Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Lazismu Wilayah Penghubung Dampak Program Pemberdayaan Masyarakat Dari Kampung Berkemajuan

BANJARMASIN – Dalam suatu program yang terencana, Lazismu membutuhkan suatu yang bernilai yaitu tidak sekadar manfaat, tapi dampak nyata yang terukur. Sudah banyak program dilaksanakan dan tercantum. Lantas ide bernas muncul dalam rakernas 2024 -2025 untuk menetapkan program berbasis kawasan yang disebut Kampung Berkemajuan.

Dalam rakernas itu diputuskan bahwa program Kampung Berkemajuan menjadi amanah yang harus dijalankan di 5 wilayah. Layaknya anak disapih, sebelumya Lazismu wilayah dikumpulkan dalam pelatihan penyusunan kerangka kerja logis program selama 9 hari pada Juli 2024.

Komitmen itu tertuang dalam Rakernas di Yogyakarta berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2024. Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengatakan bahwa Kampung Berkemajuan merupakan suatu program unggulan dan strategis dari Lazismu yang memiliki kajian kawasan berbasis partisipasi kebutuhan masyarakat.

“Untuk tahun 2025, ditargetkan 5 wilayah antara lain, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung, akan melaksanakan sesuai dengan kekhasan masing-masing wilayah,” pungkasnya. Jika program ini berjalan dan memberikan dampak yang bagus, maka akan ada wilayah lain bersiap melakukan hal serupa.

Dalam perkembangannya nanti, lanjut Mujadid Rais, program ini bisa dijadikan pertimbangan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam menilai peran srategis inovasi sosial yang menjadi bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah.

Program Kampung Berkemajuan yang dirintis Lazismu, menurut Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Barry Aditya, didesain dengan durasi yang panjang. Sejak awal, sambungnya, dalam pelatihan yang diberikan bertumpu pada penggalian informasi. “Kerangka kerja logis berperan sebagai teropongnya untuk menentukan masalah dan tujuan lalu diturunkan untuk menjawab akar masalahnya,” jelasnya.      

Untuk mengujinya, masing-masing wilayah berkreasi dalam suatu proposal sejauh mana kerangka kerja logis program dapat dituangkan menjadi urutan kegiatan yang saling berelasi untuk memetakan hubungan sebab akibat hingga hasil yang diharapkan. 

Dalam perkembangannya dari lima wilayah yang melaksanakan, tiga wilayah mulai menunjukkan perkembangan implementasi program, seperti di Sragen Jawa Tengah, Tasikmalaya Jawa Barat dan Kulonprogo Yogyakarta. Lazismu Pusat bersama ketiga wilayah dan daerah bersama-sama melakukan pemantauan pelaksanaan program, baik kesesuaian dengan tujuan awal dan identifikasi manfaat yang mulai dirasakan.

“Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan proses program dinilai efektivitasnya, dan memastikan bagaimana kesesuaian dengan tujuan dan hasil yang diharapkan untuk memberikan gambaran perbaikan,” paparnya.

Potensi pemberdayaan komunitas dalam suatu program yang didesain Lazismu melalui Kampung Berkemajuan adalah pengejawantahan nilai-nilai risalah islam berkemajuan yang mendapat relevansinya dalam pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, menurut Hilman Latief, dalam perencanaan strategis ke depannya program kampung berkemajuan sebagai kegiatan berbasis kawasan harus dirawat dan dijaga sehingga dapat dibuktikan dampaknya yang terukur.

“Program berbasis kawasan menjadi sektor yang punya masa depan cukup bagus karena modal sosial yang dimiliki Lazismu bersandar pada jaringan muhammadiyah di seluruh Indonesia,” katanya memberikan sudut pandang yang strategis.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SELENGKAPNYA
8 November 2025

Wamen Kemendikdasmen Fajar Riza Ul Haq, Tantangan Generasi Baru Di Depan Mata Lazismu Perlu Perkuat Inovasi Sosial Terintegrasi

BANJARMASIN – Puncak pembukaan Rakernas Lazismu 2026, ditandai dengan Grand Opening di Lapangan Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (7/10/2026). Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Fajar Riza Ul Haq menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lazismu atas undangannya sehingga bisa menghadiri agenda tahunan ini.

Apresiasi juga disampaikan Fajar, kepada Lazismu sebagai Lembaga amil zakat nasional yang terus berperan dalam kontribusinya menjawab problem sosial keumatan. Kiprah Lazismu semakin nyata di seluruh level pengabdian terhadap kemanusiaan. 

Tidak hanya menyentuh aspek-aspek global, tapi hadir di daerah terluar, tertinggal dan terdepan. Ketika negara tidak menjangkaunya Lazismu turut melengkapi dengan berbagai program-programnya.

“Lazismu punya peran nyata terlibat dalam proses perdamaian dan resolusi konflik di berbagai tempat. Hal Ini menandai kiprah Lazismu kian lama terus menjadi yang terdepan,” pungkasnya. Fajar menilai bahwa Lazismu dalam gerakan zakat fokus pada program yang tepat sasaran. Masih teringat dalam ingatannya, Ketika Lazismu hadir di wilayah Papua yang mayoritas dihuni oleh masyarakat Papua. Kiprahnya sudah sampai ke sana.  

Keberadannya membuktikan bahwa jangkauan dakwah Muhammadiyah yang disokong oleh dana filantropi dari Lazismu betul-betul dirasakan dan diterima oleh masyarakat luas. “Atas nama Kementerian kami menyampaikan selamat atas kegiatan Rakernas yang diselenggarakan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” tandasnya. 

Rakernas Lazismu di bumi Lambung Mangkurat, menurutnya menjadi momentum bersejarah. Pasalnya, seratus tahun lalu, pada 1925, cahaya Muhammadiyah menerangi Kalimantan Selatan. Awal kiprahnya mulai dirasakan di Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang menunjukkan gerakan Muhammadiyah baru berkembang di Kalimantan Selatan. 

“Satu abad Muhammadiyah berkiprah di bumi ini, untuk pertama kalinya cabang Muhammadiyah itu berdiri pada tahun 1930 di Kota Banjarmasin,” ungkap Fajar. Ia berharap, rakernas ini dapat menghadirkan gairah dakwah Muhammadiyah yang signifikan di Kalimantan Selatan. Semoga bisa memperteguh peran Lazismu sebagai salah satu lembaga filantropi yang mampu memberikan nilai manfaat yang luas. 

Merespons target penghimpunan Lazismu sebesar Rp 1 triliun pada 2026, menurutnya itu bukan hal mustahil. Tapi juga bukan sesuatu yang mudah. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja keras dengan semangat pantang menyerah. Hal itu telah menjadi ciri khas gerakan besar Muhammadiyah dalam upaya mengabdi untuk negeri. 

“Saya meyakini ada optimisme sebagaimana disampaikan Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais agar bisa terealisasi. Ikhtiar pengumpulan dana sampai 1 triliun, saya amat yakin bisa. Lebih jauh lagi, rakernas diadakan di Banjarbaru, suatu daerah yang kental dengan budaya kedermawanannya,” ungkapnya. 

Pada kesempatan itu, Ia menekankan perhatiannya agar Lazismu mampu beradaptasi dengan  perkembangan generasi muda. Perlu antisipasi perkembangan generasi muda yang lima sampai sepuluh tahun mendatang menjadi wajah dari gerakan filantropi seperti Lazismu. 

“Ada 75 juta lebih generasi muda yang dalam kategori Gen Z dan Alpa. di masa depan akan sangat menentukan wajah bangsa kita, dan pastinya akan sangat menentukan perkembangan organisasi filantropi seperti Lazismu ini,” jelas Fajar. 

Keunikan dan perilakunya harus dibaca dan dicermati secara kritis, karena generasi muda tidak memiliki kefanatikan kepada satu organisasi. Mereka tidak terlalu mengindahkan hirarki kepemimpinan yang bersifat top down. 

“Generasi model baru hari ini merupakan generasi yang mempertimbangkan hubungan dan interaksi yang bersifat vertical, orientasinya lebih mengutamakan dampak atau nilai,” imbuhnya. 

Inilah tantangan Lazismu yang sesungguhnya, mesti dijawab oleh Muhammadiyah, terutama Lazismu dalam menangkap peluang di dunia filantropi masa depan. Lazismu perlu mengkreasikan kekuatan inovasi sosial yang terintegrasi yang berdampak dan berkelanjutan.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SELENGKAPNYA
8 November 2025

Perkuat Peran DPS, Implementasi Kepatuhan Syariah Menyentuh Tata Kelola LAZ Berdampak

BANJARMASIN – Fikih zakat dan tata kelolanya beradaptasi dengan persoalan-persoalan zakat kontemporer yang muncul di tengah masyarakat. Butuh kepastian hukum dari hasil ijtihad untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut agar zakat sebagai ibadah dapat ditunaikan dengan tulus.  

Cara pandang terhadap persoalan zakat kontemporer tersebut terungkap dalam Seminar dan Lokakarya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang diselenggarakan Lazismu sebelum Rakernas 2026, dalam tajuk Transformasi dan Peran DPS Berdampak: Dari Kepatuhan Syariah Menuju Keunggulan Tatakelola dan Kredibilitas Global.

Acara tersebut berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Kamis, (06/10/2025), yang dihadiri oleh perwakilan DPS dari Lazismu Wilayah seluruh Indonesia.  

Dalam pengantarnya, Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazismu Pusat, Dadang Syarifudin, mengatakan ada dua topik yang diangkat pertama materi substansi ilmu syariahnya dan lebih pada aspek administrasinya. Dari hasil riset DPS Lazismu, audit merupakan sarana untuk mengontrol proses penghimpunan dan pendistribusian nilai manfaat zakat yang sejalan dengan hukum syariah dan tata kelolanya.

“Setelah dipelajari dengan seksama aspek tata kelola secara administratif menjadi isu prioritas,” tandasnya.  Hal itu terkait dengan soal pengelolaan zakat, infak dan sedekah secara konvensional secara langsung yang pada gilirannya ke depan ada tuntutan menggunakan sistem informasi.

Oleh karena itu, menurutnya, DPS dituntut memiliki wawasan pengetahuan. Tugas pokoknya lebih pada usul fikih wilayah ijtihad. Lazismu sebagai lembaga amil zakat (LAZ) memiliki hubungan terikat dengan majelis tarjih yang sudah mengeluarkan putusan hasil munas tentang fikih zakat kontemporer.

“Rumusan fikih zakat kontemporer itu ketika diimplementasikan membutuhkan ijtihad yang bersumber dari ijtihad para fukaha yang dalam perkembangannya juga membutuhkan pengetahuan komprehensif tentang objek yang dihukumi,” jelas Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazismu ini.

Sementara itu pada topik kedua, mengulas tentang manajemen risiko. Pada aspek ini mengacunya pada kaidah fikih yang secara teori selesai. Tapi dalam Islam, lanjut Dadang, sejauh Muhammadiyah mengkajinya dalam konteks Islam Berkemajuan jika stagnan akan kering. Padahal kehidupan ini sangat dinamis. “Apalagi di era digital sekarang ini terjadi disrupsi di mana-mana maka kaidah fikihnya harus kita kritisi kembali,” ujarnya.

Ia menilai pengelolaan zakat infak dan sedekah tidak hanya mengacu pada zaman Rasulullah dan Umar bin Khattab. Jika dulu untuk menjawab persoalan langsung berkomunikasi dengan Rasul, sekarang untuk menjawabnya membutuhkan kajian komprehensif menurut bahasa fikihnya.

Di samping itu, dalam agenda ini juga diberikan wawasan dan pengetahuan audit syariah. Selanjutnya dilengkapi dengan lokakarya yang tujuannya untuk melahirkan output yaitu mensyahkan audit syariah terintegrasi antara tuntunan audit syariah finansial dan sosial.

“DPS Lazismu melalui rumusan semacam ini akan mengkreasikannya peta jalan strategisnya agar tidak jalan di tempat sehingga DPS Lazismu wilayah memahami dinamika interaksi fikih dan problem keumatan,” tuturnya. Semoga dalam forum ini kita bisa berkontribusi dalam mewarnai implementasi kepatuhan syariah dan peta jalannya.  

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais mengatakan  kami juga mendorong DPS untuk melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan DPS di seluruh Indonesia. Hal ini penting karena beragamnya pemahaman fikih di masyarakat.

“Sesuai prinsip kelembagaan bahwa visi misi Lazismu menjadi pemandu tata kelola zakat, infak dan sedekah untuk meningkatkan layanan dan pendayagunaan zakat yang inovatif dan produktif,” pungkasnya.

Mujadid Rais mencontohkan orang kelas menengah muslim akan bertanya di mana lembaga amil zakat yang dapat menjawab persoalan zakat, peran Lazismu menjawabnya dengan kepatuhan syariah dan regulasi. Maka kapasitas DPS Lazismu perlu ditingkatkan karena tantangan terus ada dan berubah sejalan dengan itu harus ada transformasi serta adaptasi dari pengawas syariah.  

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SELENGKAPNYA
7 November 2025

Hari Keenam Lazismu Expo 2025, Geliat Produk Lokal dan Seni Budaya Ramaikan Bumi Lambung Mangkurat

BANJARMASIN – Sejak dibuka secara resmi pada awal November 2025, Lazismu Expo 2025, kini memasuki hari keenam. Pameran UMKM yang berlangsung dari 1 – 8 November 20205 di Lapangan Murjani Banjarbaru ini menghadirkan duapuluhan pelaku usaha mikro dan kecil menengah, sebagai bagian dari rangkaian acara pra-rakernas Lazismu 2026.

Ketua Panitia Expo dan Rakernas Lazismu 2025, pada Kamis, (6/10/2025), Andri Wahyudi, mengungkapkan pelaksanaan expo ini diadakan dalam sepekan dengan rangkaian kegiatan menarik, mulai dari Talk Show, Seminar, Pentas Seni, Lomba Kreatif dan lainnya.

"Peserta expo yang terlibat dalam sepekan ada dua puluhan dengan dilengkapi tenda stand terdiri dari amal usaha muhammadiyah dan masyarakat umum,” tandasnya. Pada expo kali ini, sambungnya, merupakan rangkaian kegiatan pembuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilaksanakan pekan ini di Asrama Haji Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Ketua PWM Kalsel, Ridhahani Fidzi, mengatakan pameran ini merupakan kepedulian Lazismu terhadap UMKM sebagai bagian dari penggerak roda perekonomian di bumi Lambung Mangkurat. Lebih dari itu, Lazismu sebagai unit pembantu pimpinan muhammadiyah turut menghidupkan spirit kewirausahaan yang menjadi konsen gerakan dakwah ekonomi.

Ia menilai pada even nasional lain sebelumnya, muhammadiyah selalu tidak lupa melibatkan peran nyata UMKM. “Tujuannya untuk mengembangkan potensi lokal agar mampu bersaing bahwa produk - produk lokal punya nilai ekonomi,” pungkasnya. Menurutnya pada momen seperti ini adalah lokasi yang tepat mengenalkan produk-produk lokal itu.  

Ada beragam produk-produk lokal yang disajikan dalam pameran kali ini, seperti pakaian muslim, sepatu, kuliner dan lain sebagainya. Termasuk produk dari program – program Lazismu yaitu rendangmu serta program-program pemberdayaan yang dilakukan selama ini terutama Kampung Berkemajuan.

Tak kalah menariknya, pertunjukkan pentas seni budaya dari Kalimantan Selatan yang ditampilkan oleh Sekolah Alam Muhammadiyah Banjarbaru, dan komunitas seni dan budaya dari Banjarbaru dan sekitarnya.

Dalam expo tersebut gelaran Talkshow juga dipersembahkan sebagai wujud edukasi tentang filantropi, pasar modal dan mengenal investasi syariah berupa reksadana dan saham dari Bursa Efek Indonesia Kalimantan Selatan.

Sementara itu, mewakili pemerintah kota, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Banjarbaru, Abdul Basid, menyampaikan terima kasih kepada Lazismu atas terselenggaranya pameran yang menghadirkan pelaku usaha mikro dan kecil menengah di Banjarbaru.

“Pastinya membantu UMKM lokal mewakili unsur pemerintahan kami berterimakasih dengan gelaran ini, apalagi seperti diinformasikan penempatan stand expo diberikan gratis sehingga pelaku usaha UMKM kian bersemangat," paparnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SELENGKAPNYA
6 November 2025

Pra Rakernas 2026, Lazismu Expo Hadirkan Pelaku UMKM Dorong Potensi Produk Lokal Bumi Lambung Mangkurat

BANJARMASIN – Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) menggelar Expo UMKM 2025 di Lapangan Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada 1 – 8 November 2025, bertepatan dengan rangkaian agenda pra-rakernas 2026.    

Pembukaan acara Expo Lazismu tersebut dibuka Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan, Ridhahani Fidzi yang juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Banjarbaru, Abdul Basid, yang ditandai dengan prosesi pengguntingan pita.  

Ketua PWM Kalsel, Ridhahani, mengatakan pameran ini merupakan kepedulian Lazismu terhadap UMKM sebagai bagian dari penggerak roda perekonomian di bumi Lambung Mangkurat. Lebih dari itu, Lazismu sebagai unit pembantu pimpinan muhammadiyah turut menghidupkan spirit kewirausahaan yang menjadi konsen gerakan dakwah ekonomi.

Ia menilai pada even nasional lain sebelumnya, muhammadiyah selalu tidak lupa melibatkan peran nyata UMKM. “Tujuannya untuk mengembangkan potensi lokal agar mampu bersaing bahwa produk - produk lokal punya nilai ekonomi,” pungkasnya. Menurutnya pada momen seperti ini adalah lokasi yang tepat mengenalkan produk-produk lokal itu.  

Menyaksikan langsung acara ini, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Banjarbaru, Abdul Basid, menyampaikan terima kasih kepada Lazismu atas terselenggaranya pameran yang menghadirkan pelaku usaha kecil menengah dan mikro di Banjarbaru.

“Pastinya membantu UMKM lokal mewakili unsur pemerintahan kami berterimakasih dengan gelaran ini, apalagi seperti diinformasikan penempatan stand expo diberikan gratis sehingga pelaku usaha UMKM kian bersemangat," paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Expo dan Rakernas Lazismu 2025, Andri Wahyudi, mengungkapkan pelaksanaan expo ini diadakan dalam sepekan dengan rangkaian kegiatan menarik, mulai dari Talk Show, Seminar, Pentas Seni, Lomba Kreatif dan lainnya.

"Peserta expo yang terlibat dalam sepekan ada dua puluhan dengan dilengkapi tenda stand terdiri dari amal usaha muhammadiyah dan masyarakat umum,” tandasnya. Pada expo kali ini, sambungnya, merupakan rangkaian kegiatan pembuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilaksanakan pekan ini di Asrama Haji, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat]

SELENGKAPNYA
5 November 2025

Ringankan Kebutuhan Mahasiswa Duafa, Lazismu UMY Salurkan Beasiswa Living Cost Untuk 125 Mahasiswa di DIY

YOGYAKARTA -- Mencerdaskan generasi bangsa merupakan tanggung jawab bersama. Kesempatan memperoleh pendidikan bagi generasi muda impian semua orang. Ada banyak generasi muda yang menempuh pendidikan tinggi terkendala biaya hidupnya. Seperti para mahasiswa – mahasiswi tidak mampu mendapat dukungan penuh dari Lazismu UMY berupa beasiswa.   

Tujuannya membantu meringankan beban mahasiswa melalui pemberian beasiswa living cost. Beasiswa ini sebagai bentuk kepedulian Lazismu UMY kepada mahasiswa yang tidak mampu dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, Swasta, dan Negeri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Muhammad Samsudin, Manajer Lazismu UMY menyampaikan bahwa bentuk pemberian beasiswa living cost melalui bahan kebutuhan pokok bisa dilakukan agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.

“Lazismu UMY tidak pernah memberikan bantuan dalam bentuk fresh money, melainkan dalam bentuk barang. Hal ini ditempuh agar dalam penggunaannya sesuai dan tidak disalah-gunakan,” ujarnya. Untuk Beasiswa Living Cost ini, kata Muhammad, berupa bantuan yang diberikan dalam bentuk paket sembako berisi beras, minyak goreng, telur, dan mi instan.

Kegiatan Penyaluran Beasiswa Living Cost dan Donor Darah, diselenggarakan pada Senin, (27/10/2025) di halaman depan Gedung Ki Bagus Hadikusumo UMY. Sebanyak 125 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berasal dari UMY, UAD, Unisa, hingga UNY dan UGM turut menjadi penerima beasiswa living cost pada kesempatan itu.

Ini kali kedua Lazismu UMY kembali membagikan beasiswa living cost untuk mahasiswa yang sebelumnya dilakukan pada acara family day pada bulam Mei lalu. “Kami ingin mahasiswa belajar tentang semangat berbagi. Ini bukan sekadar menerima sembako, tetapi bagian dari pendidikan filantropi,” paparnya.

Melalui kegiatan ini, sambung Muhammad, berharap mahasiswa dapat belajar hidup hemat, mandiri, dan semakin fokus pada studinya. Semua bantuan yang diberikan semoga membawa manfaat dan keberkahan, baik bagi penerima maupun para relawan yang menyiapkannya.

Sementara itu, penerima manfaat, Nisrina Athyra Karimah, mahasiswa dari Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, mengaku sangat terbantu dari program Lazismu ini.

“Program ini sangat membantu, terutama mahasiswa rantau di Yogyakarta. Paket sembako berisi kebutuhan dasar yang benar-benar kami butuhkan untuk kebutuhan hidup saya sehari-hari,” ujarnya.

Nisrina berharap melalui program ini, Lazismu dapat terus menggelar sehingga bisa menjangkau mahasiswa lainnya yang mempunyai kebutuhan yang sama.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu UMY]

SELENGKAPNYA
28 Oktober 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross