilaian tentang hal-hal sederhana yang harus dikuasai oleh seorang amil. Penguasaan tentang Regulasi Zakat, Kelembagaan, Fiqih Dasar, pemahaman terhadap pembagian tugas dan sebagainya menjadi materi penilaian. Setelah pengisian berbagai kuisioner pada hari pertama, dilanjutkan dengan proses wawancara hingga hari kedua. Tujuannya adalah untuk melihat kompetensi dari masing-masing amil.
Hari ketiga, proses Re-Assessment Amil dilanjutkan dengan psikotes untuk mendapatkan penilaian tentang kepribadian, minat, bakat, potensi, dan kompetensi dari masing-masing amil. Tahapan yang dilalui pun sama dengan hari sebelumnya. Setelah mengisi berbagai kuisioner yang rata-rata berisikan "Jebakan Batman" itu, dalam proses ini terlihat berbagai respons dari amil yang mengikuti. Ada beberapa amil terlihat tenang, namun tidak sedikit yang terlihat tegang. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk mengonfirmasi dan menggali lebih dalam karakter dan potensi dari setiap amil.
Hasil penilaian dari Re-Assessment Amil ini diharapkan akan mempermudah pembagian kerja berdasarkan kemampuan, mendorong amil agar dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, serta dapat meningkatkan keahlian amil tersebut. Pada akhirnya, dengan penempatan posisi amil yang tepat, kinerja lembaga pun akan semakin meningkat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Edi Suryanto]

